antung Xena berpacu lebih kencang dari sebelumnya. Xena sama sekali ta
iri Morgan berdiri cukup jauh dari tempat di mana Xena duduk. Dan kali ini sangatl
maka silahkan pergi. Aku sibuk." Morgan berucap dengan nada dingin, da
an di ruang terbuka." Xena meneguk salivanya susah payah kala mengatakan itu. Xen
nsionku. Aku berhak melakukan se
tingkah dalam dirinya. "A-aku ingin mengatakan sesuatu
Apa kau mencoba melakukan neg
lian langka itu padaku," seru Xena dengan nada penuh penekanan. Gadi
kan penawaran 25 miliar USD. Kenapa kau sekarang
bisa melakukan penawaran itu, karena aku belum mendapatkan izin dari ayahku. Setelah i
i kau membeli berlian langka itu dengan nominal 100
kali! Jangan main-main denganku. Aku bisa membua
patkan tubuhnya ke tubuh Xena, menarik dagu Xena dan berdesis tajam, "Simpa
ti jelly, tak mampu berdiri tegak. Demi Tuhan! Ini pertama kalinya, Xena merasakan perasaan yang
ni Tuan Putri manja sepertimu." Morgan menjauh da
" Xena mulai berani mengeluarkan su
sudut matanya. "Tidak ada hal yang harus dibicarakan.
u tidak akan pulang, kalau kau masih
n. Pada akhirnya, kau pasti akan menyerah." Lalu, Morgan meninggalkan Xena begitu
untuk mengusir Nona Foster?" tanya sang pelaya
awab Morgan dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi. Pria itu ingin tahu seperti apa Tuan Putri manja
mengangguk. "
ala Morgan sudah masuk ke dalam lift, sang pelayan segera menghampiri Xena yan
gin di sini, mari saya antar ke kamar
tamu padaku?" tanyanya memastikan. Xena tak mengira kalau
uan Morgan Louise yang meminta saya untu
ada di sini. Kalau langsung pulang, maka dia akan merasa kalah. Jadi lebih baik bertahan sa
unjukan kamar tamu padanya. Xena tahu dirinya memang sudah gila bermalam di rumah pria asing, tapi berlia
*
engah malam. Xena mengerjapkan matanya. Mengendarkan pandangan ke
mendecakan lidahnya jengkel. Xena paling benci bangun di tenga
ut, dan melangkah keluar kamar. Di tengah malam seperti ini, pasti kondis
ung sana. Awalnya, Xena ingin mengabaikan tapi rasa penasaran dalam diri Xena semakin kuat.
h, Mor
u luar bias
, a
eks dengan seorang wanita. Xena meneguk ludahnya berat. Padahal di kala dirinya da
anlah gadis polos yang tak pernah melihat adegan panas, tapi kalau
macam apa dia,' b
, meninggalkan kamar
mbut merah merapikan pakaiannya, di kal
ungguh, Xena tak menyangka wanita yang ada di hadapannya
a wanita cantik berambut
gi, kalau aku membutuhkanmu," jawab Morgan dingin pada wanit cantik berambut me
ta itu mencium rahang Morgan. "Aku pasti akan selalu memuaskanmu, Morgan," bisiknya sensual menggoda.
nita cantik berambut merah itu.
ta kasar. Aku pikir Tuan Putri sepertimu, sangat menjaga
organ. "Berhenti mema
ahunya tak acuh. "K
n seks dengan wanita yang berbeda dari sebelumnya. Apa kau ini sudah gila, Morgan Louise? Bagaimana bi
ri lima wanita berbeda, bukan dua. Jika ditanya alasannya, karena aku menyukai fa
. "Kau memang
itu mendekat pada Xena. Refleks, Xena mundur, hingga tubuhnya terbent
an macam-macam padaku! Kau tidak mengen
." Morgan mendekatkan bibirnya ke telinga Xena. "Relaks, Nona Foster. Aku tidak tertarik padamu. Lihat saja payudaramu b
?" Xena menggeram kesal mendapatkan hinaan dari Morgan. Makian dan