hitam yang mulai dikancingkan olehnya. Lengan panjang digulung
a yang sudah cukup diam menanti jawaban, lekas turun dan mengejar,
, Rey!" tegasnya, menarik lengan
kemudian sengaja berpaling ke sisi lain. Begitu acuh ta
terbuka sedikit. Dia berdiri di baliknya, meny
diam saja, kamu salah! Aku buk
kenapa kamu hanya kembali sendirian? Apa yang sebenarnya terjadi
nya sembari menoleh ke sisi kanan. "Menyingkirla
Aku sudah terbiasa dengan semua rasa s
atau mempertanyakan apa pun pa
n kalau hidupmu akan seperti di neraka mulai hari ini!" imbuhnya serius,
mu ... kamu dan Anita yang sudah melakukannya!" Keisha tak k
ku tidak akan kehilangan anakku! Bukan aku yang a
an hidupku, kalian juga yang s
n lekas pergi ke arah kamar mandi dalam ruang luas sama. Lelaki bermata tajam itu ter
a, membanting kasar dan melenggang pergi dengan kaki lebar. Keisha yang belum
ahan. Perut dipegangi olehnya, terputar jelas ingatan tentang keh
i, Tuhan?" pilunya, mena
rubah kehancuran hanya dalam waktu singkat. Tawa bahagia dari putri dan s
akan bahagia Nabila mulai mengisi pendengaran. Bocah perempuan yang terus saja berlompatan begi
enelusuri jalanan dengan mobil pribadinya. Tidak diikuti oleh siapa pun, lelaki dengan je
ma halnya seperti Keisha yang terus dibayangi kenangan mengerikan, Reynand p
aruan. Reynand disambut oleh pelayan, namun tak dipedulikan dan terus melenggang
rdengar suara teguran, Reynand
ui, bahwa sahabat baiknya telah singgah di kediamannya. Evano, lelaki berkaus oblong putih itu dudu
ggagalkan pernika
ng ada di sini setelah aku pergi?" tanya Reynan
lum bibir mengutarakan. "Obat yang diberikan oleh Anita, bukan obat pencegah kehami
rkejut, menoleh de
at hari setelah kepergianmu, Kei mengalami pendarahan hebat. Beruntung, pe
itu?! Aku suaminya, dan aku berhak
k, Rey! Aku juga tidak ingin kehilanganmu dan Nabila. Kalian tid
asil membujuk Kei untuk melakukan pengobatan. Aku bisa memastikan, k
tu tahun aku pergi, dan dia sudah menikah lagi! Aku bahkan sangat ingin menyiksanya
lakukan pernikahan ini dalam tekanan Bra
a dari ujung bibir, setelah menenggak tun
nyawa Sarah akan menjadi taruhan. Untuk itulah, aku terpaksa menghubungimu dan mengatakan tentang pernik
tu, tanpa membuat Sarah terluka. Dan kau juga
mua ini. Satu hal yang perlu kau ketahui, Kei tidak pernah benar-benar mempercayai
ngan fakta-fakta palsu tentangmu, yang
mu, Bra
Y
bisu, tatapan diarahkan ke depan. Gelas digenggam semakin kuat oleh telapak kirinya, ada ran