a
dek
i Ratni? Pantas sedari tadi tak ter
tu timbul rasa penasaran bercampur khaw
ukurannya paling luas dari semua ruangan, Nyi Rat
s ning mburi bangunan iki," (Tempatnya bukan di situ, Yuk. Nanti kamu ke belakang. Ada
memberanikan diri menyambangi sekat
ka aku lewat. Campuran semen dan pasirny
idung seraya t
kulihat seantero dinding bergerak. Berger
h ini gangguan jin? Belum selesai perkara ini, aku kembali dikaget
amu iku loh kudu kuwat!" (Hahaha ... belum apa-
Ratni tiba-tiba bergema. Aku hany
kah lagi. Aku mengumpul semangat
ditebang. Disusun berjejer membentuk dinding panjan
itas
hluk terbang dari arah belakang dan h
u aku sadar, ternyata dialah makhluk yang s
masuk ke ruangan d
terdengar suara w
iso nembus pertahanane keluarga kuwi!" (Goblok, Kajiman! Kamu gagal lagi? Udah dua orang mati kon
ko mesti aku lego," (Andai tua bangka itu meng
. AAKK ...
. AAKK ...
anya lebih mirip teriakan burung gagak. Aku m
ng antar dinding dan membuat rusuh. Hingg
ek isih gagal!" (Cepat pergi, Kajiman! J
. AAKK ...
rbalik arah. Ia ke
ang. Menggantung di udara, mengepak-n
obek wajahku menggunakan gig
n, apalagi saat wajahnya yang h
r kendali. Membuat Kajiman tersen
k itu kini menampakkan diri ol
" lirihny
ah. Darah kering yang separuhnya telah menghitam. Rambut si wani
jakan Nyi Ratni dan wanita ini. Lalu kaitannya deng
Waluyo kagem mbantu Nyi Ratni." (Saya Yayuk. K
er. Mungkin kaki ini sudah b
ir. Berganti menelisik sekujur tubuhku dengan t
unu." (Bagus ya, Yuk. Tubuh kamu ma