kalau aku antar
u bagaimana lagi. Karena pikirannya yang sedang sem
u harus segera pergi. Ada ha
m kamu terus merancau memanggil n
e
saat aku ingin melupakan segalanya. Aku justru meman
ba menahan buliran crystal yang sud
ya bercinta dengan wanita lain kembali terlintas. Istri mana saja yang melihat k
ru ingat jika lorong ini memang sama saa
enjadi indah. Jessica sendiri tak pernah membayangkan kenapa ia bisa melakukan hal gila s
n hal menjijikan ini. Tapi sepertinya pria itu tidak pernah
anita itu pergi. Ia tahu pasti telah terjadi sesuatu. Apa lagi ucapannya tidak di jawab wanita i
ah kata pun. William la
nyaman. Buliran crystal yang sejak tadi ia tahan. Akhirnya mengalir sudah. Jes
ssica. Ia ikut merasa sakit atas a
kan permasalahan kamu. Tapi jika tidak ingin mengatakannya juga tidak apa-apa. Tapi berjanjilah
k pernah merasakan senyaman ini saat dipeluk seseorang. Bahkan saat ia didekap oleh suaminya sendiri. Jessica merasa biasa
Ia membukanya dan mengajak Jessica untuk masuk ke dala
untuk duduk di sofa. Lalu pria itu mengambil mi
umnya sedikit. Ia menatap Willi
ba untuk tetap tenang. Biar bagaimana pun, tidak mungkin
itu aku tidak aka
senyum. "Te
u. Aku akan menghubungi kam
. Aku akan baik-baik saja. T
pun langsung pergi meni
. Ia langsung menghubungi sese
nita yang sudah sa
an Jessica, tidur malamnya menjadi sangat nyenyak. William akan mencobanya malam ini,
Tapi sepertinya, William harus memberikan waktu untuk Jessica menenangkan dirinya
mar J
onselnya. Ia menghubungi pengacaranya. Sudah tidak ada yang perlu dipertahankan lag
ke London. Tidak mungkin ia berlama-lama di tempat ini. Kehidupannya bukan di negara ini. Ap
dengan melakukan one night stand dengan pria asing. Jadi lebih baik, suda
. Meninggalkan semua lukanya di sini. Karena sesampainya di London. Jes
isi
amu mau
ini suda
ya hingga tubuh polos me
ada meeting. Unt
sangat lapar. Jad
api maunya makan k
dapannya. Mencecapnya setiap inci, merasakan beta
, sejak kemarin kau sudah mematikan
tahun, masa kamu masih harus mencemaskannya? Dia itu is
ap wanita itu sambil meremas lengan
karuan saat merasakan bibir pria itu mulai
menikmati pagi yang panas dengan sekretarisnya. Diam-dia
edangkan Perusahaan yang di pimpin oleh Denis merupakan usaha milik Jessica. Delapan puluh persen saham yang ada di Perusahaan itu
tahu diri dan sangat egois. Tidak memikirkan wanita yang selama ini selalu men
semuanya. Wanita itu akan segera mengambil haknya. Dan