Kematiannya membuat dirinya terbawa arus waktu, hidup kembali menjadi anak dari Jenderal Besar. Lia, dia gadis 23 tahun, seorang mahasiswi universitas hukum. Mengalami takdir yang tidak pernah dia percaya, mati dan bereinkarnasi lagi. Yah, dia mengalami kejadian itu. Setelah dirinya meninggal karena tenggelam, kini dia hidup kembali dengan jatih diri baru, menjadi anak dari Jenderal Besar, terkenal memiliki rumor buruk di mata banyak orang. Namun karena kecerdasan yang dia miliki, perlahan sudut pandang orang mulai berubah, dan bahkan membuatnya harus terlibat konflik besar keluarganya dengan pihak bangsawan. Dengan berbekal kecerdasan dan keberanian tinggi, dia memberantas siapa saja yang mengusik keluarganya.
Di tengah kerumunan keluarga Yue, seorang gadis berpakain gaun hanfu bangun dari dalam peti mayat. Bangunnya gadis 16 tahun itu membuat semua orang terkejut dan langsung menjauhi peti mayat itu. Gadis itu melihat ke sekitarnya sambil memegang kepalanya yang sakit.
'Sial, gara-gara lomba balap sepeda aku jadi tercebur di sungai. Ugh ... sakit banget kepalaku,' ringis gadis itu sambil memegang kepalanya, 'Untung aku gak mati! Tapi siapa yang nyelamatin aku?'
Gadis itu berusaha mengingat saat terakhir kali dia sadar berada di dalam dasar sungai. Saat itu dia tercebur ke sungai karena tidak bisa mengimbangi sepedanya dan akhirnya dia terjun bebas dari jembatan tinggi yang menghubungkan dari kota A ke kota B, panjang jembatan itu hampir 50 meter, dan pada saat itu dia terjun bebas dari ketinggian 20 meter ke sungai yang dalam. Kelemahan gadis ini dia tidak bisa berenang dan takut pada kedalaman air, karena trauma masa kecilnya membuatnya tidak bisa berenang.
Gadis itu melihat ke sekitarnya, dia bisa melihat ada banyak orang sedang menatapnya terkejut sekaligus sedih. Gadis itu mengerutkan keningnya sebab tidak mengenali mereka, tapi dia berpikir bahwa keluarga itulah yang menyelamatkan nyawanya.
Pria paruh baya berusia 40 tahunan bergerak maju mendekati gadis yang ada di dalam peti mati, dengan wajah sendu sekaligus senang dia memeluk gadis itu.
"Qian Yue, kamu masih hidup! Kamu masih hidup Putriku! Ayah bersyukur!" ucap pria paruh baya itu dengan suara keras, seakan melampiaskan rasa senangnya dengan suara kerasnya.
Gadis yang dipeluk itu hanya diam dan tidak merespon, namun di dalam benaknya dia bertanya, siapa itu Qian Yue?
"Maaf, siapa itu Qian Yue?" tanya gadis itu dengan suara pelan namun dapat didengar semua orang.
Pria paruh baya yang tadinya menangis di dalam pelukan gadis itu mendadak berhenti menangis, dia mengangkat wajahnya menatap wajah gadis di hadapannya.
"Putriku Qian Yue, apa yang kamu katakan?" Pria paruh baya itu bertanya balik. Raut wajahnya berubah drastis, ada rasa kecewa tergambar jelas di sana.
"Siapa kalian?" Gadis itu bertanya lagi, pertanyaan terdengar ambigu oleh semua orang.
"Astaga! Putri Qian Yue lupa ingatan!" teriak seorang wanita cantik berusia 30 tahunan, raut wajahnya dibuat seterkejut mungkin agar semua orang juga ikut terkejut mendengar suaranya. Wanita itu langsung berlari kecil ke arah gadis yang dia tuduh lupa ingatan, dengan berwajah sesedih mungkin dia memeluk gadis itu.
"Nona Pertama, maafkan kami. Gara-gara kami sekarang kamu telah hilang ingatan. Seandainya, seandainya saat itu cepat aku sadar bahwa kamu tenggelam di kolam. Aku, aku pasti menolongmu, tapi syukurlah kamu masih hidup!" isak wanita paruh baya itu.
Semua orang memasang wajah sedih, mereka juga turut menyesal saat kejadian gadis itu tenggelam tidak ada satu pun orang yang sadar. Jika saja mereka sadar, semua ini pasti tidak akan terjadi.
Gadis itu semakin mengerutkan keningnya, dia memang paham apa yang dimaksud wanita itu, tapi yang tidak dia paham ialah dia tenggelam di kolam, seingat gadis itu dia jatuh dari jembatan. Saat itu semua terasa nyata, tidak mungkin gadis itu bermimpi.
Butuh waktu cukup lama gadis itu memahami keadaannya, dan setelah tersadar langsung gadis itu. bergegas dia meminta cermin. Walau pun semua orang bingung akan permintaannya, tapi pelayan tetap memberikannya cermin. Gadis itu langsung bercermin dan menatap pantulan wajahnya, dan betapa terkejut dia ternyata wajahnya telah berubah. Jauh lebih cantik dari wajah aslinya, walau tidak dirias tapi kecantikan alami gadis itu tidak bisa dipungkiri.
'Aarrgg!! Mukaku berubah! Apa maksudnya ini? Aku pikir ini hanya dugaan konyolku saja,' jerit gadis itu dalam hatinya.
Gadis itu tersadar, ruang tempat dia berada saat ini begitu asing, dan begitu kuno. Banyak ukiran-ukuran kuno di dinding, apalagi pakaian sekeluarga besar itu sangat berbeda dengan pakaian zaman modern. Akhirnya Dia sadar ....
'Tidak salah lagi! Aku telah mati di dasar laut, dan bereinkarnasi lagi di tubuh seorang gadis bernama Qian Yue! Astaga mukjizat macam apa ini? Apa aku harus berteriak bersyukur atas kejadian langka ini!' Gadis itu menjerit frustasi, bagaimana mungkin dia mendapat kejadian aneh seperti ini saat dia tidak pernah membayangkan atau mengharapkannya, tapi dia harus bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk hidup.
Roh gadis yang memasuki tubuh bernama Qian Yue ialah gadis modern bernama Lia, seorang mahasiswi di universitas hukum. Lia sudah berusia 23 tahun, tidak lama lagi masa kuliahnya di luar negeri akan berakhir, tapi tidak dia sangka saat dia turing sepeda bersama sahabatnya akan berakhir tragis untuknya.
Lia gadis yatim piatu, tidak kaya tidak juga miskin, karena dia memiliki kecerdasan di atas rata-rata dia mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri. Pemerintah juga menanggung uang sekolahnya dari sejak dia SMP sampai kuliahnya, tidak hanya uang sekolah namun juga uang biaya hidup tapi tidak terlalu banyak, hal itu membuat gadis itu sadar dia harus bisa berkerja untuk menambah uang makannya.
Kejadian seperti ini sudah sering Lia baca di novel mau pun di manga yang menjadi series favoritnya, time travel dan memasuki tubuh seorang putri. Tapi tidak dia sangka dia sendiri akan merasakan time travel dan masuk ke dalam tubuh putri.
'Semua ini terdengar konyol! Tapi ... aku harus bersyukur karena masih bisa hidup! Sia-sia aku sekolah tinggi kalau akhirnya mati tanpa merasakan jerih payaku sendiri, walau pun sekarang aku berada di tubuh orang lain tapi untunglah ingatanku akan kehidupanku tidak hilang. Tapi ....'
'Tapi kenapa aku tidak mendapatkan ingatan gadis ini?! Bagaimana aku mau berinteraksi jika tidak ada ingatan! Bukankah di novel-novel pemeran utama akan mendapatkan ingatan! Tapi kenapa aku berbeda!' Gadis itu menjerit keras dalam hatinya, tapi dia sadar, berteriak pada langit pun tidak akan didengar. Yang ada orang akan berpikir dia sudah tidak waras.
Saat ini Lia hanya bisa menjadi Qian Yue, agar tidak ada seorang pun yang curiga akan dirinya. Jika keluarga itu tahu Lia memasuki tubuh Putri mereka, apa yang akan dilakukan keluarga itu? Apa dia akan disembelih?! Hal itu tidak bisa dia bayangkan.
Qian Yue menghela nafas pelan, "Aku, aku tidak ingat apa-apa tentang kalian. Maafkan aku," ujar Qian Yue pelan dengan wajah sedih.
Pria paruh baya itu menatap anak gadisnya semakin sedih, "Putriku Qian Yue, tidak apa-apa. Tabib akan mengobatimu sampai kamu bisa mengingat kami semua," balas pria paruh baya itu antusias berharap putrinya cepat kembali sembuh.
Qian Yue tersenyum kecil, 'Beginikah rasanya disayang seorang Ayah?' tanya Qian Yue dalam hatinya. Tidak dia sangka tubuh gadis yang dia tempati memiliki Ayah yang begitu perhatian.
Di samping pria paruh baya itu, ada wanita paruh baya cantik, dia menggertakkan giginya kesal, di dalam hati dia mengumpat keras kenapa gadis itu masih hidup! Setelah tenggelam di dalam kolam.
"Putri Pertama, aku senang kamu masih hidup," ucap wanita itu lembut dengan senyuman manis.
Pandangan Qian Yue menatap wanita itu sedikit berada, walau pun wanita itu sedang tersenyum dan bersyukur akan hidupnya kembali Qian Yue, tapi Qian Yue sadar, saat Qian Yue asli tenggelam di kolam wanita itulah yang paling dekat dengannya. Wanita itu mengakui kesalahannya sendiri, mungkin di telinga banyak orang itu terdengar menyesalkan dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa saat dia sadar ada seseorang yang tenggelam tidak jauh dekatnya. Tapi menurut Qian Yue, itu bisa menjadi sebuah ungkapan bahwa wanita itu sedang memarahi dirinya sendiri karena tidak berhasil membunuh Qian Yue, tapi untungnya Qian Yue tidak mengingat kejadian saat itu, jadi wanita itu tidak bisa dituduh sebelum ada bukti yang kuat.
"Terimakasih kalian telah peduli padaku. Aku bersyukur memiliki orang-orang seperti kalian di dekatku, dan aku yakin saat aku tenggelam tidak ada yang sadar sebab itu tidak ada yang menolongku," ucap Qian Yue lembut.
Wanita yang di depan Qian Yue menatap Qian Yue sedikit tajam, dia paham yang diucapkan gadis itu sedang menyindir dirinya.
'Apakah anak jalang ini masih ingat kejadian saat itu? Atau dia hanya sedang pura-pura lupa ingatan?'
Mengemban tugas besar menjadi Ratu dari segala Ratu. Dia Shua Xie, gadis dari dimensi lain. Mengalami perjalanan waktu setelah mati tertembak. Kemudian masuk ke dalam tubuh seorang gadis berstatus Putri Langit. Dari sejak saat ini, takdirnya tidak lagi sesederhana yang dia pikirkan. Mulai dari membalas dendam dan merebut sesuatu yang memang seharusnya miliknya. Melawan berbagai jenis musuh dengan tipu muslihat mereka. Berbekalkan pengalaman dan kecerdasan, dia menilai sesuatu berdasarkan penilaiannya sendiri. "Aku, Shua Xie. Mengemban tugas besar demi menyelamatkan dunia yang bahkan tidak bisa menghargaiku? Heh! Aku tidaklah sebaik tokoh utama di cerita lainnya." Shua Xie (Menma).
Amelia, gadis mudah 27 tahun, mengalami kecelakaan akibat ulahnya sendiri. Berlari menyeberangi jalan karena tak terima mengetahui pria yang ia sukai bertunangan dengan wanita lain. Akibat kecelakaan itu, Amelia meninggal. Namun, hal tak terduga terjadi padanya. Amelia mengalami time trevel, kemudian bereinkarnasi ke tubuh seorang gadis berstatus putri yang berwatak antagonis. Hal yang lebih mengejutkannya lagi ialah, tubuh yang Amelia tumpangi mempunyai suami. Suami dengan hati dingin dan ambisi tersembunyi. Bagaimanakah kisah Amelia selama menjadi putri Castarica yang dikenal sebagai perempuan iblis?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Joelle mengira dia bisa mengubah hati Adrian setelah tiga tahun menikah, tetapi dia terlambat menyadari bahwa hati itu sudah menjadi milik wanita lain. "Beri aku seorang bayi, dan aku akan membebaskanmu." Pada hari Joelle melahirkan, Adrian bepergian dengan wanita simpanannya dengan jet pribadi. "Aku tidak peduli siapa yang kamu cintai. Utangku sudah terbayar. Mulai sekarang, kita tidak ada hubungannya satu sama lain." Tidak lama setelah Joelle pergi, Adrian mendapati dirinya berlutut memohon. "Tolong, kembalilah padaku."
“Usir wanita ini keluar!” "Lempar wanita ini ke laut!” Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan“Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, “Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?” Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Wajah Ningsih kusut. Dia telah mengambil keputusan yang mengubah hidup dengan mengandung bayi untuk pria tak dikenal, untuk memenuhi biaya operasi ibunya, tidak menyadari apa yang akan terjadi di masa depan untuknya. Lima tahun telah berlalu dan dia telah menjadi dokter anak terkenal. Saat dia melangkah keluar dari bandara dengan tujuan dan impian besar, takdir menyambutnya dalam wujud seorang anak laki-laki – yang ayahnya tidak lain adalah pria aneh, Charles, yang telah membantu Ningsih menyelamatkan ibunya. Bahkan sebelum Ningsih bisa menelan kebenaran, dia bingung dengan kedatangan tak terduga seorang pria dengan bayi perempuan, yang mengaku sebagai putrinya. Apa yang akan Ningsih lakukan? Apakah ada lebih banyak rahasia dari masa lalunya yang menunggu untuk membawanya dalam perjalanan yang kacau balau?
"Anda tidak akan pernah mengahargai apa yang Anda miliki sampai Anda kehilangannya!" Inilah yang terjadi pada Satya yang membenci istrinya sepanjang pernikahan mereka. Tamara mencintai Satya dengan sepenuh hati dan memberikan segalanya untuknya. Namun, apa yang dia dapatkan sebagai balasannya? Suaminya memperlakukannya seperti kain yang tidak berguna. Di mata Satya, Tamara adalah wanita yang egois, menjijikkan, dan tidak bermoral. Dia selalu ingin menjauh darinya, jadi dia sangat senang ketika akhirnya menceraikannya. Kebahagiaannya tidak bertahan lama karena dia segera menyadari bahwa dia telah melepaskan sebuah permata yang tak ternilai harganya. Namun, Tamara telah berhasil membalik halaman saat itu. "Sayang, aku tahu aku memang brengsek, tapi aku sudah belajar dari kesalahan. Tolong beri aku kesempatan lagi," pinta Satya dengan mata berkaca-kaca. "Ha ha! Lucu sekali, Satya. Bukankah kamu selalu menganggapku menjijikkan? Kenapa kamu berubah pikiran sekarang?" Tamara mencibir. "Aku salah, sayang. Tolong beri aku satu kesempatan lagi. Aku tidak akan menyerah sampai kamu setuju."Dengan marah, Tamara berteriak, "Menyingkirlah dari hadapanku! Aku tidak ingin melihatmu lagi!"
Kaluna Evelyn sudah menikah Dengan Eric Alexander Bramastyo selama kurang lebih 10 tahun. Namun, Eric sama sekali tidak mencintai Luna. Ia memiliki kebiasaan yang sering bergonta-ganti wanita. Itulah yang menyebabkan Luna semakin sakit hati, namun ia tidak bisa bercerai dengan Eric karena perjanjian kedua keluarga. Ditengah keterpurukannya, ia mengalihkan rasa sakit hatinya kepada minuman keras. Dan disaat, ia mabuk, ia melakukan kesalahan dengan tidur bersama ayah mertuanya sendiri. Seorang pria dewasa bernama Brian Edison Bramastyo. Yang tidak lain dan tidak bukan, adalah ayah dari Eric sendiri. Brian yang berstatus duda, tidak bisa berkutik ketika Luna mulai menggodanya karena pengaruh minuman keras. Dan setelah kesalahan di malam itu, Luna dan sang papa mertua saling mengulangi kesalahan nikmat yang sama. Brian yang mampu memberikan nafkah batin pada Luna, harus menahan rasa perih karena mengkhianati putranya sendiri, dan menjadi tidak bermoral karena bermain gila dengan sang menantu. Namun apa boleh buat, semua sudah terlanjur dan mereka berdua sama-sama kesepian. Hubungan mereka tetap berlanjut, hingga akhirnya Eric mengetahui hubungan mereka dan menceraikan Luna. Namun, beberapa waktu kemudian, diketahui bahwa alasan Eric menceraikan Luna adalah dia sudah menghamili kekasihnya, yang bernama Bianca. Mereka menjalani hidup masing-masing. Eric pergi jauh dari kehidupan Brian dan Luna. Brian dan Luna pun memilih untuk bersama.