/0/5595/coverbig.jpg?v=a5ff2caaf46087bf4ce5d906b7d3a46f)
Setelah sekian lama, Alana si pencuri menemukan tempat berlindung dari sisi buruk kota Tanzanite. Bersama Luke adalah waktu di mana kehidupannya menjadi lebih berwarna. Sampai ketika pria yang cerdas dan tampan itu meminta agar dirinya melupakan bahwa mereka pernah bertemu, haruskah Alana melepaskan perasaannya dan melanjutkan kehidupan sebagai sosok yang baru?
Target sedang berada di toko emas, menerawang benda serupa cincin. Luke tetap mengawasi interaksi antara seorang pria dan pemilik toko sampai transaksi jual beli terjadi. Dia baru berniat memunculkan diri sesaat melihat targetnya keluar dari toko, tetapi niatnya harus diurungkan lantaran melihat sang target dirampok.
Luke mematahkan rokok yang baru diisap, lalu membuangnya sembarangan. Ditambah yang sekarang, sudah kali ke berapa misinya digagalkan oleh pencuri?
Suasana hatinya menjadi buruk. Luke memutuskan untuk kembali. Dia duduk dalam satu taksi. Di saat itu, seseorang menaiki taksi yang sama pula dengannya. Dia tidak memberikan perhatian lebih, lantas mengatakan pada sang sopir ke mana dirinya akan pergi.
Yang terjadi setelah itu justru tidak pernah diduga. Orang yang menjadi penumpang bersamanya tadi tiba-tiba turun dari mobil dengan membawa dokumen penting milik Luke.
Luke langsung menyadari, meskipun sudah terlambat bagi dirinya menggapai dokumen tersebut. Jika ingin mendapatkan dokumen itu kembali, maka dia harus mengejar si pencuri.
"Angka pencuri di kota ini terlalu tinggi," ucap Luke dengan kesal. Dia tahu kalau dirinya tidak memiliki waktu berkejaran dengan pencuri.
***
Alana berbelok ke satu gang. Dia memastikan kembali kalau dirinya sudah tidak lagi dikejar, baru dia membuka map yang ada dalam pelukan. Dia menjatuhkan semua isinya untuk mencari-cari benda bernilai yang bisa ditemukan. Sayangnya, tidak ada apa pun kecuali kertas-kertas tidak berguna.
Padahal, Alana sudah memantau pria pembawa map itu dalam beberapa hari terakhir. Melihat bagaimana map selalu dibawa dan dijaga layaknya sesuatu yang sangat berharga, dia menganggap bahwa akan ada benda bernilai yang dapat ditemukannya, ternyata keyakinan itu salah.
Alana ingin mengumpulkan kertas yang berserakan agar nanti bisa dikembalikan pada pemiliknya, akan tetapi dia berpikir kalau tidak ada untungnya melakukan hal itu. Untuk apa dia mengembalikan barang curian jika nanti hanya akan membuat dirinya tertangkap?
Alana segera bangkit, berlari keluar gang. Belum sampai bayangannya mencapai tempat terang, seseorang muncul dari arah lain. Mereka saling membentur. Dia hampir saja terjatuh kalau tidak tangannya ditahan untuk tetap berdiri seimbang.
Alana mendongak, langsung terkejut melihat pria pembawa map berhasil menemukannya. Dia berusaha melepaskan tangan yang mencengkeram pergelangan, tetapi berakhir gagal.
"Berani-beraninya kalian mencuri dariku," ucap Luke. Mungkin, ditambah dengan rencana yang gagal membuat dia tampak begitu berang kali ini.
Dokumen penting yang kacau berantakan menambah pekatnya kemarahan. Luke mencengkeram kerah si pencuri, mendorongnya ke tepi dinding. Saat ini, tangannya sudah mengepal kuat dan tinggal dilayangkan saja.
"Saya seorang wanita!" Alana berteriak sesaat kepalan tangan hampir menyentuh pipinya.
Luke menggantung kepalannya di udara. Entah perkataan itu benar atau tidak, dia hanya menemukan seseorang berpenampilan layaknya pria. Dia tidak mencurigai, selain tidak memiliki waktu untuk memperhatikan siapa atau bagaimana penampilan si pencuri.
Luke menarik topi yang nyatanya benar-benar memerangkap rambut panjang seorang wanita. Dia baru percaya kalau sekarang sedang berhadapan dengan lawan jenis.
Tingkat kewaspadaan yang menurun adalah kesempatan bagi Alana. Dia mengamati bagaimana kepalan tangan perlahan turun, membuat celah baginya untuk keluar dari gang.
Tetapi Alana tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa, pria itu adalah Luke Sapphire yang sudah berpengalaman pula di lapangan. Luke hanya tidak sengaja lengah kala suasana hatinya buruk. Lagi pula, Alana terlalu berani melakukan tindakan ekstrem seperti duduk di taksi yang sama.
Luke dengan cepat menahan gerak langkah si pencuri. Hingga perlawanan berakhir pada tali yang mengikat tangan Alana, menyambung menjadi satu dengan tangan Luke. Alana bertaruh kalau dia tidak pernah melihat gerakan mengikat tali secepat itu sehingga tanpa sadar membuatnya membuang waktu untuk terkesima.
Luke menyeringai. "Apa kau pikir bisa pergi begitu mudah setelah merugikanku?"
Alana berteriak kesakitan saat dirinya ditarik ke arah kertas berserakan. Selama itu, dia menatap tali yang mengikat, sama sekali tidak mengerti bagaimana cara agar membuat mereka bisa lepas.
Luke menarik tangannya sekali lagi, menghentikan Alana yang berusaha melepaskan diri. "Diamlah, jika ingin dirimu baik-baik saja. Jangan kira hanya karena seorang wanita, aku akan bersikap lembut padamu. Kau adalah pencuri dan aku tahu kalau itu hanya akal-akalanmu supaya bisa kabur," ucapnya, kemudian menyusun dokumen kembali.
Alana tidak punya pilihan selain mengikuti, termasuk keluar dari gang. Dia tidak nyaman mendapatkan perhatian orang banyak, terlebih mereka memasuki satu kafe yang ramai oleh pelanggan.
"Untuk apa kau membawaku ke mari?" Di belakang punggung yang lebar Alana berkata.
Luke memilih untuk tidak menjawab. Dia menyelesaikan pesanannya sebelum mengambil tempat paling sudut yang bisa ditemukan. Mereka duduk berhadapan, masih dengan tangan yang terikat.
Alana memperhatikan sekeliling, setidaknya di tempat mereka duduk sekarang jauh dari perhatian orang-orang. Walaupun begitu, dia masih tidak tahu alasan kenapa mereka duduk di sana.
"Untuk apa kau membawaku ke tempat ini?"
Pertanyaan Alana lagi-lagi tidak mendapatkan jawaban. Mereka hanya diam sampai pesanan diletakkan di atas meja, dua cangkir minuman panas di tengah cuaca mendung, ditambah dua croissant. Setelah melalui hari yang cukup melelahkan, berbohong jika Alana mengatakan kalau perutnya tidak lapar.
Alana harus melenyapkan rasa lapar dalam keadaan sekarang. Dia berada dalam bahaya, terancam akan dijebloskan ke penjara. Mana mungkin bisa memikirkan tentang makanan.
Suara wadah yang bergesek dengan meja membuat Alana melupakan diri. Aroma croissant bercampur aroma kopi semakin tercium ketika didorong lebih dekat padanya. Dia langsung mengangkat kepala, melihat pria di depannya mulai menyeruput minuman.
Luke menggerakkan tangan mereka yang ada di atas meja untuk menyadarkan lamunan si pencuri. "Kau tidak ingin menghabiskannya?"
Alana yang sedang mempertahankan diri pun menjawab, "Untuk apa membawaku ke mari?"
Luke meletakkan cangkir, lalu mengelap bibir. "Aku sudah mengatakannya, kau tidak akan bisa pergi dengan mudah setelah merugikanku."
"Jika kau akan menjebloskanku ke penjara, maka langsung saja bawa aku ke kantor polisi."
Luke memajukan duduknya, berpikir beberapa saat sebelum berkata, "Aku rasa dibandingkan menjebloskanmu ke penjara, lebih baik menjadikanmu sebagai budakku."
Alana meludah sembarangan. "Jangan harap!"
Luke menyeringai. "Aku mendengar bahwa menjadi pencuri adalah profesi paling buruk di kota ini, ternyata kau masih memandangnya sebagai hal yang baik."
"Dibandingkan menjadi budakmu, lebih baik menjadi pencuri!"
Luke tertawa. "Aku memberikanmu makan dan minum di saat dirimu mencuri sesuatu dariku, lalu menawarimu pekerjaan untuk menjadi budakku. Tidak bisakah kau melihat perbedaannya?"
"Setiap orang yang menginginkan sesuatu pasti akan berlaku baik pada awalnya. Kalian sama saja, memanfaatkan kelemahan seseorang hanya untuk mencapai kepentingan masing-masing."
Saat berkata, Alana menampakkan ekspresinya yang buruk. Dia memang sangat membenci kehidupannya, termasuk mereka yang hidup di kota Tanzanite. Jadi, sulit menemukan orang yang bisa dia percaya.
Luke menyandarkan diri, mengamati wanita yang tidak bisa dibiarkan lepas di saat sudah melihat isi dari dokumen. Bagaimana pun caranya, dia harus membuat mereka tetap bersama agar dirinya dapat memantau pergerakan wanita itu.
"Kalau begitu, kenapa kita tidak membuat kesepakatan saja untuk kebebasanmu?"
Hanya karena kesalahpahaman kecil, Sara dikucilkan oleh keluarga suaminya hingga berujung pada perceraian. Dia bertekad untuk membalaskan dendam dengan mengelola perusahaan kakeknya dan membongkar perilaku buruk keluarga Atkinson di depan publik. Dapatkah dia mewujudkan keinginannya itu? Atau sebagai mantan suami, Rion akan memberikan umpan balik atas tindakan Sara?
Mateo, seorang pria yang dihantui oleh masa lalunya, dipaksa hidup menyendiri setelah terjerat kasus pembunuhan sejak lama. Anonimitasnya yang dibangun dengan hati-hati hancur ketika dia bertemu dengan Hillary, seorang wanita kaya dan sombong yang tanpa disadari menjadi umpan bagi jurnalis investigasi Serina, saat wanita itu menyelidiki kisah Mateo yang terlupakan. Bersama-sama, mereka membentuk aliansi yang tidak terduga, didorong oleh keinginan untuk mengungkap kebenaran di balik kejahatan keji itu. Saat mereka mengarungi jaring berbahaya, Mateo, Hillary, dan Serina harus menghadapi musuh mereka sendiri dan mendorong batas keyakinan untuk mewujudkan keadilan. Akankah aliansi mereka menang, atau akankah bayang-bayang dari masa lalu menghabiskan mereka semua?
Demi masa depan kariernya, Erin harus menyembunyikan fakta bahwa dia adalah istri dari pemilik perusahaan itu sendiri. Dapatkah rahasia mereka bertahan sampai akhir cerita? Atau justru yang terjadi sebaliknya?
Lunar dihadapkan pada pengkhianatan sang calon suami. Dia kabur dan suatu insiden mengharuskannya menikah dengan seorang pebisnis kaya. Arkan sendiri terpaksa mengurungkan niat untuk melamar kekasihnya. Ketika hubungan berkembang menjadi lebih dari sekadar pernikahan palsu, mereka terperangkap di antara perasaan yang rumit. Akankah mimpi buruk mereka berakhir indah?
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Kehidupan Leanna penuh dengan kesulitan sampai Paman Nate-nya, yang tidak memiliki hubungan kerabat dengannya, menawarinya sebuah tempat tinggal. Dia sangat jatuh cinta pada Nate, tetapi karena Nate akan menikah, pria itu dengan kejam mengirimnya ke luar negeri. Sebagai tanggapan, Leanna membenamkan dirinya dalam studi andrologi. Ketika dia kembali, dia terkenal karena karyanya dalam memecahkan masalah seperti impotensi, ejakulasi dini, dan infertilitas. Suatu hari, Nate menjebaknya di kamar tidurnya. "Melihat berbagai pria setiap hari, ya? Bagaimana kalau kamu memeriksaku dan melihat apakah aku memiliki masalah?" Leanna tertawa licik dan dengan cepat melepaskan ikat pinggangnya. "Itukah sebabnya kamu bertunangan tapi belum menikah? Mengalami masalah di kamar tidur?" "Ingin mencobanya sendiri?" "Tidak, terima kasih. Aku tidak tertarik bereksperimen denganmu."
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Bagi Sella Wisara, pernikahan terasa seperti sangkar yang penuh duri. Setelah menikah, dia dengan bodoh menjalani kebidupan yang menyedihkan selama enam tahun. Suatu hari, Wildan Bramantio, suaminya yang keras hati, berkata kepadanya, "Aisha akan kembali, kamu harus pindah besok." "Ayo, bercerailah," jawab Sella. Dia pergi tanpa meneteskan air mata atau mencoba melunakkan hati Wildan. Beberapa hari setelah perceraian itu, mereka bertemu lagi dan Sella sudah berada di pelukan pria lain. Darah Wildan mendidih saat melihat mantan isrtinya tersenyum begitu ceria. "Kenapa kamu begitu tidak sabar untuk melemparkan dirimu ke dalam pelukan pria lain?" tanyanya dengan jijik. "Kamu pikir kamu siapa untuk mempertanyakan keputusanku? Aku yang memutuskan hidupku, menjauhlah dariku!" Sella menoleh untuk melihat pria di sebelahnya, dan matanya dipenuhi dengan kelembutan. Wildan langsung kehilangan masuk akal.