/0/2708/coverbig.jpg?v=1544f1ea2527345627d1471c3bb8168b)
Alona Eriska adalah seorang wanita berumur dua puluh lima tahun yang trauma akan pernikahan. Ia berencana untuk hamil tanpa suami dan membesarkan anaknya sebagai orang tua tunggal. Suatu hari, ia bertekad untuk pergi ke club malam dan menggoda seorang pria yang menurutnya memiliki bibit berkualitas untuk anaknya nanti. Wickley Watson, seorang duda kaya raya asal Las Vegas yang dikabarkan telah membunuh istrinya sendiri. Dia tersenyum licik saat menyadari Alona menjebaknya dan menghilang begitu saja setelah percintaan mereka. Lalu, mampukah Alona memyelesaikan misinya?
One
Wanita itu menatap sekali lagi cermin di hadapannya.
Rambut? ceklis.
Wajah? ceklis.
Lipstik? ceklis.
Dress? ceklis.
Wangi? ceklis.
Okay, cantik dan sexy.
Alona Erisca, gadis berumur dua puluh empat tahun itu sengaja berdandan mencolok malam ini. Jika biasanya dia terlihat natural dengan make up tipis, maka lain untuk kali ini. Wajahnya kini dipoles tebal bedak padat, ada pula perona pipi yang membuat auranya semakin berwarna, serta tak lupa riasan mata indah , dan terakhir bibir tipisnya dipoles lipstik merah menggoda.
Gadis itu menyambar clutch beserta kunci mobil dan bergegas untuk menjalankan misinya. Hingar bingar suara dentuman musik begitu kental di ruangan penuh gemerlap ini. Yeah, club malam adalah surga dunia bagi penikmat kebebasan. Namun, tidak bagi Alona, gadis itu bahkan baru kali ini memasuki tempat yang disebut-sebut sebagai rajanya hiburan ini.
Alona mengedarkan pandangan untuk beradaptasi dengan tempat ini, ternyata banyak sekali pemandangan yang mengotori matanya. Tetapi Alona tidak mempedulikan itu, misinya malam ini harus tuntas.
Dengan melenggok anggun, Alona berjalan menuju meja bartender. Baju merah darah yang melekat pas di tubuh membuat banyak mata lelaki menyorot ke arahnya, belum lagi belahan dada rendah serta dress pendek yang hanya melewati beberapa senti di bawah bokong, sudah barang tentu membuat para pria di sana meneguk ludah susah payah. Akan tetapi, Alona mengacuhkan mereka semua, belum ada seorang pun pria yang masuk standar kualifikasinya.
Gadis itu duduk dengan gerakan anggun serta memesan minuman tanpa alkohol, dia tidak boleh mabuk malam ini. Mata tajamnya kembali berpetualang mencari mangsa, dan mata Alona tertuju pada dua pasangan mesum di ujung ruangan. Tempatnya memang tidak terlalu padat seperti di sini, tapi bukan pasangan itu yang menarik perhatian Alona, melainkan pria yang malah tampak sibuk memainkan ponsel saat tubuh kokohnya ditempeli tiga wanita seksi sekaligus.
Tiba-tiba saja pria itu bangkit dan tampak meninggalkan ketiga wanita merana itu seraya mengumpat kepada dua temannya yang tengah asik bercumbu. Jantung Alona rasanya mulai bergerak liar saat pria itu berjalan ke arahnya. Yeah, inilah pria yang dicarinya, mangsanya. Detak itu semakin menggila ketika pria itu duduk di kursi sebelahnya. Oh, apa yang harus Alona lakukan di saat jalang profesional saja ditolak olehnya?
"Seperti biasa." Suara beratnya seakan mampu menyesatkan jiwa Alona ke alam bawah sadar, aroma maskulin pria tersebut membuat bulu kuduk gadis itu meremang, ia ingin tahu bagaimana rasanya memeluk dada bidang milik pria di sebelahnya ini?
Tiba-tiba pria itu menoleh, Alona tertegun sesaat, ia mengira-ngira kebaikan apa yang sudah diperbuatnya di masa lalu sehingga Tuhan mempertemukan dia dengan pria yang ... ehm, apa ya? Tampan? Bukan-bukan, kata tampan saja tidak mampu mendeskripsikan seperti apa pria itu, ia terlihat mengangumkan dengan garis wajah yang pas di parasnya.
"Kau memandangku seperti kucing kelaparan, Nona." Alona terkejut bukan main karena ketahuan mengagumi wajah tampan pria itu.
"Tidak, hanya saja kau berbeda." Gadis itu nyaris memukul bibirnya yang hampir meneruskan kalimat 'dan tampan'.
Pria itu mengangkat sebelah alisnya dan Alona bersumpah ingin sekali menyentuh alis tebal tersebut. "Kau juga berbeda," ucapnya seraya menarik sebelah sudut bibir.
Seorang bartender datang membawa pesanan pria itu sehingga obrolan mereka terhenti, padahal Alona berharap lebih.
Sang Pria tampan itu menyesap minumannya perlahan, gilanya bagi Alona hal itu sangat mempesona, bahkan ia harus menelan ludah susah payah saat melihat jakun pria itu bergerak naik turun saat meneguk minumannya. Oh, sungguh ini benar-benar pemandangan yang menggoda.
"Jangan terlalu berharap aku akan mabuk." Lagi-lagi Alona tersentak karena ucapan pria ini selalu benar bahkan tanpa menoleh ke arahnya. Gadis itu memang berharap pria itu mabuk agar lebih mudah menjalankan misinya.
"Kau terlalu mudah dibaca," ucapnya datar seraya meneguk kembali minumannya. "Kau ingin tidur denganku?" tanyanya blak-blakan.
Jika tidak sedang dalam keadaan begini, Alona pasti akan langsung menampar wajah pria yang menanyakan hal seperti itu padanya, tapi kali ini berbeda, Alona butuh benih pria itu agar dia bisa hamil. Gadis itu berdehem sejenak, dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini, juga tidak ingin terlihat seperti wanita murahan pada umumnya.
"Aku lihat kau menolak tiga wanita cantik sebelumnya," ujarAlona seraya menunjuk tempat duduk pria itu tadi.
Pria itu menyeringai. "Memperhatikanku, eh?"
"Tidak," bantah Alona gelagapan.
Sambil tersenyum miring pria itu berbisik, "Kalau kau tentu tak akan kutolak."
Alona meremang karena hembusan napas pria itu di tengkuknya, entah sejak kapan posisi mereka jadi seintim ini.
Pria itu semakin membuai Alona lewat kecupan-kecupan kecil di dekat telinga, "Siapa namamu?" bisiknya. Perlahan bibir pria itu merayap menuju pipi dan berhenti tepat di sudut bibir gadis itu, mata gelapnya menatap lurus ke manik cokelat Alona.
"A ... alona," jawab gadis itu gugup. Sungguh ini adalah pengalaman pertamanya dengan seorang pria.
Dengan gerakan lambat pria itu mengulum bibir Alona, awalnya hanya sekedar menempel. Namun lama kelamaan semakin keras dan tak beraturan. Alona terengah-engah kehabisan napas, dan seperti angin segar baginya saat pria itu melepaskan ciumannya. Akan tetapi Alona segera memekik kaget saat pria itu tiba-tiba menariknya menjauh dari keramaian.
***
Alona tersenyum tanpa mampu menyembunyikan rasa kikukannya, padahal pria di hadapannya terlihat santai dan terkendali. Tiba-tiba pria itu menggeram dan menatap Alona lebih lekat. "Kau akan mendapatkan apa yang kau dambakan, Alona," bisiknya rendah.
Setelahnya, Alona tak mampu mendeskripsikan perasaannya seperti apa saat tangan keras pria itu mulai membelai kulit putihnya.Gadis itu mencoba untuk rileks, tidak ingin sang pria curiga bahwa ini adalah pengalaman pertamanya.
Segala sentuhan itu mampu membuat Alona mengerang tak terkendali, tapi sekuat tenaga dirinya menahan agar tetap sadar. Mewujudkannya impiannya sedari tadi, Alona menyentuh lembut dada bidang pria itu dan membuat empunya kembali menggeram di sela-sela aktifitasnya memuja tubuh Alona.
Gadis itu menahan pria itu ketika ingin menggunakan pengaman, "No, aku sudah pakai alat kontrasepsi," cegahnya, berharap sang pria akan percaya.
Alona berinisiatif mencumbu pria itu mengikuti teori yang sering ia baca untuk menghilangkan keraguan sang pria. Gadis itu merasa berhasil saat pria itu merespon dan kembali menyerangnya dengan keras. Masih tetap mencumbu Alona, pria itu menjejalkan miliknya, meski merasa sesak dan sakit tapi Alona menahannya sekuat tenaga.
Seketika mata hazel itu terbuka saat merasa pergerakan pria itu terhenti dan menatapnya nyalang. "Kau menjebakku?" desisnya.
Alona mengerang. "No, cepat selesaikan, ini sakit."
Namun sang pria tidak menggubris dan tetap menatap Alona tajam. Tidak ada cara lain, dengan sekuat tenaga gadis itu membalik posisi sehingga dirinya bisa bebas mengendalikan. Alona bergerak dengan lembut dan menggoda. "Tidak ada rencana apa pun, aku hanya bosan menyandang status perawan," ucapnya terengah. "Just one night stand, i promise."
****
TBC
Zuhra Kalinka, harus menerima kepahitan karena sang kekasih lebih memilih pergi melanjutkan studinya ke luar negeri di saat wanita itu sedang mengandung. Memiliki anak tanpa status ayah yang jelas tentu bukan hal yang membanggakan mengingat dirinya tinggal di kepulauan yang sangat menjunjung tinggi adat istiadat. Lalu, apa yang akan Zuhra lakukan saat seseorang datang dan siap bertanggung jawab atas kehamilannya. Pria dingin yang diam-diam membuat wanita itu jatuh cinta.
Silvana adalah seorang mahasiswi akhir yang sedang dipusingkan oleh skripsi. Tapi, ada yang lebih memusingkan baginya yaitu uang untuk biaya wisudanya. Untuk membantu sang ayah dalam mencicil biaya kelulusan, Silvana berusaha mencari pekerjaan sampingan untuk meringankan beban orang tuanya. Siapa sangka, bayangan mengasuh bocah kecil nan mungil dalam benaknya harus hancur berantakan saat yang diasuh adalah seorang bayi besar menyebalkan yang gemar memarahi dan membentaknya. Dia Max Elgort, sang penguasa yang mempunyai kekurangan di bagian mata. Sanggipkah Silvana bertahan saat benih cinta mulai bersemi di hatinyaa saat pria itu masih terpaku pada masa lalu? Lalu, apakah Max akan tetap mempertahankan janjinya pada sang mantan kekasih yang meninggal saat berkendara bersamanya dan mengakibatkan pria itu buta?
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
Adult content 21+ Farida Istri yang terluka, suaminya berselingkuh dengan adiknya sendiri. Perasaan tersakiti membuatnya terjebak kedalam peristiwa yang membuat Farida terhanyut dalam nafsu dan hasrat. Ini hanya cerita fiktif. Kalau ada kesamaan nama, jabatan dan tempat itu hanya kebetulan belaka
Selama sepuluh tahun, Delia menghujani mantan suaminya dengan pengabdian yang tak tergoyahkan, hanya untuk mengetahui bahwa dia hanyalah lelucon terbesarnya. Merasa terhina tetapi bertekad, dia akhirnya menceraikan pria itu. Tiga bulan kemudian, Delia kembali dengan gaya megah. Dia sekarang adalah CEO tersembunyi dari sebuah merek terkemuka, seorang desainer yang banyak dicari, dan seorang bos pertambangan yang kaya raya, kesuksesannya terungkap saat kembalinya dia dengan penuh kemenangan. Seluruh keluarga mantan suaminya bergegas datang, sangat ingin memohon pengampunan dan kesempatan lagi. Namun Delia, yang sekarang disayangi oleh Caius yang terkenal, memandang mereka dengan sangat meremehkan. "Aku di luar jangkauanmu."