/0/6491/coverbig.jpg?v=9b9a74ef3e806f8f1f820037e0dbf6e2)
Viona Anatasya tidak mengenal sifat mengerikan orang-orang di sekitarnya dengan baik di kehidupan masa lalunya. Ditipu oleh ayahnya, ditipu oleh ibu tirinya, ditipu oleh tunangannya yang pada akhirnya dia meninggal secara tragis karena hatinya didonorkan secara paksa kepada saudara tirinya. Setelah dilahirkan kembali, dia mengingat kebencian ini dan bertekad untuk membalaskan dendam. Dia ingin mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi haknya dan membuat orang-orang itu menderita. Hanya saja apa yang terjadi dengan CEO ini yang tiba-tiba muncul di hadapannya? Pria tampan yang sangat kaya dengan kepribadian yang dingin, mempesona, dan sombong namun terobsesi kepadanya. Viona ditidurkan di tempat tidur oleh Randy Logan "Ya aku hanya memberikan kelembutanku kepadamu!" Viona "Bajingan!"
Viona membuka matanya tiba-tiba dengan tubuh yang gemetar.
Dia menggertakkan giginya namun masih ada suara asam teredam di tenggorokannya dan suara wanita terdengar di sebelahnya "Viona, ada apa denganmu?"
Apa yang salah?
Bibir Viona bergetar, karena sebelumnya dia baru saja diikat ke meja operasi dan melihat pisau bedah yang dingin membelah dadanya sehingga darahnya mengalir keluar.
Hatinya di ambil saat dia masih sadar bahkan tanpa bius sama sekali hanya untuk didonorkan kepada saudari tirinya!
Dia berjuang mati-matian dengan jeritan menyakitkan di tenggorokannya, tetapi dia dibekap oleh orang biadab itu dan pada akhirnya tidak ada yang bisa dia lakukan, dia hanya bisa melihat pisau bedah dingin membelah tubuhnya.
Kebencian yang mengerikan muncul di hatinya, kebencian itu menembus sumsum tulang dan lubuk hatinya!
Dia sangat membenci mereka!
Tetapi dia juga tahu kalau dia tidak berdaya untuk melawan mereka dan dia hanya bisa membawa kebencian yang tak ada habisnya ini lalu bersumpah kalau dia tidak akan membiarkan mereka hidup tenang bahkan jika dia menjadi hantu.
Pada akhirnya, setetes air matanya jatuh tetapi dia menolak untuk menutup matanya dan menatap lampu tanpa bayangan sampai dia kehilangan kesadaran.
Memikirkan apa yang terjadi sebelumnya, jantung Viona berdetak kencang untuk waktu yang lama sebelum dia kembali terkejut karena dia melihat seseorang yang familiar di kehidupannya.
Yang datang adalah Olivia, dia seharusnya meninggal dalam insiden kecelakaan mobil dua tahun lalu.
Ketika Reno mengajak Olivia untuk bertemu, Viona seperti merasa ada yang tidak beres dengan Reno..
Namun karena Olivia percaya pada Reno jadi dia menerima ajakan Reno untuk bertemu namun kecelakaan terjadi sebelum Reno bertemu Olivia.
Sekarang dia memikirkan kembali "Reno" ini dengan cermat, bahkan jika Viona tidak terlalu pintar, dia masih mengerti kalau kecelakaan yang dialami oleh Olivia ini pasti ada maksud tersembunyi.
Jadi sekarang karena dia melihat kembali sahabatnya apakah dia tega melihatnya mati?
Dia memeluk Olivia dan mulai merintih "Oliv, senang bertemu denganmu!"
Dalam diam Viona mengepalkan tinjunya dan memutuskan bahkan jika dia menjadi hantu, tidak peduli betapa sulitnya itu, selama dia masih memiliki kesadaran, dia akan membalas dendam.
Olivia menepuk punggungnya sambil berkata "Jika kamu benar-benar lelah, ambil cuti dan kembali beristirahat. Aku kan sudah bilang kamu tuh tidak peduli dengan kesehatanmu dan bersikeras bekerja yang pada akhirnya tubuh kamu tidak tahan, jadi kamu harus beristirahat."
Viona tercengang setelah mendengarkan kata-kata Olivia dan kemudian melihat sekeliling, dia menemukan kalau dia berada di tempat yang mirip dengan ruangan seperti jalan keluar.
Tempat ini terlihat sedikit familiar.
Dia sedikit bingung, tetapi pikiran yang tidak dapat dipercaya muncul di hatinya.
Dia bertanya dengan cepat "Oliv, di mana kita?"
Olivia terlihat sedikit bingung setelah mendengar pertanyaan Viona namun dia masih menjawab "Di Hotel Garden, ada makan malam di sini hari ini. Kami di sini untuk bekerja."
Mendengar Olivia mengatakan ini, Viona mencubit pergelangan tangannya dengan keras, rasa sakit yang tajam mengkonfirmasi tebakannya, dia hidup kembali, tepatnya, dia terlahir kembali!
Emosi di matanya dipenuhi dengan kebencian yang mendalam, karena Tuhan memberikan kesempatan kepadanya untuk membalaskan dendam pada orang-orang itu.
Tetapi dia juga mengerti bahwa dengan kekuatannya saat ini, membalas dendam pada orang-orang itu akan sangat sulit.
Namun selama dia hidup, tidak peduli apa yang harus dia lakukan, dia tidak akan membiarkan orang-orang itu hidup dengan baik dan dia akan membuat mereka membayar hutang darah yang dia derita cepat atau lambat.
Tiba-tiba dia teringat sesuatu tentang perjamuan di Hotel Garden ini, karena keluarga ayahnya menemukannya di sini.
Dia diusir dari rumah oleh ayah dan ibu tirinya pada usia delapan belas tahun. Saat itu, dia merasa dia sudah dewasa dan harus menghidupi dirinya sendiri.
Bahkan jika keluarga ayahnya bisa dibilang sangat kaya, dia tidak serakah dengan kekayaan ayahnya itu.
Tepat ketika dia berusia dua puluh tiga tahun, dua orang sialan ini menemukannya dan mengatakan bahwa mereka telah salah paham kepadanya.
Mereka pikir dia mencuri sesuatu jadi dalam rasa marah yang tidak terbendung, mereka mengusirnya dari rumah dan kemudian setelah mengusir nya, mereka menemukan barang 'curian' itu di tangan asisten rumah tangga.
Jadi mereka beralasan bahwa mereka tahu mereka salah dan memohon Viona untuk kembali ke rumah.
Pada saat itu, kedua orang itu berakting dengan sangat baik dalam perannya mengakui kesalahan mereka di sini karena dia benar-benar mendengarkan kata-kata mereka.
Memikirkannya kembali sekarang, Viona merasa bahwa dia sangat bodoh.
Dalam hal identitas, dia adalah anak tertua dari keluarga ayahnya tapi dia dituduh mencuri sesuatu dari rumahnya sendiri?
Dan yang mereka tuduh adalah ia melakukan pencurian perhiasan yang ditinggalkan oleh ibunya untuknya?!
Tetapi di kehidupan sebelumnya, dia benar-benar terbujuk oleh orang-orang ini dan kemudian dia hidup dalam sandiwara selama tiga tahun yang membawanya ke akhir tragis seperti itu.
Dia mencibir sementara Olivia menatapnya dengan cemas.
Karena Olivia merasa Viona sedang tidak baik-baik saja, dia datang ke sini bersamanya untuk beristirahat namun Viona hampir pingsan jadi dia merasa bahwa keadaan Viona saat ini tidak baik.
Jadi Olivia menyarankan "Jika kamu benar-benar tidak nyaman, temui mbak Siti untuk meminta izin beristirahat, kamu kan selalu bekerja keras jadi dia juga akan mengizinkanmu untuk beristirahat."
Viona menggelengkan kepalanya, tidak, dia akan kembali ke aula karena dia ingin melihat wajah menjijikkan pasangan itu dan kemudian menolaknya dengan keras.
Setelah menegaskan pikirannya, dia dan Olivia mendorong membuka pintu dan berjalan kembali ke ruang aula yang dihiasi dengan berbagai macam kemewahan.
Begitu mereka berjalan masuk, Olivia langsung dipanggil tetapi mbak Siti melihat wajah lelah Viona jadi berkata dengan suara rendah "Kamu bisa istirahat sebentar jika kamu benar-benar tidak bisa bekerja, pulanglah untuk beristirahat."
Viona mengangguk dan bersandar lembut di meja.
Meskipun dia berulang kali mengatakan pada dirinya sendiri untuk menahan diri, tapi kebencian yang mendalam di hatinya membuat tubuhnya gemetar.
Viona menundukkan kepalanya, bartender yang berada di dekatnya pun tidak bisa melihat kebencian mengerikan di matanya, tetapi dia merasa bahwa gadis ini gemetaran karena alasan yang tidak diketahui, jadi dia mencampur segelas anggur dan menyerahkannya "Minumlah sedikit, saya harap ini dapat menenangkan mu sedikit."
Viona tidak menolak, dia mengambilnya dan meremas gelas kristal itu erat-erat dengan jarinya sampai ujung jarinya memutih, lalu meminum koktail dalam satu tegukan.
Wangi minuman ini memenuhi udara, Viona merasa gemetarnya malah meningkat tetapi perasaan berkabut juga muncul di benaknya.
Dia menatap bartender dengan pandangan kosong, tetapi bartender itu sibuk melayani orang lain, namun dia bahkan meluangkan waktu untuk memberinya senyum ramah.
Dia menggelengkan kepalanya dengan keras, ia mengetahui bahwa masalahnya bukan pada minumannya tetapi pada dirinya sendiri.
Dia adalah gadis yang baik dalam kehidupan sebelumnya dan tidak pernah minum alkohol, jadi dia tidak tahu bahwa kadar alkohol yang dapat diterima nya sangat menyedihkan.
Viona berjalan menuju ruangan safety atau tangga darurat dengan langkah yang berat dan pada saat yang sama, dia mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan ke Olivia dan memberi tahu Olivia ke mana dia akan pergi.
Dia tahu bahwa dia tidak bisa tinggal di sini karena sekarang dia mabuk, dan jika dia ditemukan oleh pasangan berhati buruk itu, dia pasti akan dibawa pergi.
Jika dia masuk ke perangkap keluarga sialan itu dan ingin keluar lagi maka itu akan jauh lebih sulit.
Dan keluarga itu berutang banyak padanya, sebelumnya dia tidak peduli dengan uang yang pada akhirnya dia berakhir menderita.
Dalam kehidupan ini, dia harus hidup dengan baik dan mengambil kembali apa yang menjadi miliknya!
Jadi dia benar-benar tidak bisa kembali.
Langkah nya semakin lemah hingga seringkali tersandung dan dia akhirnya mencapai koridor, dia menutup matanya dan menempelkan dahinya ke pintu besi yang dingin, dia berharap perasaan ini akan membuatnya lebih terjaga.
Tetapi pada saat berikutnya, sebuah tangan melingkari pinggangnya, dan dia langsung ditarik ke dada seorang pria yang memberikan kehangatan.
Viona sangat ketakutan sehingga dia ingin berteriak, tetapi pria itu menutupi mulutnya dengan tangannya yang lain seolah-olah dia tahu rencananya.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..
Bagaimana jika keponakan yang dititipkan oleh kakak perempuan nya mulai mengacaukan seluruh tatanan kehidupan nya. Gadis kecil yang dia sangka polos menyimpan cinta mendalam untuk dirinya, memancing hasrat nya berkali-kali hingga pada akhirnya satu malam panas terjadi di antara mereka. Bagaimana caranya dia meminta restu kepada kakak nya sendiri untuk hubungan yang jelas di anggap tidak mungkin untuk semua orang. Namun siapa sangka satu kenyataan dimasa lalu terbuka secara perlahan soal hubungan mereka yang sesungguhnya.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.