/0/19486/coverbig.jpg?v=5d8b0b8507e62571a6183c6bf36c09a3)
Aisyah sebagai istri dari Ryan, yang selalu menyediakan telur mata sapi setiap hari untuk suaminya, dia merasa belum bisa menjadi istri yang baik, maka dari itu Aisyah menyetujui permintaan mertuanya untuk sang suami menikahi janda kaya raya di desa. biarlah dia menderita, asal ibu dan suami bisa bahagia, dengan menikahi Marni, maka keluarga nya tak lagi kesusahan untuk mencari sesuap nasi, keadaan suaminya pun bisa berkecukupan dengan makanan yang layak dan enak. Tidak seperti saat ini hanya bisa memakan satu telur mata sapi, yang selalu ia sediakan setiap hari. bagaimana kisah rumah tangga Aisyah? yuk lanjut baca ceritanya 🤗 kunjungi ig : Lutviana Novel
"Telur mata sapi lagi, Dek?" tanyaku pada Aisyah~istriku.
" Iya, Mas."jawabannya.
"Apa tidak ada lauk yang lain?"
"Tidak ada, Mas. Hanya ada telur itu saja yang bisa kita makan untuk sehari-hari."
Jawab Aisyah dengan menundukkan kepala-nya, namun masih dapat ku lihat binar air mata berkaca-kaca di pelupuk matanya.
Melihat itu. Aku jadi merutuki kebodohanku sendiri, suami macam apa aku ini, menginginkan makanan yang enak. Tapi, tidak bisa memberikan nafkah yang layak untuk istriku.
"Maaf, Syah. Aku terlalu banyak menuntutmu, sedangkan kamu saja tidak pernah protes, dan marah dengan nafkah 20 ribu/sehari yang aku berikan."
"Tidak apa-apa, Mas. Aku mengerti kamu pasti bosan dengan makan telur mata sapi ini setiap hari." Ucap Aisyah.
Dia adalah sosok istri yang soleha bagiku.
Namaku Ryan, sudah 3 tahun lamanya aku menikah dengan Aisyah. Namun, kami masih belum juga di anugerahi seorang anak.
Tuhan, mungkin belum bisa memercayainya pada kami, untuk memiliki seorang mahluk kecil. Sedangkan per-ekonomian kami pun masih sulit dan mencekik.
Aku yang berkerja sebagai kuli bangunan, hanya mendapat upah 120 ribu perhari. Bukan aku tak mau memberi semua upahku pada Aisyah. Tapi nyatanya uang itu sudah terlebih dahulu di kuasai oleh ibuku.
Gajiku perhari akan di berikansatu minggu sekali, setiap itu juga ibu selalu datang ke tempat kerjaku untuk mengambil gaji anak sulungnya. Awalnya aku menolak namun dia selalu mengancamku dengan kata durhaka.
"Mau ibu kutuk kamu kayak si maling kundang!" ancamnya, sejak saat itu aku pasrah jika sudah dalam genggaman ibu, bagiku akan sulit rasanya untuk mengambilnya kembali.
Ibu hanya memberi 140ribu dari gaji ku. Aku tersenyum miris, saat aku memberikan uang itu pada istriku. Namun, syukurnya dia selalu menerimanya dengan lapang dada.
"Cukuplah untuk seminggu, lagian istrimu itu jangan terlalu di kasih uang banyak, nanti manja, kalau bisa suruh dia kerja. Jangan ongkang-ongkang kaki aja di rumah. Bisanya cuma jadi beban suami saja," ujar Bu Harti~ibuku.
"Kapan. Ryan kasih Aisyah uang banyak, Bu?"tanyaku pada ibu.
Ibu memang dari dulu tidak pernah menyukai Aisyah.wanita itu pun tak merestui pernikahan kami.
Ibu Harti gelagapan menjawab pertanyaan putranya. wanita paruh baya itu nampak memutar otak liciknya untuk bisa menjawab pertanyaan dari Ryan."Ya, intinya kamu itu jangan terlalu nurut sama Aisyah. Kalau istri sering di layani lama-lama dia bisa ngelunjak sama suami, kamu itu kepala keluarga jangan mau di atur sama istri."
"Lagian Aisyah itu gak pantas menggang gaji kamu, yang pantas itu ibu, karena ibu yang sudah melahirkan kamu, kalau tidak ada ibu kamu tidak akan ada di dunia ini, Ryan." Sambungnya.
Semakinku ladeni ocehan ibu. Semakin panjang juga ia mengoceh, membahas jasa ibu yang sudah melahirkan dan membesarkan. Tapi, aku juga jadi harus bertanggung jawab atas kehidupan, Ibu, bapak tiri, dan adik-adik tiriku.
"Ryan, kamu adalah tulang punggung keluarga yang harus bertangung jawab, atas kehidupan Ibu, Bapak, serta Rani, dan Rini" Ujarnya.
Ayah kandungku memang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Namun tak lama ibu, mengabarkan akan menikah lagi dengan duda anak dua yang sekarang menjadi ayah tiriku.
"Kenapa aku yang bertanggung jawab, Bu?Bukankah kedua anak tiri, Ibu Itu masih punya Bapak. Lalu apa gunanya tua bangk*t itu di sini?" sewot Ryan.
"Jaga ucapanmu, Ryan." Sentak Bu Harti.
Dari situlah aku selalu pasrah, ibu mengambil uang gajiku untuk menyenangkan suami dan anak tirinya. Dia sama sekali tidak memikirkan perasaan putra kandungnya yang harus kesusahan menanggung semua kebutuhan para benalu yaitu bapak dan adik-adik tirinya.
_____
"Mas. Kok melamun." Ujar Aisyah menepuk pundak ku, membuyarkan lamunan menyakitkan itu.
"Kamu ga makan, Dek?" Tanyaku. Aku baru menyadari bahwa hanya ada satu piring telur mata sapi, dan nasi di meja makan.
"Aku puasa, Mas. Kan ini hari senin,"Jawabnya tersenyum.
Aisyah~istriku itu memang selalu menjalankan Sunnah puasa senin dan kamis.
Aku sebagai suaminya merasa bahwa aku lah laki-laki yang paling beruntung yang bisa memiliki Aisyah. Ia istri yang cantik luar dalam, dia tak pernah meninggikan suaranya di hadapanku, sabar dan selalu melayaniku dengan sepenuh hatinya.
Aku langsung menyatap makanan sederhana ini dengan terus menatap wajah teduh yang membuatku selalu tenang dan nyaman di sisinya.
______
"Ryan. Ibu mau bicara!"
Tiba tiba suara teriakan ibu yang datang kerumah langsung menghancurkan ketenanganku.
'Mau apa ibu kemari?'
"Ada apa, Bu?" Tanyaku sambil meredamkan emosi.
"Astaga, Ryan. Setiap hari makan telur mata sapi, ga bosan apa kamu?" Ujar Ibu.
Seraya melihat isi piring makanku yang hanya berisikan nasi dan telur.
"Sudahlah, Bu. Sebenarnya ibu mau apa kemari?"tanyaku.
"Ibu butuh modal usaha, Ryan."
"Ibu tidak lihat keaadanku dan Aisyah bagaimana? Mana ada kami uang untuk modal usaha ibu."
"Bukan itu maksud ibu, Ryan. Ibu mau kamu menikahi Marni." Ujar ibu yang membuatku kaget setengah mati.
Ibu ingin aku menikah dengan Marni, janda kaya raya yang memiliki banyak tanah.
Sewaktu dulu Marni memang selalu mengejar-ngejarku. Janda itu terpesona oleh paras tampan dan gagahku. Namun aku lebih memilih Aisyah gadis sederhana untuk menjadi istriku sekarang.
"Apa ibu sudah tak waras, Ryan ini sudah punya istri, Bu."
"Ibu tahu, ibu tak akan meminta kamu menceraikan Aisyah. Tapi dalam agama laki-laki boleh memiliki istri lebih dari satu bukan, maka ibu ingin kamu menikahi Marni. Demi ibu, Ryan." Bujuk Bu Harti, yang terus merayu putranya, untuk mau menikahi Marni.
Bu Harti terpikal orang yang tidak akan menyerah sebelum keinginannya terpenuhi. "Aisyah kamu izinkan dan rayu, Ryan untuk menikahi Marni." Ujar Ibu pada Aisyah.
Aku langsung menatap sendu wajah istriku. Aisyah yang sedari tadi hanya menunduk dan terdiam, mendengar permintaan gila ibu mertuanya. Hanya bisa meneteskan air mata, bisaku bayangan seberapa hancurnya hati Aisyah saat ini.
Di saat mertuanya meminta sang suami untuk menikahi wanita lain.
Istriku berlari dengan menyeka air mata dengan telapak tangan. Kemudian gegas dia masuk kedalam kamar kami.
Aisyah yang selalu bersikap santun dan sopan, menjunjung tinggi hormatnya terhadap suami dan mertuanya. Namun kali ini ia berlalu tanpa pamit dengan hati yang terluka meninggalkan aku, dan ibu yang masih terpaku di ruangan ini. 'Aku yakin ini adalah ide bangk*t tua itu, dia pasti meminta ibu agar aku menikahi Marni untuk keuntungan pribadinya.'
Mampir juga yuk keceritaku yang lain.
*Mati kutu ketika mereka tahu suamiku ternyata sultan
*Kang cendol ternyata miliarder
Bersambung....
Dikira kang cendol biasa ternyata miliarder. pertemuan yang tak terduga menjadi takdir yang indah. apakah putri akan mengetahui identitas Irpan?
Di Bilang Burik, miskin dan jelek. Bahkan para tetangga dan saudara sering menyebutnya siluman, karena wajahnya yang hitam bertompel, namun dengan tubuhnya putih, begitu kontras dengan wajah. Istrinya pun bahkan pernah mengira bahwa suaminya memanglah silum@n zebra. Namun semua itu hanyalah penyamaran. Nyatanya saat mereka mengetahuinya. Semua orang langsung MATI KUTU, tak menyangka bahwa pria yang selama ini, mereka hina ternyata seorang Sultan. sang CEO yang menyamar untuk meraih cinta gadis desa Kenapa pria Sultan itu harus menyamar? YANG PENASARAN LANGSUNG BACA SEMUA CERITANYA, DAN JANGAN LUPA SUBSCRIBE KASIH BINTANG 5 TAP LOVE DAN KOMENTAR 🤗
Amora Nouline selalu dibanding-bandingkan oleh sang ibu dengan kakak perempuannya sendiri bernama Alana Nouline! Dalam hal apapun Alana selalu unggul dari Amora, membuat sang Ibu lebih menyayangi Alana dibandingkan dengan Amora. Ketika dihadapkan dengan posisi sang ayah yang sakit parah dan memerlukan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, Ibu dan kakak Amora sepakat untuk membujuk agar Amora menjual dirinya demi pengobatan sang ayah. Dengan hati teriris perih, terpaksa dan penuh ketakutan, Amora akhirnya menuruti keinginan ibu dan kakaknya demi kesembuhan sang ayah! Sialnya, malam itu laki-laki yang membeli Amora adalah seorang mafia dingin yang meskipun wajahnya teramat tampan namun wajah itu terlihat sangat menakutkan dimata Amora.
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."