/0/2427/coverbig.jpg?v=bb1335dffe278bb11ddc1413dda3e2da)
Mengemban tugas besar menjadi Ratu dari segala Ratu. Dia Shua Xie, gadis dari dimensi lain. Mengalami perjalanan waktu setelah mati tertembak. Kemudian masuk ke dalam tubuh seorang gadis berstatus Putri Langit. Dari sejak saat ini, takdirnya tidak lagi sesederhana yang dia pikirkan. Mulai dari membalas dendam dan merebut sesuatu yang memang seharusnya miliknya. Melawan berbagai jenis musuh dengan tipu muslihat mereka. Berbekalkan pengalaman dan kecerdasan, dia menilai sesuatu berdasarkan penilaiannya sendiri. "Aku, Shua Xie. Mengemban tugas besar demi menyelamatkan dunia yang bahkan tidak bisa menghargaiku? Heh! Aku tidaklah sebaik tokoh utama di cerita lainnya." Shua Xie (Menma).
Akademi Matahari adalah akademi yang sangat terkenal memiliki murid-murid berbakat Jenius yang luar biasa, tidak hanya maju di bidang ilmu pengetahuan, tapi juga maju di bidang olahraga atau kekuatan fisik.
Akademi Matahari sangat terkenal di luar kota ataupun luar negeri. Sebab akademi Matahari selalu melahirkan murid-murid yang berbakat di dunia bisnis maupun non bisnis.
Namun, walau akademi Matahari terkenal memiliki reputasi yang baik, tapi selalu ada yang berusaha merusak reputasinya. Contohnya saja murid nakal.
Shua Xie, merupakan murid yang paling populer di akademi Matahari, bahkan kepopulerannya hingga ke luar akademi. Shua Xie terkenal bukan karena kegeniusannya dalam pelajaran, melainkan terkenal karena kenakalannya yang terlewat batasan untuknya seorang perempuan muda.
Shua Xie gadis yatim tanpa ibu, berumur 16 tahun, kelas 1 A, anak semata wayang dari wali kota Xiao Ru. Shua Xie memiliki rambut cokelat gelap yang cantik dengan mata merah yang terang. Ada legenda mengatakan mata merah adalah lambang kekuatan yang besar dan keberanian yang tinggi. Namun, ada juga sebagian yang menyatakan bahwa mata merah adalah sumber bencana.
Shua Xie memiliki kelakuan yang sangat berbeda dengan ayahnya, ayah yang begitu tenang dan bijaksana, sedangkan Shua Xie memiliki sifat suka mengacau dan tidak sabaran, tapi walaupun begitu, Shua Xie juga gadis yang akan baik kepada siapa pun jika seseorang itu juga berbuat baik padanya. Hanya saja, karena kelakuannya yang tomboi dan amburadul, membuatnya tampak nakal dan jahat. Ia bahkan mendapat julukan 'Sang Dewi Hitam' akibat terlalu seringnya berkelahi dan membuat kekacauan.
Di akademi, Shua Xie juga mendirikan satu aliansi bernama aliansi 'Mawar Hitam' yang diketuai oleh Shua Xie sendiri. Karena Shua Xie sangat hebat dalam ilmu bela diri dan juga paling suka berkelahi. Sekaligus sebagai pendiri utama aliansinya.
Walaupun Shua Xie lumayan disegani karena karakternya yang keras dan juga sebagai anak dari wali kota, Shua Xie juga pasti memiliki musuh besar di akademi maupun di luar akademi. Tak jarang Shua Xie sering berkelahi di mana pun dia berada.
***
Shua Xie memilih pulang sekolah berjalan kaki, tidak ingin pulang naik kendaraan apa pun atau pulang bersama sopir. Kebetulan juga Shua Xie ingin berkunjung sebentar sebuah tempat yang tidak jauh dari sekolah.
Saat di perjalanan sepi Shua Xie tidak sengaja bertemu dengan musuh jalanannya yang sering mencari masalah dengannya. Sebenarnya Shua Xie orang yang tidak suka mencari masalah, tapi entah kenap orang lain justru sangat suka bermasalah dengannya.
"Lama tidak bertemu Sang Dewi Hitam," sapa seorang perempuan. Dia adalah Mia, murid senior kelas 2 A di akademi Matahari, Mia salah satunya orang yang suka mencari masalah dengan Shua Xie.
"Cih, masih mau mencari masalah lagi denganku? Apa pukulan sebelumnya masih belum cukup membuatmu mati rasa?" sahut Shua Xie sinis sambil berkacak pinggang.
Mia mengepalkan tangannya kesal, kemudian dia bersiul seolah membunyikan kode rahasia.
Shua Xie langsung bersiap siaga ketika Mia bersiul seolah sedang memanggil sesuatu. Dan benar saja, dari jalan gang kiri, keluar sekelompok pria berbadan besar membawa balok dan senjata tajam.
'Sial! Rupanya si jalang itu sudah merencanakan semuanya!' umpat Shua Xie dalam hatinya. Sedikit panik dengan kemunculan para pria berbadan besar itu.
Mia tertawa lantang. "Hahaha ... Shua Xie. Ini adalah hari terakhirmu melihat dunia, kau tidak akan bisa kabur dari sini. Jalanan ini sudah diblok oleh kami! Dan mereka semua akan membunuhmu hari ini!"
Shua Xie menatap sekumpulan pria berbadan besar itu dengan posisi siap menerima serangan. 'Pantas saja jalan ini sepi tidak seperti biasanya. Ternyata mereka sudah merencanakan secara matang!'
"Bunuh gadis itu! Siapa pun yang bisa membunuhnya akan mendapatkan uang dariku!" seru Mia sambil menunjuk Shua Xie.
Sekelompok pria itu langsung menyerang Shua Xie bersamaan. Namun, Shua Xie langsung menepis serangan mereka secepat mungkin dengan tangan kosong.
Perkelahian tidak seimbang pun terjadi, satu gadis kecil melawan sepuluh pria berbadan besar bersenjata tentulah tidak seimbang.
Walaupun begitu Shua Xie miliki keahlian ilmu bela diri yang dia pelajari dari masternya, ilmu bela dirinya pun sanggup menepis setiap serangan senjata.
Satu persatu pria berbadan besar terpukul mundur saat menerima beberapa pukulan keras dari Shua Xie. Shua Xie akui mereka hanya sekelompok kucing berbadan besar dengan tenaga bak perempuan gemulai.
"Hanya begitukah kemampuan orang bayaranmu, Mia?" ledek Shua Xie sambil menatap sepuluh pria yang sudah terpukul mundur.
Mia mengerang keras, memerintah mereka menyerang lagi tanpa henti. Dan sepuluh pria berbadan besar itu kembali menyerang Shua Xie bersamaan.
Shua Xie sudah bisa menebak arah serangan mereka dengan mudah berkat intuisinya. Shua Xie melompat ke udara lalu menendang kepala mereka satu persatu dengan kecepatan penuh. Shua Xie juga melayangkan satu jurus pukulan khusus yang sudah dia pelajari beberapa bulan ini bersama masternya.
"Teknik Tapak-Harimau Putih!"
Dengan sekali pukulan lima pria berbadan besar itu langsung terpental mundur, bahkan beberapa dari mereka muntahkan darah kental.
Mia yang melihat kekuatan Shua Xie terkejut hebat. Mia tidak pernah melihat ada kekuatan sekuat itu seumur hidupnya. Karena merasa posisi kurang diuntungkan, Mia segera mengeluarkan pistol dari saku bajunya, lalu memburuknya ke arah Shua Xie.
"Matilah kau, Shua Xie, sialan!" teriak Mia keras sambil memantik pelatuk pistolnya.
Dor!
Shua Xie yang tidak terlalu fokus pada Mia tidak sempat menghindari serang pistol yang begitu cepat. Sedangkan posisinya juga sedang melawan lima pria lainnya. Peluru pistol pun tidak bisa dihindari lagi, peluru menembus tepat di dada kirinya, Shua Xie langsung terjatuh ke tanah sambil memegang dadanya yang mulai terasa sakit.
Darah segar terus mengalir, Shua Xie berusaha menahan aliran darahnya dengan tenaga dalamnya. Namun percuma, Shua Xie tidak memiliki banyak tenaga dalam, bagaimana pun dia hanya seorang gadis kecil yang baru saja mempelajari ilmu bela diri.
'Apa aku akan mati di sini? Tidak bisa! Ayah akan kesepian tanpaku. Dan juga aku belum meminta maaf padanya karena selalu menyusahkannya. Awas kau, Mia, akan kubalas kau berjuta kali lipat!'
Samar-samar Shua Xie melihat Mia sudah berdiri di hadapannya dan sedang mentertawakan keadaannya. Shua Xie ingin sekali bangkit, tapi rasa sakit dadanya semakin membuatnya mati rasa.
Mia mengambil balok di dekatnya lalu memukulkannya sekuat tenaga ke kepala Shua Xie. Seketika pandangan Shua Xie langsung menggelap.
'Selamat tinggal ayah ....'
***
Shua Xie terbangun. Lalu menatap sekitar dan melihat dirinya sendiri terikat tali pada tiang dengan posisi berdiri. "Ini di mana? Bukankah aku sudah mati? Dan juga siapa yang berani mengikatku. Cari mati, ya! Apa alam baka seperti ini! Apa ini sidang penghukuman?!" teriak Shua Xie kesal sambil melihat ke segala arah, tapi tidak ada siapa-siapa di ruang kotor nan kurang cahaya itu selain dirinya sendiri.
Brak!
Tiba-tiba pintu terbuka lebar, masuk seorang gadis seumur Shua Xie dan berlari ke arahnya sambil berteriak memanggil nama Shua Xie, membuat Shua Xie mengernyit keheranan sebab tidak mengenalinya.
"Putri Shua Xie! Aku datang membantumu!" Gadis itu langsung melepaskan tali yang mengikat Shua Xie dengan pisau di tangannya.
'Putri! Apa perempuan ini tidak salah orang! Apa dia pikir ini zaman kuno kerajaan?! Tapi dia memanggil namaku!' Shua Xie menatap gadis itu sedikit kebingungan.
Setelah tali terbuka, gadis itu langsung bersujud dan menangis di hadapan Shua Xie. "Hiks ... maafkan saya, Putri. Saya tidak bisa membantu Anda saat nyonya selir ketiga memberi hukuman kepada, Putri," ujarnya sambil terisak.
Shua Xie terkejut karena melihat gadis asing itu bersujud di hadapannya. Seumur-umur, Shua Xie tidak pernah membuat orang berlutut di hadapannya, kecuali para musuh yang sudah ditargetkannya.
"Hei, jangan berlutut. Ini terlalu berlebihan, kalau mau minta maaf tidak perlu berlutut, apa kau pikir ini masih jaman kuno?" Shua Xie memegang bahu gadis itu dan membantunya berdiri kembali.
"Saya pantas berlutut di hadapan Putri, bahkan saya pantas dihukum mati. Saya tidak bisa menjaga Putri dari saudari kejam, Putri. Lihatlah kepala Putri juga terluka." Gadis itu menyentuh dahi Shua Xie yang terluka dengan wajah sendu dan tangan bergetar.
Shua Xie sangat bingung dengan situasinya saat ini, melihat gadis di depannya ini sangat perhatian padanya, bahkan memanggil dengan sebutan 'Putri' yang menurut Shua Xie terlalu berlebihan.
'Putri apaan! Aku ini Ketua bukan Putri! Kenapa jadi membingungkan begini! Tempat apa ini sebenarnya? Dan juga kenapa dia memanggilku Putri? Bukankah seharusnya aku sudah mati? Apa alam baka memang seperti ini? Apa jangan-jangan aku masuk surga dan dia pelayanku?' tanya Shua Xie dalam hatinya.
Karena rasa penasaran tidak bisa dibendung lagi, Shua Xie harus bertanya sendiri pada gadis di hadapan ini.
"Ini, ini sebenarnya di mana, ya?" tanya Shua Xie.
Gadis itu menatap Shua Xie tampak raut wajah sedikit bingung karena pertanyaan Shua Xie, tapi dia tetap menjawab, "Ini di gudang belakang. Tadi putri keempat dan nyonya selir ketiga menyiksa Putri karena Putri tidak sengaja mematahkan tusuk kepala selir ketiga. Padahal tusuk kepala itu sudah dipatahkan oleh putri keempat, tapi mereka justru menuduh Putri sebagai dalangnya."
Shua Xie tertegun mendengar penjelasan gadis itu, walau pun dia tidak terlalu paham siapa itu selir ketiga dan putri keempat, tapi satu hal yang dia mengerti, dia bukan lagi di dunianya.
'Apa maksudnya ini! Jangan-jangan aku time trevel setelah mati tertembak dan malah menyasar ke jaman putri-putrian! Ya Tuhan, cobaan apa ini? Gila!'
Kematiannya membuat dirinya terbawa arus waktu, hidup kembali menjadi anak dari Jenderal Besar. Lia, dia gadis 23 tahun, seorang mahasiswi universitas hukum. Mengalami takdir yang tidak pernah dia percaya, mati dan bereinkarnasi lagi. Yah, dia mengalami kejadian itu. Setelah dirinya meninggal karena tenggelam, kini dia hidup kembali dengan jatih diri baru, menjadi anak dari Jenderal Besar, terkenal memiliki rumor buruk di mata banyak orang. Namun karena kecerdasan yang dia miliki, perlahan sudut pandang orang mulai berubah, dan bahkan membuatnya harus terlibat konflik besar keluarganya dengan pihak bangsawan. Dengan berbekal kecerdasan dan keberanian tinggi, dia memberantas siapa saja yang mengusik keluarganya.
Amelia, gadis mudah 27 tahun, mengalami kecelakaan akibat ulahnya sendiri. Berlari menyeberangi jalan karena tak terima mengetahui pria yang ia sukai bertunangan dengan wanita lain. Akibat kecelakaan itu, Amelia meninggal. Namun, hal tak terduga terjadi padanya. Amelia mengalami time trevel, kemudian bereinkarnasi ke tubuh seorang gadis berstatus putri yang berwatak antagonis. Hal yang lebih mengejutkannya lagi ialah, tubuh yang Amelia tumpangi mempunyai suami. Suami dengan hati dingin dan ambisi tersembunyi. Bagaimanakah kisah Amelia selama menjadi putri Castarica yang dikenal sebagai perempuan iblis?
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....
Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....