semua orang yang berlindung di bawah selimut tebal. Begitupun dengan s
tu kamarnya. "Sayang, bangun! Ini sudah adza
Hanya terdengar suara h
ubuhnya habis!" Terdengar lagi
. Matanya yang tertutup r
at sholat subuh. Na
lan dengan suara serak menar
gun
sulit dibuka melihat jam dind
anggilan dari luar kam
angun," teriak Elena
waktunya habis," jawab Ma
dirinya, Elena menyibakkan selimut tebal ya
r mandi. "Kalau bukan karena kewajibanku, aku tidak mau me
ir wudhu. Sebagai seorang muslim, sudah tentu merupakan suatu
nya Mama begitu melihat putri
a menarik salah sat
Mama. "Mau susu puti
b Elena. "Juga roti
aten menyiapkan semua
sudah duduk manis di
t. Mungkin Papa kedinginan, karena dari ta
uk angin
a begitu,"
h memakai kain sarungnya.
t perut?"
ak sakit perut lagi," jawab P
dah
lim. Jangan pernah tinggalkan sholat karena sholat merupaka
a P
pa?" Tanya Mama.
pi jangan terlalu
ti baka
sa kopi doang
anya Elena baru menyadari tida
na Ibunya sakit. Tapi nanti siang katanya mau balik lagi ke si
mengantar Ibunya ke Dokter. Sampai si
di berat kalau tidak ada
yang bantu Mam
rus nanti pulang juga harus b
tuin Papa juga tidak se
-he
mu masuk kulia
. Dosennya hari ini
sama Dosen,
egitu, bukan aku saja y
u tidak baik,
anas yang ada didepannya. "Enak sekali
m minum atau makan
ng kalau berdoa harus sela
buat menjawab," ucap Papa
bandel," s
Mama," jawab Elena. "Bandel
nya. "Mudah-mudahan ada lak
bentukan model kayak aku ini banyak yang ma
mu punya paca
Elena terseny
senyum begitu pasti kamu
u tidak punya pacar. Tapi ba
ah ingin punya p
dah besar. Temanku saja sudah berapa kali ber
ikutan temanm
ahku bisa tambah semangat dengan puny
us mencintai wanita. Kamu harus berhati-hati. Jangan sampai termakan bujuk rayunya. Ingat kamu itu mas
u juga masih punya otak
m menentukan pilihan. Jauh cinta boleh, tap
pakai logika!
a Prasetyo Darmawan setiap hari sebelum
a jalan raya di Ibukota. Terlihat seorang gadis berkulit putih dengan ra
ra cempreng dari ar
menghentikan langkahnya dan melihat k
ikan tangan dari jarak beberapa meter y
ew
dari tadi," ucap Dewi be
k mendengarnya," jawab Elena k
n dari bis. Memangnya loe tid
kalau gue naik bis, sah
u anak kesayangan. Putri satu-satunya yang takut tergores lece
ue biasa saja," jawab Elena terus m