enak. Sebentar lagi pasti akan ada cecaran pertanyaan beruntun dati Ratna--ibu mertuanya.
a menunjuk ke arah Sultan yang saat ini berdiri tepat di belakang Amelia. "Kamu minta cerai dari Arsa karena kamu menu
tidak paham?" tanya Amelia de
njuk ke arah Sultan dan membuat Amel
sama sekali tidak menyadarinya. Sudah pasti Ratna akan salah paham. Parahnya, sosok
gan beliau hari ini," jawab Amelia yang jujur karena memang tidak ing
ngantarkan penumpangnya hingga depan pintu rumahnya. Kamu pikir saya bod
n dari Ratna membuatnya terkejut dan rewel siang ini. Kedua anak kembar Amelia pun ketakuta
ama kami? Salah Mama apa sebenarnya?"
Dia itu tukang seling--" Ucapan Ratn
ai sopir taksi online jadi wajib bagi saya berbuat baik kepada penumpang saya." Sultan menunjukkan kartu tanda keanggotaan yang dibuatnya kemarin sore. "Jika Anda menuduh dan mencem
Anggapan sombong yang selalu ada pada benak wanita berusia lima puluh dua tahu
di depan pintu rumah ini. Meski hanya stiker, tapi pihak kepolis
timewa di matanya. Sebab, bagi sosok kaya raya itu status seseorang tidaklah penting u
pada saat saya mengantarkan Anda tadi." Sultan tidak ingin memperpanjang perde
mbawakan barang kedua anak saya," kata Amel
Amelia sangat cantik. Senyum itu sudah menjadi candu sejak beberapa tahun yang lalu
ng masih berdiri di depan teras. Tatapan tidak suka Ratna masih sama seperti du
Ketika usaha kedua orang tua Amelia mulai goyang dan berakhir dengan kebangkrutan, sikap Ratna berubah
ng menggendong Aron itu terhuyung dan tubuhnya menabrak tembok. Bersyukur kedu
k dan berhambur mendekat ke arahnya karena
? Kenapa Nenek selalu saja berbuat kasar pada Mama. Aku akan mengadu pada Papa na
pada pipinya pun hanya bisa ditahannya. Ia tidak mau jika sang anak juga menjadi korban.
Amelia berdiri di depan Ratna dengan
Sudah miskin, sekarang tidak tahu diri pula!" Ratna membentak Amelia dengan kasar. "Ingat, ya, aku akan bilang pada Arsa jik
--sang atasan tidak bisa mentolerir perselingkuhannya dengan Prita Yuliana. Mereka akan membuat citra k
n apa yang dilihat atasannya itu. Fajar tidak mudah percaya dengan apa yang dilakukan oleh Arsa. Tidak mun
nyidik. Tidak main-main, semua pertanyaannya sangat menjebak. Salah sedikit bisa berakibat fatal saat ini. Arsa ber
al
di simpanannya itu. Tubuhnya kini ingin istirahat. Mendadak Arsa mengingat Am
a tadi sama
kamu keluar aja dari kepolisian gimana? Kalo kita masih aktif be
pa maksudnya memintanya keluar dari kepolisian? Sedangkan saat masuk dulu sa