Nickolas Edsel Sanders, cowok pujaan dari Airy Julietta. Cowok tampan dan pinter. Airy dengan semangat mengejar cinta Nick. Tapi Nick selalu menolak dan tanpa memikirkan perasaan Airy selalu berkata kasar dan menyakitkan. Sahabat Airy, Rayna selalu menjadi tepat curhat Airy. Rayna gemas karena Airy tak pernah merasa sakit hati dengan perlakuan Nick. Sampai ada murid baru yang menaruh hati pada Airy, namanya Mark. Rayna lebih suka jika Airy bersama Mark. Hari terakhir mereka menjadi siswa SMA, pada saat perpisahan sekali lagi Airy ingin menyatakan perasaannya pada Nick. Akan kah itu terjadi? Bagaimana kelanjutan hubungan mereka di masa kuliah?
"Lo yakin mau tunggu sendiri? Mau gue temenin?" sekali lagi Rayna memeriksa keadaan sahabatnya.
"Gak usah, gue sendiri saja nanti Nick malu kalo ada lo."
"Airy, lo yakin Nick bakalan datang? Kok gue gak yakin sih?" bukan tanpa alasan Rayna cemas kalau Nick akan mengecewakan Airy kali ini. Karena sudah beberapa kali Airy di kecewakan.
"Gue yakin, kemaren gue bilang sendiri sama Nick kok." Dan Airy selalu bersikap optimis meyakinkan sahabatnya yang khawatir ia sedih.
"Terus dia bilang apa? Bilang iya datang?"
"Nick cuma ngangguk saja."
"Alamak! Itu bukan jawaban yang pasti Airy! Bisa saja Nick itu gak sengaja ngangguk tapi gak tahu lo bilang apa! Lo lebih jelas kek."
"Masa Nick budek sih gue ngomongnya jelas kok. Sudah sana lo cabut! Gue mau pesan dulu sama waitersnya."
"Ya sudah gue cabut, kalo lo butuh gue atau ada apa-apa lo telepon nanti gue jemput." Rayna meninggalkan Airy sendiri di sebuah cafe favorit Airy.
"Iya sudah gue bakal pulang sama Nick."
"Jangan halu ya? Ya sudah. Sekali lagi selamat ulang tahun ya Airy sayang sahabat terbaik gue." Rayna khawatir dengan sahabatnya tapi ia tetap harus mendukung apa yang diinginkan Airy.
Menurut Rayna, belum tentu Nick akan datang di perayaan ultah Airy. Airy sengaja hanya mengundang Nick ke cafe kesukaannya. Tapi Airy yakin banget Nick akan datang dan wajahnya sangat cerita.
Airy menunggu Nick di meja cafe paling sudut. Pemandangannya sangat indah, kaca di hadapannya menampilkan city light yang cantik berkelip. Airy memilih menu yang paling baik di cafe ini, orange jus dan dessert tak terlalu manis kesukaan Nick. Airy juga mereques lagu-lagu romantis untuk menghabiskan malam ini.
Dari jam 7 seperti waktu yang Airy katakan, Nick sudah terlambat 1 jam. Makanan sebentar lagi akan di keluarkan. Juga kue ulang tahun kecil yang disiapkan oleh pemilik cafe nanti menjadi gong acara ultah Airy. Tapi jam-jam berikutnya berlalu dengan cepat. Airy bolak-balik menengok ke arah pintu menanti Nick.
Beberapa waiters mencoba menghibur Airy dengan membawakan kue tart mini berlilin satu untuk Airy tiup yang keluar lebih cepat. Mereka tahu teman yang di tunggu Airy tak akan datang. Airy bukan pelanggan pertama yang dikecewakan ketika menunggu pasangan di cafe mereka.
Hingga cafe ini hendak tutup, Nick tak juga datang. Hingga akhirnya waiters membungkus makanan yang sudah dipesan untuk Airy bawa pulang, karena cafe harus tutup.
"Nick, kenapa kamu gak datang? Ada apa Nick?" desah Airy kecewa. Tapi ia tak berpikiran jelek. Airy berpikir kalau Nick mungkin berhalangan karena sakit atau mobilnya mogok.
Airy berjalan gontai menuju halte bis, ia sengaja tak membawa motornya karena yakin Nick akan memberikannya tumpangan.
***
Keesokan harinya Rayna menghadang Nick di lorong sekolah.
"Nick, gue mau bicara sama lo! Sini lo!" Rayna menarik tangan Nick ke tempat sepi.
"Apa sih?"
"Kenapa semalem lo gak datang ke cafe? Airy tunggu lo di sana! Tega ya lo! Kalo lo memang gak mau datang lo bilang dong! Jangan bikin Airy nungguin lo!"
"Memang gue janji akan datang? Kenapa hanya gue yang lo marahin? Lo dong temennya hibur dia. Gue semalem gak bisa gue sibuk sama keluarga gue!"
"Lo tahu kan kalo kemaren ultahnya Airy?"
"Ya Airy bilang sama gue, mau ngerayain ultah. Ya silakan saja, gue gak bisa, sama yang lain saja."
"Asal lo tahu ya, kemaren hanya lo yang diundang, bahkan gue gak diundang. Hanya lo! Terus lo gak datang!"
"Mana gue tahu hanya gue yang di undang. Sudah ah, ribet banget sih!" Nick hanya berlalu pergi.
Rayna akhirnya melepas Nick menuju kelasnya. Nick memang tak pernah menanggapi perasaan Airy. Tapi Airy dengan gigih terus mengejar Nick.
Rayna mendapati Airy duduk di kursinya dan berusaha untuk tidur tertelungkup di atas meja dengan tangan menyilang sebagai penyangga kepalanya.
"Airy, lo baik-baik saja kan?"
"Hmm... iya gue baik-baik saja, cuma ngantuk"
"Airy lo sedih ya Nick gak datang?"
"Sedih sih pasti, tapi ini tantangan! Gue gak akan patah semangat!" tiba-tiba Airy bangun dan bersemangat.
"Airy, sampai kapan lo ngejar cinta Nick? Lo masih yakin dia bakalan nerima lo?"
"Gue yakin! Gue akan ngejar sampai gue gak bisa ngejar dia lagi!"
"Nanti malem ikut gue yuk, gue ada reuni sama teman SMP gue. Kali saja lo bisa ketemu orang yang bikin lo jatuh cinta."
"Lo mau comblangin gue sama teman lo? Hehhe.. boleh saja. Kalo ada teman lo yang bisa bikin gue berpaling dari Nick gue bakal lupain Nick!"
"Benar ya? Janji loh!"
"Iyaaa. Lo lihat gak Nick di mana pagi ini?"
"Astagaaa... ada dikelasnya! Gak usah lo samperin sudah mau bel masuk kelas!" Rayna menahan tangan Airy agar tak keluar lagi dari kelas.
"Iya nanti saja pas istirahat."
"Gue khawatir melihat lo sama Nick, sudah sering ditolak tapi masih saja gigih."
"Kalo cinta kan harus diperjuangkan, iya gak? Hehehhe.."
"Iya sih. Tapi kira-kira juga kalo ditolak terus ya kemungkinan dia gak suka sama lo. Jangan maksa."
"Ya untuk sekarang gue masih semangat!"
Airy masih saja semangat, kalo yang lihat pasti sudah merasa iba dengan Airy. Sering banget di cuekin dan di tolak terang-terangan sama Nick. Tapi dari pandangan Airy itu biasa saja.
"Hay Nick. Kemaren kemana aku nungguin di cafe kok gak datang?" tanya Airy dengan ceria-ceria saja gak ada kemarahan.
"Gue ribet sama urusan keluarga. Gue gak janjikan mau datang? Kemaren lo ultah?"
"Iya, gue mau ajak lo rayain dengan makan di cafe."
"Oh, selamat ya."
"Makasiiiih." Jawab Airy bahagia.
"Ya sudah apa lagi?" tanya Nick yang bingung melihat Airy masih di depannya.
"Bagaimana kalo pulang sekolah kita makan ice cream di ujung jalan?"
"Gue gak suka ice cream."
"Lo sukanya apa?"
"Gue sukanya sendiri, dan makan, minum apa pun sendiri."
"Hmmm.. beli sendiri di mana ya?"
"Lo punya hobi ganggu orang ya? Awas gue mau ke kantin."
"Ya sudah gue traktir di kantin saja ya?"
Nick berjalan tanpa menoleh lagi. Airy berjalan di belakangnya.
Nick makan hingga 80 ribu dan dengan sigap Airy membayar duluan. Nick santai saja sambil memasukan lagi uangnya.
"Airy lo dipanggil bu Mariana di kantor."
"Hah, dipanggil? Kenapa ya?"
"Sudah buruan!" kata Rayna.
"Okey, Nick gue cabut dulu ya. Bye." Nick gak bilang apa-apa melihat kearah Airy juga enggak.
"Eh Nick, lo tahu gak kemaren Airy bela-belain ngumpulin duit buat ngerayain ultah sama lo. Tapi lo gak datang dan gak kasih kabar. Lo kok bisa sih tega banget? Ini buat lo jajan 80 ribu, Airy pakai uang hasil dia ngelesin math anak-anak SMP. Tapi lo gak ada ngehargainnya! Seenggaknya lo jangan PHP!" teriak Rayna membela Airy.
"Tolong bilang juga sama sahabat lo jangan peduliin gue. Gue gak suka dia dekat-dekat sama gue. Dan gue gak akan pernah kasih harapan sama dia. Dan dia sudah ganggu gue. Jangan harap gue mau pacaran sama dia."
"Lo memang tega ya. Lo berasa cakep dan Airy gak pantes buat lo? Airy itu keren dan manis, Airy juga punya sexy brain, dia pinter. Gue harap Airy bosen ngejar lo. Dan menemukan orang lain. Karena gue sudah sering bilang buat ninggalin Lo, dia malah ketawa dan bertahan, memang gila."
"Belajar, kalo apa yang kita mau belum tentu bisa kita dapatkan. Bilang sama dia. Jangan di kira gue gak cape ngadepin dia yang muka tembok. Gue gak pernah kasih respon tapi dianya aja yang kegeeran. Bawa sahabat lo dari depan gue dan jangan pernah lagi muncul di muka gue!" hardik Nick tanpa perasaan
Airy mendengar semua pembicaraan Rayna dengan Nick, karena tadi ia berbalik hendak mengambil buku yang ada di atas meja. Airy tahu kalau Nick susah di taklukan, tapi baru kali ini ia dengar betapa Nick benci dengannya. Airy kembali ke ruang guru melupakan buku catatan harian miliknya.
"Airy, mulai minggu depan tolong gantikan ibu untuk mengajar anak kelas 1 pelajaran tambahan ya. cuma sampai ibu selesai melahirkan." Pinta Ibu Mariana
"Baik Bu. Bahannya saya di kasih kan Bu?"
"Iya ini bahannya untuk 2 minggu. Buat singkat padat dan jelas ya, Cuma 1 jam saja sepulang sekolah. Tenang saja nanti Ibu kasih bayaran."
"Baik Bu." Airy kembali ke kelas, hatinya hancur. Selama ini Rayna sering mengatakan hal yang sama untuk meninggalkan Nick tapi ia tetap semangat. Perkataan Nick tadi membuatnya patah hati. Apa kali ini ia harus mundur?
Caramel dan Dylan terpilih menjadi pasangan di film series terbaru mereka. Kedua aktris dan aktor itu bagai kucing dan anjing selalu saja bertengkar. Tapi pekerjaan mereka mengharuskan mereka mengikuti kontrak, bahkan berusaha agar seperti pasangan sesungguhnya. Bagaimana perjalanaan kisah mereka apa akhirnya mereka bersama?
Max tak sengaja membeli dan membawa pulang seorang gadis yang ada di perlelangan. Tapi semenjak itu kehidupannya berubah. Banyak masalah terjadi hingga kehebohan dalam mansion. Ella gadis polos yang kekurangan gizi, membuatnya lebih terlihat bodoh dan tak dewasa sebagaimana umurnya malah bisa membuat Max berubah dari benci menjadi cinta. Ella yang mempunyai banyak kejutan dalam dirinya membuat hangat mansion yang dulu dingin. Perjalanan mereka tak mudah banyak halangan dan rintangan, kelahiran dan kematian. Bisakan cinta mereka bersatu.
Apakah ini yang di sebut takdir? Dihan membutuhkan tempat untuk sembunyi sementara keluarga Rahadian membutuhkan guru untuk mengajar privat kedua anak gadisnya yang nakal tak senang belajar. Akhirnya Dihan menyanggupi untuk menjadi guru privat mereka dengan segala konsekwensinya. Sudah pasti penuh keributan dan kekacauan. Tapi bagaimana cara Dihan menaklukan kedua nona muda nakal itu? Dan bagaimana dengan Dihan, apa yang menngejarnya?
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?
Setelah malam yang penuh gairah, Viona meninggalkan sejumlah uang dan ingin pergi, tetapi ditahan oleh sang pria. "Bukankah giliranmu untuk membuatku bahagia?" Viona, selalu menyamar sebagai wanita jelek, tidur dengan om tunangannya, Daniel, untuk melarikan diri dari pertunangannya dengan tunangannya yang tidak setia. Daniel adalah sosok yang paling dihormati dan dikagumi di kota. Kabar tentang petualangan romantisnya beredar, beberapa mengatakan mereka melihatnya mencium seorang wanita di dinding dan yang lain menyebutnya gosip. Siapa yang bisa menjinakkan hati Daniel? Kemudian, yang mengejutkan, Daniel ketahuan membungkuk untuk membantu Viona mengenakan sepatu, semata-mata demi mendapatkan ciuman darinya!