kejadian tadi pagi. Sungguh, Xena mengumpati kebodohannya. Tujuan Xena hanya ingin membuktikan payuda
enal dalam hidupnya. Hal yang membuat Xena semakin kesal adalah dirinya masih me
a. Rasanya Xena ingin sekali melarikan diri, tapi berlian langka yang diinginkannya, belum didapatk
nakas, dan menatap ke layar tertera nomor asistennya di sana. Xena sedikit berdeca
seru Xena kala pan
u kalau tadi ayah Anda menghubungi saya. Beliau meminta Anda
oma, kalau berlian langka yang a
ingin berusaha mendapat
apatkan berlian langka itu. Kau kan tahu, ak
menyerah saja. Tuan Morgan Louise
s aku lakukan. Katakan pada ayahku, aku masih ingin di Paris. Jangan
a, t
u tahu apa yang harus dilakukannya. Pun Xena bosan berada di Roma. Kota itu penuh dengan keluarga besar ayah
melangkah keluar kamar. Yang dibutuhkan gadis itu a
in pulang?" tanya sang pelayan seraya m
pelayan itu. "Kau
rtanya saja. Tadi saya pikir, Anda ing
? Apa dia ada di rumah?" tanyanya yang
antai 2, Nona," jawab sa
di lakukan di sana?"
aruk kepalanya tak gatal, bingung
. Aku butuh udara segar." Xena malas menunggu jawaban dari sang pelayan yang sangat lama. Gadis itu memilih melangkah, m
. Mata Xena menyipit, seperti ada yang mencurigakan. Xena hendak mengabaik
ika bibir Xena menganga melihat apa yang dia lihat saat ini. Mata gadis itu mendelik
berambut pirang mengulum kejantanannya dengan hebat. Morgan menjambak
an
ecahan beling berserakan di lantai. Sontak permainan panas antara Morgan
t berdiri, membenarkan pakaiannya, menatap
elas kejantanan Morgan yang masih berdiri tegak dan ker
Lantas, pria itu menoleh sebentar pada wanita berambut
rambut pirang dengan kesal. Uang memang penting, tapi bisa melakuk
! Kau yang pelacur! Berapa hargamu? Aku mampu membayar harga dirimu!" seru
pirang itu, hendak menampar Xena, tapi Morgan la
au aku membutuhkanmu." Morgan melepask
a berambut pirang itu mengecup rahang Morgan,
ur sialan! Berani sekali kau!" Xena mengumpat dengan mata yang masih ter
ena?" Morgan terus tersenyum meliha
celanamu yang bena
g menggendong Xena, dan meletakan tubuh Xena ke atas
u." Xena mendorong tubuh Morgan. Mata gadi
mata
dak
apa kau harus menutup matamu, hm? Pasti kau
sek, akh-" Xena mendesah kala
di sini. Kau telah berani menggangguku,"
ngar ancaman Morgan. "K-kau
aku akan melakukan macam-macam padam
as Xena berembus lega. Rupanya Morgan sudah merapikan celananya. Demi Tuhan! Bulu kudu
dah sering melihatnya, Kan?" tanya
ap dingin Morgan. "Bukan urusanmu
? Kau sendiri yang datang ke sini menggangguku. Kalau kau tidak meng
ak bisa menjalin hubungan dengn wanita
kurang bisa memuaskanku di ranjang. Aku lebih
pengalaman? Kau salah besar, Morgan!" Xena m
rikan aku satu contoh, siapa wanita bai
ranjang, dan aku bukan pelacur yang harus diba
atap Xena dengan senyuman meledek. "Jadi, ka
sa. Gadis itu mengumpati keb
uncak payudara Xena yang menegang.
erasakan geli akibat sentuhan Morgan,
atap lapar dua payudara Xena. Pria itu mengusap-usap puncak payudara Xena. "Kau yang menunjukan sendiri payudaramu p
an Morgan meremas kedua payudaranya. Xena meringis n
embuat Xena mendesah hebat. Sayangnya, Xena bukan menghentikan. Gadis itu
memiliki dua tangan yang tak ditahan oleh Morgan. Harusnya Xena bisa mendorong Mo
alam berenda Xena. Tampak seringai di wajah Morgan terlukis merasakan jemarinya basah. "Aku tahu kau
gakan kepalanya merasakan jemari Mo
berbisik, "Aku tidak bisa menyentuhmu, kalau belum melakukan perjanjian. Sabarlah. Waktunya akan seger
dari pandangannya. "Perjanjian apa yang kau maksud, Morgan!" serunya