u sudah
ngan akal sehat terakhir yang dimilikinya, "Tentu s
mu dewasa, ya? Apa kamu sebegitu kekurangan uang? Ata
nya yang panjang dan mengangkatnya seolah memer
a untuk menatap matanya. Pipinya sedikit memerah karena efek obat, yang menjadi undangan tanpa suara untuk sang pria. Wangi
ak terburu-buru. Itu sebabnya, jari-jari pria itu justru bergerak m
iba-tiba. Sebelum dia bisa bergerak mundur, bibir pria itu sudah
Pria itu melepa
k bisa berpikir dengan jernih. Air liur p
mbungkuk dan
seorang gadi
sementara waktu. Tiba-tiba, dia melonggarkan ce
orang wanita. Keluar dari sini." Perkataan itu m
ini dan rela mempertaruhkan segalanya, jadi dia tidak akan menerima jalihatkan tubuh indahnya di bawah cahaya yang redup. Dia meraih segelas anggur merah di sampingnya dan menuangkan cairan itu ke tubuhh itu mengalir dari leher ke tulang selangkanya, kemudian turun ke dadanya. Tubuh gadis
ri dengan erat padanya seperti seekor kucin
ng memin
detik, tetapi begitu akal sehatnya
masih menutupi paha Melita dan menariknya sa
elas karena kamar itu hanya diterangi oleh lampu dinding. Sekarang,
tubuhnya menunjukkan betapa gugupnya Melita ketika tangan besar sang pria perlahan mel
ing, tubuh Melita pun mulai bergetar tak terkendali. Gairah yang muncul mem
erubah dingin. Semua kelembutan yang hadir sebelumnya menghilang. Bagaimana dia bisa ber
i Melita tanpa ragu dan segera meneng
...
usaha mendorongnya menjauh, tetapi dia tidak mem
enjadi sangat tegang, yang se
empat yang lebih dalam. Tubuh Melita pun mengikuti irama gerakan tubuhnya. Alis
sudah sepenuhnya bekerja, tetapi begitu dia mengerang, wajahnya memerah seperti apel matang. Dia buru
sang pria. Ketika gerakannya menjadi lebih cepa
uar dari tubuh Melita serta benturan ant
endirian di kamar itu. Pakaian dan tisu-tisu berserakan
terkoyak. Setelah berjuang dengan susah payah untuk bangun da
onselnya, dia bergegas menuju rumah sakit kota dan ba
ng, ibunya bisa men
ebih penting baginya, bah
egang tangan ibunya untuk terakhir kali sebel
abarkan bahwa kondisi ibunya stabil untuk saat ini. Ketika men
gkan bahwa akibat dari tindakannya ta
gu, Melita menemukan
ngan pria itu malam itu, di
selama beberapa bulan ke depan h
ia akan menerima uang setiap bulan, yang c
erutnya mulai membesar dan k
sa menjalani kehidupan yang damai, dia mendapat ka
n dia sudah bergegas sekuat tenaga ke rumah sakit, dia tidak bisa
mengaruhi kondisi fisiknya sehing
n? Tunggu sebentar! Bia
karena kehilangan ibunya, sekelompok orang
liki kesempatan untuk
ih ada s
g, Melita mendengar k
aksakan diri untuk membuka mata dan menyaksikan sang
ohon
ar ke perawat itu, menghentikannya p
aku mel
r di wajah lelah Melita. Setelah membungkus bayi itu den
yung-huyung keluar dari rumah sakit membawa anaknya dalam pelukannya. Dia tidak pe
eluarga terakhir
orang-orang itu mengambi
n bisa menyentuh
i kedua, mereka kembali ke rumah sakit. Seprai di ranjang rumah sakit