mu sekarang. Aku udah punya pacar dan kamu cuma masa lalu!" bentak Annisa sebelum be
g pergi, tapi aku nggak pernah mutusin
perbaiki semuanya. Kita bakalan
a yang berjalan meninggalkannya. Ia pun ikut beranjak dari s
momen reuni sekolah mereka dan meminta tolong pada Pak Rangkuti untuk memanggil Annisa agar datang k
hat Annisa yang dirindu, ia bahkan bisa kembali mem
Annisa meninggalkan acara reuni adalah karena setiap jam makan siang kekasihnya-Zaky akan pulang untuk m
dan mengambil sebuah rumah KPR tipe 45 dengan 2 lantai. Tapi mereka tidak tidur sek
an setelah menikah, diterima oleh Zaky tanpa bantahan dan menurutnya itu b
ikirannya yang kacau. Tapi belum genap satu jam ia tidur, bunyi ponsel Annisa membangun
tidur. Tapi setelah menunggu sebentar, tidak ada jawaban dari
ngomong, saya
luar,
eg
ndengar suara Dimas sebagai peneleponnya. Mata malasn
mu ma
Tuuut
eranjak mendekati jendela dan benar saja, ada Dimas yang berdiri di de
hati aku sakit? Apa kurang banyak sakit yang aku rasain karena dia? Sakitnya aja belum hilang sampai se
iri. Tapi kekerasan hati itu langsung luntur ketika matanya menoleh pada jam dindi
pulang dan ketemu Adima
ng pertama dilihatnya adalah senyum Dimas yang secerah mentari, dan itu jela
g, Annisa. Dia cuma ngelirik, jangan ge'er ting
, "Tadi aku udah jelas banget ngomong sama kamu buat jau
k berubah, ya? Masih sama kayak dulu. Gimana ak
mbarangan bicara padanya. Mungkin di mata orang dia sosok yang pendiam dan tekun, tapi pada Annisa sem
ap kamu yang semberono, cuma itu yang nggak berubah. Selain itu semuanya udah
ar ke telinga Adimas dan malah sema
ikah," Adimas tidak lagi berbasa-basi. Ia la
a itu kamu udah pergi dan nggak ada kabar apa pun lagi. Kamu memang nggak mutusin hubungan kita
" sambil menepuk dadanya sendiri, Annisa mulai menangis, "Dan sekarang
mikirin itu baik-baik. Aku pergi buat hari ini, buat kamu. Aku udah pul
ma aku, y
dah dewasa, dan semuanya ikut berubah. Ngomongin nikah s
ong bedain situasi sekarang, jangan main-main lagi sama omongan penting ka
ku mau tidur, kamu udah siap jadi guling yang buatku mimpi indah, dan pas buka mata pagi hari, cantiknya kamu yang lan
a mendengar setiap kalimat naïf ya
dah punya pacar dan kami mau nikah sebentar lagi. Kamu nggak boleh terus kay
nisa, "Jadi kenapa kamu nangis? Kalau nggak mau nikah sekarang, ya