/0/2661/coverbig.jpg?v=4e2bc9f65d078734a1d053b5ced98062)
Bagi Bening hidup sederhana dengan limpahan kasih sayang dari kedua orang tua saja sudah begitu cukup baginya. Tetapi apa jadinya jika ia tidak pernah mendapat itu semua dari Ibu kandungnya sendiri? Bahkan Bening tidak pernah menyangkah hidupnya akan berakhir di tangan seorang germo dan membuatnya terlibat pernikahan kontrak dengan seorang pewaris tunggal keluarga terkaya di negeri ini yang bernama Jaasir Arga Ramiro. Sebuah pernikahan atas dasar paksaan yang bisa membuat hidup Bening berubah total seketika. Apalagi setelah ia mengetahui rahasia besar yang selama ini disembunyikan oleh Ibu kandungnya sendiri. Rahasia apakah itu? Segera temukan jawabannya dengan membaca cerita ini.
"Apa! Bagaimana bisa? Tidak! Itu pasti tidak benar. Anda berbohong 'kan, Nyonya?!" Bening menggeleng tak percaya mendengar fakta bahwa ia telah dijual oleh Juwita. Wanita cantik yang beberapa waktu lalu telah menolongnya.
'Tidak! Mami Juwita tidak mungkin melakukan hal itu. Dia adalah wanita yang sangat baik, tidak mungkin!'
Air mata Bening seketika menetes setelah mengetahui kenyataan yang menurutnya sangat menyakitkan. Tidak! Ia pasti salah dengar. Bagaimana mungkin seorang manusia sepertinya bisa disamakan dengan sebuah barang. Dijual dengan begitu mudahnya bahkan tanpa persetujuan darinya.
Diana hanya tersenyum mengejek melihat reaksi yang ditunjukan gadis di depannya itu. Yang dikatakan Juwita waktu itu ternyata benar, bahwa gadis yang telah dibelinya itu sangat polos dan terlalu naif.
"Percaya atau pun tidak, hal itu tidak bisa merubah kenyataan bahwa kau adalah budak belian ku!" ucap Diana angkuh. Seakan mengatakan bahwa sebanyak apapun air mata yang gadis itu keluarkan tidak bisa merubah keadaan.
"Apa yang anda inginkan dari saya?!"
"Membelimu dari seorang germo seperti Juwita dengan harga fantastis tidak akan aku lakukan jika tidak memberiku keuntungan. Wanita seperti ku tidak menginginkan kerugian sekecil apapun dalam hal berbisnis. Apa kau mengerti?!"
'Ternyata Mami Juwita adalah seorang germo. Jadi selama ini dia telah menipuku dengan memakai topeng kebaikan!'
"Keuntungan?" Raut bingung sangat terlihat jelas dari mimik wajah Bening saat ini. Sebelum ia kembali bertanya-
"Maksud anda, keuntungan apa yang akan anda dapatkan dari gadis miskin seperti saya?"
Bukannya menjawab pertanyaan Bening. Diana justru memanggil nama sang asisten. "Grace!"
Perempuan berambut cepak yang merasa namanya disebut itu pun maju ke depan karena ia tahu apa yang harus ia lakukan. Beberapa lembar kertas Grace letakan di atas meja tepat di depan Bening yang masih kebingungan dengan situasi yang menurutnya membingungkan itu.
Bola mata Bening membulat sempurna saat ia membaca isi kertas di hadapannya yang tertulis 'Surat Perjanjian' di bagian atas tulisan bertinta hitam itu.
"Baca dan pelajari surat perjanjian itu sebelum menandatangani-nya!" titah sang Nyonya.
"Tapi ini untuk apa? Apa maksud dari semua ini?" tanya Bening semakin tak mengerti.
"Kau bisa membaca 'kan?!" sentak Grace yang dijawab Bening dengan anggukan kepala.
"Jadi tunggu apalagi. Baca sekarang juga!" seru Grace dengan tidak sabar.
"Grace! Jangan membuatnya takut," sela Nyonya Diana.
"Maafkan saya Nyonya." Grace menunduk hormat.
"Baca lah! Akan aku jelaskan nanti setelah kau membacanya!" ucap Nyonya Diana kepada Bening.
Suasana kembali hening saat Bening sudah fokus dengan kertas-kertas di depannya. Namun saat kata demi kata sudah menjadi kalimat yang berhasil ia baca, membuat Bening gemetar ketakutan. Itu terlihat jelas dari keringat yang membasahi keningnya. Walaupun ia kini berada di taman yang memiliki udara sejuk karena hembusan angin dari pepohonan rindang yang menghiasi areal taman.
"Apa kau sudah selesai membaca semuanya?" tanya Nyonya Diana saat melihat Bening sudah mengangkat kepalanya dari berkas-berkas itu.
"Saya masih tidak mengerti dengan isi surat ini, Nyonya!"
"Itu adalah kontrak pernikahan antara kau dengan putra semata wayangku Jaasir Arga Ramiro dalam jangka waktu satu tahun!"
JEDER!
Jantung Bening seakan jatuh ke dasar perut saat mendengar penuturan wanita di hadapannya itu. Hatinya bagai dihantam batu hingga menimbulkan rasa sesak yang tak terkira. Mengapa takdir mempermainkan hidupnya sekejam ini!
"Lakukan saja tugasmu dengan baik. Aku jamin hidupmu akan baik-baik saja dan kau bisa menikmati kemewahan selama menjadi bagian dari keluarga Ramiro sesuai dengan isi perjanjian itu!"
"Bagaimana jika saya menolak?!" lirih Bening.
"Bukan kau yang membuat keputusan disini karena kau tidak punya hak untuk itu!" tegas Nyonya Diana.
Bening ingin sekali menjerit sekerasnya agar bisa meluapkan rasa sakit tak terperih yang telah hinggap di hatinya. Kenapa orang-orang selalu memaksakan kehendak terhadap dirinya. Kenapa ia tidak pernah memiliki hak untuk bisa menolak apapun. Bukan kah ia berhak menentukan pilihannya sendiri. Dimana hak asasi yang selalu diagung-agungkan di negara ini. Apakah kebebasan itu hanya milik orang yang berada dan berkuasa seperti mereka.
"Tapi saya seorang manusia yang merdeka Nyonya. Saya punya hak seperti kebanyakan orang di luar sana. Saya berhak menentukan hidup saya sendiri!" bantah Bening dengan lantang.
"Ha ... ha ... ha ...!" tawa mengejek keluar dari bibir wanita anggun itu hingga membuat bulu kuduk Bening merinding.
"Kebebasan! Merdeka! Ya, mungkin dulu kau memilikinya tapi tidak untuk saat ini. Karena uang yang aku keluarkan untuk menukar kebebasanmu juga tidak sedikit jumlahnya!"
"Berapa? Berapa jumlah uang yang bisa menukar kebebasan saya itu?" Bening sudah tidak bisa lagi menahan air matanya agar tidak tumpah.
"10 milyar!"
Mulut Bening mengangah tak percaya bahwa kebebasan-nya sebagai seorang manusia yang merdeka bisa ditukar dengan nominal uang sebesar 10 milyar rupiah. Angkah yang fantastis memang tetapi apakah itu sepadan?
Kenapa orang kaya seperti mereka mengukur segalanya hanya dengan uang. Kenapa mereka tidak memikirkan tentang perasaannya dan hak-nya sebagai sesama manusia.
Bening memejamkan mata menahan perih. Hingga ia tak bisa lagi untuk berkata-kata.
"Kenapa Bening? Apa 10 milyar masih terlalu sedikit untuk membeli kebebasan manusia merdeka seperti katamu itu?" tanya Nyonya Diana meremehkan.
"Kenapa harus saya?" lirih Bening pasrah.
"Karena aku telah memilihmu! Kau sudah membaca seluruh isi surat perjanjian itu, Bukan? Jadi kau sudah tau konsekuensi apa yang akan kau dapatkan jika berani melanggar perjanjian! Sekarang cepat tanda tangani surat itu jangan terlalu banyak membuang waktu ku!"
Grace bergerak cepat untuk membantu Bening agar segera menandatangani surat perjanjian yang ada di depan gadis itu.
"Jangan buang-buang waktu, cepat tanda tangan! Jangan buat Nyonya marah!" desis Grace tepat di telinga Bening.
Bening yang merasa terintimidasi pun memenuhi permintaan wanita itu, untuk segera membubuhkan tanda tangannya di atas materai dengan tangan yang bergetar.
"Bismillah!" Hanya itulah kata yang mampu Bening ucapkan agar tetap mendapat kekuatan untuk menahan berbagai tekanan yang ia dapatkan.
"Bagus!" Nyonya Diana tersenyum puas melihat Bening akhirnya mau menandatangani surat perjanjian itu.
"Kau akan tetap tinggal di rumah ini sampai hari pernikahan nanti. Jadi bersabar lah!" ucap Nyonya Diana sebelum meninggalkan tempat itu.
Langkah Nyonya Diana tiba-tiba terhenti dan berkata. "Satu lagi, kau tidak diizinkan mengandung keturunan Ramiro group karena kau tidak berhak melakukannya. Ingat itu baik-baik Bening!"
Bening menangis terguguh setelah kepergian Diana beserta antek-anteknya. Gadis itu merasa hancur karena tidak mampu memperjuangkan harga diri dan juga kebebasannya.
Dari kejauhan tampak seorang pria tengah memperhatikan kejadian yang baru saja terjadi antara Nyonya besar Ramiro dengan gadis yang bernama Bening itu. Dengan mengukir senyum misteriusnya pria itu pun pergi meninggalkan tempatnya berdiri dengan mengendarai super car-nya.
Namaku Shergia Magdalena atau biasa dipanggil dengan Alen. Pertemuan ku dengannya Samuel membuat hidup ku yang berantakan akhirnya berubah menjadi lebih terarah. Manisnya cinta itu sempat aku rasakan hingga tiga tahun kami menjalin hubungan. Meskipun dalam hubungan itu banyak sekali rintangan yang harus aku hadapi karena kami juga sempat menjalani hubungan jarak jauh atau yang biasa disebut dengan long distance relationship. Hingga kenyataan menguburkan semua harapan dan mimpiku saat aku mengetahui kenyataan bahwa Sam telah menikahi gadis lain dengan menggunakan uang hasil tabungan kami selama berpacaran. Uang yang seharusnya kami gunakan untuk melangsungkan pernikahan kami sendiri. Tidak ada jalan lain bagiku selain ikhlas dan merelakan. Kehilangan orang yang kita cintai sekaligus kehilangan tabungan yang tidak sedikit jumlahnya merupakan pukulan telak bagiku. Hidupku semakin rusak dan berantakan seakan tidak mempunyai masa depan lagi sebelum takdir mempertemukan aku dengan seorang ustadz muda pengurus pondok pesantren bernama Gilang Ramadhan. Apakah setelah ini aku masih bisa hidup bahagia?
~Kehormatanku terkoyak di tangan anak majikan Ibuku~ "Siapa kau?! Kenapa ada di dapur rumah ku?!" hardik Angger saat mendapati perempuan asing berada di dalam dapur rumahnya. "Ma-maaf Mas saya Bunga. Saya-!" "Mmmmmpphh ...!" Bunga tidak dapat melanjutkan penjelasannya karena Angger sudah terlebih dulu membungkam bibir Bunga dengan ciumannya. Ciuman yang menggebu dan menuntut itu membuat Bunga tidak berdaya. Apalagi tercium aroma aneh dan menyengat yang menguar dari mulut anak majikannya itu. "Tolong lepaskan saya Mas. Jangan melakukan ini kepada saya. Saya mohon!" Krekk- Bunyi kain terkoyak di dalam keheningan malam ini adalah awal nasib buruk yang menimpa gadis lugu bermata sayu itu. Malam ini Bunga harus rela kehilangan Kehormatannya di tangan anak majikan Ibunya sendiri. Di tempat yang tidak seharusnya yaitu dapur.
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Warning!! Khusus 21+ (gdhp) Ig: divelmia Nama ku revi aku lahir dari keluarga yang harmonis, namun kejadian itu mengubah ku menjadi penggila sex. Selama ini aku hidup di lingkaran kegelapan apa pantas wanita seperti ku mendapatkan pria baik?
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.