/0/20085/coverbig.jpg?v=c11c58d093f88da76b9d87a463df2f63)
Seorang playboy kaya dan terkenal yang tidak pernah percaya pada cinta bertemu dengan seorang wanita yang berbeda dari yang lain. Saat mereka terlibat dalam hubungan yang menggairahkan, dia harus memilih antara kehidupan lamanya yang penuh kebebasan atau menerima cinta sejati.
Suasana malam itu dipenuhi oleh gemerlap lampu kristal dan alunan musik jazz yang lembut, menciptakan aura kemewahan yang sulit ditandingi. Alexander Reyes, seorang playboy kaya dan terkenal, melangkah dengan percaya diri ke dalam ruang tamu rumah mewah temannya, Jonathan Gray. Pesta malam ini adalah acara yang paling dinanti-nanti di kalangan elit, dan Alexander tahu bahwa itu akan menjadi tempat yang penuh dengan kesempatan.
Alexander mengenakan setelan jas hitam yang sempurna, setiap detailnya menunjang penampilannya yang menawan. Ia mengambil sebatang champagne dari pelayan yang lewat dan memindahkan pandangannya melintasi kerumunan, mencari sesuatu atau seseorang yang bisa memuaskan rasa bosannya.
Di tengah kerumunan yang riuh, matanya tertumbuk pada seorang wanita yang berdiri sendiri di sudut ruangan. Clara, dengan gaun merah menyala yang memeluk tubuhnya dengan sempurna, memancarkan aura misteri yang sulit diabaikan. Rambut cokelat gelapnya tergerai dengan lembut di bahu, dan matanya yang tajam tampak seperti menyimpan rahasia yang mendalam.
Alexander merasa jantungnya berdegup lebih cepat. Dia tidak terbiasa merasa terpengaruh oleh kehadiran seseorang, namun Clara memancarkan sesuatu yang berbeda. Dia memutuskan untuk mendekatinya, meski dengan sedikit keraguan di hati.
"Selamat malam," ujar Alexander, suara lembut dan penuh percaya diri. "Apakah Anda menikmati pesta ini?"
Clara menoleh perlahan, matanya bertemu dengan mata Alexander. Senyum tipis muncul di bibirnya, namun ada sesuatu dalam tatapannya yang menantang. "Selamat malam. Saya belum memutuskan apakah saya menikmati pesta ini atau tidak."
Alexander mengangkat alisnya, tertarik dengan responnya. "Apa yang membuat Anda tidak yakin?"
Clara mengangkat gelas anggurnya, menatapnya sejenak sebelum menatap kembali ke arah Alexander.
"Mungkin karena saya belum menemukan sesuatu yang menarik."
Alexander merasa tertantang. "Mungkin Anda hanya belum menemukan orang yang tepat untuk berbicara."
Clara tersenyum dengan penuh teka-teki. "Dan apakah Anda menganggap diri Anda sebagai orang yang tepat?"
Alexander merasa dorongan untuk membuktikannya. "Saya rasa, malam ini bisa menjadi kesempatan untuk melihat apakah saya memang orang yang tepat."
Dengan penuh keberanian, Alexander mendekati Clara dan mereka mulai berbicara. Setiap kata dan tatapan antara mereka membangun ketegangan yang tidak biasa. Clara memiliki cara untuk membuat Alexander merasa seolah-olah dia sedang dihadapkan pada sesuatu yang lebih dari sekadar percakapan biasa.
Ketika musik berubah menjadi lebih intim, Alexander merasa dorongan untuk mendekat lebih jauh. Clara memandangnya dengan penuh tantangan, seolah-olah mengundangnya untuk melangkah lebih jauh dalam permainan yang penuh misteri ini.
Dalam suasana yang penuh dengan aroma parfum dan champagne, mereka merasakan ketertarikan yang membara, namun ada batasan yang tidak diucapkan di antara mereka. Alexander merasakan dorongan yang kuat untuk mendekatinya lebih dekat, tetapi dia tahu bahwa dia harus berhati-hati agar tidak membuatnya merasa tertekan.
Kebersamaan mereka di pesta malam itu diakhiri dengan janji untuk bertemu lagi, namun Clara meninggalkan Alexander dengan rasa penasaran yang mendalam. Dalam keramaian pesta, Clara adalah satu-satunya yang membuatnya merasa benar-benar tertantang. Alexander tahu bahwa pertemuan ini adalah awal dari sesuatu yang akan mengubah hidupnya.
Alexander dan Clara terjebak dalam percakapan yang semakin intim. Suasana di sekitar mereka mulai terasa seperti kabut, dengan kerumunan yang semakin menghilang dari pandangan mereka.
Alexander: "Anda tampaknya tidak tertarik dengan banyak hal di sekitar sini. Apakah ada yang bisa membuat Anda lebih terhibur malam ini?"
Clara: (tersenyum kecil) "Saya kira saya hanya memilih untuk menikmati malam ini dengan cara saya sendiri. Mungkin saya memang agak susah untuk terhibur."
Alexander: "Saya rasa, Anda mungkin butuh sesuatu yang berbeda dari sekadar champagne dan musik. Bagaimana kalau saya mengajak Anda ke tempat yang lebih tenang? Saya jamin, itu akan lebih menarik daripada pesta ini."
Clara: (menatap Alexander dengan tajam) "Mengapa Anda begitu yakin bahwa saya akan merasa lebih nyaman di tempat yang lebih tenang?"
Alexander: "Karena saya percaya bahwa terkadang, percakapan yang dalam dan suasana yang tenang bisa memberikan pengalaman yang lebih berarti. Dan saya merasa, ada sesuatu yang lebih dalam dalam diri Anda yang belum saya temui."
Clara: "Anda benar-benar pandai bermain kata-kata. Tapi apakah Anda selalu mengandalkan pesona dan bicara Anda untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan?"
Alexander: "Saya lebih suka berpikir bahwa saya menggunakan pesona saya untuk membuat orang merasa nyaman. Dan saya harus mengatakan, saya merasa nyaman berbicara dengan Anda."
Clara: (tersenyum, sedikit melonggarkan sikapnya) "Baiklah, saya akan memberi Anda kesempatan. Ajaklah saya ke tempat yang lebih tenang dan buktikan apakah Anda benar-benar tahu apa yang Anda bicarakan."
Alexander memimpin Clara keluar dari ruang tamu yang penuh sesak dan menuju ke sebuah balkon pribadi yang menghadap ke taman indah. Suara musik dan keramaian dari pesta terdengar jauh, memberi mereka ruang untuk berbicara tanpa gangguan.
Alexander: "Ini adalah salah satu tempat favorit saya di rumah Jonathan. Tempat ini memberi saya rasa ketenangan setelah sehari yang panjang."
Clara: "Ini memang tempat yang indah. Tapi apa yang membuat Anda merasa tenang di sini?"
Alexander: (memandang ke arah taman) "Mungkin karena di sini saya bisa menjadi diri saya sendiri tanpa harus memenuhi ekspektasi orang lain. Kadang-kadang, saya merasa tertekan untuk selalu menjadi seseorang yang sempurna dalam pandangan publik."
Clara: "Menarik. Banyak orang melihat Anda sebagai simbol kesuksesan dan kemewahan. Namun, di sini, Anda bisa melepaskan beban itu?"
Alexander: "Ya, di sini saya bisa menjadi lebih jujur pada diri sendiri. Dan saya rasa, malam ini, Anda juga bisa merasakan hal yang sama."
Clara: (melihat ke arah Alexander dengan rasa penasaran) "Dan bagaimana Anda bisa begitu yakin tentang saya?"
Alexander: "Karena Anda tidak seperti wanita lain yang saya temui. Anda memiliki aura yang membuat saya merasa ada lebih banyak hal yang harus diungkap."
Clara: "Saya rasa, Anda hanya tertarik pada misteri. Tapi misteri itu sendiri tidak selalu menyenangkan."
Alexander: "Mungkin. Tapi saya lebih suka berpikir bahwa misteri itu memberi kita alasan untuk mengeksplorasi lebih dalam. Dan malam ini, saya ingin mengeksplorasi lebih dalam tentang Anda."
Clara terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Alexander. Ada sesuatu dalam nada suaranya yang membuatnya merasa lebih terbuka daripada biasanya. Ia merasa tersentuh oleh ketulusan dalam tawaran Alexander, namun tetap berhati-hati.
Clara: "Saya merasa Anda mungkin punya alasan tersendiri untuk berbicara seperti ini. Tapi mungkin saya juga ingin sedikit menjauh dari keramaian dan merasakan ketenangan."
Alexander: "Jika itu yang Anda inginkan, maka saya akan berusaha memenuhi keinginan Anda. Mari kita nikmati malam ini dengan cara yang berbeda."
Mereka berdiri di balkon, menikmati keheningan malam dan pemandangan yang menenangkan. Suasana yang intim ini memberi mereka kesempatan untuk berbicara lebih mendalam, dan Alexander merasa semakin tertarik pada Clara. Mereka berbagi cerita pribadi, memulai proses saling mengenal yang bisa membawa mereka pada sesuatu yang lebih dari sekadar ketertarikan awal.
Bersambung...
Ketika seorang pria harus pindah ke kota lain untuk mengejar karier, ia dan kekasihnya menjalani hubungan jarak jauh. Meski sulit dan penuh tantangan, mereka berjanji untuk tetap setia hingga suatu hari mereka dapat bersatu kembali.
Saat hubungan mereka diuji oleh jarak dan waktu, seorang wanita tetap setia menunggu kekasihnya yang harus bekerja di luar negeri. Setiap tantangan yang mereka hadapi hanya memperkuat cinta mereka, meskipun banyak godaan yang datang menguji kesetiaannya.
Seorang anak laki-laki yang suka menulis puisi membuatkan puisi cinta pertama untuk teman sekelasnya yang cantik. Namun, saat ia membacakannya di depan kelas sebagai tugas sekolah, ia tak menyangka teman-temannya akan tertawa. Kini ia harus memilih antara merasa malu atau mencoba lagi.
Sari, seorang wanita karier sukses, memiliki kehidupan pernikahan yang tampaknya sempurna. Namun, ketika ia mulai jatuh cinta pada koleganya, Fajar, rahasia kelam suaminya terungkap. Ternyata, suaminya juga berselingkuh. Dalam keputusasaan, Sari harus memutuskan apakah ia ingin menyelamatkan pernikahan atau meraih kebahagiaan dengan Fajar.
Lina, seorang wanita yang menikah bahagia selama 10 tahun, merasa suaminya, Ardi, mulai menjauh. Ketika ia bertemu dengan Ivan, teman masa kecilnya, api lama menyala kembali. Lina dihadapkan pada pilihan sulit: bertahan dalam pernikahan yang mulai dingin atau mengikuti hatinya yang kini bergejolak pada Ivan.
Seorang siswa yang berbakat dalam bermain piano bertemu dengan siswi baru yang memiliki suara indah. Mereka berdua bekerja sama untuk kompetisi musik sekolah, dan melalui melodi, perasaan cinta mulai tumbuh di antara mereka.
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi