T SUAMI
ku menyodorkan segela
olokan temannya barusan. Beruntungnya Mira mengerti dan meng
mbut. Kakinya menapak. Bahkan bisa kupegang. Jadi tidak mun
ma yang membuatku terkejut. Rupanya
api banget pagi ini. Mau ke
itar sini, Laksmi," sahutn
dulu ke rumah tetangga dan Pak RT. Soalnya mereka p
anya dia tahu siapa saja tetangga kita dan Pak RT kampung kita. Kebetulan masa jabatan RT
mau cari kerja
ukan sama Pak RT atau tetangga lain. Barangkali suami Budhe
ketika siang dan malam hari begitu berbeda. Entah hanya firasatku atau
ah," sahutnya yang
kat dulu, ya," pamit
l anak-anak untuk berpamit bahwa aku akan ke
ama, ya. Minta dibawain apa d
u cokela
jelly aj
auh dan kalau udah dapat bany
g Bu Santi. Hanya saja aku berniat mengikut
melewati gerombolan ibu-ibu yang tenga
tak pernah ikut berkumpul. Bukannya tak mau bersosialisasi, tapi mu
as Darma yang tak kunjung pulang dengan opini mereka masing-masing. Ada yang menga
yahuti sapaanku. Mereka justru menatapku aneh. Beberapa dari mereka sal
at langkah meninggalkan ibu-ibu itu. Ak
ang sekarang. Kalo aku sih ogah! Hiii mending kawin lagi
dan menyebarkan rumor bahwa suamiku hantu. Mungkin mereka
*
kalo suamimu udah balik?" ta
dia. Saat melewati rumah Pak RT barusan sepi. Pintunya
Bapaknya anak-anak udah p
gomong kau yakin itu suamimu? Jangan-jangan arwahnya. Kata orang sih gitu. Orang-orang yakin itu bukan
n harus menjawab bagaimana. Namun
itu hanya rumor orang-orang aja Bu. Soalnya kan Mas Darma memang diber
aja kau hati-hati, Mi. Barangkali itu gondoruwo yang me
n satu kilo," ucap Bu RT yang tiba-t
RT beli kopi? Ada ta
suka cemberut. Bahkan jika pun berhutang dia juga tetap melayani dengan ramah. Hanya saja
u RT sembari menatapku. Aku sedikit terkejut ka
di sana, Bu
ya
ndekat ke Bu RT denga
i Laksmi?" tanya Bu S
Kena
memang si Darma?" tany
pa sih? Ya benar t
ang hantunya si Darma, Bu RT.
a tidak sungkan mengatakan itu meski ada aku. Mel
suami Laksmi barusan salaman kok sama Bapak. Lagian gak mungkin arwah seseorang
api degan raut waja
cokelat dan jelly," ujarku yang membuat
ucu juga. Yang pulang suamiku te
k Bu Santi yang masih sempat-sempatnya bicara
mereka," gum
r-benar ingat dan tentunya dia benar Mas Darma suamiku. Setidaknya aku sedikit
*
h ketika melihat seorang nenek tua tengah memperhatikan ru
alannya tertatih-tatih. Namun, matanya awas
Aku tak pernah meliha