Kienan dan Akbar sudah menikah selama lima tahun dan belum dikarunia keturunan. Saat Kienan mendapati dirinya tengah hamil,dia harus menerima kenyataan bahwa sang suami tengah berselingkuh. Yang lebih menyakitkan lagi, wanita tersebut tengah hamil besar. Perusahan keluarganya yang dipercayakan kepada sang suami nyaris bankrut karena banyaknya penyalahgunaan keuangan. Bagaimana Kienan menghadapi kemelut rumah tangga dan perusahaannya?
Bab 1
AKBAR SELINGKUH?
"Selamat, Bu Kienan! Usia kehamilan anda sudah sembilan Minggu. Janinnya kembar. Tolong dijaga baik-baik, ya!" ucap dokter Rita.
Kienan tak mampu menahan air matanya. Penantian panjangnya membuahkan hasil, bahkan dua anak sekaligus. Akbar pasti bahagia mendengar berita ini, pikirnya.
Kienan dan Akbar telah menikah selama lima tahun dan belum dikaruniai buah hati. Mereka sudah memeriksakan kesehatan mereka.
Menurut dokter, kondisi mereka sehat semua. Hanya, belum diberi saja. Mereka harus lebih bersabar.
Sudah dua bulan Kienan telat datang bulan. Dia sudah memeriksanya menggunakan tespek dan hasilnya positif. Karena belum yakin, dia memeriksakan diri ke dokter.
Dia tidak berani meminta tolong Akbar mengantar untuk periksa. Takut mengecewakan suaminya lagi.
Sepanjang lorong rumah sakit, dia tidak berhenti tersenyum. Dia membayangkan betapa bahagianya Akbar saat mendengar kabar ini. Dia pasti akan lebih romantis dan perhatian lagi kepadanya. Memang, akhir-akhir ini, Akbar terlihat cuek dan sering lembur.
Saat Kienan memasuki pelataran parkir menuju mobilnya, dia melihat seseorang yang begitu familiar. Setelah diperhatikan, benar, itu suaminya.
Dia sedang memapah seorang wanita yang sedang hamil besar. Rachel. Dia adalah mantan kekasih Akbar sebelum menikah dengannya.
Perlahan, Kienan mendekati mereka.
"Mas, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu bisa sama dia?" tanya Kienan kepada suaminya.
"Kienan!" Akbar terkejut mendapati Kienan ada disini.
"Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Akbar lagi.
"Seharusnya aku yang tanya, Mas! Apa yang kamu lakukan disini? Kenapa bisa sama dia?" tanya Kienan sambil menunjuk Rachel.
"Kienan ... sayang ... ini ...." Akbar gugup. Dia bingung harus mengatakan apa.
"Apa, Mas? Tolong jelaskan!"
"Sayang, ayo kita pulang! Kita bicara di rumah!" ujar Akbar kepada Kienan.
"Mas, sebaiknya aku pulang sendiri saja!" ujar Rachel.
"Gak. Aku gak akan biarin kamu pulang sendiri," ujar Akbar kepada Rachel.
"Tapi, Mas, aku tidak mau ada kesalahpahaman antara kamu dan Kienan," ujar Rachel sedih.
"Sudahlah! Aku akan mengantarmu pulang!" ujar Akbar tegas kepada Rachel.
"Sayang, kamu bawa mobil, kan? Kamu pulang sendiri, ya? Kita ketemu di rumah," ujar Akbar, lalu meninggalkan Kienan di pelataran parkir sendiri.
Kienan seperti orang linglung. Dia belum bisa mencerna apa yang terjadi. Perlahan, dia meninggalkan pelataran parkir menuju mobilnya, lalu bergegas pulang.
Di tempat lain, Akbar mengantar Rachel pulang.
"Maafkan aku, Mas! Gara-gara aku, Kienan jadi salah paham!" ujar Rachel sedih.
"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Mungkin, memang sudah waktunya Kienan tahu," jawab Akbar.
"Bagaimana kalau Kienan tidak bisa menerima hubungan kita? Aku tidak mau kalau sampai kalian bercerai."
"Sudahlah, jangan pikir macam-macam. Lebih baik, fokus saja sama kandunganmu!" ujar Akbar sembari mencium tangan Rachel.
"Mas ...," panggil Rachel lirih.
"Hm ... ada apa?"
"Kalau seandainya Kienan meminta kamu untuk memilih ...."
"Sudah ku bilang, kan, jangan mikir macam-macam," sahut Akbar.
Rachel menunduk.
"Aku cuma mau bilang, kalo seandainya Kienan memintamu untuk memilih, tolong, lepaskan saja aku! Aku akan membesarkan anak ini sendiri!"
Akbar menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Dengarkan aku. Aku tidak akan pernah melepaskanmu. Kamu tahu kenapa? Karena di sini ada anakku. Anak yang sudah kami tunggu selama lima tahun. Jadi, aku tidak mungkin menyia-nyiakannya. Oke?" ujar Akbar.
Rachel tersenyum.
"Terimakasih, ya, Mas! Kamu mau bertanggung jawab sama kehamilan aku!"
"Tentu saja. Itu kan anakku," jawab Akbar sembari mengecup kening Rachel. Dia melajukan kembali mobilnya ke jalanan.
Rachel tersenyum licik. Niatnya untuk menguasai Akbar sebentar lagi terlaksana. Sebentar lagi, dia akan menjadi nyonya Akbar satu-satunya dsn akan menempati rumah mewah yang saat ini ditempati oleh Kienan.
***********
Sesampainya di rumah, Kienan segera membersihkan diri. Tak lama kemudian, Akbar datang.
"Kienan sayang ...," sapa Akbar, lalu mengecup kening istrinya.
"Jangan panggil aku sayang lagi. Sekarang jelaskan padaku!" tantang Kienan.
Akbar menghela napas panjang.
"Maafkan aku Kienan! Aku khilaf! Aku sudah melakukan kesalaham besar. Tapi, aku harus bertanggung jawab. Apapun alasannya, itu adalah anakku. Kita bisa membesarkannya sama-sama."
"Tega kamu, Mas! Ini balasanmu atas kesetiaanku selama ini?" teriak Kienan emosi.
"Aku mohon ... maafkan aku, Kienan! Tolong, terima dia jadi madumu! Aku janji akan adil!"
"Tidak, Mas! Aku tidak mau! Ceraikan aku!" ujar Kienan. Dia berusaha tegar walaupun hatinya begitu sakit. Dia tidak mau terlihat lemah.
"Baik. Maafkan aku, Kienan. Aku tidak bisa meninggalkan Rachel. Dia sedang hamil anakku. Kienandra Salshabilla kujatuhkan talak satu untukmu."
Setelah mengatakan itu, Akbar bergegas keluar dari rumah. Kienan terduduk lemas. Di menangis tergugu. Rumah tangga yang dia jaga selama ini,akhirnya kandas juga.
Bukan jalan yang mudah mempertahankan pernikahan mereka hingga lima tahun. Kienan kerap diejek sebagai wanita mandul oleh keluarga suaminya.
Bahkan, kata-kata pedas kerap keluar dari mulut wanita yang bergelar mertua tersebut. Sakit hati,itu pasti. Dia berusaha menahan perasaannya demi mempertahankan pernikahannya. Selama Akbar tidak berkhianat dan menduakannya, dia akan bertahan.
Dia sempat berpikir, mereka akan menua bersama. Ada atau tidaknya anak, mereka akan tetap bersama. Tapi kini, semuanya hancur.
"Aku tidak akan memaafkan kamu, mas! Ingat itu! Aku akan membalas penghianatan kamu!" ujar Kienan dalam hati.
Selama ini, dia sudah memberikan segalanya untuk Akbar dan keluarganya. Rumah reyot mereka telah berubah menjadi rumah mewah dua lantai. Bahkan, kini menjadi lebih luas karena membeli tanah di sebelahnya.
Perusahaan yang dipimpin Akbar adalah milik keluarganya. Dia membiarkan Akbar memimpin perusahaan karena ingin menghargainya sebagai suami.
Kienan sendiri, lebih memilih menjadi ibu rumah tangga. Hanya sesekali saja dia dia bertandang ke kantor.
Semua kebutuhan keluarga Akbar, dia yang menjamin. Kebutuhan sehari-hari, biaya kuliah Aira, bahkan gaya hidup mewah adik dan mertuanya itu berasal darinya.
Akhir-akhir ini, Akbar memang terlihat berbeda. Dia sering lembur dan keluar kota. Dengan polosnya, Kienan selalu percaya dengan semua alasan yang diberikan suaminya.
Bahkan, kemarin, Akbar izin akan keluar kota selama tiga hari untuk menangani proyek di Bandung.
Kamu sudah mengecewakan aku, Mas! Kamu akan kehilangan segalanya! Aku bisa memaafkan kesalahanmu yang lain, tapi tidak dengan penghianatan!
Maafkan Mama, nak! Bahkan, sebelum kalian lahir, kalian sudah kehilangan papa. Tapi, mama janji, kalian tidak akan kekurangan apapun. Entah itu materi maupun kasih sayang. Mama akan memberikan segalanya untuk kalian!
Semalaman Kienan menangisi nasibnya. Dia biarkan air matanya terus mengalir. Dia tidak akan menghapusnya. Karena mulai besok, tidak ada lagi air mata. Dia akan bangkit dan mengambil semua yang menjadi hak anaknya.
Arum menjadi saksi saat sang ayah menjatuhkan talak untuk Ibunya dan memilih pergi bersama istri barunya. Arum menjadi saksi saat sang Ibu berjuang untuk membesarkan dan menyekolahkannya tanpa nafkah dari ayahnya. Arum menjadi saksi saat sang Ibu terpaksa menikah dengan seorang pemabuk karena fitnah. Selain itu, Arum juga harus menghadapi rasa sakit yang membuatnya frustasi dan hampir memilih bunuh diri. Kesakitan-kesakitan itu, tertancap kuat dalam relung hati Arum hingga menimbulkan dendam untuk wanita itu. Wanita yang telah merebut ayahnya dan membuatnya melupakan tanggung jawab terhadap anak kandungnya.
SPOILLER "Apa? Gak. Naura gak mau, Ma! Masak,Naura disuruh nikah sama si tukang rese itu, sih! Gak! Gak mau!" Apa jadinya jika kamu dipaksa menikah dengan tetangga depan rumah? Itulah yang dirasakan saat ini. Dia terpaksa menjadi pengantin pengganti karena sang mempelai wanita tiba-tiba menghilang. Bagas dan Naura harus berjuang menjalani pernikahan tanpa cinta. Saat rasa itu sudah menyapa, sang mantan kembali hadir. Bagaimana Bagas menanggapinya? Akankah rumah tangga mereka bertahan? Ataukah akan kandas karena hadirnya orang ketiga?
Andini diceraikan, usai diduakan. Sakit, itu pasti. Selama menikah dengan Agung, Dini selalu diremehkan oleh mertua dan iparnya karena statusnya yang Hany lulusan u dan anak panti. Usai bercerai, dia mampu membuktikan bahwa di bisa sukses walau statusnya janda beranak satu. Setelah meraih kesuksesan, Agung kembali datang dan mengajaknya rujuk? Bagaimana respons Dini? Maulah dia rujuk kembali dengan alasan sang buah hati?
Jarvis Dharmawangsa adalah seorang pengusaha kaya raya. Dia memiliki seorang anak laki-laki bernama Nathan Ivander Dharmawangsa. Istrinya bernama Adelia. Slamet Baskoro adalah adalah seorang penjual nasi goreng. Slamet memiliki seorang anak perempuan bernama Nindy. Pertemuan tak sengaja mereka membuat mereka bersahabat. Di kedai nasi goreng milik Slamet, Jarvis sering bertemu Nindy. Kesederhanaan Nindy membuatnya terpesona dan dia berencana akan menjodohkan putranya dengan Nindy. Rencana pernikahan mereka terpaksa dipercepat karena kondisi kesehatan Slamet yang terus menurun. Usai akad nikah, Slamet meninggal dunia. Nathan terpaksa menerima peenikahan itu. Namun, ternyata, di belakang Nindy, Nathan juga menikahi kekasihnya. Satu tahun usai pernikahan Nathan dan Nindy, Jarvis meninggal dunia. Atas desakan sang Mama, kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk menceraikan Nindy. Apalagi, saat itu Jovanka sedang hamil. Empat puluh hari usai kematian Jarvis, pengacara keluarga datang dan membacakan surat wasiat. Ternyata, semua aset diwariskan kepada Nindy. Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Marsha terkejut saat mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Karena rencana putri asli, dia diusir dan menjadi bahan tertawaan. Dikira terlahir dari keluarga petani, Marsha terkejut saat mengetahui bahwa ayah kandungnya adalah orang terkaya di kota, dan saudara laki-lakinya adalah tokoh terkenal di bidangnya masing-masing. Mereka menghujaninya dengan cinta, hanya untuk mengetahui bahwa Marsha memiliki bisnis yang berkembang pesat. “Berhentilah menggangguku!” kata mantan pacarnya. “Hatiku hanya milik Jenni.” “Beraninya kamu berpikir bahwa wanitaku memiliki perasaan padamu?” kata seorang tokoh besar misterius.
Andres dikenal sebagai orang yang tidak berperasaan dan kejam sampai dia bertemu Corinna, wanita yang satu tindakan heroiknya mencairkan hatinya yang dingin. Karena tipu muslihat ayah dan ibu tirinya, Corinna hampir kehilangan nyawanya. Untungnya, nasib campur tangan ketika dia menyelamatkan Andres, pewaris keluarga yang paling berpengaruh di Kota Driyver. Ketika insiden itu mendorong mereka untuk bekerja sama, bantuan timbal balik mereka dengan cepat berkembang menjadi romansa yang tak terduga, membuat seluruh kota tidak percaya. Bagaimana mungkin bujangan yang terkenal menyendiri itu berubah menjadi pria yang dilanda cinta ini?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
(Cerita mengandung FULL adegan dewasa tiap Babnya Rated 21++) Bertemu di kapal pesiar membuat dua pasangan muda mudi memiliki ketertarikan satu sama lain. Marc dan Valerie menemukan sosok yang berbeda pada pasangan suami istri yang mereka temui secara tidak sengaja di kapal pesiar. Begitu pula dengan Dylan dan Laura merasakan hal yang sama kepada Marc dan Valerie. Hingga sebuah ide tercetus di pikiran mereka karena rasa penasaran yang begitu besar. “Sayang, hanya satu hari, haruskah kita bertukar pasangan dengan Valerie dan Marc?” ucap Dylan menatap sang istri. Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka? Apakah perselingkuhan ini akan berakhir atau membawa sebuah misteri kehidupan baru bagi kedua pasangan ini...
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."