sama saya?" tebak
rubah kayak kamu." Chandra memberikan jawaban, tetapi lawan bicaranya masih bergeming. "Misal, saya urus siswi-siswi yang kamu maksud itu, kam
dian mendengkus berat. "Mulut Bapak
tin, nggak ngaruh." Chandra menga
. Jengkelin banget Pak Chandra ini. Say
arin kamu pulang malam ini. Kamu bisa aja balik lagi ke kelab tadi,
jantan dikit lah. Tidur di sofa kalau
esok. Kedua, saya sudah menikah. Ketiga, saya nggak tertarik sama kamu, anak kecil."
g seb
i? Kok keren banget?" Mishall mengatur bantal, berbarin
ka nonto
mendelik ke arah
di." Mishall ikut berbalik, membelakangi Chandra, den
k seseorang. Mishall d
aka Chandra segera pergi setelah tadi ia mengganti pakaian santai d
naikkan helm agar bisa melihat dengan jelas siswinya itu sudah berpakaian
bu bakalan usaha cari uang, kamu nggak
nya sendiri. Orang asing hanya bisa menasehati jangan ini-jangan itu, padahal, mereka tidak bisa membantu Mishall memperbaiki sesuatu. Mereka hanya bisa banya
gan hanya pada Chandra. Ia memasang mimik malas yang sengaja diperjelas, agar
nggak bakalan keluar, asalkan Pak Chandra mau menuhin kebutuhan hidup saya. Nggak bisa? Jelas! Bapak sama orang lain cuman bisa
malah tampak tenang dan memberikan dengkusan gelinya. "Ayo naik. Saya kasih solusi. Because, i'm really fucking care about you." Lalu
g diselimuti kesal masih tercetak di matanya. Hingga beberapa menit, keduanya berada dalam keadaan saling peran
u cuman banyak
a menarik gas motor. Ia se
sama siapa, Mishall? Sa
ak, kalau Bapak nggak terlalu ngurusin urusan saya. Tapi s
us. Ia langsung meninggal
berlantai 3 itu berhasil membuat Mishall membuka mulut lebar. Armony Restaurant, siapa yang tidak ken
dari motor, hingga ia berdiri kaku di tempatnya sekara
ilih untuk langsung mengajak Mishall m
teman-temannya sebelum sang papa meninggal. Namun, usai hidu
memedulikan hal tersebut dan menanyakan keberadaan sahabatnya yang menjadi pemilik restoran, Arfan. Karena ked
tiga, Pak.
rang dipakai, hanya khusus untuk orang penting saja. Chandra hanya perlu mengatakan tujuannya pada
uara, dengan nada lebih bersahabat daripada saat masih di rumah tadi. Uh, di
u orang saja, harganya bisa setara dengan gaji saya sebula
ajah masamnya. Sampai, mereka tiba di lantai tiga. Terl
ng Chandra di sisi kosong sahabatnya itu
t dia ini." Chandra menoleh ke arah Mis
jamkan matanya, tampak berpikir keras mengulas memori otaknya
yang langsung dibalas w
bat dan objek obrolannya, menggema hingga ke sudut ruangan. Aman, karena tidak ada orang lain di sini selain
Gue ke sini buat siswi gue in
ak, cepet dapat duit-siswi lo bilang? Murid lo gitu?" Arfan dari cer
a lalu menoleh malas pada Chandra. "Cari kerjaan, Pa
erja di ranjang laki-laki hidung belang di luaran sana!" Chandra
sh! Kalau temen sa
at sembarang laki-la
ada yang ngenalin saya. Lah, ini, publik
ar minuman, makanan, nggak perlu buka baju! Astaga!" Ch
ak m
it memiliki gangguan jiwa, Mishall bebal
k sama orang lain?" Butuh kesabaran ekstra bagi Chandra untuk menjelaskan. "Mishall, setidaknya di sini, kamu bakalan dipandang terhormat sama orang lain. Saya cuman mau
ergeming, tidak tertarik. Se
handra mengalihkan fokusnya pada Arfan yang terse
a perbulan,"
gil lagi. Namun, si siswi tet
h frustrasi Chandra yang sangat ingi
bisa nutupin identitas lo. Nama palsu mungkin." Ma
seketika. Sedikit melun
IP. Lo bakalan jarang berinteraksi sama orang lain, dan gaji lo bisa aja sampa
i. Mengapa Arfan sangat mud
kenalin dia cuman kerja sebagai pelayan restoran," jawab Arfan yang mahir mengenali eks
ipkan anak rambut ke belakang telinga, sehing
lau cuman main-main, mau lo siapanya temen gue, bahkan sodara sekalipun, tetep nggak bakalan g
lan profesional,
khirnya .... Namun, ia tida
me di sini, Fan. Mulai beso
g izinin
amat lo sama
h, bini lo
stri gue!" Tambahan ucapan tegas dari Chandra, membuktikan b
uk mendapatkan tubuhnya secara gratis. Namun, melihat bagaimana tegasnya Chandra
an, kurangi detakan keras dalam dada M