/0/8605/coverbig.jpg?v=20221005134153)
Spin Off "My Devil Bodyguard" Sejak perkenalan pertama, Jake tahu bahwa dirinya harus mendapatkan Zerenity karena wanita itu memiliki kemiripan sifat dengan istri sahabatnya yang jelas-jelas tak mampu untuk ia gapai. Sayangnya, Zerenity harus menghindari Jake karena ia tahu saudarinya, Scarlet sangat terobsesi pada pria tersebut. Zerenity berlari menjauh dan sejauh itu pula Jake mengejarnya. Ketika hanya ada mereka bersama, keduanya bagai magnet yang saling menarik dan tenggelam bersama dalam kasih dan hasrat yang membara. Namun, di balik itu semua, keduanya menyembunyikan rahasia kelam masing-masing. Apakah Jake mampu mencintai Zerenity dengan benar tanpa bayangan istri sahabatnya? Akankah Zerenity juga tetap mempertahankan cintanya di tengah rasa bersalah pada Scarlet? Terlebih ketika takdir seakan turut ingin memisahkan mereka dengan perlahan menguak satu persatu rahasia kelam keduanya.
ake sengaja menabrakkan punggung wanita itu ke dinding kamar hotel yang dingin. Mereka telah terbelit hasrat panas dalam pertukaran saliva.
"Oh ...."
Wanita berambut blonde itu menengadahkan kepala ketika jiwanya melayang oleh sentuhan bibir Jake di sekitar lehernya. Sementara tangan pria itu telah sibuk pada bokongnya yang padat.
Jemari wanita itu mencengkeram rambut hitam Jake agar ia tak kehilangan sensasi gila ini, sementara sebelah tangannya berusaha mencari milik Jake yang pasti begitu menggetarkannya. Jake tahu wanita tersebut tak sabar, bahkan ketika pandangan mereka beradu di night club beberapa jam lalu.
Jemari mereka bergerak tangkas saling menyingkirkan penghalang tubuh untuk menyambut sentuhan liar keduanya. Mata wanita itu terbakar seketika saat melihat lekukan otot dan beberapa tato yang tersebar di tubuh Jake. Jemarinya merayap mendamba.
Mereka berjalan ke arah ranjang tanpa memisahkan benang bibir keduanya. Wanita itu tersenyum ketika Jake menjatuhkan tubuhnya dengan kasar di atas ranjang.
"Ehmm!" desah wanita itu seraya menggigit bibir bawahnya karena tak kuasa oleh bujuk rayu lidah Jake yang menghampiri kulit tubuhnya yang telah berpasrah diri.
Terlebih gesekan rambut halus di sekitar rahang pria tersebut turut menyiksa kulitnya dengan nikmat. Jake menyeringai ketika melihat wanita itu begitu menikmati sentuhannya. Tentu saja tak ada yang akan mampu menolak dan mengabaikan kedasyatan sentuhan seorang Jake Ryver.
Mereka bilang, Jake terlalu memesona, terlalu panas, bahkan setiap wanita yang berhasil menghangatkan ranjang Jake, tak akan pernah menyesali kenikmatan yang telah diraihnya. Jake terlalu percaya diri? C'mon! Pada kenyataannya itulah yang mereka perbincangkan di belakang Jake, terutama mereka yang telah bercinta dengan pria itu.
Entah mengapa mereka selalu mendamba pada pria yang jelas-jelas berengsek seperti Jake. Kadang Jake tak mampu mengerti jalan pikir mereka, tetapi ia cukup menikmati ketika mereka selalu bersedia merangkak untuk kembali merasakan dobrakan Jake yang panas di dalam lorong kenikmatan mereka.
Kini Jake mengarahkan miliknya dan wanita itu dengan senang hati memberikan yang Jake inginkan dari bibirnya. "Oh, Baby!" Jake terpejam merasakan kenikmatan yang selalu ia dapat dengan mudah hampir setiap malam.
Wanita itu semakin bersemangat bekerja menyenangkannya. Sampai ia mempersembahkan diri dengan rintihan memohon, agar Jake memasukinya.
Mereka tergulung ombak yang saling menghunjam panas. Desahan dan racauan keduanya mengisi ruang kamar oleh aroma percintaan yang menguar.
*****
Mata Jake mengerjap, keningnya berkerut karena merasakan cahaya matahari yang menyelinap di sela-sela tirai kamar hotel. Ia terduduk sembari mengusap wajah. Jake menoleh pada seorang wanita yang tengah tidur menghadap dirinya, kemudian memalingkan wajah. Ia menyingkap selimut, mandi lalu segera berpakaian.
"Holy Shit!" Matanya terbelalak ketika melihat jam pada jam tangan yang akan ia kenakan.
"Good morning, Handsome."
Jake tak menghiraukan sapaan wanita itu yang sudah terduduk di ranjang sembari menutupi bagian tubuh atasnya dengan selimut. Jake lebih memilih mengenakan sepatu sneakernya.
Wanita itu berdecak karena diabaikan. "Kau akan pergi sekarang?"
"Ya," jawab Jake sedikit malas.
Bukankah itu sebuah basa basi yang tak penting? Apakah Jake terlihat akan ke kamar mandi dengan pakaian yang telah rapi seperti ini? Jake menata rambutnya di depan cermin kemudian memasukkan ponsel ke saku celana.
"Kau akan meneleponku, bukan?"
Jake berbalik menghadap wanita itu. "Aku rasa tidak, Estell." Ia tersenyum.
"Siapa Estell? Namaku Daisy!"
"Maaf aku tak mampu mengingatnya." Jake terkekeh seraya meraih ponselnya yang bergetar.
"Hai Sayang .... Daddy akan menjemputmu sebentar lagi. Duduklah manis dan Daddy akan segera tiba, oke? .... Anak Daddy memang pintar."
"Kau sudah memiliki anak?!" Mata wanita itu terbelalak dengan wajah memerah marah.
"Begitulah." Jake tersenyum tanpa dosa seraya memasukkan kembali ponselnya.
"Bye, Grace."
"Daisy!"
Jake menyempatkan mengecup pipinya dan berbisik, "Kau nikmat sekali semalam." Kemarahan itu tiba-tiba surut bergantikan senyuman. Jake tertawa dalam hati dan segera keluar kamar hotel.
Bagi Jake, tak ada gunanya mengingat nama para wanita yang singgah, sementara ia hanya butuh menikmati mereka semalam. Bagi Jake, hampir semua wanita hanya sebagai wadah penyalur hasrat. Setelahnya mereka hanya sebuah sampah yang tak patut untuk di pungut kembali setelah ia memakainya.
Hampir semua wanita? Ya tentu saja karena Jake memiliki seorang wanita sebagai pengecualiannya. Seorang wanita yang berhasil membuatnya terpaku ketika lingkaran matanya memandang sosok wanita berambut golden blonde yang kala itu tengah turun dari sebuah private jet dengan mengenakan sebuah mantel kelabu. Seorang wanita yang kala itu tengah melarikan diri bersama kekasih sekaligus sahabat Jake.
Jake mengira, ia hanya terpana oleh kecantikan dan anggunan wanita tersebut, tetapi nyatanya itu sebuah kesalahan besar ketika tanpa ia inginkan, ia hanyut begitu dalam saat semakin mengenal wanita itu. Ketika manik Jake terjerat oleh cahaya teduh mata kelabu itu, Jake menyadari bahwa wanita itu adalah sebuah permata di tengah-tengah tumpukkan kerikil wanita di kehidupannya. Pandangan buruknya terhadap wanita perlahan bergeser, memberikan pengecualian pada wanita tersebut.
Vellonica, satu-satunya wanita yang berhasil menggetarkan aliran darah Jake oleh segala kesederhanaan sikap yang begitu elegan, tetapi terasa hangat dan nyata. Bahkan hanya dengan melihat Vello, jantung Jake berlari mencari segala yang mampu ia gapai dari wanita tersebut, meskipun itu hanya sebuah bayangan seorang Vello.
*****
"Daddy!!" Gadis mungil berusia empat tahun dengan rambut golden blonde yang diikat ponytail itu berlari sembari merentangkan tangannya, kemudian segera masuk, menubrukkan diri ke dada Jake.
Jake bukan ayah kandungnya. Ia hanya seorang paman dari sahabat ayahnya yang entah mengapa tak bisa gadis mungil itu panggil dengan 'daddy', sementara ketika Jake mengajarinya, ia dengan mudahnya mengucap 'daddy' pada pria tersebut dan itu berlangsung hingga saat ini.
Jake terkekeh. Mengecup pipi itu dengan gemas. "Siap bersenang-senang Little Angel?"
Gadis mungil itu mengangguk berkali-kali dengan menggemaskan. Jake tak tahan untuk tak mencubit hidungnya.
"Nona Liora sangat tidak sabar untuk bertemu Anda, Tuan. Maafkan saya terpaksa menelepon Anda tadi karena Nona Liora terus memohon." Sofia, seorang pelayan yang sudah Jake kenal dengan baik itu tampak menunduk, tak enak hati padanya.
"Tak apa, Sofi." Jake bangkit dari berjongkok seraya menggendong Liora yang memeluk lehernya.
Sofia membantu memasangkan sebuah car seat di kursi belakang mobil Maserati Levante. Jake khusus membawa mobil itu ketika bepergian bersama Liora. Sementara Ferrari-nya adalah mobil khusus untuk membawa para wanita. Salah satu benda yang menjadi kebanggaannya dan sering kali mempermudah mencapai apa yang ia inginkan.
Bukankah para wanita menyukai pria-pria kaya? Meskipun di antara mereka pasti akan ada yang begitu munafik, tetapi mereka jelas tak akan menolak pria tampan yang menawarkan tumpangan dengan sebuah mobil Ferrari dan mobil SUV meskipun mahal, tak akan memiliki power lebih besar dari pada supercar. That's a fact!
"Ini semua perlengkapan yang di butuhkan Nona muda, Tuan." Sofia meletakkan sebuah tas bayi berukuran sedang di dekat car seat tempat Liora sudah duduk manis.
Jake mengangguk dan segera menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Vello.
...To Be Continued...
Hai, thanks sudah baca. Gimana komen kalian sama bab ini? Tinggalin komen ya. Semoga enjoy baca sampai ending. Te amo! Info seputar visual ataupun novel, follow IG @saltedcaramely_
Spin Off "Trapped By Obsession" Tak ada yang tahu bahwa Starley mencintai kakaknya sendiri. Padahal semua orang memandangnya sebagai playgirl, tetapi hanya dirinya yang tahu bahwa ia hanya sedang mencari sosok seperti kakaknya, Julian Ryver pada pria lain. Hingga ia bertemu dengan Zev. Pria misterius, berbahaya, tetapi selalu memiliki kuasa yang dapat membuat Starley tak bisa berpaling dari mata itu. Sampai tanpa sadar perasaan Starley terhadap Julian terlupakan begitu saja. Namun, tidak ketika sebuah momen menarik Starley untuk kembali mengingat cintanya pada Julian. Malam itu Julian mempertemukan bibir mereka dengan hangat dan dalam. "We know something's between us, Star. This is so wrong, but also feels right, doesn't it?" kata Julian. "Then, what should we do?" Di tengah-tengah itu, tiba-tiba Starley teringat oleh perkataan Zev. "You didn't realize there was something between us. When you decided to accept me, you would have no way back," bisik Zev dalam ingatan Starley. Sekarang, siapa yang akan ia pilih di tengah dua pria paling berarti untuknya tersebut?
Bagaimana jadinya jika bodyguard yang harusnya melindungimu, tetapi justru menjadi sumber bahaya bagimu? Dexter, seorang bodyguard yang harusnya melindungi Vello—seorang gadis yang menjadi korban bullying di kampus, tetapi Dexter justru menyeret Vello ke neraka. Vello tersiksa, tetapi sebanyak apa pun celah untuk menghindar, Vello justru tak ingin pergi dari neraka yang diciptakan oleh Dexter untuknya.
Zain, seorang pengusaha terkenal yang terlihat muda di usianya yang mendekati empat puluh. Ia adalah seorang pria yang nyaris sempurna tanpa cela. Namun, tidak seorang pun yang tahu. Lima tahun yang lalu pasca menyaksikan pengkhianatan istrinya, Zain mengalami kecelakaan tragis. Dampak kecelakaan itu ia mengalami disfungsi seksual. Demi harga dirinya, Zain menjaga aib itu rapat-rapat. Namun, hal itu dimanfaatkan Bella untuk berbuat semena-mena. Kecewa karena Zain tidak mampu memberinya kepuasan, Bella bermain gila dengan banyak pria. Zain tidak berkutik, hanya bisa pasrah karena tidak ingin kekurangan dirinya diketahui oleh orang banyak. Namun, semuanya berubah saat Zain mengenal Yvone, gadis muda yang mabuk di kelab malam miliknya. Untuk pertama kalinya, Zain kembali bergairah dan memiliki hasrat kepada seorang wanita. Namun, Yvone bukanlah gadis sembarangan. Ia adalah kekasih Daniel, anak tirinya sendiri. Mampukah Zain mendapatkan kebahagiaannya kembali?
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Rhido tak pernah menduga masa lalunya yang hitam dan kelam, ternyata sangat berpengaruh pada kehidupan rumah tangganya bersama Lisda. Wanita yang dinikahinya karena telah berhasil membuat Rhido sadar akan kesalahan masa lalunya. Ketika Rhido sedang berjuang menghilangkan jejak masa lalunya, justru halangan datang dari istrinya. Ketika sedang mengandung anak pertamanya, Lisda justru meraskan gangguan yang membuatnya selalu kesakitan saat berhubungan badan dengan suaminya. Rhido yang teramat mencintai istri dan calon anaknya, rela bertahan tidak melakukan hubungan badan dengan istrinya. Sampai akhirnya Rhido mendapat tugas kerja di daerah pedalaman Jawa Barat dan Kalimantan. Di sanalah godaan demi godaan datang silih berganti. Sanggupkah Rhido yang mantan bajingan itu bertahan dengan kesetiannya, atau malah sebaliknya. Lanas bagaimana nasib Lisda dengan anak yang baru dilahirkannya? Benarkah masa lalu Rhido yang penuh dengan aura mistis kembali menghantui dan menganggunya? Seperti apa aura dan gangguan mistis yang dia dapatkannya? Adakah pengaruhnya pada Lisda, istri sahnya?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”. “Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau” “Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, “Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt……