itu pun masih terlelap dalam tidurnya. Sepertinya, mereka begitu nyenyak. Sampai-sampai tidak
kit kepala yang begitu hebat. Ia pun
buka, mengedarkan pandangan sekitarnya. Meme
erat di pinggangnya. Ia dengan hati-hati menund
kan tangan pria yang tidak dikenalinya. Entah siapa orang asing ini. Dan Je
adi. Kemarin ia pergi ke sebuah hotel di mana suaminya b
menyelamatkannya. Setelahnya, Jessica samar-sam
pa ia bisa melakukan hal bodoh seperti ini. Bahkan ya
mengetahui jika suaminya bermain di belakangnya.
-hati sekali. Tidak ingin pria yang ada di sampingnya terbangun. Jessica berpi
ssica hingga menyentuh tubuhnya. Jessica bisa merasakan hangatnya tubuh pria yang ada di belakangnya. Hembusan
tuki pria itu di dalam hatinya, ia sungguh kesal
kah suaminya juga berhianat? Bagaim
kan diri sirna sudah. Sepertinya, ia memiliki ide gila
e
ngka jika pria yang tadi malam sudah menghiburnya ini justr
pria itu dengan sua
menyangka akan tertangkap basah seperti ini. S
Kenapa aku
Menatap lekat wanita cantik yang su
dak ber
k apa aku
sampingmu. Dan ... kita sam
pa tidak tahu malu s
sudah kita lakukan tadi malam
gga membuat wanita itu tersentak kaget. William semakin tert
a diajak kerjasama!' umpat
nama
Jessica
lli
saat berada di sisi wanita yang baru saja dikenalnya. Begitu juga dengan Je
a. Kalau begitu saya mandi du
or ponselmu? Apa aku bol
ngambil ponselnya lalu memberikannya ke Jessica. Dan
olosnya. Beruntung di kamar hotel ini memiliki dua selimut. Jadi Jessica tidak perlu
melampiaskan kekesalan dengan
perlu ia tunda. Jessica akan menceraikan suaminya. Dan ia akan mengambil hak yang sudah menjad
ris sialan, tidak tahu diri! Beraninya dia bersikap manis di hadapank
dengan pakaian yang ia pakai tadi malam. Yah, setelah ini Jess
mendorong trolly makanan. Wan
anku di sini git
aru pergi. Ma
ya. "Tidak perlu. Aku bisa pe
ukan orang sini? Apa ada mas
Aku langsung
ca mengeluarkan suara. Jessica merutuki dirinya sendiri. Ia jad
rasa lapar. Jika kamu tidak ingin aku antar
. Ia jadi tidak enak hati. Se
n! Mau taruh di ma
ekat jendela. Jessica menatap sejenak keluar jendela, memerhatikan
arah pandang wanita
mandi sebentar. Nant
sangat malu bertemu dengan pria asing ini. Bahkan kelakuannya ta
uhan, apa tidak bisa waktu aku putar? Aku malu sekali, tapi aku tidak
itu mengizinkan Jessica untuk pulang. Mereka menuju lo
nya ini hotel ya
inya. "Benarkah? Kamar no
l card miliknya. Di sana
. "Astaga, ini suatu kebetulan yang mung
nyitkan dahiny
mping kamar yang kita
a pikirkan. Jessica sengaja memilih hotel yang berbeda dari suaminya agar ia tidak melihat pria yang sudah menghianatinya itu. Dan kenapa