air matanya terjatuh di pipinya meninggalkan rasa sesak di dalam hatinya. M
?" tanya Aurel sambil mem
urel. Ia memaksakan bib
edang tak baik-baik saja Ren," ucap Aurel yang
baik-baik saja dan ga akan ada masalah apapun," ujar K
Jika ada orang lain melihat wajah Kiren pasti mengetahui kalau gadis cant
n," ucap Rio yang masuk ke ruang k
ra bergantian. Ia tak percaya teman sekal
? Udah sana kembali ke ruangan kalian
atang undangan itu." Fabian melirik samp
ang sebentar lagi akan keluar dari netranya. Tanpa sempat ia meluapkan rasa sakitnya, Aurel l
u tahan lagi," ucap Aurel sa
knya. Fabian dan Rio hanya menatap mereka dengan raut wajah sedih. Mereka tahu rasa sakit yang dirasakan
*
Baru enam bulan yang lalu Tian mengakhiri pertunangan mereka dan sekarang ia dihadapi dengan surat undangan yang membu
mbuat mereka menatapnya iba. Seandainya dulu pertunangannya dengan Tian tak berakhir tent
ng berapa liter air matanya keluar dari indra penglihatannya. Tanpa terasa ia tertidur d
n kamu datang?" tanyan
an wajahmu merah
danku yang agak demam
alasan yang ga m
hatiku
.. jangan kamu tahan semuanya.
yang terucap dari bibir Kiren hanya isak tangis dan Fabian memeluknya dengan
erjatuh di pipi Kiren dengan lembut. Sangat perlahan sehingga mampu membua
mengingatnya?" Fabian me
" Kiren menggeleng
natap Kiren dengan intimidasi
annya untuk mendapatkan kenikmatan yang pria tampan itu lakukan bersaman
ntuk sejenak. Ada seperti sengatan listrik kecil yang mengalir di bagian-ba
dadanya. Dalam hitungan detik laki-laki itu sudah berhasil membuka seluruh pakaiannya.
u ingin kamu hanya memikirkan aku," u
Secara perlahan ia menyatukan kening mereka, menghembuskan napas yang berubah menj
ga mulut wanita yang membutuhkan kenikmatan. Ia menjadikan Kiren, wanita berharga dan
u, Bi," ucap Kiren d
nya ini yang bisa membuatmu melupakan jejak-jejak yang pernah dilakuk
mu menghapus semuanya tanpa terkecuali." Kiren sudah tak ta
rnah menyebut namanya lagi dan
an yang akan diberikan oleh Fabian padanya. Ia menarik leher Fabian melumat lagi bibir yang hangat itu dan l
mat yang tak terkira. Fabian menggerakan pinggulnya di area kewanitaannya. Ia merasakan percintaan
berubah menjadi lumatan liar dan kasar, memainkan tangannya yang besar di buah dadanya, menggo
Aurel, dan ada rasa bersalah telah bercinta dengan kekasih sahabatnya sendiri dan parahnya, ia malah menikmati sem
, tapi untuk saat ini ia hanya akan menikmati percintaan mer