Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Kecanduan Tubuh Adik Iparku
Kecanduan Tubuh Adik Iparku

Kecanduan Tubuh Adik Iparku

5.0
5 Bab
364 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Novel area dewasa! Terdapat Adegan Hot 21+ "Kenapa aroma tubuhmu berbeda, Sayang? Apa kamu ganti parfum?" Kiana sedikit keheranan, karena aroma tubuh suaminya berbeda di malam pertama mereka. Namun, ia dan Lucas tetap melakukan hubungan itu. Tubuh Kiana masih terasa lemas, saat dini hari ia mendengar suara suaminya di ruang tamu. Kiana menghampiri dan terkejut melihat pakaian Lucas yang basah kuyup. "Sayang, maaf karena tadi aku pergi. Ada urusan mendadak di rumah sakit. Aku jadi belum bisa memberikan malam pertama untuk kamu," ucap Lucas penuh sesal. Degh! Kiana terdiam. Jika tadi bukan Lucas yang berhubungan badan dengannya tadi malam, lalu siapa?

Bab 1 Malam Pertama

"Kiana Kirana Atmaja, maukah kamu menjadi istriku?"

Pria berwajah tampan dengan mengenakan kemeja berwarna maroon itu, tampak sedang berlutut di hadapan seorang gadis bertubuh tinggi proporsional bak seorang model. Salah satu tangan pria itu terlihat menggenggam erat tangan sang gadis, sedangkan tangan yang lainnya tengah mengulurkan sebuah kotak kecil dengan sebuah cincin yang sangat indah di dalamnya.

Gadis itu mengatup mulut dengan salah satu telapak tangannya. Ia menatap pria di hadapannya itu dengan rasa tak percaya sekaligus penuh keharuan. Kedua bola mata indahnya yang berwarna coklat, mendadak berkaca-kaca melihat perlakuan yang diberikan oleh sosok pria di hadapannya ini.

Kiana terus menatap lekat pada sang pria, sebelum akhirnya ia mengedarkan tatap ke seluruh penjuru taman bunga yang terlihat sangat indah di malam hari. Ratusan lilin menerangi taman bunga itu, dengan begitu banyak kembang api yang meletup di atas sebuah air mancur raksasa, yang letaknya tepat berada di tengah-tengah taman.

Suara alunan musik yang merdu nan romantis mengalun di area taman, tepat bersamaan dengan datangnya beberapa pemain biola berpakaian senada berwarna merah dan hitam. Mereka sangat lihai dalam memainkan musik romantis, hingga membuat Kiana terharu dan tak kuasa menahan bulir bening yang sedari tadi menggenang di pelupuk matanya.

Dari seluruh suasana romantis yang tercipta di hadapannya, kali ini tatapan Kiana tertuju pada sosok pria yang sedang berlutut sembari menggenggam jemarinya dan membawakan sebuah cincin untuknya.

"Lucas, kamu yang melakukan semua ini? Semua ini untuk aku?" tanya Kiana seakan tak percaya.

"Tentu saja, Sayang. Semua ini aku lakukan untuk kamu," angguk Lucas dengan senyum tulus di wajahnya.

"Jadi, apa kamu mau menikah denganku?" Lucas bertanya sekali lagi.

Tanpa menunggu pertanyaan Lucas untuk kesekian kalinya, Kiana pun segera menganggukkan kepalanya dengan cepat. Bersamaan dengan itu, air matanya kembali berurai melalui wajah cantiknya yang berkulit putih bersih.

"Tentu, Lucas. Tentu saja aku mau."

Lucas tersenyum bahagia setelah mendengar jawaban yang selama ini selalu ditunggunya dari sang kekasih. Ia lalu mengambil cincin dari kotak kecil itu, kemudian menyematkannya di jari manis Kiana. Kiana menangis terharu menyaksikam semua itu.

Bruk.

Segera dipeluknya pria tampan bertubuh atletis tersebut dengan sangat erat. Kiana membenamkan wajah cantiknya di dada bidang Lucas, menumpahkan seluruh air mata bahagianya di sana. Perlahan ia merasakan bahwa tangan calon suaminya itu juga merengkuh tubuhnya dengan erat, dan membawa Kiana semakin dalam pada pelukannya.

"Terima kasih, Kiana. Aku sangat mencintaimu. Aku berjanji akan selalu membahagiakan kamu, dan nggak akan aku biarkan kamu menangis, walaupun hanya setetes air mata yang jatuh dari pelupuk mata kamu. Aku berjanji akan selalu membahagiakan kamu, dengan raga dan nyawaku." Lucas mengucap janji dengan tulus.

"Lucas, aku juga sangat mencintai kamu." Kiana membenamkan wajahnya semakin dalam di dada Lucas.

Kiana Kirana Atmaja, gadis cantik berusia 25 tahun yang berprofesi sebagai seorang designer itu mempunyai nama yang cukup terkenal di penjuru negeri. Ditambah lagi, karena saat ini ia akan melangsungkan pernikahannya dengan seorang dokter bedah profesional bernama Lucas Bagaskara. Seorang pria tampan berusia 30 tahun yang sangat cerdas, baik hati, dan selalu mengedepankan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri. Hal itulah yang membuat Kiana tak bisa berpaling dan semakin jatuh cinta kepada Lucas, meskipun hubungan asmara mereka sudah memasuki tahun kedua.

-

Suasana mewah nan meriah terlihat di sebuah gedung berbintang 5. Dominasi warna putih menghiasi tempat tersebut, dengan dekorasi yang sangat indah dan sebuah pelaminan megah terletak di ujung gedung.

Tirai-tirai beraneka warna tampak melambai-lambai tertiup angin. Begitu pula dengan dua janur kuning yang melengkung di pintu masuk gedung, lengkap dengan dekorasi berupa bunga dan buah-buahan, seakan menyambut setiap orang yang datang.

Hari ini adalah hari dimana pernikahan Lucas dan Kiana akan digelar. Seluruh keluarga sudah berkumpul di gedung mewah tersebut untuk menyaksikan ikatan serta janji suci yang akan diucapkan oleh kedua mempelai. Begitu banyak tamu yang hadir, terdiri dari kalangan atas maupun kalangan bawah. Sebab Lucas dan Kiana adalah orang dermawan, berhati lembut, dan tak pernah membedakan seseorang berdasarkan kasta.

Lucas duduk di pelaminan, bersama dengan Kiana di sampingnya. Lucas terlihat begitu tampan dengan setelan tuxedonya. Sedangkan Kiana tampak sangat cantik dan anggun dalam balutan gaun pengantin berwarna putih bersih. Rambutnya dihias membentuk gaya sanggul wavy, dengan sebuah mahkota tersemat di kepalanya. Anak rambutnya sedikit menjuntai di depan telinga, membuat Kiana terlihat semakin cantik dan menawan.

"Kamu terlihat sangat cantik," bisik Lucas seraya mendekatkan tubuhnya pada calon istrinya tersebut.

"Ah, kamu bisa aja," balas Kiana dengan kedua pipi merona merah karena tersipu malu.

"Aku serius." Lucas bersikukuh.

"Baiklah. Kamu juga sangat tampan," puji Kiana dengan tersenyum malu-malu.

Beberapa menit kemudian, penghulu pun datang bersama dengan Atmaja, ayah dari Kiana. Dengan penuh keyakinan, pria paruh baya itu menjabat tangan Lucas dan mengucapkan akad nikah, dengan artian bahwa ia telah ikhlas melepaskan putri semata wayangnya untuk bersama dengan Lucas.

Dengan tegas Lucas menyambut tangan Atmaja dan menerima Kiana sebagai istrinya. Ijab kabul pun terucap, diiringi dengan doa dan pernyataan sah dari para saksi. Bahwa saat ini Lucas dan Kiana telah resmi menjadi sepasang suami istri. Kiana memasangkan cincin di jari manis Lucas, kemudian mencium punggung tangan suaminya itu.

Lucas pun demikian. Ia menyematkan cincin di jari manis Kiana, lalu mengecup kening gadis yang sudah sah menjadi istrinya itu dengan penuh khidmat.

Acara dan pesta pun berlangsung dengan sangat meriah. Hingga menjelang sore hari, akhirnya pesta pun usai dan acara juga telah selesai. Rombongan mempelai pria bergegas pulang meninggalkan gedung, bersama dengan Kiana yang turut serta ke rumah keluarga sang suami. Sebab menurut adat, wanita harus tinggal di rumah suaminya setelah menikah.

"Nah, kita udah sampai, Sayang," bisik Lucas dengan menempelkan bibirnya di telinga sang istri.

Apa yang dilakukan oleh Lucas itu pun sukses membuat tubuh Kiana meremang. Ia kemudian mendorong tubuh Lucas supaya sedikit menjauh, karena saat ini mereka berdua masih berada di dalam mobil bersama dengan seorang driver.

"Lucas, apa yang kamu lakukan?" Kiana mencubit lengan suaminya dengan gemas, membuat Lucas meringis kesakitan.

"Aw, ini sakit, Sayang. Tapi aku nggak masalah kalau kamu mau mencubitku lagi. Karena nanti malam aku yang akan membuat kamu menangis dan memohon." Lucas mengerlingkan mata nakalnya kepada sang istri.

"Lucas!"

-

Kedatangan Kiana disambut dengan hangat oleh seluruh keluarga besar Bagaskara. Mereka terlihat sangat antusias menyambut kedatangan menantu yang sangat cantik di rumah mereka. Keluarga besar Lucas terus saja mengajak Kiana berbincang-bincang, padahal gadis itu merasa sangat kelelahan.

Lucas yang melihat hal itu pun merasa kasihan kepada sang istri. Ia kemudian meminta Kiana untuk beristirahat terlebih dahulu, sedangkan ia yang akan menemani keluarganya berbincang-bincang.

"Sayang, kamu istirahat aja di kamar. Biar aku yang menemani berbincang dengan keluarga besar."

"Hm, terima kasih banyak, Sayang. Kamu tahu banget kalau aku capek." Kiana meregangkan kedua tangannya.

"Sekarang kamu istirahat. Tapi nanti malam aku akan bangunkan kamu untuk ritual pertama kita." Lagi-lagi Lucas mengedipkan sebelah matanya dengan nakal.

"Ih, kamu ini." Wajah Kiana memerah karena malu.

Dengan diantar oleh Lucas, Kiana memasuki kamar pengantinnya yang mewah, dan langsung merebahkan tubuh begitu saja. Ia segera memejamkan kedua mata, dan tak sampai hitungan menit Kiana pun sudah tertidur dengan lelapnya.

-

Menjelang malam hari, Kiana perlahan mulai mengangkat kedua kelopak matanya. Suasana di dalam kamar itu tampak remang-remang, karena hanya ada cahaya dari lampu tidur saja yang meneranginya. Keadaan juga tampak sepi, dan sudah tak ada lagi suara berisik seperti saat ia baru tiba di rumah ini beberapa jam yang lalu.

"Oh, udah malam rupanya." Kiana menguap kecil.

Seketika pandangannya berkelana ke seluruh penjuru kamar. Kiana merasa keheranan, karena tak mendapati keberadaan Lucas di dalam kamar tersebut.

"Aneh. Dimana dia? Padahal tadi dia sendiri yang mengatakan kalau ingin membangunkanku." Kiana berdecak kesal.

Gadis itu beringsut menuruni ranjang, kemudian melangkah keluar kamar untuk mencari keberadaan suaminya. Begitu ia berada di luar kamar, keadaan rumah itu sudah sangat gelap dan sepi. Lampu sudah dimatikan, dan nampaknya keluarga besar Lucas juga sudah pulang.

"Kemana perginya suamiku itu? Kenapa dia nggak memberitahuku dulu kalau mau pergi." Kiana bersungut-sungut.

Ia terus menyusuri ruangan remang-remang itu dengan meraba-raba benda di sekitarnya. Meskipun sudah sering berkunjung ke rumah Lucas, tetapi pria itu belum pernah menunjukkan tombol lampu. Sebab itulah Kiana sama sekali tak tahu dimana tombol lampu berada.

Sampai akhirnya langkah Kiana pun tiba di ruang depan. Di sana, ia melihat pintu depan yang setengah terbuka, dan terlihatlah cahaya dari arah luar. Kiana lantas memberanikan diri untuk melihat keluar rumah, dan betapa terkejutnya ia saat menyaksikan suaminya yang sedang menyendiri di teras rumah, sambil menengadahkan kepala seakan tengah menatap ribuan bintang di langit malam.

Kiana berjalan mendekati Lucas dengan perasaan heran, karena tak biasanya pria itu menjadi penyendiri seperti saat ini. Dengan lembut dan perlahan, Kiana menyentuh bahu suaminya dan segera memeluknya dari belakang.

"Lucas," panggil Kiana dengan suara manjanya.

Namun, Kiana merasa ada yang berbeda dengan suaminya kali ini. Ia mencium bahwa aroma tubuh Lucas sangat berbeda dari biasanya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 5 Layani Aku   04-10 05:23
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY