/0/2406/coverbig.jpg?v=251ea556e191949e2bc27133cfcf3908)
Dania, mama muda yang selalu ingin di atas, di depan di antara para tetangga. Tidak disangka ia satu komplek dengan Khamila, wanita yang pernah merebut calon suaminya. Apa jadinya? Yuk ikutin ceritaku
Akhirnya selesai juga pekerjaanku. Dari pagi ublek-uthek di dapur mempersiapkan sarapan. Meski suamiku bergaji besar , tetapi kami tidak memiliki pembantu. Memang yang menginginkan dengan alasan agar aku bisa gerak dan tidak mager dan juga uangnya bisa aku gunakan untuk yang lain.
Waktunya rebahan sambil nunggu Dhuhur, lagi pula mau apa lagi? nyuci, memasak, menjemur pakaian, menggosok, menyapu, mengepel, semuanya sudah.
"Capek," gumamku.
Aku menuju ke ruang tengah, ruang khusus untuk keluarga dan tiduran di kasur yang memang telah tersedia. Sembari tiduran kubuka-buka medsos.
Ada status menarik dari Mama Azzah-- tetangga sebelah. Ratu sosmed kalau kami menyebutnya. Aku dan dia satu komplek, tetapi beda blok. Rumahku di cluster depan, tentu saja cluster termahal sedangkan dia cluster biasa.
Kami ada grup WA emak-emak komplek dan mengadakan arisan RT sebulan sekali.
"Alhamdulillah ya, Pi, akhirnya kesampean juga beli baru." Begitu isi statusnya sembari menyertakan foto mobil baru Avanza.
Aku terbelalak melihat statusnya.
"Uh, pamer!" ucapku. Aku tahu dia itu panas karena Mama Izam juga barusaja beli mobil baru.
Kulihat banyak sekali yang respon dan memberikan emot love. Pasti bangga sekali dia.
Banyak pula yang komentar, "Alhamdulillah ya, mbak, moga nular, Aamiin." Itu Komentar Mama Ais tetangga depan rumah.
Adapula yang komen, "Boleh, dong, nyobain." itu Komentar Mama Mira.
Lalu aku? Ogah!
Bukannya aku iri, aku hanya sebal sama dia. Setiap hari ada saja yang di posting. Ketika di jalan, ketika makan, ketika liburan, ketika baru beli baju dan lain-lain, semua-muanya di posting. Kurag kerjaan.
Sepertinya orang itu ingin membuatku panas. Kali ini aku juga mau bikin postingan biar dia makin panas.
Aku keluar rumah dan mengambil gambar mobil milikku merk honda jazz yang terparkir di garansi.
Ku upload gambar mobil tersebut di facebook lalu kuberi caption, "Alhamdulillah Papa punya akupun punya."
Tak berapa lama kulihat di story WA, dia bikin status, "Pamer!." Akupun tertawa puas. Aku tahu bahwa dia membalas statusku di Facebook dan membuat story di WA.
Begitulah kami. Aku tidak ingin bersaing dengannya hanya saja dia itu sangat menyebalkan, apa-apa di posting, dikiranya haya dia saja yang bisa, huft.
Setelah melihat-lihat status di facebook, aku beralih ke WA. Kembali aku melihat statusnya Mamah Azzah.
Dia memposting foto mesra dengan suami dengan memberi caption, "Makasih sayang atas hadiah tas ini. Tas keren oleh-oleh dari Bandung."
Setelah itu dia memposting tas pemberian suaminya. Melihat tas tersebut, aku tertawa, "Ya elah, tas kek gitu aja di pamerin. Tuh tas branded gue banyak di lemari," gumamku.
Huh, memangnya kamu saja yang punya tas. 'Nih aku posting tas brendedku,' batinku.
Aku mengupload koleksi tas yang ada di lemari dengan caption, "Tas, tas, tas, bukan KW, ini asli branded, siapa mau?"
Setelah ku upload, banyak sekali yang nge-like, aku yakin dia melihat postinganku. Puas!
Begitulah keisenganku di waktu luang, paling seneng kalau bikin Mama Azzah panas.
Setelah itu aku tidak pernah melihat postinganya baik di Facebook maupun story WA. Bagiku itu lebih baik dari pada kesel dan sebel melihatnya.
Tiing ....
Notifikasi WA masuk ke ponsel, ketika kulihat, ternyata dari Mama Mira.
[Mama Adit, hari ini lihat statusnya Mama Izzah, nggak?]
[Sudah beberapa bulan ini aku nggak lihat, kayaknya di blokir] balasku.
[Duh, heboh se kampung, lho] balas Mama Mira.
Ada berita apa, sih, kok aku ketinggalan jaman.
[Berita apa, Mah] balasku penasaran.
Tak lama Mamah Mira mengirim screenshoot yang berisi status Mama Azzah.
Aku kaget dan tak percaya dengan isi statusnya.
Isi satusnya yaitu, "Sebentar lagi aku akan memiliki apa yang menjadi milikmu."
Wuih, status macam apa ini. Lama aku tidak mengikutinya, benar-benar ketinggalan berita.
Ok, nanti aku stalking menggunakan akun Mas Adnan--suamiku.
Seperti biasa setelah habis Isya Mas Adnan pulang dari kantor.
Semua telah kupersiapkan, dari air panas untuk mandi, makan malam serta minuman kesukaan Mas Adnan.
Setelah Mas Adnan bersih dan rapi, kupersilakan untuk makan.
"Mas, makan, yuk," ajakku mesra. Itulah aku, manja dan kemayu. Gak masalah, to, sama suami sendiri, haha.
"Aku udah kenyang, tadi makan malam sama teman kantor," balasnya.
"Aku mau istirahat saja, capek banget." Sembari melangkah menuju ranjang lalu merebahkan diri, sepertinya memang sangat capek Kesempatanku untuk pinjam ponselnya.
Mas Adnan itu pelor (nempel molor, artinya jika sudah kena bantal, langsung tidur.)
Pertama kubuka pesan di aplikasi WA.
"Astaghfirullah," pekikku, hampir saja copot jantungku.
Aku membaca di aplikasi WA suamiku ada pesan masuk. Memang tanpa nama, tetapi aku sangat mengenal nomor tersebut. Ini sebulan lalu.
[Assalaamualaikum, Mas Adnan? Ini aku, Khamila, Mamahnya Azzah.]
[Ya, ada apa, Bu] jawab suamiku.
[Kebetulan saya sedang berada di jalan Kartini No. 10, sepertinya dekat dengan kantor njenengan, bolehkan saya ikut nebeng pulang? Kebetulan Papahnya Azzah sedang keluar kota]
[Iya, Bu] balas suamiku.
Mendidih kepalaku membaca pesan dari dia.
Hari berikutnya.
[Maturnuwun sudah membolehkan ku ikut pulang, maturnuwun juga traktiran baksonya]
Wah, kurang ajar sekali, kenapa Papa nggak ngajak-ngajak?
[Iya] balas Papa.
Hari berikutnya dan hampir tiap hari nebeng sama suamiku, maunya apa?
Lalu aku stalking ke akun FB-nya melalui akun Papa.
Ini sebulan lalu.
"Bahagia bersamanya." Begitu statusnya dengan caption foto saat di mobil. Semakin geram aku sama dia.
Status berikutnya.
"Makasih traktiran baksonya." Captionnya foto bakso rudal kesukaanku.
'Cukup! Cukup! Sudah semua ini, aku harus segera mengakhiri.'
Ting .... Notifikasi pesan masuk di ponsel Papah.
[Maturnuwun uangnya, Mas, ini terlalu banyak] Pesan dari Khamila.
What! Ini keterlaluan! Aku harus bangunin Papah.
"Pa ...."
Eh, tunggu. Aku harus atur strategi untuk memberi pelajaran pada wanita ulat itu. Aku juga mau memberi pelajaran Pada papa. Berani sekali dia berbuat ini padaku.
Lau bagaimana caranya, ya, wanita itu sangat pinter. Aku berfikir keras. Aku berdiri dan mondar-mandir ke sana-ke mari.
Aku harus menanyakan ke Papa, meski aku tahu Papa tidak akan mengaku.
Aku membuka Facebook Papa. Kali ini aku mau bikin status panas dulu biar Khamila membaca.
"Bulan madu kedua, asyeek."
Itulah status yang aku kirim di akun Papa sambil kuberi gambar saat kami berlibur di Puncak.
Bagaimana rasanya jika hidup dengan seorang wanita yang telah menggagalkan pernikahan? follow dan subscribe yah, agar tambah semangat.
Marsha terkejut saat mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Karena rencana putri asli, dia diusir dan menjadi bahan tertawaan. Dikira terlahir dari keluarga petani, Marsha terkejut saat mengetahui bahwa ayah kandungnya adalah orang terkaya di kota, dan saudara laki-lakinya adalah tokoh terkenal di bidangnya masing-masing. Mereka menghujaninya dengan cinta, hanya untuk mengetahui bahwa Marsha memiliki bisnis yang berkembang pesat. “Berhentilah menggangguku!” kata mantan pacarnya. “Hatiku hanya milik Jenni.” “Beraninya kamu berpikir bahwa wanitaku memiliki perasaan padamu?” kata seorang tokoh besar misterius.
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."