g jawab atas semua itu," ujar Nathan dengan tenang. Apa pun yang terjadi, ia tidak boleh mengungkap identitasnya. Sel
kerusakan yang terjadi akibat ulah anak buah Bernard yang kasar kema
, seorang pemuda yang bahkan waktu itu masih belum lulus kuliah untuk memegang salah satu b
tetapi aku mohon agar kamu tidak berlaku semena-mena di perus
itu. Maafkan ak
an membiarkan Nathan kemba
*
itu di P
e
h dengan Nathan. Seandainya bisa, ingin rasanya Davina menghabi
ya. Sudah bertahun-tahun ia tinggal di rumah itu, baru k
na!" sapa
ketika melihat seorang gadis seba
si!" sah
ri Davina seraya melihat
rgi berlibur?" ta
pergian. Seandainya di rumah, Davina lebih suka mengurung diri di dalam ru
dalam! Aku punya oleh-oleh untukmu," ajak
fa dan membuka kuncinya. Ia lantas mengambil satu
kasih," ucap
m sambil duduk
tiba. Jadi, tidak semp
senyum, "beberapa hari yang lalu, ada seoran
menge
nyakan namanya
buat Davina praktis mende
enio. Ini sungguh menjengkelkan. Lihat saja na
nya?" tan
padaku dengan mendongakkan kepala. Sikapnya terlihat angkuh dan menjengkelk
tertawa geli mendengar jawab
rena kehadiran Desi yang selalu ceria dan mampu menghibur. Davina bahkan merasa sep
ut Davina seraya men
tanya Desi dengan
gkelkan seperti dia memang harus di
kut te
tentang Arsenio maupun kepergiannya ke Singapura. Sebaliknya, Desi yang menge
sambil menyalakan ponsel. Gadis itu tersenyum ketika mendapati ada beberapa pesan dari
knya, menelepon. Tentu saja, kakaknya itu sangat terkejut ketika mengetahui Davina mendadak pergi ke S
gan Nathan di Singapura, tetapi ia tidak berceri
seorang kekasih. Di sisi lain, Davina khawatir Nathan hanya mengangg
u, tanpa terasa hari
rasanya ia mengundurkan diri saja. Namun, itu tidak mun
isi aneka cemilan yang ia beli di Singapura di atas meja Yusni, teman yang menur
as menit kemudi
nya Yusni sambil meletakkan tasnya di atas kursi dan mengan
hut Davina asal. Pandangannya
an ke Singapura?" tany
hut Davin
apa?" Yusni
lastik dan segera memilih cokelat yang di
tiba-tiba muncul. Tanpa menaruh tasnya terle
a dan pura-pura sibuk deng
doh datang,"
"Hari Jumat malam, kamu ketemuan sama Zefa ya? Orangnya baik,
isa," potong Davin
tanya Mira terkejut de
lamat rumahku pada Arseni
u terus menghindar?" Mira masih menyambung pembicaraan sebelumnya sera
lain dan tidak mau menerima kalau dirinya disalahkan. Jelas Mira tahu kalau memberikan alamat
i kekasih," ungkap
menyorot tajam ke arah Davina,