/0/4256/coverbig.jpg?v=6922ff35ae44b5a1a5f6b52f14d9708f)
'Belang Janda Kembang' menceritakan konflik rumah tangga Amy (24/P) dengan Tesla(27/L), lima tahun menikah belum juga dikaruniai anak. Padahal Amy ingin sekali meramaikan rumah dengan kehadiran anak-anak, segala usaha dilakukannya dari konsultasi ke dokter, ikut program kehamilan, sampai menjalani terapi ruqyah. Semua itu Amy lakukan juga atas desakan ibu mertuanya yang sangat ingin memiliki cucu, bahkan Dialin (50/P) ibu mertua Amy nekat menjodohkan Tesla--anaknya, pada Arem (24/P) janda kembang tetangga mereka. Amy dihadapkan pada dua pilihan bercerai dari Tesla atau menerima hidupnya dimadu?
"Sayang, sarapan yuk!" panggilku pada Tesla.
Kemudian aku membantunya merapikan dasi, dan kancing atas kemeja--Tesla.
"Kamu gak kerja?" tanyanya.
Mungkin dia heran melihat aku masih santai dengan daster panjang, sementara jarum jam telah berada di angka delapan.
"Hari ini, Amy ada janji dengan Umi Fullsun," jawabku, dengan senyum terkembang.
"Siapa dia?"
Kening Tesla berkerut keheranan mendengar nama, yang aku sebutkan. Aku memang belum pernah, bercerita tentang wanita itu padanya. Kemudian dia mulai menikmati segelas teh hangat, dan sepiring nasi goreng yang aku suguhkan.
"Umi Fullsun--seorang peruqyah, kata teman Amy, tidak ada salahnya dirukiah, untuk melihat apa ada gangguan di rahim atau tidak," paparku.
Tesla mengangguk-anggukkan kepalanya sambil terus mengunyah, membuat aku merasa gemas ingin mengecup bibirnya.
"Enak gak, Sayang?" tanyaku dengan tatapan menggoda.
"Apanya?" dia balik bertanya.
"Nasi goreng buatan Amy lah, memang apanya?" rajukku.
Entah bercanda atau sengaja Tesla selalu membuatku salah tingkah, itu jugalah yang mungkin membuat aku selalu merasa, kami masih berpacaran.
Tidak ada kata bosan bila sedang bersamanya, dan selalu ada rindu, yang menggebu bila tidak bertemu.
"Aku pikir, yang semalam," jawabnya dengan senyum terkembang.
"Emang, yang semalam gak enak?" kejarku deg-degan.
Dia menatap lama membuat aku merasa jengah. Aku pura-pura membersihkan bekas sarapannya, menyingkirkan piring kotor, dan menambahkan air putih ke gelas minumnya.
"Enak dong, mau nambah sebenarnya ...."
Hawa panas seketika menjalari wajah, mungkin kini kulit mukaku memerah, membayangkan adegan panas semalam. Aku akui, semalam kami pakai gaya baru. Gaya, yang kami pelajari dari buku 'Kama Sutra'.
"Terus, kenapa gak minta?" gumamku tersipu malu.
"Ha ha ha ...." dia tertawa membuat aku semakin salah tingkah.
"Nanti malam aku kasih, yang ekstra," bisiknya mesra. "Hari ini kamu gak kerjakan? Jadi selesai ruqyah istirahat. Kumpulkan tenaga untuk nanti malam," sambungnya sambil mengecup pipiku. Aku semakin tersipu, aku antarkan lelaki itu ke teras. Melambaikan tangan dengan tatapan mesra saat mobilio warna merah itu membawanya pergi.
Aku, dan Tesla menikah lima tahun yang lalu. Pernikahan kami tidak dimulai dengan pacaran. Iya, kami berpacaran setelah menikah. Perkenalan kami atas perantara Ustadz Handoko--seniorku di kampus, dan sekarang menjadi rekan sejawat Tesla di sebuah universitas swasta.
Dulu, aku juga dosen pembimbing di sana. Sekarang hanya menjadi penasehat saja, sejak ikut program kehamilan, aku mengurangi segala aktivitas di luar rumah. Satu-satunya pekerjaan yang masih aku tekuni--menjadi penulis lepas, kadang membantu mengedit skripsi para mahasiswa. Keputusan berhenti menjadi dosen adalah, karena kerinduan akan hadirnya sosok anak di dalam rumah.
Lima tahun hidup berdua terasa hampa, tanpa adanya tangis dan tawa balita di rumah. Selain itu, mama Dialin--mertuaku bawel sekali bertanya soal anak.
Aku juga kerap minder saat bertemu teman semasa sekolah atau kuliah, yang bila berjumpa pasti bertanya "Sudah punya anak berapa?"
Segala cara telah aku coba, dari mulai memakan segala makanan, yang katanya penyubur kandungan. Hingga menjalani pengobatan ala tradisional, berupa urut perut. Jangan tanya soal dokter, aku sudah mendatangi beberapa orang dokter ahli kandungan, dan mengikuti berbagai program kehamilan. Namun, hasilnya memang belum ada. Belum sekalipun, aku merasakan telat datang bulan.
Kali ini, aku ingin mencoba alternatif lain. Ruqyah syariah, 'katanya' sulit mendapatkan keturunan bisa jadi karena adanya gangguan dari makhluk sebangsa jin. Ruqyah disinyalir dapat menghilangkan gangguan itu, akupun ingin mencobanya.
***
Setelah selesai semua tugas rumah, aku berangkat menuju rumah Umi Fullsun. Tentu sebelumnya, aku telah membuat janji terlebih dulu dengan wanita tersebut.
"Assalamualaikum," sapaku, di depan pintu sebuah rumah sederhana.
"Waalaikumsalam. Oh, Dik Amy, mari masuk!"
Aku menyalami wanita berkerudung panjang itu. Lalu, mengikutinya masuk ke rumah. Umi Fullsun begitu dia biasa disapa, aku mengenalnya dari seorang sahabat, yang aktif di majelis taklim. Menurut temanku itu umi Fullsun wanita muslimah taat, yang juga sangat ramah. Beliau hafal Al Qur'an, dan juga paham ayat-ayat ruqyah. Karenanya, dia menjadi seorang peruqyah.
"Mari duduk, Dik Amy," ujarnya mempersilahkan.
Aku menurut duduk di sofa sederhana, yang ada di ruang tamu rumahnya. Setelah beberapa menit berbasa-basi, aku pun mengutarakan niat kedatangan ke rumah itu.
"Jadi begini Umi, Amy kan sudah lama menikah, dan belum dikaruniai anak. Kedatangan Amy sekarang, selain silaturahmi juga ingin minta tolong Umi, ruqyah kan Amy. Mana tahu dengan perantara Umi, Tuhan titipkan seorang hamba di rahim Amy," pintaku.
"Aamiin Allahumma Aamiin. Kita manusia hanya berusaha, soal hasil berserahlah pada Tuhan pemilik kehidupan," ujar Umi Fullsun mengingatkan.
Singkat cerita umi mulai membaca ayat-ayat ruqyah padaku, setelah sebelumnya memastikan bahwa aku dalam keadaan suci dari segala hadas. Sembari umi membacakan ayat-ayat ruqyah, aku tidak berhenti berdzikir, memohon dan berharap Allah mau mempercayakan hambanya untuk aku kandung, aku lahirkan, dan nanti aku besarkan dengan didikan yang baik.
Aku akui, aku bukanlah perempuan, yang betul-betul taat pada agama. Namun, setidaknya aku tidak menyekutukan Tuhan. Aku yakin akan hal itu, karena aku tidak pernah sekalipun mendatangi dukun atau peramal. Aku percaya jin, dan iblis itu ada. Tapi aku tidak seperti kebanyakan orang, yang takut, dan paranoid dengan segala macam cerita tentang hantu..
Satu jam berlalu, tidak ada reaksi apa-apa. Selama umi membacakan ayat-ayat ruqyah, yang aku rasa hanyalah ketenangan. Tidak ada hawa panas, gelisah, ataupun sakwasangka.
"Melihat kondisimu, dan sesuai dengan apa yang kau rasa, seperti ceritamu. Insya Allah, sepertinya tidak ada gangguan apapun pada dirimu," ujar umi.
Aku mengangguk lega, setidaknya apa, yang selama ini dicurigai teman-teman, kalau aku diganggu makhluk gaib terbantahkan sudah.
"Terima kasih, Umi. Sekarang Amy merasa lega," ucapku.
"Sama-sama Dik Amy, teruslah berdoa dan berusaha. Terkadang belum terkabulnya doa kita bukan karena tidak didengar. Mungkin saja Allah ingin menguji kesabaran, dan keikhlasan kita sebagai hamba," papar umi panjang lebar.
Setelah mengucapkan kata terima kasih berulang-ulang, akupun izin pamit untuk pulang. Aku benar-benar merasa lega, harapanku kembali bergelora. Diam-diam aku meraba perutku sendiri, berharap setelah ini ada janin yang tumbuh di rahimku.
"Ya Allah ... Percayakan lah hamba untuk menjadi seorang ibu, hamba berjanji akan menjaga dan mendidiknya dengan cara terbaik," doaku dalam diam, sebelum melangkah meninggalkan halaman rumah umi Fullsun. Ah ... semoga saja setelah ini, aku segera hamil. Tidak sabar rasanya, ingin menggendong bayi ke mana-mana. Membayangkannya saja, membuatku merasa riang. Bagaimana kalau semua itu menjadi kenyataan, bukan cuma sebatas angan.
[Amy, kamu di mana? Mama udah lama nih nunggui kamu,] pesan tex dari mertuaku.
Ah ... mau apa lagi dia?
Rencana pemberontakan yang disusun Selir Wulanamu bersama Panglima Panduwinata tercium oleh Raja Andanu, karena itu Raja Andanu ingin puteranya—Pangeran Suryakanta segera naik tahta menggantikan dirinya. Namun sebagai syarat sah menjadi raja, Pangeran harus meikah dan memiliki permaisuri. "Pergilah keluar istana dengan menyamar. Temui janda bernama Sudirah, dia memiliki seorang anak gadis. Bawa mereka ke istana dan menikahlah dengan gadis itu!" "Ampun beribu ampun Baginda, apakah boleh seorang pangeran menikah dengan rakyat biasa?" tanya Pangeran Suryakanta heran. Perjalanan sang pangeran dalam mencari sang calon permaisuri, menemukan sebuah fakta mengejutkan. Gadis yang dia cari telah tewas di tiang gantungan, Algojo kerajaan menendang kursi pesakitan sebelum Pangeran Suryakanta mengetuk palu keputusan. Penyihir kerajaan mengirim sang pangeran ke masa depan, untuk mencari dan mengubah kehidupan seorang gadis reinkarnasi. Dengan cara itu akan ada sebuah keajaiban, calon permaisur bisa dihidupkan kembali. Waktu pangeran tidak banyak, hanya tujuh hari saja sebelum jasad sang calon permaisuri dikremasi. Berhasilkan Pangeran Suryakanta menemukan gadis reinkarnasi itu? Kehidupan macam apa yang harus diubahnya? Siapa algojo yang telah menendang kursi pesakitan sebelum palu keputusan diketuk? Berhasilkah rencana Selir Wulanamu menguasai kerjaan? Ikuti petualangan sang pangeran, menemukan sang calon permaisuri.
Amora Nouline selalu dibanding-bandingkan oleh sang ibu dengan kakak perempuannya sendiri bernama Alana Nouline! Dalam hal apapun Alana selalu unggul dari Amora, membuat sang Ibu lebih menyayangi Alana dibandingkan dengan Amora. Ketika dihadapkan dengan posisi sang ayah yang sakit parah dan memerlukan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, Ibu dan kakak Amora sepakat untuk membujuk agar Amora menjual dirinya demi pengobatan sang ayah. Dengan hati teriris perih, terpaksa dan penuh ketakutan, Amora akhirnya menuruti keinginan ibu dan kakaknya demi kesembuhan sang ayah! Sialnya, malam itu laki-laki yang membeli Amora adalah seorang mafia dingin yang meskipun wajahnya teramat tampan namun wajah itu terlihat sangat menakutkan dimata Amora.
Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”. “Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau” “Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, “Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt……
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?