/0/19634/coverbig.jpg?v=0b6eedd6a53aa2c1a7dc57e23912b36c)
Airlangga Roy, seorang putra dari juragan lembu dan perkebunan kelapa sawit di usir oleh ayahnya dari rumah lantaran ketahuan saat akan mencuri uang di lemari ayahnya. Semua itu terpaksa Roy lakukan untuk mewujudkan keinginan kekasihnya yang matre itu. Roy yang suka foya-foya, tidak mau bekerja, dia hanya mengandalkan kekayaan ayahnya saja sekarang terpaksa tinggal di rumah sahabatnya yang sederhana. Sahabatnya itu juga anak dari karyawan ayahnya. Di sana Roy bertemu dengan seorang wanita cantik namun memiliki ke cacatan fisik. Dia sering mengolok-olok wanita itu bahkan membencinya hingga suatu hari rasa cinta itu tumbuh di hatinya. Saksikan ceritanya yah ...
"Sayang, malam ini kamu bahagia gak?" tanya Airlangga pada wanita yang sedang bersandar manja di bahunya.
"Gak". Katy berdiri dengan wajah cemberut dan membelakangi Airlangga menghadap ke langit.
"Loh kenapa Sayang?" ucap Airlangga Roy dengan nada lembut seraya kedua tangannya memeluk pinggang Anastasya dari belakang. Namanya Airlangga Roy, terkadang doggil Airlangga terkadang Roy. Tapi org lebih sering memanggilnya Roy.
"Kamu ingat besok hari apa?" tanya Anastasya pada Airlangga masih dengan keadaan membelakangi Airlangga.
"Yups, besok Sayang ulang tahun. Apa mau diucapin sekarang Yang?"
Pria tampan dan kaya raya itu tapi tidak punya pekerjaan membalikkan tubuh kekasihnya itu dan mendekapnya erat ke pelukannya.
"Aku ingin Kamu memberikan aku kado spesial, aku ingin kalung yang kemarin kita lihat!" ucap Anastasya bersemangat tapi pelan di telinga kekasihnya itu.
Airlangga sontak terkejut mendengar permintaan pacarnya itu. Karena dia tidak memiliki uang sebanyak itu, uangnya habis untuk foya-foya dan membeli kebutuhan Anastasya setiap harinya. Apalagi dia tidak punya kerjaan dan masih mengharap dari orang tua.
"What? Aku tidak punya uang sebanyak itu Sayang...." ucap Airlangga spontan. Dia pun segera melepas pelukannya dan menghela nafas panjang lalu mengusap wajahnya yang kacau saat ini.
"Masa sih Kamu tidak punya uang, kan cuma 22 juta rupiah. Kamu udah gak sayang lagi sama aku? Kan biasanya uang Kamu banyak!"
Wanita matre itu pun menjadi kesal dan marah pada Airlangga, dengan wajah kesal seraya mengepalkan tangannya kuat dan menghentakkan kakinya dia memasang wajah cemberut.
"Sudah seminggu bapak tidak memberiku uang, di ATM hanya tinggal 10 juta saja Sayang," ucap Airlangga dengan wajah kacau berharap wanita tersayangnya itu memahaminya.
"Aku gak mau tau, pokoknya aku mau kalung itu, titik!"
Anastasya yang keras kepala terus memaksa dan membentak Airlangga yang tidak mau menuruti kemauannya.
Akhirnya, dengan terpaksa Airlangga menuruti permintaan sang kekasih.
"Ok, ok! Aku akan mencoba memintanya pada bapak. Semoga saja dia berikan kurangnya, kamu juga doain yah!''
Airlangga tersenyum mendengar perkataan kekasihnya itu. Dia bergegas memeluknya dan mencium pipinya.
"Thank You Sayang, love you," ucapnya pada pria berkulit putih bak orang luar negeri itu seraya membaringkan kepalanya di bahunya. Airlangga pun membalas senyumannya.
Waktu menunjukkan pukul sebelas malam waktu Indonesia barat. Airlangga mengajak Anastasya untuk pulang.
"Waktu sudah larut malam, ayo kita pulang."
"Wah, nggak terasa yah udah jam segitu aja Sayang...itulah kalau kita bersama orang yang kita cintai pasti waktu berlalu begitu cepat, andai saja kita udah menikah kita tidak akan terkekang oleh waktu..." lirih Anastasya menggoda karena permintaan darinya sudah disetujui.
Airlangga hanya bisa tersenyum canggung daripada ia menunjukkan kekhawatiran di wajahnya. Biasa-biasa nanti Anastasya akan semakin kesal.
"Sayang jangan lupa besok yah!" ucap Anastasya dan memeluk pinggang Airlangga dari belakang dengan erat.
Airlangga hanya diam tanpa kata, dia memikirkan bagaimana caranya dia mendapatkan uang untuk membeli kalung itu.
Mereka pun meninggal cafe dengan menaiki sepeda motor Airlangga. Sesampainya di rumah Anastasya, Airlangga langsung pamit dan bergegas pulang.
Dalam perjalanannya dia terus memikirkan tentang kalung itu. Beberapa hari ini bapaknya sudah sering marah dan menegur sikapnya yang suka foya-foya. Bapaknya juga sudah menyuruh dia untuk bekerja. Jadi, besar kemungkinan uang itu tidak akan diberikan oleh bapaknya.
Airlangga pun semakin bingung hingga tak terasa ia sudah sampai di rumah mewah miliknya dan langsung masuk.
"Kamu sudah pulang?" suara seorang lelaki paruh baya terdengar dan menghentikan langkah Airlangga.
Dia menatap ke belakang dan melihat bapaknya sudah berdiri di sana.
"Iya pak," jawab Airlangga dengan senyuman.
"Kapan sih Kamu akan berubah? Taunya foya-foya, ngabisin uang tapi gak mau kerja!" ucap bapak nya Airlangga dengan nada kesal dan wajah yang marah.
"Nanti pasti ada waktunya pak!" jawabnya lantang seraya meletakkan kunci motornya di meja.
"Jawabanmu selalu begitu!" bentak bapak nya dengan emosi dan wajah yang merah.
Mendengar suara bapaknya yang begitu keras, ibunya pun terbangun dari tidurnya.
"Ada apa pak?" tanya ibu Marni seraya membetulkan jilbabnya.
"Ini, anakmu ini!" ucap pak Dahlan pada bu Marni seraya menunjuk muka Airlangga yang berusaha untuk tetap tenang.
"Pak, aku minta uang dong!" cetus Airlangga pada bapaknya.
Belum lagi habis apk Dahlan berbicara dia sudah langsung minta uang.
" Dasar, nggak ada otak kau yah! Lagi-lagi uang, ga ada! Kamu cari sendiri!" ucap pak Dahlan dengan emosi.
"Tolonglah Pak, kali ini aja," pinta putra pak Dahlan itu dengan wajah mengiba.
"Ga, aku ga akan kasih Kamu uang lagi. Kamu kerja sana kalau mau punya uang!" hardik pak Dahlan pada putranya dengan geram.
Dengan wajah cemberut Airlangga bergegas meninggalkan orang tuanya dengan wajah kesal. Dia bingung, bagaimana caranya agar dia bisa membeli kalung yang diinginkan oleh Anastasya. Di saya kebingungan nya itu Tiba-tiba sebuah pesan whatsapp dari Anastasya masuk.
Anastasya [ Sayang, jangan lupa ya kalung yang kuinginkan, aku tidur duluan love you]
Airlangga tambah bingung membaca pesan dari pacarnya itu . Akhirnya, dia tidak punya cara lain, dia bergegas keluar rumah melihat orang tuanya apakah sudah tidur. Dia berniat akan mencuri uang dari kamar orang tuanya. Ternyata orang tuanya sudah tertidur setelah satu jam tadi dia di ceramahi.
Dia bergegas masuk ke kamar orang tuanya, dan mendapatkan uang sebesar 20 juta di dalam amplop yang di simpan di dalam lemari. Dia pun melompat kegirangan, dan mengeluarkan suara yang membuat orang tuanya terbangun.
"Airlangga!" bentak pak Dahlan kaget melihat putranya membuka lemarinya.
Airlangga terkejut, wajahnya merah tanda takut. Dia memegang uang 20 juta rupiah itu dengan erat.
"Apa-apaan Kamu ini!" ucap ibunya dengan wajah sedih ingin menangis.
Airlangga yang sudah tertangkap basah, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi untuk membela dirinya. Apalagi buktinya sudah ada. Dia berdiri ketakutan di sudut lemari milik orang tuanya. Pak Dahlan menghampirinya dan bergegas mengusirnya.
"Keluar Kamu dari rumahku! Aku tidak ingin ada manusia sepertimu ini di dalam rumahku!" usir pak Dahlan dengan murka.
Raya adik perempuannya Airlangga bergegas keluar dari kamarnya karena mendengar pertengkaran mereka. Dia hanya menyaksikan tanpa berani berkata-kata.
"Tega kamu Nak!" ucap ibunya seraya menangis melihat perbuatan putra satu-satunya itu.
"Sekarang juga, Kamu keluar!" Pak Dahlan menarik Airlangga yang masih berdiri saja keluar rumah.
"Maafkan Aku Pak..."
Airlangga langsung bersimpuh di kaki bapaknya untuk meminta maaf dan berharap dimaafkan.
"Ibu tidak menyangka kamu tega mencuri uang bapakmu! Walaupun kelakuanmu nakal, tapi ibu tidak pernah mengira Kau akan melakukan perbuatan seburuk ini!" ucap ibunya sambil menangis.
"Bu, maafkan aku Bu, tolong bujuk bapak untuk tidak mengusirku Bu. Aku janji tidak akan mengulanginya," pinta Airlangga pada ibunya berharap ibunya mau menuruti perkataannya.
"Tidak, ibu juga sudah muak dengan tingkahmu." Bu Marni bergegas meninggalkan Airlangga yang masih berada di teras rumahnya.
"Jangan pernah balik kemari jika Kamu belum bisa merubah sikap burukmu itu! Biar Kamu tahu pahitnya mencari uang, bukan seenaknya saja minta-minta dan mencuri!" Pak Dahlan membanting gagang pintu hingga pintu rumahnya tertutup rapat.
Airlangga menyesali perbuatannya, tapi sudah terlambat. Dia menelpon sahabatnya Iyan dan menceritakan semuanya. Iyan menyuruhnya datang ke rumahnya, kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumah pak Dahlan. Orang tuanya Iyan salah satu karyawan pak Dahlan.
Sebuah pesan whatsapp dari Anastasya masuk.
Anastasya [Sayang, kamu udah tidur?] Pesan dari wanita itu hanya dibaca olehnya.
Anastasya [Kenapa cuman dibaca?]
Airlangga yang lagi bersedih segera membalas pesannya, jika tidak, wanita itu tidak akan berhenti mengirimi dia pesan.
Airlangga [Aku diusir]
Tiba-tiba panggilan telepon dari Anastasya, Airlangga pun mengangkatnya.
Anastasya [Sayang, kok bisa Kamu diusir? Terus kamu akan kemana? Dan uang untuk membeli kalung itu ada kan sayang?] ucap Anastasya melalui telepon.
[Ya, besok aku belikan] jawab Roy.
[Terimakasih Sayang, love you] Anastasya mematikan teleponnya.
Airlangga mengernyitkan dahinya seraya berkata "Dia menelponku hanya untuk menanyakan itu?" Airlangga merasa kesal atas sikap kekasihnya itu, tapi dia tidak bisa marah karena dia sangat mencintainya.
Di menatap rumah mewah mereka. Dengan berat hati dia perlahan bangkit dari duduknya, dan menuruni tangga yang menuju ke teras rumahnya, dia memakai sandalnya seraya berjalan menuju motor miliknya yang terparkir satu meter darinya. Dia segera melajukan motornya menuju rumah Iyan.
Dia menatap ke jendela rumahnya, dia mendapati ibunya sedang berdiri di balik tirai jendela menatap kepergiannya tanpa menghentikannya.
Airlangga pun tersenyum pada ibunya, seraya menarik gas motornya dan pergi meninggalkan rumah mewah itu.
Pak Dahlan yang melihat istrinya lalu, menghampirinya.
"Kamu harus merelakannya, supaya dia tau arti hidup yang sebenarnya", ucap pak Dahlan seraya memeluk istrinya.
Rury bergegas masuk ke kamarnya dengan raut wajah sedih karena kepergian kakaknya. Namun, dia tidak bisa membantah apa yang sudah bapaknya tetapkan. Lagi pula, agar Airlangga tahu pahitnya mencari sesuap nasi di luaran sana.
Namira hancur saat mengetahui suaminya yang seorang kapten ternyata sudah memiliki istri sah. Dia tidak menyangka pernikahan yang masih seumur jagung itu menjadi malapetaka bagi kehidupannya. Alena, istri sah Jacob tidak terima dengan kehadiran Namira. Bagaimanakah kisah rumah tangga Namira setelah ini?
Sein yang bekerja di sebuah perusahaan swasta memiliki seseorang bos wanita yang masih perawan. Dia memiliki seorang istri dan juga seorang putri yang cantik dan imut. Namun, karena tergoda dengan pesona dan rayuan dari sang bos yang masih tampak lebih muda dibandingkan istrinya yang hanya biasa saja membuat Sein menceraikan istrinya. Bagaimana kisah selanjutnya? Mampukah istri Sein yang hanya sebagai ibu rumah tangga bertahan hidup tanpa adanya sang suami?
Hanum yang mempunyai akses masuk ke apartemennya Bara, kekasihnya sejak SMA mendapati pria itu sedang berselingkuh bersama wanita lain tanpa sehelai pakaian pun. Pengkhianatan itu membuat hidupnya seketika berubah. Dia seorang gadis desa yang melanjutkan pendidikannya di kota besar dan dijebak oleh temannya sendiri pada pria hidung belang. Untungnya ada Arya, seorang pria tampan, kaya namun berstatus duda anak 1. Arya menyelamatkannya dan menjadikan Hanum sebagai perawat untuk putrinya. Baru beberapa Minggu bekerja, Hanum mendapat kabar bahwa ayahnya butuh uang banyak untuk biaya operasi. Hanum meminta tolong pada majikannya itu yang berujung nikah kontrak. Bagaimanakah kisah selanjutnya, Pakah hubungan mereka bertahan atau kandas begitu cepat?
Warning 21+ Terdapat adegan dewasa dan kata-kata umpatan. ❗Cocok dibaca oleh istri yang tersakiti❗ Ketika kesetiaan dan kesabaran seorang istri tak dihargai, ketika hasrat birahi dan juga lahirnya tidak pernah tercukupi. Layaknya istri yang tak dianggap mendorong Amel 24 tahun berselingkuh dengan calon suami adik iparnya yang bernama Arman 22 tahun. Perselingkuhan itu terjadi ketika Bella adik iparnya(janda) tinggal di rumah Amel dan akan menikah dengan Arman tapi masih saja suka menjalin hubungan dengan banyak pria. Ranjang panas serta uang banyak Arman akhirnya menjadi tempat pelarian Amel dari sesaknya kehidupan rumah tangga yang sudah di ujung tanduk bersama Andre 28 tahun, pria jahat dan keras kepala. Perselingkuhan itu terus berlanjut hingga bertahun-tahun lamanya tanpa diketahui oleh siapapun. Hingga pada akhirnya, Andre benar-benar menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki hubungannya bersama Amel. Apakah Amel akan kembali pada Andre atau lebih memilih Arman yang selalu ada untuknya? Baca kisah selanjutnya!
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."