/0/19537/coverbig.jpg?v=20240808065402)
Kehidupan ... mungkin bagi bagian seseorang kehidupan ini sangat menyenangkan, namun tidak dengan Erni. Hidupnya penuh dengan kesakit hatian, batin maupun fisik. Orang Tua yang seharusnya menjadi tumpuan hidupnya namun tak pernah mengakui Erni sebagai anak mereka, pukulan ... pelecehan ... beban hidup menahan lapar, sudah menjadi makanan sehari-hari untuk Erni yang masih duduk di kelas 2 SD. Namun Erni, mengalahkan semuanya dengan hidup yang hanya mengandal Tuhan. Hidupnya hanya bergantung pada doa dan mukjizat. Dan keajaiban-keajaiban yang ada di hidup Erni, telah membawa Erni menjadi gadis yang sangat di segani semua orang, yang pernah mencaci maki Erni kini berbalik menjilat ludah mereka sendiri. Abian kekasih Erni yang di kirimkan Tuhan menjadi malaikatnya, kini telah berubah menjadi pencabut nyawa yang menyakitkan untuk Erni.
"Alhamdulillah sah... " Ucap penghulu di ikuti dengan suara tamu undangan
Ibuku menikah lagi, dengan pria single yang sudah lama menjadi pujaan Ibu selama Ibu menjanda. Umurku belum genap 5 tahun waktu itu, jadi belum mengerti betul apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Yang kutahu, kami akan mempunyai keluarga baru ... dan Aku mempunyai Ayah baru. Senang sekali rasanya, setelah bertahun tahun Aku merindukan sosok seorang Ayah.
Akhirnya aku mendapatkan kembali sosok itu, yang pernah hilang karena perceraian, saat umurku belum genap setahun kata mereka. Aku tak mengingat apapun saat itu.
Semua tamu undangan pulang, termasuk keluarga besar mempelai, Tinggallah kami bertiga di rumah. Rumah bambu dengan lampu sentir di tengah sawah milik Ayah baruku.
"Buk ... bukk ... Erni takut tidur sendiri, Erni tidur bareng ibuk ya. " panggilku di depan pintu kamarnya
"Ihh ... kau ini Er, sudah besar masih saja takut. Tidur sana sendiri, Ibuk tidur dengan Ayah. Ntar Ayah marah. " Ucap ibu sambil tangannya mencubit pahaku
"Sakit buk ... " jawabku
Ibu berlalu pergi, tanpa menghiraukanku yang sedang sangat ketakutan. Aku kembali ke kamar, dengan kelambu lusuh dan langit langit yang beralaskan terpal. Kupandangi langit langit itu ...
"Gimana kalo tiba tiba, di atas terpal itu ada hantu ... ihh ... seremnya. " Ucapku dalam hati menghayal yang tidak - tidak dan akhirnya tertidur.
Kulihat cahaya pagi, yang menembus anyaman bambu rumah, dan lubang hidung yang menghitam, karena lampu minyak tanah semalaman.
"Buk ... laper. " Ucapku yang kelaparan karena melihat ayah baruku sudah menyantap makanan di atas meja
"Hiss ... kau ini Erni, baru bangun tidur sudah minta makan saja, anak gadis itu beresan ... malu sama ayah kau. " jawab ibu.
"Iya buk ... " sahutku sambil pergi mengambil sapu
Kusapu rumah yang hanya tanah merah itu, dan menyuci piring bekas ayah, ibu, makan.
"Buk mana sayur. " sambil menyodorkan piring berisikan nasi
"Sayur habis, udah kamu nimbak air aja dulu. Habis itu langsung nyuci baju mu ya ! Sekalian cuci baju ibu dan ayah juga. "
Perutku sudah sangat lapar rasanya, namun jika menolak pasti ibu marah dan memukulku.
"Iya buk ... " jawabku
" satuu ... duaaa ... tigaa. " begitulah seterusnya setiap ember yang kutimba, kutuang ke bak mandi. menghitung berapa ember yang kutimba agar bak mandi ini penuh.
Seolah tak ada rasa lelah, langsung kucuci semua pakaian kotor. Semua kukerjakan dengan senang hati.
Setelah semuanya selesai, rasanya gerah sekali. Kututup pintu kamar mandi yang hanya dari seng itu, belum sempat diri ini mandi.
"Prang ... prang ... " bunyi pintu kamar mandi yang keras membuatku Terkejut.
"Woy babi ... buruan" terdengar suara pelan tetapi dengan nada keras.
"Iya ... " jawabku pelan, kaget mendengar suara ayah, yang memanggilku dengan sebutan itu.
Aku segera keluar dari dalam kamar mandi, Terlihat sudah tak ada ayah, syukur lah. Takut rasanya jika bertemu ayah baruku setelah kejadian tadi.
"Buk ... sudah ada sayur ? " tanyaku berharap ibu memasakkan makanan sedap untukku.
"Belum, ibuk nyanyur nya siang,sekalian ayahmu nanti makan siang." Jawab ibu ketus yang sedang sibuk menonton tv dengan serial misteri ilahi kesukaannya.
"Tapi buk ... Erni laper "
"Di dapur ada cabe, kamu nyambel sendiri ya. Ibuk capek ... oh iya habis makan kamu, ibuk anter ke rumah nenek ya. Kamu tinggal disana."
"Iya buk ... " jawabku pelan,
Alhamdulillah ... akhirnya aku tinggal lagi bersama nenek, setidaknya nenek lebih menyayangiku di banding ibu. Sebelum ibu menikah pun, aku bersama nenek setiap hari. Ibu hanya sibuk pergi bersama om Hardi, ayah baruku saat ini.
~~~~~~
2 tahun kemudian, aku kembali dengan ibu. Ibu menjemputku mengemasi seluruh pakaianku, dan membawaku ke rumah barunya. Perumahan sederhana, namun lebih layak di banding rumah ayah.
Sekarang, aku mempunyai adik laki laki berusia 13 bulan. Dan aku, masih bersekolah di sekolah dasar kelas 2. Yang kemarin ibu sibuk menyiapkan persiapan pindah sekolah baruku.
"Ini kamarmu. " ucap ibu
Kulihat kamar itu, hanya dipan kayu beralaskan perlak tanpa kasur.
"Kok nggak ada kasur buk ? "Tanyaku
"Nggak usah cerewet, itu udah bagus. Oh iya jadwal kamu di rumah ini, sudah ibu tulis di dinding kamar. " jawab ibu ketus
"Jadwal apa yang ibu maksut, " tanyaku dalam hati
Kulihat di sisi pojok dinding kamar. Ada kertas yang menempel berisi kegiatan rumah sehari hari.
"Bangun Jam 5 pagi, jangan lupa isi bak mandi ... menyapu, mengepel, mencuci piring, menyuci semua pakaian kotor, Jangan berangkat sekolah, jika tugasmu belum kelar. Dan pulang sekolah ... langsung pulang. Momong Adek ! " kubaca isi dari jadwal itu
"Ya ampun ... ibu tak berubah, huh " ucapku sambil mengehela napas.
Kurebahkan tubuh ini ke dipan kayu, keras sekali. Namun harusku tidurkan mata ini, takut besok kesiangan. Dan ibu pasti akan mengamuk.
Kringgg ... jam weker berbunyi, sepertinya ibu yang sudah mengatur alarmnya
Terlihat langit masih gelap, kubuka pintu belakang untuk mengambil air, dan membawanya ke kamar mandi dalam. Ember cat besar kutenteng, berat sekali rasanya. Untuk seukuran badanku yang mungil.
Setelah 15 ember cat besar, akhirnya penuh juga. Kucari semua pakaian kotor lalu kucuci buru buru, takut aku telat kesekolah, karena jam sudah menunjukan jam 06:30.
Saat aku sedang sibuk mengepel ...
Brukk ... adikku yang baru belajar jalan itu jatuh, tepat di belakangku, tangisan nya menghebohkan seisi rumah.
Ibu menghampiriku ... di injaknya tubuhku, dibenturkan kepalaku ketembok ...
"Anak sialan, mengepel saja kau tak becus Er ... Adikmu sampai terjatuh, kok bisa ? " ucap ibu
"Ampun buk ... aku tak tau " jawabku.
"Kau melawan ... hah "
Kemarahan ibu semakin menjadi jadi, di pegang nya gagang lap pel tadi. Lalu di sodok nya ke mulutku, sampai keluar darah segar dari dalam mulutku.
"Ampun buk ... aku tak sengaja. " ucapku menangis menahan sakitnya
Hanum, seorang istri yang selalu percaya Tuhan sudah menentukan dirinya untuk siapa, meski jalannya salah, pahit, sampai rusak sekali pun dia berjanji akan tetap menata masa depannya sebaik mungkin ... hingga ia menemukan penawarnya.
Jin Leluhur itu pandai memilah dan memilih tubuh yang menurutnya pantas untuk dijadikan tempat kembali Jangan lupa komentar dan subcribe ya 💗
Dira tinggal bersama ibu yang menjadi wanita penghibur demi menafkahinya. Bahkan sang ibu memiliki kesehatan mental yang buruk, hal itu membuat kesalah pahaman di antara mereka ... Dira dan ibu terus menerus saling membenci. Mereka saling mengutuk hampir di setiap waktu. Ia pun berulang kali mengucap kata menyesal telah hidup bersama sang ibu saat ini dan selalu berkata ingin tinggal bersama sang ayah yang sudah dua belas tahun tidak menafkahi mereka apa lagi sekedar menemuinya. Suatu hari, dia mendapat kabar bahwa sang ayah telah meninggal dunia dan dari situlah Dira mengetahui jika dirinya ternyata bukanlah anak kandung dari sang ayah yang selama ini ia rindukan. Di hari pemakaman itu, Dira diberi sebuah buku catatan berwarna merah berisi dua belas wasiat yang harus Dira lakukan. Akankah Dira berhasil menunaikan dua belas wasiat dari sang ayah? Dan apakah hubungan Dira dengan wanita yang melahirkannya bisa kembali membaik?
Kebanyakan orang mengatakan bahwa cinta adalah hal yang indah, tetapi bagi Gina tidak demikian. Dia tidak bisa mengerti mengapa kehidupannya yang sempurna tiba-tiba menjadi seburuk neraka. Setelah mengalami keguguran dan cacat wajah, karier dan reputasinya juga hancur. Kehidupan Gina yang sempurna mulai hancur setelah dia bertemu dengan Evan. Pria itu dengan kejam menghancurkan hatinya menjadi berkeping-keping. Hati Gina benar-benar tertusuk oleh duri-duri cinta.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Maya terpaksa menggantikan posisi adik perempuannya untuk bertunangan dengan Arjuna, seorang pria cacat yang telah kehilangan statusnya sebagai pewaris keluarga. Pada awalnya, mereka hanyalah pasangan nominal. Namun, segalanya berubah ketika identitas Maya yang sebenarnya secara bertahap terungkap. Ternyata dia adalah seorang peretas profesional, komposer misterius, dan satu-satunya penerus master pemahat giok internasional .... Semakin banyak yang terungkap tentang Maya, Arjuna semakin merasa gelisah. Penyanyi terkenal, pemenang penghargaan aktor, pewaris dari keluarga kaya - ada begitu banyak pria yang menawan sedang mengejar tunangannya, Maya. Apa yang harus dilakukan Arjuna?!