yang aduhai, ia mampu membuat semua mata kaum Adam tertuju hanya padanya. Sama seperti pagi ini, saat Maya dan salah seorang tema
cowok tertujunya ke lo deh, May. Bikin gue me
a cowok-cowok juga tertuju ke lo," k
ga nggak bakalan bisa nyaingin
-nya aja yang nggak m
. Mau sebesar apapun usaha gue tetep aja gue nggak akan bi
ungutnya sambil mem
rkan lidahnya, Nadine berlari kecil menuju ke kelas, m
gelengkan kepalanya melihat
n berjalan menuju tempat duduknya yang kebe
iknya dengan sengaja sa
ng tapi otaknya kosong," balas Nadin
r Nadine mengatainya.
o dong. Gue belom ngerjain nih,"
ya, "Kerjain sendiri. Kalau urusan
itnya kambuh.
akhirnya beralih ke Rio, lelaki tampan nan g
stt ..."
ehkan wajahnya seraya men
ya Rio sembari me
om ngerjain satupun nih gara-gara semalem begadang m
an buku tugasnya ke Maya, membuat gadis cantik d
Lo emang the best deh po
gadis cantik di seberang mejanya itu, "Ma
an imutnya memberikan ciuman jauh ke
ng udah bikin hati gue bergetar, May. Ap
daan Rio, "Kalau beneran mungkin lo
edangkan Maya, dia terlihat sudah sibuk memenuhi bukun
yang dengan mudahnya bisa tersentuh oleh kaum Adam manapun. Malah sebaliknya, Maya terkenal sangat menjaga tubuhnya dari sentuhan-sentuhan nakal tem
nkan. Karena sekali Maya menginginkan seorang pria untuk dimilikinya, maka Maya akan melakukan
ang belum selesai menyalin tugas Rio, terliha
pula, nggak akan kelar ini s
S 2, tempat di mana Maya berada. "Selamat pagi semuanya," sapa Dewangga yang
balas seisi k
u-buru menyelesaikan tugas yang belum dia kerjakan sebelumnya, supaya dia
sudah kalian kerjakan?" tanya guru tampa
h Pak
a tanpa sengaja mata Dewa tertuju ke meja Maya yang saat itu terlihat sedang sibuk menulis sesuatu di bukunya. Dewa la
, May?" tanya
nya, membuat Maya seketika membeku dan tak la
jawabnya terbata s
tangan Dewa mendarat di telinga kanan Maya hi
aya? Kemarin-kemarin apa saja yang kamu lakuka
lho," ucap Maya seray
un!" tukas Dewa. "Sudah berapa kali kamu tidak me
Pak," jawab Maya ta
pala, "Baru tiga kali kamu bilang? Ap
guk pelan, "
ini entah minggu ke berapa kamu saya hukum lagi dan lagi. Herannya, kamu itu kenapa
ak," Maya memberikan
, "Keluar kamu! Kamu tidak saya izinkan ikut mata p
lari keliling lapangan lagi kan?" Maya berusaha mendapatk
a. Tapi, hukumanmu bertambah menjadi dua jam mata pelajaran s
-lari di tengah lapangan lagi." balas Maya denga
ng Maya, "Anak perempuan kok bandelnya mele
mpuk satu persatu di meja guru supaya saya nanti
io tiba-tiba saja mengangkat
a lupa mengerjakan tugas min
a, "Sana keluar. Dan jangan masuk ke dalam ke
sebelum Rio keluar dari kelasnya, dia sesegera mungkin menyingkirkan buku tugasnya ke dalam lac
samping pintu kelasnya seorang diri hingga tiba-tiba
pangg
an dahi, "Ngapain lo ikutan kel
ilang belom ngerjain tugas dari dia," jawab Rio s
io, "Segitu bucinnya ya lo ke gue? Samp
n gue relain, May. Demi bisa d
aki di sebelahnya itu, "Jijik gue dengern
i balik jendela kelas ada sepasang mata yang sedar