WARNING!!! BANYAK KONTEN 21++!! HARAP BIJAK SEBELUM MEMBACA! "Aku ingin berbagi ranjang!" Bila seorang suami yang telah memiliki dua istri cantik jelita, pujaan para pria, digilai dan menjadi fantasi kaum adam di lingkungan mereka tinggal harus mendengar ucapan seorang pria bernama Sebastian Narendra Gunawan, seorang pengusaha yang bergerak di bidang mebel dan seorang pecinta dunia balap mobil tiba-tiba ingin berbagi ranjang dengan seorang umbrella girl yang ia temui ketika menemani klien bisnisnya. Pertemuan yang tak sengaja dan berlanjut menjadi kedekatan layaknya sebuah lem membuat pria ini tak dapat menahan mata serta nafsunya untuk kembali menikah kesekian kalinya. Bagaimana reaksi kedua istri sang pengusaha mata keranjang ini saat mendengar niatan sang suami untuk menikah lagi? Apakah mereka akan menerima atau justru sebaliknya, memberontak dan berusaha menggagalkan keinginan sang sami dan menjauhkannya dari sang umbrella girl? Suami Tiga Ranjang by Athena_vivian
"Ah ...."
Suara serak nan menggoda seorang wanita terdengar dari dalam kamar sebuah rumah besar dengan ukiran kayu khas Jepara. Kamar yang juga kental dengan ukiran kayu dan dihiasi mawar putih di sekitar sudut-sudut yang tampak oleh mata menambah suasana romantis pada dua pasangan yang baru saja menikah, Sebastian Narendra Gunawan atau biasa disapa Naren dan Pramudya Ayuningtyas atau biasa disapa Tyas. Pernikahan yang dilandasi dengan cinta tentu saja akan memberikan makna tersendiri di dalamnya, terlebih pasangan yang biasa disapa NaTa ini adalah pasangan yang serasi, baik fisik maupun financial. Meskipun secara tinggi badan, Naren tidaklah setinggi sang istri yang berprofesi sebagai pramugari di sebuah maskapai internasional, namun perbedaan tinggi badan bukanlah halangan bagi pasangan ini untuk melangkah hingga ke jenjang pernikahan.
"Kau tahu, Sayang. Aku sangat bahagia karena akhirnya kita bisa bersatu menjadi suami-istri yang sah dan tak lagi malu-malu mengumbar kemesraan di depan publik." Ucap Naren yang terus menjamah tubuh sang istri dari mulai kepala hingga ke area sensitif yang dimiliki oleh sang istri dan membuat Tyas merem-melek karena jemari luwes dan lincah sang suami.
"Ih, nakal kamu, Mas. Apa coba maksudnya mengumbar kemesraan di depan publik? Kamu pikir kita ini selebriti? Malu tau!" Tawa renyah Tyas dan ekspresi manja sang istri yang malu-malu kucing semakin membuat Naren bernafsu ingin 'memakan' wanita yang kini telah resmi menyandang status Nyonya Sebastian Narendra Gunawan.
"Jangan membuat ekspresi seperti itu di depanku, Sayang." Ucap Naren dengan tatapan mata sayu namun seksi.
"Ekspresi seperti apa maksud kamu, Mas? Jangan gitu, ih!" Tyas langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya menahan malu.
"Lihat deh, muka kamu udah kaya anak kucing baru brojol dari perut emaknya." Tawa sang suami sambil mencubit pelan ujung hidung sang istri.
"Ih, kamu jahat! Masa aku disamakan sama anak kucing." Tyas memajukan bibirnya layaknya anak kecil yang merajuk.
"Ululululu, Sayangku merajuk. Sini-sini Mamas peluk." Ucap Naren yang segera membuka lebar kedua tangannya meraih leher sang istri.
"Ih, apa-apaan, sih, Mas. Aku belum mandi tahu! Masih bau, nihh." Ujar Tyas mencium tubuhnya yang sebenarnya tak bau.
"Bodo amat, mau kamu bau atau wangi, yang penting aku tetep sayang sama kamu. Atau ... kamu mau kita mandi bareng, ya." Naren menaikkan kedua alisnya layaknya rollercoaster tambah senyum menggoda.
"Nakal, ya ... dulu kamu ga gini, deh, Mas. Tapi sekarang kamu mulai berani, ya." Ujar Tyas memukul pelan dada Naren.
"Tapi, nakal-nakal nikmat, kan." Senyum Naren menggoda sang istri.
"Ih, udah, ah. Aku mau mandi." Tyas bersiap berdiri menuju kamar mandi, namun sang suami menarik jemarinya hingga tubuhnya terhempas ke kasur empuk dan di bawah sang suami.
"M-Mas ...."
"Sstt, jangan berisik! Nanti kalau Bapak sama Ibu bangun, bisa berabe kita. Bisa gagal masuk ini."
"Ish, ngomong apa, sih kamu. malu, ih. Udah ah, aku mau mandi. Ga enak, udah lengket banget badannya."
Tyas yang berada di bawah tubuh kekar sang suami, berusaha mendorongnya pelan sambil sesekali mencubit pergelangan tangannya yang genit.
"Aku mau mandi, Mas. Ayolah ..." pinta Tyas manja.
"Mmm, tidak!" tolak sang suami menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Du, aku gerah, Mas. Aku mau mandi. Serius."
"Satu kali?" Naren menaikkan lagi kedua alisnya.
"Satu kali apa?" tanya Tyas pura-pura bodoh.
Naren langsung berwajah masam begitu mendengar balasan Tyas. "Masa iya, begitu aja ga ngerti. Dahlah, sana mandi!" Naren segera berdiri dari posisi sebelumnya berada di atas tubuh sang istri, mengambil sebungkus rokok yang tergeletak di nakas warna krem dekat tempat tidur mereka.
"Mas, mau ke mana?" tanya Tyas pelan.
"Cari angin!"
BRAK!
Naren menutup pintu kamar mereka agak kencang dan pergi ke luar.
'Ya Tuhan, aku kan cuma bercanda, kenapa Mas Naren jadi tersinggung?' gumam Tyas merasa bersalah dan segera menghampiri sang suami.
Naren yang sedang berada di taman luas rumahnya tampak duduk di sebuah gazibu putih yang masih terhias mawar putih sisa resepsi pernikahan mereka. Sambil mengepulkan asap putih ke langit malam kota Jogja, pria yang juga merupakan pengusaha mebel sukses itu melawan dinginnya malam yang harusnya tak ia dapatkan di malam pengantinnya.
"Mas?" ucap Tyas dengan piyama merah muda berendanya menghampiri sang suami. "Sedang apa di sini?" tanyanya lagi.
"Cari angin, kan sudah kubilang." Sahut Naren mengepulkan asap.
Tyas yang berdiri di depan Naren dengan pandangan tertunduk kemudian memberanikan diri berjalan mendekati sang suami. "Maafin aku, Mas." Ujarnya memilin ujung piyama-nya.
"Kenapa? Kok minta maaf?" tanya balik Naren acuh.
"Massss." Tyas memegang jemari kiri Naren dengan lembut dan ekspresi manja. "Aku tahu aku salah. Aku ga seharusnya begitu, harusnya aku-" Tyas menutup mulutnya.
"Harusnya kamu apa?" Lirik Naren.
"Harusnya aku melayanimu."
"Terus?"
"Yaaaa, melayani Mas Naren dengan baik." Tunduk Tyas.
"Hmmm, terus gimana lagi?"
"Kamu tuh, ya-" Tyas mulai emosi.
"Ehem-"
Serasa anak kucing yang berhadapan dengan sang induk, Tyas langsung tak berdaya dan hanya menundukkan kepala. Melihat sang istri yang telah menyesali perbuatannya, Naren mematikan rokoknya dan menarik tangan sang istri dengan lembut.
"Kemarilah," pinta Naren. "Aku bukannya marah padamu, aku hanya takut akan kelepasan emosi. Maaf, ya kalau aku udah buat kamu takut." Lanjut Naren mendudukkan sang istri di atas pahanya dan menggoyangkan tubuh sang istri.
"Eh, a-apa-apaan, Mas-"
Tyas mulai merasakan sesuatu yang 'tak biasa' menindih tubuhnya.
"M-Mas ..." ucap Tyas terbata dan tak berani menengok ke arah sang suami.
Tanpa ragu, Naren memegang leher sang istri dan melumat bibir seksi merah merekah milik wanita yang menjadi primadona di maskapai tempatnya bekerja.
"Mm--mm--mm---"
"Ssstt, jangan kencang-kencang. Nanti disangka tetangga kamu sedang diapa-apakan." Ucap Naren dengan bibir basah melumat bibir mungil Tyas.
Dengan napas tersengal dan bibir basah, Tyas melirik Naren dengan tajam. "Kamu ya, benar-benar nakal, Mas. Bukannya aku memang sedang 'diapa-apakan' olehmu? Pakai menyangkal! Huft ...." Sang istri mendorong tubuh suaminya pelan dan bergaya manja. "Jahatnyaaaaaa-" tambahnya lagi.
Naren tersenyum geli dan langsung memeluk tubuh sang istri erat. Merekatkan kedua dadanya yang bidang ke sang istri dan memberikan kehangatan di malam pertama mereka sebagai suami-istri. Namun Tyas masih menunjukkan marahnya seperti anak kecil, bibirnya yang merah dimainkan olehnya, dan mengalihkan pandangan matanya dari Naren
"Sayang? Hei ... waduh, kok marah?" ucap Naren menyentuh wajah sang istri namun tetap tak digubris. "Beneran marah, ya? Iya--iya aku minta maaf. Maaf, ya ... kok, marah sih? Ini kan malam pertama kita? Masa kamu tega ngebiarin aku kedinginan? Nanti gimana dengan si ...."
Tyas langsung menutup mulut sang suami dan kembali memperhatikannya.
"Ssst, malu tau!" ucap Tyas pelan sambil melebarkan pupilnya.
"Apa, sih kok pake ditutup segala mulutnya," senyum Naren kecil.
"Karena aku tahu kamu mau bilang apa. Makanya langsung kututup biar kamu ga ngomong macem-macem, huhhh." Lagi, Tyas pura-pura kesal.
"Apa aku bisa marah padamu?" sahut Tyas malah menggoda sang suami dan menyodorkan dengan sengaja dagu lancipnya.
"Lagi-lagi kau menggodaku, kaaaannnn. Nanti, jika aku menggodamu, kamu marah," sindir Naren melihat sang istri dengan tatapan mesra.
Tangan Tyas meraih pinggang sang suami dan melekatkan tubuhnya pada tubuh Naren "Sayang, jangan mancing ...,"
"Jika aku ingin ... apa tak boleh? Kita kan sudah sah, Mas." Senyumnya.
"Yang nakal itu kamu, bukan aku," balas Naren tak mau kalah.
Kali ini, Tyas yang tertawa melihat sikap sang suami yang merajuk. Dengan manja, dia menarik-narik kaos putih tipis milik sang suami yang telah melonggarkan pelukannya.
"Mas--mas--" ucap Tyas manja.
"Hnnn," sahut Naren memalingkan tubuhnya dari sang istri.
Tyas yang sebenarnya wanita pemalu harus menanggalkan rasa malunya dan mencoba membujuk kembali sang suami. "Mas---aku ...."
"Apa? Kamu apa?" balas Naren tanpa masih merajuk.
"Aku kedinginan." Bisiknya di telinga sang suami.
Segera, Naren memutar tubuhnya dan melihat Tyas sudah dalam posisi yang membuat Naren tak lagi dapat menahan keinginannya. Bagai harimau yang mendapat daging segar, Naren langsung menarik selimut abu-abu di atas kasurnya dan ....
"Pelan-pelan ya, Mas ...."
"Kau adalah pemilik Ou Gang Grup!" Ucapan yang keluar dari mulut seorang pria yang baru saja ditemui Roxelle Clementia Eveyln, membuat wanita ini terkejut. Bagaimana tidak! Sejak kecil telah mengalami pahitnya hidup bersama sang mama, dihina, dicaci, bahkan hampir mendapat perlakuan tak senonoh membuat Roxelle, wanita Asia-Amerika harus berjuang mati-matian demi melanjutkan hidupnya. Pertemuannya dengan Hendrik Ou Gang membawanya kepada kehidupan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Cucu yang selama ini dia cari dan dikabarkan meninggal beberapa tahun yang lalu kini muncul di hadapannya dan membuat gempar seluruh Klan Ou Gang, terutama Margarita dan Donna. Dua wanita yang selama ini menguasai kediaman Klan Ou Gang. Siapa sebenarnya Roxelle Clementia Eveyln? Bagaimana ia bisa menjadi pemimpin Ou Gang Grup, perusahaan finance terbesar di Kota Luo? Dan bagaimana ia akan menjalani hari-hari selanjutnya setelah mengetahui identitas aslinya?
Bila seorang ayah tak mau lagi bertanggung jawab atas keluarganya, maka kewajiban anaklah yang akan menanggungnya. Sama seperti yang dilakukan oleh seorang Aleya Cantika Saraswati, wanita cantik nan ayu juga pintar kala menanti kabar sang ayah nun jauh di sana seraya mengharapkan tanggung jawab sang ayah terhadap keluarganya.Bertahun-tahun meninggalkan keluarga dan hilang tanpa jejak membuat Aleya nekat untuk mencari tahu keberadaan rimba sang ayah. Namun karena tekadnya jualah takdir mempertemukan Aleya dengan beberapa kaum adam yang berbeda usia, status juga kasta. Berbagai konflik dan intrik pun segera bermunculan ketika salah satu di antara mereka saling menyatakan perasaan pada Aleya. Cinta yang datang tiba-tiba membuat Aleya kehilangan arah namun hal itu membuat Aleya semakin mantap untuk menemukan sang ayah yang telah hilang. Bila angan dan harapan menjadi kenyataan, namun semuanya adalah awal mimpi buruk Aleya, apa yang akan dilakukanya ketika impian tak sesuai dengan kenyataan saat bertemu dengan sang ayah? Apakah Aleya akan sanggup menerima keputusan sang ayah dan meninggalkannya atau sebaliknya, membawa kembali sang ayah kepada keluarganya dan mempertemukannya dengan istri juga kedua adiknya?
Aline Anderson, seorang wanita yang memiliki pengaruh dan kuasa cukup besar di kotanya karena memiliki perusahaan penerbitan paling besar, terkenal, dan banyak penulis bernaung di bawah bendera perusahaannya. Namun eksistensinya yang sering tak ada di kantor, membuat perusahaan menjadi goyah hingga dia sendiri yang harus mengambil kendali perusahaan. Hubungannya dengan penulis di bawah bendera perusahaannya awalnya baik-baik saja, hingga suatu hari salah satu penulis emasnya di perusahaan penerbitan miliknya ingin menarik dan menghentikan novel yang mengakibatkan perusahaannya menelan kerugian yang besar hingga berada di ambang kebangkrutan. Bagaimana Aline akan menyelesaikan masalah dengan salah satu penulis kesayangannya itu jika identitas asli penulis tersebut akan membuatnya terkejut dan permasalahan apa lagi yang harus dihadapi Aline ketika satu per satu masalah timbul di kemudian hari?
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Pernikahan ini hanya sebuah perjanjian, dia punya kekasih begitu juga dengan aku. Tetapi entah siapa yang memasukkan obat ke dalam minuman ku, sehingga benar-benar lepas kendali.
WARNING RATE 21+. Please be awise to reading!! Santi adalah anak yang dibesarkan dipanti asuhan. Tanpa dia tahu ibu dan ayahnya seperti apa. Dia bekerja sebagai kasir di sebuah toko kue. Tiba-tiba saat dia bekerja dituduh mencuri uang kasir dan dia dipecat. Demi bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mendesak, akhirnya Santi menerima tawaran menjadi sebuah perawat di rumah besar untuk merawat orang tua yang lumpuh. Dan terpaksa Santi harus menerima pekerjaan itu. Namun, pekerjaan itu mengharuskannya dia selalu standby 24 jam. Hingga, saat Santi membantu Bimo seorang Casanova yang sedang mabuk yang juga merupakan anak dari tuan yang dia rawat. Sosok Bimo yang selalu tak pernah puas dengan orientasi seks-nya, akhirnya menemukan pelabuhan terakhirnya pada Santi. Bagaimana kisah Santi dan Bimo selanjutnya, baca no skip ya!!