ak untuk Regan. Aku segera duduk di s
lis huruf A, ya. Regan pinter sekal
s," ucap Regan dengan cadelnya, itu membuatku tak i
unda lapar, t
nda. Egan mau makan," uc
ngkat tubuh mungil Regan dan mendudukkannya di kursi meja
tanyanya menatap ma
annya Egan," ucapku mengambilka
mah tante Ilen, Egan nggak
makanan kepadanya. "Makan ya
Regan selama aku bekerja. Setelah keluargaku membuangku, keluarga lain merangkulku. Ya, Ironis memang. Lima tahun sudah berlalu, tetapi aku masi
makan juga?" Suara
senyum
Mau tambah lagi?" tanyaku padany
uk Regan. Regan kembali memakannya, tetapi
Bunda!" b
n berkata lagi, "Bunda halus makan yang banyak, bial Bun
emberiku seorang malaikat kecil yang mampu menguatkan hatiku. Kumohon jangan pisahkan kam
s? Apa makanannya ti
enak. Bunda hanya terharu saja
ngis ya!" Regan menghapus air mata di pipi
an Regan. Aku harus menjadi seorang w
*
mengerjakan beberapa lapora
a sudah berdiri d
re ini," ucapku masih sibu
juga menikah. Kemarin gue ketemu dengan sekretarisnya dan dia bilang semua itu. B
mbuatku muak un
gi yang bisa lo ceritakan selain bos kes
uat pindah haluan, 'kan?" ucapnya membuatku meng
? Telingaku berasa mau pecah mendengarkanmu yang terus mengoceh mengenai bo
kekeh k
anjutan hubungan lo sama dia. Lo kangen dia karena dia ada pekerjaan di
ih, Lo?,
ng, cieee!" ejeknya membuat
ru saja aku print-out dan mem
n Pak Wildan dulu," ucapku sambil bergegas meninggalk
ada izin dan segera menyerahkan dokume
saat dia memerik
rsebut. Tentu saja karena aku selalu berusaha beker
ngsung ke ruangan Pak Dave, ya!" perintah
ak?" gumamk
a langsung. Apa ada masalah?" t
tak ingin Pak Wildan me
n ini ke ruangan Pak Davero," ucapku
ika aku hendak beranjak pergi.
k-baik saja," ucapk
ntuk menuju ruangannya kemudian meremas-
a untuk melakukannya. Itu yang kuucapkan pad
i
mewah. Aku berjalan menyusuri karpet itu hingga bertemu dengan ruangan cukup l
mengangguk sebagai jawaban. "Masuklah, dia suda
nginkan pria
awan rendahan sepertiku memasuki area bos besar seperti ini. Sekarang, di sinilah aku. Terlihat berbagai piala dan penghargaan yang diraih oleh perusahaan ini di ruangan yang baru pertama k
Pak," ucapku seraya menyodorka
" jaw
misi." Aku mundur henda
ta, t
tajam ke arahku. Tatapan itu selalu membuatku membeku dan melemahkan. Dia meraih dokumen y
erlihat semakin tampan dan jauh lebih dewasa, apalagi ditambah bulu-bulu halus yang memenuhi rahangnya. Bulu matanya tetap lent
ya sambil mel
enatapnya d
baik di sini. Pantas saja manajermu itu selalu memba
kasih,"
Lima tahun sudah berla
undur beberapa langkah dan terus berjalan mundur hingga pantatku menabrak kepala sofa di belakang. Dia mengungkun
nku masih banyak," ucapku sambil berusaha ber
ai pipiku, lalu jempolnya m
ucapnya masih teru
i aku langsung mendorong tu
l
Davero yang terhormat!" pekikk
tanganku dan menarikku hingga tu
ma ini aku mencarimu, hingga seluruh kota Semarang k
cukupkah luka yang selama ini
menatapku dengan kebingungan, tetapi biar sajalah. Aku mempercepat langkah menuju memasuki lift. Tubuhku bergetar h
adinya di sana. Aku mengingat bagaimana dia menciumk
ya! Aku sanga
an untuk tetap berpijak dan tetap melangkah di h
*