/0/19483/coverbig.jpg?v=2770a2010dd145ce2663b5a85a3fb3ce)
**Sr. Arsian** kembali ke desanya setelah bertahun-tahun mengabdikan diri di kota. Disambut hangat oleh keluarga dan teman-teman lama, Arsian merasa terkejut dengan perubahan yang terjadi di desanya. Infrastruktur yang lebih modern, masuknya teknologi, dan perubahan sosial yang signifikan membuatnya merasa seperti orang asing di tempat yang seharusnya ia kenal baik. Meskipun demikian, sebagai superior baru di komunitas religius setempat, Arsian mulai merancang program-program sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Suatu hari, Arsian menerima kabar mengejutkan bahwa **Daniel**, sahabat lamanya yang telah lama tidak terdengar kabarnya, akan datang ke desanya. Daniel, seorang arsitek sukses di Jakarta, kembali ke desa dengan harapan bisa membantu proyek-proyek sosial yang digagas oleh Arsian. Pertemuan kembali mereka setelah bertahun-tahun membawa gelombang nostalgia dan kebahagiaan, mempererat kembali ikatan persahabatan mereka. Bersama-sama, Arsian dan Daniel memulai proyek pembangunan sekolah dan fasilitas kesehatan yang lebih modern di desa mereka. Arsian menggunakan pengaruhnya di komunitas religius untuk menggalang dukungan, sementara Daniel menggunakan keahliannya sebagai arsitek untuk merancang dan mengawasi pembangunan. Mereka berdua berbagi visi yang sama: menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Perjalanan mereka tidaklah mudah. Mereka menghadapi berbagai rintangan, mulai dari birokrasi yang rumit hingga resistensi dari beberapa pihak yang merasa terganggu dengan perubahan. Beberapa orang di desa merasa skeptis dengan niat baik mereka, sementara yang lain khawatir bahwa modernisasi akan merusak tradisi dan budaya lokal. Namun, Arsian dan Daniel tidak menyerah. Dengan kerja keras dan dedikasi, mereka terus berusaha mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Proyek pembangunan sekolah menjadi salah satu keberhasilan terbesar mereka. Sekolah yang modern dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai kini menjadi tempat belajar yang nyaman bagi anak-anak desa. Anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki akses pendidikan yang baik kini bisa belajar dengan lebih baik. Keberhasilan ini memberikan semangat baru bagi Arsian dan Daniel untuk terus melanjutkan proyek-proyek lainnya. Di tengah kesibukan mereka, Arsian dan Daniel sering kali mengambil waktu untuk merenung dan berbicara tentang kehidupan. Mereka memperdalam ikatan persahabatan mereka, saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain untuk terus bekerja keras dan menghadapi setiap tantangan dengan keberanian dan keteguhan hati. Percakapan mereka tidak hanya tentang proyek, tetapi juga tentang nilai-nilai hidup dan tujuan mereka ke depan. Saat proyek pembangunan fasilitas kesehatan dimulai, mereka kembali menghadapi tantangan. Birokrasi yang rumit dan kurangnya dukungan dari beberapa pihak membuat prosesnya berjalan lambat. Namun, dengan strategi yang tepat dan kerja sama yang solid, Arsian dan Daniel berhasil mengatasi masalah-masalah tersebut. Mereka juga melibatkan lebih banyak anggota komunitas dalam proyek ini, sehingga semakin banyak orang yang merasa memiliki dan mendukung perubahan yang terjadi. Keberhasilan proyek-proyek mereka menarik perhatian pihak luar. Beberapa organisasi non-profit dan lembaga pemerintah mulai menawarkan bantuan dan dukungan. Arsian dan Daniel menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan proyek-proyek mereka berjalan dengan lancar dan berkelanjutan. Kerja sama ini tidak hanya membantu dari segi finansial, tetapi juga memberikan pengetahuan dan sumber daya yang lebih luas. Meskipun telah mencapai banyak keberhasilan, mereka tidak luput dari krisis. Suatu ketika, desa mereka dilanda bencana alam yang merusak sebagian besar infrastruktur yang telah mereka bangun. Arsian dan Daniel harus bekerja lebih keras lagi untuk memulihkan kondisi desa dan memastikan bantuan segera datang. Krisis ini menguji keteguhan hati mereka, tetapi juga memperkuat solidaritas di antara penduduk desa. Dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, desa mulai bangkit kembali. Arsian dan Daniel, bersama komunitas, membangun ulang apa yang hancur dan bahkan membuatnya lebih baik dari sebelumnya. Proyek-proyek mereka tidak hanya memberikan manfaat material, tetapi juga menumbuhkan semangat kebersamaan dan harapan baru bagi seluruh desa. Pertemuan kembali dengan Daniel adalah anugerah bagi Arsian. Kehadiran Daniel membawa semangat baru dan energi positif yang membuat segala sesuatunya terasa lebih ringan dan menyenangkan. Bersama-sama, mereka tidak hanya berhasil mewujudkan banyak proyek penting, tetapi juga memperkuat persahabatan mereka yang telah lama terjalin. Kisah mereka mengajarkan bahwa cinta, persahabatan, dan dedikasi dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam masyarakat. "Kembali ke Akar: Kisah Arsian dan Daniel" adalah sebuah cerita tentang cinta, persahabatan, dan dedikasi untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat. Novel ini menunjukkan bahwa dengan semangat.
Di sebuah desa kecil di pinggir kota, hiduplah dua anak yang
penuh semangat dan impian. Desa itu, dengan hamparan ladang hijau dan sungai
yang mengalir jernih, menjadi saksi bisu persahabatan Arsian dan Daniel. Sejak
kecil, mereka tak terpisahkan, berbagi tawa dan cerita, serta merangkai
mimpi-mimpi masa depan di bawah langit yang biru.
Arsian adalah seorang gadis kecil dengan rambut hitam
panjang yang selalu diikat kuda. Matanya yang besar dan penuh semangat selalu
bersinar, mencerminkan kegembiraan dan antusiasmenya terhadap kehidupan. Dia
sering terlihat berlari-lari di ladang, tertawa lepas saat angin menerpa
wajahnya. Sejak usia dini, Arsian sudah memiliki keinginan kuat untuk menjadi
seorang dokter. Dia ingin membantu orang-orang di desanya yang sering kesulitan
mendapatkan perawatan medis. Setiap kali ada yang sakit, Arsian kecil akan
dengan sigap mencoba membantu, meskipun hanya dengan membawakan air atau
sekadar memberikan semangat.
Di sisi lain, Daniel adalah anak laki-laki yang cerdas dan
penyayang. Rambut coklatnya yang selalu berantakan dan senyumnya yang ramah
membuatnya mudah disukai siapa saja. Daniel senang membaca dan menulis, sering
kali ia terlihat duduk di bawah pohon besar di dekat sungai, mencatat
cerita-cerita yang terlintas di pikirannya. Dia bermimpi menjadi seorang
penulis terkenal, ingin menceritakan kisah-kisah indah tentang desa mereka dan
petualangan yang mereka alami.
Setiap sore, setelah menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan
membantu orang tua mereka, Arsian dan Daniel akan bertemu di tepi sungai.
Mereka akan berlari menuju bukit kecil di pinggir desa, tempat favorit mereka
untuk menyaksikan matahari terbenam. Dari atas bukit, mereka bisa melihat
seluruh desa, ladang yang terbentang luas, dan sungai yang berkelok-kelok. Warna
oranye dan merah dari matahari yang tenggelam perlahan-lahan menjadi latar
belakang yang sempurna untuk mimpi-mimpi mereka.
"Daniel, lihat betapa indahnya matahari terbenam hari ini,"
kata Arsian sambil duduk di atas rumput, matanya menatap lurus ke arah matahari
yang mulai menghilang di balik bukit.
"Benar, Arsian. Ini selalu menjadi momen favoritku," jawab
Daniel, duduk di sampingnya. "Aku selalu berpikir, suatu hari nanti aku akan
menulis buku tentang tempat ini, tentang kita, dan semua petualangan yang kita
alami."
Arsian tersenyum, "Dan aku akan menjadi dokter yang hebat.
Aku akan membantu banyak orang di desa ini dan mungkin di tempat-tempat lain
juga."
Mereka berdua tertawa, menikmati momen itu. Bagi Arsian dan
Daniel, masa kecil mereka adalah masa penuh keajaiban dan kebahagiaan. Setiap
hari adalah petualangan baru, setiap momen adalah kesempatan untuk belajar dan
bermimpi.
Ketika malam tiba dan bintang-bintang mulai bermunculan di
langit, mereka akan berbaring di rumput, menatap bintang-bintang itu sambil
berbisik tentang impian mereka. Arsian sering kali bercerita tentang bagaimana
dia akan menemukan obat-obatan baru dan menyelamatkan nyawa, sementara Daniel
akan menceritakan rencananya untuk menulis novel-novel yang menginspirasi
banyak orang.
Kehidupan di desa kecil itu mungkin sederhana, namun bagi
Arsian dan Daniel, itu adalah dunia yang penuh dengan kemungkinan tak terbatas.
Mereka yakin bahwa dengan kerja keras dan semangat yang tak pernah padam,
impian-impian mereka akan menjadi kenyataan.
Hari-hari berlalu dengan cepat, namun kenangan masa kecil
itu selalu terpatri dalam hati mereka. Desa kecil di pinggir kota itu adalah
tempat di mana semuanya dimulai, tempat di mana mimpi-mimpi pertama kali
dirajut, dan tempat di mana persahabatan sejati dibangun.
Meskipun masa depan masih penuh dengan ketidakpastian,
Arsian dan Daniel tahu bahwa selama mereka bersama, tidak ada yang tidak
mungkin. Mereka berdua adalah bukti hidup bahwa impian besar bisa lahir dari
tempat yang paling sederhana, dan bahwa persahabatan sejati adalah kekuatan
terbesar yang bisa dimiliki seseorang dalam hidup.
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?