Karina, seorang manajer hotel asal Indonesia, dikirim ke London untuk memimpin renovasi hotel milik keluarganya yang ada di london. Di sana, ia bertemu Henry, seorang arsitek Inggris yang keras kepala. Ketegangan di antara mereka memanas saat Karina mengetahui Henry adalah pria yang dijodohkan dengannya oleh keluarganya. Meskipun awalnya bersikap profesional dan dingin, di bawah bayangan langit london, perasaan cinta mulai tumbuh. Namun, apakah mereka siap menghadapi tuntutan keluarga dan tantangan perbedaan mereka?
Pesawat mendarat dengan mulus di Bandara Heathrow, dan Karina menarik napas panjang. Kabut tipis dan udara dingin London menyambutnya saat dia melangkah keluar dari pesawat.
Kota ini begitu berbeda dari Jakarta, tempat di mana panas, lembap, dan keramaian hampir tak pernah surut. Namun, Karina tidak datang ke sini untuk berlibur. Dia datang untuk bekerja, untuk membuktikan bahwa dirinya bisa menjalankan tugas besar yang diberikan keluarga. London akan menjadi tantangan terbesar dalam hidupnya, dan dia berniat untuk menang.
Mobil hitam yang disediakan hotel milik keluarganya sudah menunggunya di luar terminal. Karina memasukkan kopernya kecamatan dalam bagasi dan ia duduk di kursi belakang, pandangannya tertuju keluar jendela, mengamati kota yang sudah dikenalinya sejak masa kuliah. Dulu, ia hanya mahasiswa yang belajar manajemen perhotelan, bermimpi suatu hari akan memimpin salah satu cabang hotel keluarganya. Sekarang, mimpinya hampir terwujud. Tetapi, dia tahu ini bukan sekadar soal meraih mimpi, ini soal pembuktian.
Keluarga Sutanto bukan keluarga biasa. Sebagai salah satu keluarga konglomerat di Indonesia, mereka memiliki berbagai bisnis, namun bisnis perhotelanlah yang menjadi fondasi kejayaan mereka. Jaringan hotel Sutanto Hotels tersebar di berbagai kota besar dunia, Jakarta, Singapura, New York, Tokyo, dan sekarang London.
Hotel di London ini adalah salah satu aset paling berharga, sebuah hotel mewah yang terkenal karena arsitektur klasiknya. Namun, seperti bangunan tua pada umumnya, hotel ini membutuhkan renovasi besar-besaran agar tetap relevan dan menarik di pasar yang kompetitif.
Selama bertahun-tahun, Karina bekerja keras membuktikan kemampuannya dalam mengelola beberapa hotel Sutanto di Asia. Dia mulai dari posisi manajemen dasar, naik perlahan melalui hierarki dengan keringat dan dedikasi. Meskipun keluarganya memegang kendali besar, Karina tidak pernah mendapat perlakuan istimewa. Sebaliknya, ibunya, Alicia Sutanto, selalu memberinya tugas-tugas yang berat, menekankan bahwa sebagai anak perempuan tertua, Karina harus menunjukkan kapabilitas yang tidak diragukan.
"Kamu tahu, Karina, kita tidak bisa hanya mengandalkan nama besar keluarga," suara Alicia kembali terngiang di kepalanya. "Bisnis ini harus dijaga oleh orang yang benar-benar tahu apa yang mereka lakukan. Dan itulah kamu."
Karina menghela napas panjang. Sejak awal, ibunya adalah sosok yang selalu menekankan tanggung jawab. Alicia adalah wanita kuat, keras, namun sangat dihormati dalam keluarga dan dunia bisnis. Seluruh keluarganya memiliki standar tinggi yang harus dipenuhi. Ayahnya, Richard Sutanto, lebih fleksibel, namun tetap mendukung keinginan Alicia untuk menjaga integritas bisnis keluarga. Di bawah bimbingan kedua orang tuanya, Karina dibesarkan dengan harapan bahwa suatu hari dia akan memegang kendali besar dalam imperium keluarga.
Saat mobil memasuki pusat kota, Karina bisa melihat Big Ben berdiri megah di kejauhan, simbol ikonik London yang tampaknya menjadi saksi bisu dari segala dinamika kota ini. Karina tersenyum tipis. Di bawah bayang-bayang menara jam itu, dia akan menjalani salah satu tugas terpenting dalam hidupnya.
Tak lama kemudian, mobil berhenti di depan hotel yang akan dia kelola, The Wellington. Hotel ini merupakan bangunan bergaya Victoria yang berdiri megah di tengah kawasan elit.
Karina keluar dari mobil dan berdiri sejenak, mengamati bangunan itu dengan penuh perasaan bangga sekaligus tanggung jawab. Dia tahu bahwa dia harus berhasil dalam proyek renovasi ini, tidak hanya untuk menjaga reputasi hotel, tetapi juga untuk membuktikan bahwa dia pantas berada di posisi ini.
Seorang pria berjas rapi menyambutnya saat dia melangkahi masuk ke dalam hotel. "Selamat datang, Miss Sutanto. Saya James, manajer operasional. Semua persiapan sudah kami lakukan untuk kedatangan Anda."
Karina mengangguk dan tersenyum profesional. "Terima kasih, James. Saya akan memeriksa semuanya setelah saya beristirahat sebentar." Suaranya terdengar tenang, meskipun di dalam hatinya, ada sedikit kegelisahan yang tersisa.
Karina tahu bahwa tanggung jawab yang menunggunya jauh lebih besar dari sekadar renovasi bangunan. Ini adalah pembuktian atas segala yang telah dia pelajari dan persiapkan sepanjang hidupnya.
Dia diantarkan ke suite pribadi yang telah disiapkan untuknya. Ruangan itu luas, dengan pemandangan kota London yang menakjubkan dari jendela besar di ruang tamu. Namun, tidak ada waktu untuk bersantai. Karina menatap koper-koper yang baru saja dibawa ke kamar dan langsung merasa dorongan untuk mulai bekerja.
Setelah beristirahat sejenak, Karina mulai melakukan keliling singkat ke seluruh hotel. Meski hotel itu terlihat menawan dengan desain klasik, dia bisa melihat mengapa renovasi sangat diperlukan. Beberapa bagian interior sudah mulai usang, dan fasilitas yang ditawarkan tidak lagi sebanding dengan standar hotel-hotel mewah kainnya yang ada di London. Tantangan besar di depan matanya semain nampak jelas. Karina harus mengubah hotel ini menjadi sesuatu yang istimewa tanpa kehilangan keanggunan klasiknya.
Selama berkeliling, pikirannya terus mengingat percakapan terakhirnya dengan Alicia sebelum keberangkatannya ke London.
"Kamu tahu apa yang diharapkan dari kamu, kan?" kata Alicia saat mereka berbincang di ruang kerja di rumah keluarga di Jakarta. "Renovasi ini bukan hanya soal memperbaiki hotel, tetapi juga tentang memastikan kita tetap memiliki keunggulan kompetitif di pasar internasional. Kamu harus membuat hotel ini tidak hanya menonjol, tetapi juga menjadi permata di jaringan hotel kita."
Karina mengangguk saat itu, meski tekanan yang dirasakannya semakin besar. "Aku mengerti, Ma."
"Dan satu hal lagi," Alicia menambahkan dengan nada serius. "Henry Whitmore, arsitek yang akan bekerja denganmu, adalah pilihan keluarga. Pastikan kamu bisa bekerja sama dengan baik dengannya. Ini bukan hanya soal proyek, ini juga tentang hubungan bisnis yang harus kita jaga."
Karina ingat perasaan tidak nyaman yang tiba-tiba menyerangnya. Nama Henry Whitmore tidak asing baginya. Keluarga Whitmore adalah salah satu keluarga bisnis terkemuka di Inggris, dan ada rumor bahwa mereka berusaha mempererat hubungan bisnis dengan keluarga Sutanto. Karina merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar proyek renovasi ini.
Setelah selesai dengan berkeliling singkat, Karina kembali keluar dalam kamarnya, duduk di tepi tempat tidur, dan memikirkan tantangan yang ada di depannya.
Dia tahu bahwa ini bukan hanya tentang renovasi hotel, melainkan juga tentang dirinya. Ini adalah kesempatan baginya untuk menunjukkan kepada keluarganya, terutama ibunya, bahwa dia mampu. Karina harus membuktikan bahwa dia bisa memimpin proyek sebesar ini dan mengelola tim, termasuk bekerja sama dengan seseorang yang mungkin memiliki agenda sendiri.
Sambil menatap ke arah jendela, di mana langit London mulai berubah menjadi senja, Karina mengambil keputusan dalam hatinya. Dia akan menghadapi tantangan ini dengan seluruh kemampuan dan kekuatannya. Dia tidak akan membiarkan siapa pun meragukan kemampuannya, bahkan jika itu berarti harus menghadapi tekanan besar dari keluarganya atau bekerja dengan seseorang seperti Henry Whitmore.
London mungkin adalah kota yang penuh dengan sejarah dan tradisi, tetapi Karina datang ke sini untuk menciptakan masa depannya sendiri. Ini adalah saatnya bagi dia untuk membuktikan dirinya, di bawah bayang-bayang menara jam raksasa, di tengah kota yang berkilauan dengan peluang dan tantangan.
"Aku bisa melakukannya," bisik Karina pada dirinya sendiri. Dan dengan tekad yang kuat, dia mulai bersiap untuk hari-hari ke depan yang penuh tantangan.
Anna, seorang sekretaris cerdas dan disukai di kantornya, dikejutkan oleh kedatangan bos baru yang ternyata adalah Arga, mantan kekasihnya dari masa kuliah. Meski mereka telah lama berpisah dengan luka yang belum sembuh, kini mereka dipaksa bekerja sama dalam proyek besar yang akan menentukan masa depan perusahaan. Ketika perasaan lama mulai muncul kembali di tengah tekanan pekerjaan, Anna dihadapkan pada pilihan sulit, tetap bersikap profesional atau membuka pintu untuk cinta yang pernah ia tinggalkan. Mampukah mereka mengubur masa lalu dan fokus pada tujuan, atau akan terjebak dalam konflik hati yang tak terelakkan?
Dimas adalah seorang pengusaha sukses sekaligus duda yang dingin setelah perceraian pahitnya. Kehadiran Sinta, sekretaris barunya yang lembut dan ceria, membawa kehangatan yang tak pernah ia rasakan lagi. Sinta pun tanpa sadar mulai terlibat dalam kehidupan anak Dimas yang kesepian, yang bernama Arya. Saat hubungan mereka mulai berkembang, mantan istri Dimas muncul kembali, mengancam kebahagiaan yang baru mereka temukan. Akankah mereka bertahan menghadapi badai ini?
Mengandung adegan 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan! Thalia Argantara terlahir dari keluarga sederhana dan cemara yang membuat kepribadian ceria dan humble. Dianugerahi paras yang cantik nan rupawan, Thalia menjadi sangat digemari banyak pria, dia juga wanita yang memiliki otak cerdas sehingga mendapat kepercayaan untuk menjadi Asisten Pribadi baru sang CEO di Alexander Crop. Bryan Alexander yang terlahir dari keluarga kaya raya menjadikannya pewaris utama Alexander Crop, memiliki segudang prestasi dan ketampanan sehingga membuat para wanita terpikat. Beberapa bulan lalu ia memutuskan untuk bercerai dengan istrinya yang berselingkuh dan hak anak jatuh kepada tangan Bryan. Lalu apakah yang terjadi jika Thalia bertemu dengan duda tampan seperti Bryan? Akankah Thalia mampu bertahan dari godaan pesona Bryan?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Ros atau biasa dipanggil Viona adalah seorang pelacu* yang tanpa sengaja harus menjadi ibu susu bagi bayi piatu bernama Melati. Mampukah Ros menjalani tugasnya dengan baik tanpa melibatkan perasaannya pada ayah Melati?
Setelah malam yang penuh gairah, Viona meninggalkan sejumlah uang dan ingin pergi, tetapi ditahan oleh sang pria. "Bukankah giliranmu untuk membuatku bahagia?" Viona, selalu menyamar sebagai wanita jelek, tidur dengan om tunangannya, Daniel, untuk melarikan diri dari pertunangannya dengan tunangannya yang tidak setia. Daniel adalah sosok yang paling dihormati dan dikagumi di kota. Kabar tentang petualangan romantisnya beredar, beberapa mengatakan mereka melihatnya mencium seorang wanita di dinding dan yang lain menyebutnya gosip. Siapa yang bisa menjinakkan hati Daniel? Kemudian, yang mengejutkan, Daniel ketahuan membungkuk untuk membantu Viona mengenakan sepatu, semata-mata demi mendapatkan ciuman darinya!
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"