ya seorang PNS di Pemda DKI Jakarta, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga yang membu
Masa kecil hingga remajanya terbilang biasa-biasa saja. Tak ada hal terlalu istrimewa dalam h
olong di atas rata-rata, dia masih belum kepikiran untuk pacaran padahal dari SMP hingga SMA selalu menjadi id
ya mustahil. Memang sampai detik ini juga Rhido sendiri terkadang masih belum sepenuhnya sadar jika itu benar-bena
h menjadi kebiasaannya setiap berlibur dia habiskan di Bogor atau di Bandung di kampung nenek dari ibu. Semen
saudara dia juga biasa berbaur dengan mereka. Walau berlibur sendirian, dia ti
a kampung kakaeknya itu. Seperti siang menjelang sore kala itu, Rhido masih asik bersam
alu jauh dari sana, namun memang agak tersembunyi karena sepanjang aliran suangai tersebut dipenuhi s
Pikirannya sedikit kalut berada diantara percaya dan tidak. Dengan mata telanjang siang menjelang sore itu dia melihat sesos
emak belukar yang jaraknya beberapa metera di belakang wanita yang sepertinya sudah selesai mencuci bajunya. Tak lama kemudian wanita itu
pun berekasi dalam waktu singkat dan tegang setegang-tegangnya. Baru kali ini dia merasakan terangsang hebat melihat wanita dalam keadaan seperti
i tubuhnya dan mengendorkan ikatan kainnya. Wanita itu juga sesekali menyibakkan kainnya untuk mengosok dan menyabuni kak
ntungnya mendadak dag-di-dug tak karuan, takut ketahuan sedang mengintip. Tak lama kemudian, wanita itu menurunkan kain panjangnya hingga pin
amnya sekaligus hingga sebatas pahanya. Lalu dengan sangat bergairah memegang rudalnya yang sejak tadi beridiri tegan
bil terus mengocok rudalnya seiring dengan semakin erotisnya gerakan wanita itu memainkan payudara
nku tak bisa lagi dia tahan. Wanita itu terus menggosok selangkangannya, matanya tampak
ian mempercepat kocokanku rudalku, hingga si kaludian akhirnya menyemburkan lahan panasnya dengan sangat banya
am keadaan lemas. Ketika Rhido tersadar ternyata wanita itu pun sudah tidak ada lagi di suangai. Dengan terg
yang merasa sedikit heran karena di tubuh Rh
gua mandi." Rhido beralasan dan sedikit gelagapan karena isi kepalanya masih dipen
ang yang...." Arul yang sejak tadi memeperhatikan R
ok, gua Cuma BAB doang kok,"
a tadi waktu di sungai?" tanya Wa
ya. Niat hati ingin terbuka namun bibirnya terasa kelu dan hatinya pun mengatakan jika itu
bukan?" tanya Arul ti
, matanya pun melotot. Tak menduga Arul tahu apa yang disaks
tan pulang!" sergah Wawan
emua kerabunya untuk pulang. Sementara Rhido justru makin tak menger
lah menggiring kerabunya ke kandang. Rhido pun langsung pulang ke rumah nenek dan kakekanya. Pikirannya semakin kacau
ah katanya orang hantu itu adanya tengah malam? Terus mengapa juga si Wawan dan si Arul kaya yang ke
*