/0/20080/coverbig.jpg?v=20240910222732)
Dua pengacara muda yang ambisius bersaing untuk mendapatkan posisi tertinggi di firma hukum ternama. Di balik persaingan profesional, mereka merasakan ketertarikan yang intens dan memulai hubungan yang penuh dengan intrik, godaan, dan dilema moral.
Kamar konferensi di lantai dua belas Elsworth & Co. dipenuhi oleh ketegangan yang tak tertahan. Cahaya matahari pagi menembus jendela besar, membanjiri ruangan dengan sinar emas, namun suasananya dipenuhi oleh atmosfer yang jauh dari hangat. Di sekitar meja pertemuan yang besar, para partner senior firma hukum itu duduk dengan ekspresi serius, seolah-olah mereka sedang menghadapi keputusan hidup dan mati.
Di sudut ruangan, dua sosok yang menjadi pusat perhatian. Alex Hartman, dengan penampilan rapi dan percaya diri, duduk dengan postur tegap. Dengan rambut hitam yang terawat dan jas yang sempurna, dia memancarkan aura ketegasan yang tidak diragukan lagi.
Alex telah dikenal sebagai salah satu pengacara yang sangat berbakat dan ambisius di firma ini. Dia mengamati Bella Morrison dengan tatapan yang sedikit sinis.
Bella Morrison, di sisi lain, tampak tenang namun penuh dengan determinasi. Rambut coklatnya yang panjang diikat rapi dalam ekor kuda, dan mata hijau cerahnya memancarkan kecerdasan serta kepercayaan diri. Bella baru-baru ini bergabung dengan firma ini, tetapi kehadirannya telah menyita perhatian banyak orang dengan pencapaian dan kemampuannya yang mengesankan. Dia tidak pernah ragu untuk berdiri di depan dan memperjuangkan keyakinannya, bahkan jika itu berarti bersaing langsung dengan Alex.
"Terima kasih telah menghadiri pertemuan ini," kata Mr. Elsworth, pendiri dan partner senior firma, memecahkan keheningan. Suaranya yang berat dan berwibawa mengisi ruangan. "Hari ini, kita akan membahas siapa yang akan dipilih sebagai partner baru di firma ini. Alex dan Bella, kalian berdua telah menunjukkan dedikasi dan kemampuan yang luar biasa."
Alex menatap Bella dengan sudut mata yang tajam. "Ini akan menjadi persaingan yang ketat," gumamnya, hampir tidak terdengar.
Bella membalas tatapan itu dengan senyuman tipis. "Selalu begitu, kan?" jawabnya, tidak mengalihkan pandangannya dari Alex. "Saya percaya kita berdua siap untuk tantangan ini."
Mr. Elsworth melanjutkan, "Kalian berdua memiliki kasus penting yang sedang berjalan. Kasus ini akan menjadi penentu dalam keputusan kami. Kalian harus membuktikan tidak hanya kemampuan kalian dalam hukum, tetapi juga etika dan kepemimpinan."
Dengan pernyataan itu, suasana semakin memanas. Alex dan Bella tahu betul bahwa persaingan ini bukan hanya tentang memenangkan kasus, tetapi juga tentang menunjukkan siapa yang paling layak untuk posisi partner di firma elit ini.
Sesi pertemuan berikutnya diisi dengan diskusi mendalam mengenai kasus-kasus yang sedang ditangani. Alex dan Bella secara bergantian mempresentasikan argumen dan strategi mereka dengan cara yang sangat profesional, tetapi tidak ada yang bisa menyembunyikan ketegangan yang ada di antara mereka. Setiap kali mereka bertukar pandangan, ada energi kompetitif yang hampir bisa dirasakan oleh semua yang hadir.
Ketika pertemuan berakhir, Alex dan Bella meninggalkan ruangan dengan langkah tegas, tetapi dengan perasaan yang bertolak belakang. Alex merasa bahwa Bella merupakan ancaman serius bagi ambisinya, sementara Bella merasa bahwa Alex adalah penghalang yang harus dia hadapi untuk mencapai tujuannya.
Di lorong yang sunyi, mereka saling berpapasan lagi. Alex berhenti sejenak, memandang Bella dengan tatapan tajam. "Semoga kamu siap, Bella. Ini bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi tentang siapa yang lebih baik dalam segala hal."
Bella mengangkat alis dan tersenyum. "Jangan khawatir, Alex. Saya tidak pernah mundur dari tantangan. Dan saya pasti akan menunjukkan apa yang saya mampu."
Mereka melanjutkan jalan masing-masing, meninggalkan lorong dengan perasaan yang campur aduk antara ketegangan dan ekspektasi. Pertarungan mereka baru saja dimulai, dan kedua pengacara muda ini tahu bahwa persaingan ini akan menguji lebih dari sekadar keterampilan hukum mereka.
Setelah pertemuan yang intens, Alex dan Bella berjalan keluar dari ruangan konferensi. Suasana di koridor kantor terasa sangat berbeda dari ketegangan di dalam ruangan. Di luar, beberapa rekan kerja melintas dengan santai, tidak menyadari betapa beratnya keputusan yang akan diambil dalam waktu dekat.
Alex berhenti di depan lift dan menatap Bella yang berdiri di sampingnya. "Kamu benar-benar yakin bisa mengalahkan saya?" tanyanya dengan nada menantang, tetapi ada sedikit nada kekaguman dalam suaranya.
Bella menoleh ke arah Alex, matanya bersinar penuh tantangan. "Kalau tidak yakin, aku tidak akan ada di sini," jawabnya tegas. "Dan kamu juga harus tahu, aku tidak akan mudah menyerah."
Lift tiba dan pintunya terbuka. Alex melangkah masuk dan Bella mengikuti di belakangnya. Di dalam lift, suasana menjadi agak canggung. Alex memutuskan untuk memecah keheningan.
"Bagaimana kamu merasa dengan kasus itu?" tanyanya sambil menekan tombol lantai. "Kamu tampaknya sangat yakin dengan strategimu."
Bella tersenyum ringan. "Aku percaya pada kemampuanku. Tapi aku rasa kita berdua tahu, persaingan ini bukan hanya tentang siapa yang lebih baik dalam kasus ini. Ini tentang siapa yang paling bisa menunjukkan kepemimpinan dan integritas."
Alex mengangguk, mengamati Bella dari sudut matanya. "Tapi kadang-kadang, kita harus bermain keras untuk menang. Aku harap kamu siap untuk itu."
Bella tertawa kecil. "Aku selalu siap. Dan jika bermain keras berarti memperjuangkan apa yang benar, aku tidak akan ragu."
Lift berhenti di lantai masing-masing mereka. Saat pintu lift terbuka, Alex melangkah keluar terlebih dahulu. Dia menoleh untuk melihat Bella satu kali lagi sebelum meninggalkan lift. "Sampai jumpa di ruang pengadilan."
Bella tersenyum, merasa lebih percaya diri. "Sampai jumpa, Alex."
Setelah Alex pergi, Bella melanjutkan perjalanannya ke ruang kantornya. Di dalam pikirannya, dia memikirkan strategi dan persiapan untuk kasus yang akan datang. Dia tahu bahwa kemenangan bukan hanya tentang menjawab pertanyaan dengan benar, tetapi juga tentang bagaimana dia bisa mempresentasikan argumennya dengan cara yang paling meyakinkan.
Sementara itu, Alex kembali ke ruang kerjanya dengan langkah cepat. Dia duduk di mejanya dan memulai pekerjaan menyiapkan dokumen untuk kasus tersebut. Walaupun dia merasa percaya diri, dia tahu dia tidak bisa meremehkan Bella. Persaingan ini akan memerlukan semua kemampuannya dan lebih banyak lagi.
Di ruang makan siang, Alex duduk sendirian dengan laptopnya, menganalisis rincian kasus. Di meja lain, Bella duduk bersama beberapa rekan kerja, membicarakan strategi dan mendapatkan perspektif tambahan.
Meskipun mereka berada di meja yang berbeda, keduanya bisa merasakan adanya pengamatan dan perhatian dari rekan-rekan mereka.
"Apakah kamu yakin kamu bisa menghadapinya?" tanya salah satu rekan kerja Bella, penasaran dengan kesiapan Bella menghadapi Alex.
Bella menatap rekannya dengan tatapan percaya diri. "Aku selalu siap untuk tantangan. Dan kali ini, aku akan memberikan yang terbaik."
Sementara itu, Alex tidak bisa menahan diri untuk tidak memerhatikan Bella dari jauh. Dia mengamati bagaimana Bella berinteraksi dengan rekan-rekannya, dan bagaimana dia tampak begitu tenang meskipun dalam situasi yang penuh tekanan. Alex tahu bahwa Bella bukanlah lawan yang bisa dianggap enteng.
Ketika hari kerja hampir selesai, Alex dan Bella bertemu lagi di lorong menuju lift. Mereka saling melemparkan tatapan penuh makna sebelum akhirnya masuk ke lift yang sama.
"Selamat malam, Bella," kata Alex dengan nada yang sedikit lebih lembut daripada sebelumnya.
Bella memandangnya dengan mata yang tajam, tetapi ada senyum tipis di wajahnya. "Selamat malam, Alex. Semoga malammu produktif."
Lift berhenti di lantai mereka masing-masing, dan mereka keluar, masing-masing dengan pikiran dan rencana untuk menghadapi hari berikutnya.
Bersambung...
Ketika seorang pria harus pindah ke kota lain untuk mengejar karier, ia dan kekasihnya menjalani hubungan jarak jauh. Meski sulit dan penuh tantangan, mereka berjanji untuk tetap setia hingga suatu hari mereka dapat bersatu kembali.
Saat hubungan mereka diuji oleh jarak dan waktu, seorang wanita tetap setia menunggu kekasihnya yang harus bekerja di luar negeri. Setiap tantangan yang mereka hadapi hanya memperkuat cinta mereka, meskipun banyak godaan yang datang menguji kesetiaannya.
Seorang anak laki-laki yang suka menulis puisi membuatkan puisi cinta pertama untuk teman sekelasnya yang cantik. Namun, saat ia membacakannya di depan kelas sebagai tugas sekolah, ia tak menyangka teman-temannya akan tertawa. Kini ia harus memilih antara merasa malu atau mencoba lagi.
Sari, seorang wanita karier sukses, memiliki kehidupan pernikahan yang tampaknya sempurna. Namun, ketika ia mulai jatuh cinta pada koleganya, Fajar, rahasia kelam suaminya terungkap. Ternyata, suaminya juga berselingkuh. Dalam keputusasaan, Sari harus memutuskan apakah ia ingin menyelamatkan pernikahan atau meraih kebahagiaan dengan Fajar.
Lina, seorang wanita yang menikah bahagia selama 10 tahun, merasa suaminya, Ardi, mulai menjauh. Ketika ia bertemu dengan Ivan, teman masa kecilnya, api lama menyala kembali. Lina dihadapkan pada pilihan sulit: bertahan dalam pernikahan yang mulai dingin atau mengikuti hatinya yang kini bergejolak pada Ivan.
Seorang siswa yang berbakat dalam bermain piano bertemu dengan siswi baru yang memiliki suara indah. Mereka berdua bekerja sama untuk kompetisi musik sekolah, dan melalui melodi, perasaan cinta mulai tumbuh di antara mereka.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
Kisah cinta yang terhalang oleh status dan derajat antara pembantu dan sang majikan. Akankah berakhir indah atau malah sebaliknya?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Billy melepas Rok ku, aku hanya bisa menggerakan kaki ku agar Billy lebih mudah membuka Rok ku, sehingga Rok ku terlepas menyisakan celana pendek dan CD di dalamnya. Lalu Billy melepas celana pendek ku dan pahaku terpampang jelas oleh Billy, paha putih mulus tanpa cacat. Billy lulu menelusuri pahaku. Aku hanya bisa menikmati dengan apa yang billy lakukan padaku.
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!