akinya menuju ke kelas, karen
dari arah sudut ruangan begitu ka
Tanya
ng memanggil menepuk kursi k
di sana yuuk
lian berdua senang sekali
h senang dipojokkan. Setidaknya mataku te
a mulut kau it
?" Tanya Dewi ke temann
n," jawab temannya menggeser dudu
ng lebih awal dari kita
ihat mereka berantem. Pusing kepala gue," jawab Febri. "Sudah tua bukannya pada i
t sih loe, setiap hari lihat bonyok berant
ing gue," uca
p hari bonyok loe be
, Abang gue malah pernah tidak pulang berapa hari s
, bonyok loe akur-ak
e sampai kayak perang dunia. Mereka kalau berantem juga di dalam
ga saja suatu saat nanti, gue punya pasangan hi
dan Dewi menga
ra becanda yang tadi memenuhi ruangan seketika
di siang hari. Semua mata kuliah telah Elena lewati s
ang naik apa
Elena. "Tapi pasti
usul Febri. "Gue
h naik taksi, rumah loe itu jauh. Be
ada yang gangguin gue, kalian
encibir. "Baik Tuan Putri
, gitu dong kalau menjaga
Mbahmu!"
atau apa?" Elena langsung pergi deng
at mereka menuntut ilmu. Sebuah Universitas yang cukup
h lepas dari tangannya. Kulit putihnya terlihat merah karena teriknya panas mataha
uk," bisik Dewi di telinga Elen
isa ikut naik," jawab Elena. "Perut
a lapar," bisik Fe
i tempat makan sebelum pu
apar banget. Tadi pagi cuma makan roti ba
udah lama juga kita tidak makan di luar," j
Elena dan De
ma semakin sesak sehingga Elena, De
" Teriak Febri m
neng?" Ta
Stop!" J
amping trotoar. "Cepat
tangan Elena, begitu juga denga
lah berhasil turun dengan susah payah karena d
ya Febri menghapus peluh yan
engan wajah yang merah kare
sana juga sering ada cogan yang makan. Sia
b Elena mengikuti Dewi yang
mpatnya yang joro
kalau tempatnya jorok," jawab
ian merasa tidak sih, terik matahari ras
t badak apa? Sampai panas terik begini
merasakan apa-apa. He-he
wi pada sebuah tempat yang leb
Febri melihat di depan cafe banyak m
iah. Itu tempat nongkrong para mahasiswa yang bajet
saja kali,"
. Lebih memilih duduk di dalam, ka
ya Elena melihat buku menu
umnya juice jeruk
. "Kalau bisa juicenya janga
mesan makanan dan minuman. "Jangan pakai l
ang umurnya tidak jauh ber
bisik Febri meliha
hukum. Nyambi di sini untu
uh," Febri tersenyu
lihat namanya yang nem
e-he-he," Febri terkekeh
emilin. Ha-ha-ha," D
in orang!" Tegur Elena melihat ke arah kumpulan bebe