/0/3047/coverbig.jpg?v=73c715d6159b4899960b1c005f4c0ab6)
BUNGA adalah perempuan cantik yang memiliki masa lalu, sampai akhirnya bertemu dengan seorang CEO bernama RIO XEN ZHIN Pengusaha dari jepang berhati dingin. Lelaki kaya, tampan, di segani. Dan wajah itu sama percis. Mirip mantan tunangannya yang telah meninggal dunia. Rio lalu Menikahinya hanya karena membalas jasa akankah Bunga bisa melupakan masa lalunya?
Di sebuah kamar berukuran sangat luas, yang ada berbagai macam fasilitas lengkap di dalamnya. Dinding kamar itu juga memiliki warna, putih bercampur kuning abu-abu.
Di atasnya ada lampu gantung mewah, yang berstatus limited edition, sprimbednya empuk serta lantai kamar itu berlantaikan murmer. Seorang lelaki muda tengah terbaring lemah tanpa daya. Sudah hampir 2 bulan, penyakit ini sangat menyiksanya. Dia mengidap penyakit yang bisa dikatakan sangat berbahaya dan bahkan sampai menghilangkan nyawa.
Penyakit yang dideritanya bernama blood cancer atau kanker darah. Sakitnya pun sudah berstadium empat. Kini wajah tampan yang ia miliki, semakin hari semakin memucat. Bibir merahnya seakan tak terlihat lagi, Dia terus saja tertidur sepanjang waktu.
Melihat kondisi yang dialami puteranya ini, kedua pasangan suami isteri, tak dapat lagi menyembunyikan perasaan sedih, yang mereka rasakan. Tapi mereka bisa berbuat apa? Mereka hanya memiliki dia seorang.
Meski mereka hidup dengan uang yang berlimpah namun bisakah uang menjamin segalanya? Nyatanya, sudah sekian banyak dokter yang menanganinya namun satupun tak ada yang bisa menyembuhkan penyakitnya.
Cowok berparas tampan itu bernama Rio Satria Pratama. Seorang lelaki berumur sekitar 20 tahun.
"Mi beberapa waktu yang lalu mami pernah bilang sama Satria, kalau Mami akan jodohin satria sama anak temennya Mami." ujarnya lirih. Tatapannya sangat hampa dan sendu.
"Iya sayang, kamu benar." mami Yuni menjawab pelan.
"Boleh, Satria ngeliat wajah dia sekarang?"
Satria masih menatap Mami Yuni.
"Tentu Sayang, Jangankan kamu hanya ingin melihat wajah dia. Kamu ingin menikah dengan dia sekarang pun, mami pasti akan kabulkan, yang terpenting kamu bahagia." jawab wanita itu pelan. Satria hanya tersenyum tipis.
Sebenarnya dia sangat begitu sedih, sudah beberapa bulan ini dia tidak pernah menghubungi Bunga, dia bahkan menjadi seorang cowok yang pengecut.
Hanya karena takut bunga akan merasa sedih setelah tau apa yang menimpanya saat ini. Hal ini dia simpan rapat-rapat, dia tak pernah menceritakan kepada Mami ataupun papinya. Dia teramat sangat mencintai gadis itu. Tapi kenapa? Maminya harus menjodohkan dia dengan wanita lain yang tak pernah dikenalnya.
Bahkan hanya sekedar melihat wajahnya pun tak pernah. Perasaan itu terus menghantuinya, padahal sebelumnya dia sudah berjanji akan melamar bunga setelah studynya selesai. Tapi kenapa kenyataannya sekarang berubah? Terlalu buruk untuk di ingat. Dia menderita tanpa bunga, tapi dia juga tak ingin membuat bunganya kecewa.
Kini hidupnya sangat terpuruk, hari semakin hari bertambah tak semangat. Sejujurnya disaat seperti ini, dia ingin sekali bunga berada disisinya. Tapi kenapa harus begini?
Jangankan untuk menjadikannya nyata bermimpipun dia tak akan sanggup. Dia akui hidupnya kini kian merapuh. Dia butuh sandaran.
Terlalu sakit untuk di rasa.
Terlalu perih untuk di paksa.
"Makasihh mi." jawab dia pelan sambil menatap wajah maminya kalem. Suaranya berat ada tangis yang ingin sekali ia tahan. Mami, yang memang selalu berada di samping nya itu mengangguk kecil, itu karena dia tak bisa menyimpan perasaan sedihnya ketika melihat anak lelakinya itu terbaring lemah jadi dia hanya bisa mengangguk saja. Kelu, tak sanggup.
'Gadis seperti apa dia yang sayang sekali tak beruntung karena dijodohin sama Aku yang penyakitan begini?' batinnya sedih.
"Tunggu sebentar Mami akan menghubungi dia."
Setelah itu Mami Yuni beranjak dari tempat duduknya dan segera menelpon.
Beberapa Menit kemudian.
"Sayang tunggu ya, sebentar lagi dia akan sampai." Maminya terus mencoba untuk menghiburnya. Oke Mami Yuni hanya berharap untuk yang terbaik.
"Baiklah Satria akan menunggu dia, sekarang satria pengen istirahat sebentar mi." Pintanya kemudian, cowok itupun memejamkan matanya kembali. Maminya hanya mengangguk setuju.
Cekleeek . .
Tiba-tiba pintu terbuka. Mami Yuni menoleh ke arah pintu. Terlihatlah siapa yang datang. Mami Yuni tersenyum dan segera mempersilahkannya untuk masuk, setelah itu dia bangunkan satria, Cowok itu terbangun dan duduk bersandar.
"Bunga." ucapnya seakan tak percaya. Ada rindu yang terus menggebu.
"Sat . . Satria itu kamu?"
Bunga spontan langsung berlari mendekati dan memeluknya. Satria membalasnya, sehingga membuat kedua orang tua mereka terheran-heran.
"Bunga." ucapnya lirih, Dia benar-benar melihat gadisnya. Entah mengapa semua terasa berbeda tak terasa ada air mata yang menetes sangat deras hingga membasahi kedua pipinya.
"Sat, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu ngak pernah ngabarin aku? Kamu jahat sat Kamu biarin aku nanggung rindu ini." ujarnya lagi pelan air matanya terus tumpah tak tertahan.
"Selama beberapa bulan kamu gak ada kabar dan saat itu aku begitu sangat kesepian. Aku cariin kamu, tapi kamu menghilang." ucapnya lagi..
"Maafin Aku."
Hanya itu jawabannya.
Jauh di dalam lubuk hatinya dia benar- benar senang dan tenang. Karena sekarang cewek itu telah berada disisinya. Satria masih tak mengerti kenapa Maminya sangat merahasiakan perjodohan ini? tapi sudah sangat terlambat Dia ngak akan bisa membahagiakan Bunga dalam keadaan sakit begini. Sedih, melihat keduanya mata Mama Tia ikut berkaca-kaca Dia jadi teringat kejadian beberapa tahun yang lalu.
------------------------
FLASH BACK
Ketika itu hujan turun dengan derasnya. Seorang perempuan mondar-mandir didepan sebuah pintu ruang ICU, tangannya mendekap wajahnya gelisah. Tak lama kemudian seorang dokter tiba-tiba datang menghampirinya.
Dokter mengatakan bahwa suaminya ingin bertemu. diapun masuk dengan perasaan yang tak menentu, Di lihatnya lelaki itu wajahnya tampak pucat pasi dikarenakan dia sedang merasakan sakit yang luar biasa. Beberapa jam yang lalu, sebelum dia berada diruangan ini dia mengalami sebuah kecelakaan. Mobil yang dia kendarai dengan kecepatan tinggi menabrak sebuah pohon besar dipinggir jalan yang mengakibatkan pendarahan pada otaknya karena benturan yang sangat kuat. Itu di sebabkan Rem mobilnya blong.
"Tia berjanjilah setelah mendengar semua yang aku katakan ini, kamu ngak akan bersedih ataupun marah kepadaku." ucapnya kala itu, dia memegang pergelangan tangan istrinya, yang terus menangisi dirinya. Sebelum meninggal Dia berpesan bahwa dia akan mendonorkan hatinya buat mantan kekasihnya, yang sedang berjuang melawan sakit hati kronis.
Tentu saja itu sangat membuat hati istrinya bertambah sedih tapi suaminya itu sedang sekarat. Dia hanya bisa menangis tersedu-sedu dan menerima kenyataan pahit. Betapa tulus hati suaminya, bahkan diapun rela menyumbangkan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya. Ketika diperiksa dan memang ternyata dia memiliki golongan darah dan sistem jaringan yang sama. Lelaki itu adalah papa bunga.
Ya, sejak saat itu kedua orang tua Satria merasa sangat berhutang jasa dan sampai akhirnya mereka bersepakat untuk menjodohkan Anak mereka.
Bagaimana jika pernikahan yang selalu kau mimpikan malah menjadi kehidupanpun yang pelik?
Sancho Jorell adalah seorang pria bangsawan yang terkenal dan berkuasa di negaranya, Denzel. Sudah menjadi rahasia umum bahwa keluarganya yang berjaya memperoleh kekuasaan mereka dengan bersekutu pada kerajaan setan yang bernama Grazian. Suatu hari Sancho menikahi seorang gadis 20 tahun lebih muda darinya bernama Molek agar gadis itu dapat menjadi korban persembahan. Sayangnya pernikahan mereka membawa tragedi yang membuat Sancho memilih menghilang dari keluarga besarnya. 150 tahun berlalu. Malaikat turun ke bumi untuk merobohkan kekuasaan keluarga Jorell dan Grazian. Soa Mannaf, gadis strata bawah di negara Denzel menjadi yang terpilih untuk melakukannya. Anehnya, sejak saat itulah Soa merasakan sakit yang sama seperti yang pernah dirasakan Molek. Cover by: pexel
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?