no hiro," ucap
terus memandangi foto Ken y
h baya mengetuk pin
! T
" Tanpa menunggu jawaban dari si
cewek tersebut. "Ai
n yang ada di layar komputernya. La
*
kepentingan, dari tempat curhat, berjualan, mencari teman baru hingga pasangan. Ken, merupakan salah satunya, dia
ng masih di atas ranjang dengan rambut berantakan, dia mengusap-ngusap matanya ya
a semester ke-dua di sebuah Univesitas swasta di Jember. Ken, merupakan satu dari
" Ken langsung membu
kan unggahan terbaru dari akun orang lain. Dengan cepat jari-jari tangannya
menuliskan komentar pada status orang lain, baik yang dia kenal atau tidak. Hal itu,
natar, Ken memilih status yang cocok untuk diberi komentar. Meski dia, lebih banyak menul
rkomentar. Meski itu akun yang sudah berteman dengan akun Ken, bila orang yang berkomentar sudah puluhan di statusnya, maka kemungkinan untuk
nakan setiap hari dengan detail yang lengkap, sedangka
i Rinrin lagi online se
hu karena akun Rinrin juga bodong. Ken berkenalan dengan Rinrin sekitar dua minggu yan
K
tumben kamu
san tersebut tidak kunjung dibalas oleh Rinrin. Hingga 10 menit berlalu, teta
facebook. Ternyata pesannya belum dibalas oleh Rinrin, jad
*
lah, Ken meletakkan tas pada tempatnya dan langsung menyalakan laptop untuk kembali membuka akun facebooknya. Tenyata
in
kolah, aku lupa mematika
g lalu. Ken baru menyadari kalau Rinrin adalah anak sekolahan. Padahal, awal
K
sekolah, kamu harus fokus, sama pelajaran
erutnya yang sudah protes meminta untuk diisi. Akan tetapi, saat Ken sudah berdiri
in
udah on
buat Ken kembali duduk di tempatnya. Ken mulai bertukar pesan dengan Rinrin, hingga dia melupa
*
asi pribadi, bahkan nama asli meraka juga tidak diungkapkan. Mereka hanya asyik saling bertukar pesan, tanpa memperdu
@
omong, kamu ... be
n untuk kesekian kalinya. Meski pada awalnya, dia tidak begitu memperdulikannya, tetapi
in
a lo, masak sih, kamu tidak per
rin juga mengirimkan beberap
@
dalu bagaimana, aku juga cowok
in
aku tidak bisa tahan tawa,
tertawa, karena Ken mengingatkan Rinrin dengan pengalamannya yang pahit, saat dia tertipu oleh akun yang berisika
innya untuk meyakinkan Ken, bahwa Rinrin adalah cewek as
*
buat Ken merasa bingung, apakah curhatan itu nyata atau hanya seketar candaan saja. Meski begitu, Ken tetap menanggapinya, lalu memberikan kata-kata bijak yang dia cari lewat internet dan dirubah keversinya sendiri. Ken merasa, isi pe
linya. Ken juga merasa, bahwa Rinrin tidak suka memanggil Ken dengan nama Newggg yang tampak aneh. Hingga hubungan mereka berdua makin dekat, Ken jadi terba
ena, hubungan mereka ini hanya sebatas teman atau yang biasa disebut hubungan tanpa st
dari hubungan mereka. Saat mereka berdua saling bertukar pesan, di malam hari seperti b
in
g panggil sayang, kenapa k
arena, apa yang Rinrin tanyakan kepadanya itu, belum pernah Ken fikirkan sam