ton
ik yang semalem. Puteri Ariani
ergerak membelai ra
ntik sek
aja." Jesi
ika mampu dibuatnya terlepas dari ketegangan dan berlahan suasana pun menj
ih bisa menjaga emosinya. Dia agaknya tidak ingin terburu-buru
m apa, Sayang?
m, tadi kan
ahan turun melingkar di pinggang Jesika. Dalam hati Je
ahkan sejak mereka berada di mall tadi. Kalau laki-laki lain mungkin sudah sejak
emuanya pasti akan berakhir di ranjang. Sesekali terdengar komentar Pak Lukman m
ak Lukman. Laki-laki itu lalu mendaratkan ciuman di pipi dan leher gadis teman kuliah a
?" pinta gadi
. Tangan itu kini berada di payudara kanan Jesika. Rupanya Je
mu nge
Om, kalau la
ia mengerti dengan maksud ya
ni biar Om y
reknya. Laki-laki itu mengeluarkan satu batang dari dalam bungkus. Sete
a mau pasangi
i cium dulu...." Sambil menutup kalimatnya,
n tersebut oleh Jesika. Hanya saja setelah itu dia menggigit bibirnya malu-malu manj
egang ya?" ta
uk dengan ekspr
gangnya di sini, hehehe." Pak Lukman menggoda
a. "Masa udah tegang? Kan belum diapa-
itu kan agak sedikit na
ga ternyata juga se
kan kepalanya di
ngnya hilang." Laki-laki i
bergerak lincah dipundak Jesika. Pijatan itu terasa lembut tetapi kuat. Desahan
nyaan ini dijawab Je
kkan badan dan menyodork
ra bergantian, keduanya kembali bersenda gurau. Pijatan Pak Lukman cukup membantu menenangkan ketegangan syaraf-syara
ih, Om bukain ya biar gak
ak ada lagi rasa canggung dalam diri Jesika. Gadis cantik itu mulai terhanyut dalam suasana yang dibangu
erus bekerja. Ia sendiri malah membantu dengan menegakkan duduknya agar kemejanya dap
Lukman ketika melihat bra warna
an dalam yang bagus. Patut disyukuri, karena membuka pakaia
su
et! H
ian atasnya dilihat Pak Lukman, namun Jesika sama sekali tidak terlihat canggung. Tetapi ketika tangan Pak Lukm
ang sendiri sih Om? Om jug
Om juga buk
duduk di sofa memandangnya. Gerakan Pak Lukman berhenti ketika hanya celana dalam yang tersisa d
," ucap Jesika sambil bergeser, lalu diteka
pai akhirnya celana itu terlepas dari tubuhnya. Kini keduanya sama-sam
Di situ dia mulai dengan mengecup pipi sambil mengusap-usap pinggang Jesika. Tangannya lalu
dar menghilangkan salah tingkah karena
jawab Pak Lukman memuji Jesika apa adanya karen
ini Jesika liat di hotel ceweknya seksi banget walau kelia
Rifky, kelad
asih muda
es, kayak payudara kamu ini," rayu Pak Lukman sambil kali ini mencoba untuk membuka pengait bra Je
ktinya belum ngeliat tap
Om liat, terus O
dilolosi. Jesika hanya pasrah membiarkan branya terlepas. Gadis cantik itu juga terlihat pasrah
tebak,
at, ben
ak Lukman melanjutk