... J
henti saat melihat Jorda
pala dan menatap pria itu dengan dingin. "Kamu pikir
a itu bergumam dengan gugup, "
ny
ik! Saya akan
ia tua itu tidak membuang wa
u baik-b
menatap Melita deng
ba mengatur napas dan menyandarkan k
watir sebelum dia segera membawa Meli
ar membuat Melita
endak membawanya masuk ke dalam mo
duduk di sebelah Melita dengan tenang d
lam ruang tertutup, akal sehat Melita yang
meletakkan tangannya di bahu wanita itu
merasa semakin pusing dan dia membenam
a tidak en
n mendorongnya menjauh dan berkata, "Duduklah di s
ini." Dengan rona merah muda di pipinya, Melita kembali m
a ke arahnya dan mencium
Mencondongkan tubuhnya lebih dekat, dia mengangkat
hilangan kendali atas akal sehatnya
an, dia bertanya, "Kenapa me
an. Saat dia hendak mengata
belumnya ...." Mengerutkan bibirnya dan menyipitkan matanya ke arah Jordan dengan penuh
..
ap Melita dalam diam. Wanita itu ke
engan tubuhmu, apa itu artinya k
..
an dia mengencangkan cengker
enapa kamu
bit dagu Melita
rus membayar atas apa yang ba
h Jordan, Melita menyenggolnya seolah dia tid
n menarik napas dalam-dal
isik di telinganya, "Aku sudah lama t
ajah Jordan dan tersenyum, "Sebuah kebetulan! Ini juga pert
belakang mobil
memfokuskan pandangannya ke jalan ka
pan sebuah vila bebe
e tubuh Melita dan membawanya
h datang untuk menyambutnya. Melihat tatapan tajam mat
iapa pun naik ke
mendobrak pintu kamar tidu
anya pada Melita, "Ini adalah kesempatan
ngkat wajahnya untuk menatap Jordan
narnya kamu bisa mela
Jordan membungkuk dan berkata,
oma dan tekstur kulitnya. Erangan keluar dari bibir Melita, tubuhnya mengirim sinyal bahwa dia menginginkan lebih. Dia tanpa sadar menggun
dan menempelkan payudaranya ke wajah pria itu. Dia berbalik untuk naik di atas tubuh Jordan dan dengan bantuan tangannya, d
kmatan dari bibir Melita bergema di seluruh ru