lorong menuju apartemennya dan mengambil apa pun yang beralkohol - yang kebetulan adalah sebotol anggur merah dan beberapa minuman bersoda yang murah. Ka
an tertawa sepanjang waktu. Lucy dan aku sekarang berteman baik. Kami juga berjingkrak-jingkrak di sekitar apartemen saya di
' Dia jatuh ke sofa dan mencoba duduk sambil memegang gelasnya yang setengah penuh agar tidak tumpah. Dan gagal. "Oops
"adalah pengaruh yang buruk.'' Cegukan. Dia menyeka mulutnya dengan punggung tangannya dan menghabiskan beberapa saat untuk mencob
n karpet baruku dihiasi dengan muntahan Lucy telah berhasil menyadarkanku. Aku me
aku akan...' Dia tersentak dan muntah, mencengkeram dudukan toilet sementara aku mencoba me
rambut pirangnya ke satu tangan agar aku bisa
nya, pantatnya menjatuhkan diri ke lantai dengan kikuk. Dia meng
detik kemudian, tersenyum saat dia menenggak habis minuman itu, ter
Bangun
ia mengumpat. "Aku akan
menilai seberapa jauh aku harus menyeretnya. Aku menghitung kira-kira delapan meter. Bisa dilakukan. 'Hanya saja, jangan muntah d
di tempat tidurku seperti sekarung kentang. Aku tidak perlu khawatir untuk
bertanya-tanya di mana aku akan tidur. 'Ini kau dan aku,' kataku
ruangan, aku merebahkan tubuhku di sofa dan meringkuk. Dan kemudian mendengar gumaman lucu dan beberapa dengusan, aku
datang d
*
dia. Di kampung halamanku, tidak ada kedai kopi. Namun di sini, setiap sudut y
dai kopi itu ramai dengan aktivitas, dan aku menghirup aroma biji kopi yang kaya, me
di te
ati, sambil membaca informasinya dengan panik. Mereka menawari wawancara kerja pada pukul tiga sore hari ini. Itu hanya satu jam lagi. 'Tak ada yang lebih baik dari sebuah pesan singkat.'' Tapi kemudian aku mengerutkan kening di layar. Mereka belum mengungkapkan nama perusahaan saat ini? "Apa?'' Aku bertanya pada ponselku. Kenapa? Jadi aku tidak tahu dengan siapa aku berurusan? Aku melanjutkan membaca, disarankan untuk mencari papan
*
ngar suaranya, agar aku bisa men
dan sambil mengambil kopi ku, aku berputar, bersiap untuk berjalan dan berbicara, tetap
ru tua yang melilit
a
alar dari lengan ke tanganku, membuatnya bergetar, dan telepon genggamku
i
uri
uri
i peke
bermata
ilan dan memasukkan ponsel ke dalam saku mac-ku. Dan hanya itu yang bisa kulakukan dalam gerakan taruhan saat ini. Ada apa dengan orang ini? Tiga pertemuan dalam
enyum. " Seharusnya kamu tidak memutu
danganku dari matanya sebelum mat