istri dan putrinya yang berusia lima tahun. Baru juga kaki me
sih Reynand, perempuan sama yang menjabat sebagai sekr
setelah meninggalkan sang istri tanpa penjelasan rinci. Anita
m Anita adalah darah dagingnya. Lelaki itu melakukan tes
mpat yang memang tidak diperbolehkan bagi siapa pun keluar masuk sesuka hati. Reynand sengaj
ribadinya. Melalui sambungan telepon, Reynand menjelaskan apa yang menjadi tujuan meminta Evan datang.
da mobil mengapit kendaraannya. Reynand coba mempercepat laju, sayangnya
aki dengan kendar
ashboard, untuk mengambil pistol miliknya. Namun, belum juga senjata api mampu diraih, kaca
ari beberapa orang yang sengaja membayangi jalan itu, menyuntikkan sesuatu pada lengan su
familier. Penglihatan sengaja diperjelas, sekedar memastikan bahwa apa dalam pikirannya bukanlah kesalahan. Namun, Reynand justru
daku!" serunya memaki, pada lelaki teng
dengan langkah santai. "Wah, bukankah ini sangat luar biasa, Reyna
kau ingink
gin memberikan kejutan padamu. Anggap s
ih berukuran sepuluh inchi pun menempati telapak tangan. Video telah dipersiapkan, sengaja
Apa yang kau lakuk
orang berbeda." Lelaki berusia tiga puluh delapan tahun itu terta
as menjadi pemimpin dalam hidupmu?" ucapnya sedikit berekspresi menghin
ucapan s
n aku mencobanya sendiri. Ba
ku, maka aku akan membuatmu
Lelaki angkuh itu mengayunkan jemari tangan k
ir dikeluarkan, tatkala melihat siapa yang diseret dengan tangan teri
ah bosan hidup sekarang?!" erang Reynand. "Sedikit saja putriku te
enekan pundak Nabila itu, membe
ebalkan! Akh membenci wajah-wajah lugu sepertinya!" Ujung pisau lipat sengaja dip
eraka, Sayang?" timpalnya, menarik kasar lak
seru Rey
Papa." Air mata dikeluarkan, olehn
ggam olehnya untuk menjadikan tumpuan terbebas. Tubuh dihiasi darah segar, diangkat oleh Reynand ke udara. Tub
gaku!" berang Reynand, menarik paksa
ynand. Dia berhasil membebaskan tangan dari ikatan, walau sendirinya juga har
inkan secara bersamaan, melawan beberapa orang sekaligus, demi menyingkat waktu. Ujung runcin
yang sudah diberi kekuatan lebih untuk bisa melindungi keluarganya. Lengan terluka t
pisau pun, lekas berlari pergi. Reynand melihatnya, dia menarik pisau dari dada peng
ku!" teriak Reynand, sebelum m
g sudah berani menjamah keluarganya, atau menolong Nabila lebih dulu. K
ha menenangkan. "Maafkan papa, Sayang. Tenanglah, kita
ang, dia melepaskan dekapan dan menggoyangkan tubuh putrinya. Samp
tengah terluka diabaikan, Reynand terus saja menyisir bangunan tua dua lantai tersebut, sampai kaki tib
l. Panggilan segera dibuat pada Evan, mengirimkan lokasi di tengah napas terengah-engah. Sambun
jauh, dan terpisah dari putrinya. Di tengah ilalang dan di bawah gelap malam, tubuh Reynand
nd berucap sangat lirih, sebel