Warning...!! Bacaan untuk 18++. Kisah perjalanan seorang pemuda bernama dewa yang penuh dengan kenikmatan dan kehangatan dari wanita wanita di sekitarnya. Nggak pakai basa basi bagi yang suka dengan cerita 18++ silahkan lanjut baca,untuk yang tidak suka harap skip saja. Selamat membaca dan jangan lupa sediakan tisu ya hehehe
Sekali lagi author tekankan untuk para pembaca yang masih di bawah umur harap jangan baca kisah ini ya....!!
Bagi yang sudah cukup umur silahkan menikmatinya,,,dan jangan lupa sediakan tissue juga hehehe...
Perkenalkan namaku dewa,saat ini usiaku 18 tahun namun aku masih kelas dua Smk jurusan akuntansi karena sempat berhenti satu tahun setelah lulus SMP akibat kurang biaya.
Saat ini aku tinggal ikut pakde Darmaji,dia adalah kakak sulung ayahku,pakde lah yang menanggung biaya sekolahku sekarang namun sebagai imbalan aku harus membantunya mengurusi peternakan dan perkebunan miliknya yang cukup besar karena pakde juga sering bolak balik ke Kalimantan untuk mengurusi perkebunan sawit miliknya di sana.
Pakde Darmaji selalu mengajariku untuk tekun dan bekerja keras karena kata dia kalau aku mau sukses di masa depan aku harus bekerja keras mulai dari waktu masih muda seperti sekarang ini, hal itu lah yang selalu aku ingat dan membuatku tak mau mengeluh meskipun terkadang sangat capek kalau pulang sekolah harus membantu pekerjaan di kandang kambing.
Awalnya semua berjalan baik baik saja sampai semuanya berubah saat pakde mengalami stroke setengah tahun lalu membuatnya hanya bisa berbaring saja di kamar.
Sejak saat itu sikap Bude Rini berubah drastis padaku,Aku tahu sejak awal kehadiranku di rumahnya dia sudah tidak suka padaku namun semakin menjadi jadi setelah suaminya terkena stroke,dia sekarang sering marah marah nggak jelas padaku bahkan sering menyuruhku mengerjakan pekerjaan rumah seperti nyuci piring,ngepel lantai dan lain lain.
Terpaksa aku terima saja perlakuan Bude yang seperti itu karena aku nggak tahu lagi harus ikut siapa setelah ibuku meninggal dua tahun lalu,mau ikut ayah pun aku juga nggak pernah tahu sosok ayahku itu seperti apa karena kata ibu ayah meninggal di perantauan saat aku masih balita.
Dewi anak budhe Rini yang setahun lebih muda dariku juga ikut ikutan ibunya memperlakukan aku seenaknya,dia sering menyuruhku mengerjakan tugas tugas sekolahnya karena kami satu kelas.
Dirumah itu selain ada pak Dhe,Bu Dhe dan Dewi masih ada juga mbak Novia namun sekarang dia sedang kuliah di semarang,dia adalah anak pakde Darmaji dari istri pertamanya,mbak via itu berbeda dengan budhe dan Dewi,dia sangat baik padaku,dia sering ngasih jajan sama aku kalau pas lagi liburan di rumah,dia orangnya juga sangat ramah padaku.
Malam itu badanku terasa sangat lelah sekali karena sepulang sekolah aku mencacah rumput untuk membuat silase sore harinya masih di suruh ngepel lantai rumah oleh budhe Rini.
Saat aku sedang rebahan di kamarku tiba tiba budhe datang mengetuk pintu kamarku.
***Sekedar informasi kamarku terpisah dari bangunan utama rumah,letaknya di bagian belakang dekat dengan kandang kambing,awalnya kamarku ini adalah gudang,aku terima saja di suruh tinggal di kamar itu karena bagiku itu sudah cukup yang penting ada tempat tinggal***.
" Maaf budhe ada apa ya malam malam begini" ucapku setelah membukakan pintu kamarku
" Nggak ada apa apa..." Sahut Bu Dhe ketus lalu masuk ke dalam kamarku dan mengunci pintu.
Aku hanya bisa diam saja karena takut kena omel kalau banyak nanya lagi.
" Dewa...kamu buka celana terus tidur" ucap Bu dhe.
" Maksud Bu dhe...?" Aku yang kebingungan masih diam mematung.
" Jangan banyak nanya...cepetan..!! Kalau masih mau tinggal disini kamu nurut." Seru Bu Dhe setengah membentak dengan ekspresi wajah yang aneh.
" Ba..baik Bu Dhe" dengan agak gemetar aku terpaksa menuruti permintaan bu dhe Rini,Aku buka celanaku dan tiduran sesuai permintaanya.
Setelah aku tidur telentang di kasur tanpa ku duga Bu Dhe langsung memegang kemaluanku dan mengocoknya dengan lembut,perlahan namun pasti kemaluanku mulai bereaksi dan menegang dengan sempurna.
Belum sempat aku menyadari situasi yang terjadi Bu Dhe bangun berdiri melangkahi tubuh bawahku,dia mengangkat daster panjangnya hingga membuat aku dapat melihat paha mulusnya yang putih.
"Jangan lihat lihat...Merem" bentak budhe saat sadar mataku tertuju ke area pahanya.
Lagi lagi aku hanya bisa menuruti permintaan bu dhe,mau berontak namun aku teringat oleh ancaman Bu Dhe tadi.
Entah apa yang di lakukan oleh Bu Dhe namun aku merasakan kalau ujung kemaluanku bergesekan dengan benda lembut kenyal dan basah.
Tak lama aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya,ujung kemaluanku terasa sangat geli namun begitu terasa enak karena seperti terjepit oleh sesuatu yang hangat dan lembab namun terasa sangat erat mencengkram batang kemaluanku.
" Uhhhhh" bersamaan dengan itu aku mendengar suara lenguhan Bu Dhe Rini,badan Bu Dhe Rini diam mematung di atas tubuhku untuk beberapa saat.
Tak lama kemudian aku seperti merasakan badan Bu Dhe Rini mulai bergerak dan membuat kemaluanku terasa begitu nikmat,aku beranikan diri membuka mata,aku lihat kepala Bu Dhe mendongak ke atas sambil terus bergerak naik turun.
Semakin lama gerakan Bu Dhe semakin cepat dan tak beraturan,sambil terus bergerak naik turun tangan Bu Dhe sesekali aku lihat meraba dan meremasi bagian dadanya yang ikut bergoyang seirama dengan gerakan tubuhnya
" Uh..uh..uhh..." Lenguh Bu Dhe Rini sambil terus bergerak naik turun dengan cepat.
" Ooouuuhhhhhh" tak lama Bu Dhe Rini melenguh panjang lalu berhenti bergerak,tubuhnya bergetar untuk beberapa saat namun setelah itu dia terdiam dengan nafas yang masih ngos ngosan.
" Kamu jangan berani berani ngomong sama siapapun tentang kejadian hari ini,,kalau sampai kamu kasih tau orang lain aku pastikan kamu pergi dari rumah ini" ucap Bu Dhe rini dan Tak lama kemudian dia bangun dari atas tubuhku dan pergi begitu saja meninggalkanku dengan kondisi kemaluanku yang masih berdiri tegang.
Dalam hati sebenarnya aku merasa kecewa dan marah dengan apa yang di lakukan oleh Bu Dhe Rini barusan namun aku hanya bisa menahannya saja.
Aku pakai celanaku lagi dan mencoba untuk tidur,namun entah mengapa aku justru terbayang bayang rasa nikmat yang tadi aku rasakan,perasaanku juga nggak nyaman karena kemaluanku masih menegang dengan kerasnya.
Ahirnya secara naluriah ku kocok kemaluanku sambil membayangkan apa yang aku rasakan tadi.
Sekitar sepuluh menit kemudian aku merasakan ada yang mendesak ingin keluar dari dalam kemaluanku,aku semakin mempercepat kocokan yang semakin terasa begitu nikmat.
" Uuuhhhhh" aku tak bisa menahan lenguhan saat cairan putih kental muncrat beberapa kali dari kemaluanku.
Perasaanku jadi sangat lega dan nikmat setelah itu aku bersihkan cairan itu dengan baju kotor yang belum aku cuci.
Setelah semua beres dan bersih akupun memilih untuk tidur karena besok pagi aku harus berangkat ke ladang pagi pagi untuk memotong rumput buat pakan kambing.
Warning....!!akan banyak adegan dewasa jadi yang dibawah 18 jangan baca...! Kisah seorang pemuda desa yang baru pulang dari kuliahnya berniat untuk melanjutkan dan menyelamatkan bisnis orang tuanya yang sedang di ambang kebangkrutan. Namun sepulangnya dia dari kota dia sering mendapat godaan dari wanita wanita di desa itu yang kebanyakan cantik dan sintal. Jadi akankah usaha orang tuanya akan bisa dia selamatkan atau justru akan tenggelam dengan kenikmatan dan melupakan niat awalnya..? Mari kita sama sama lihat kelanjutan kisahnya
"Kau pikir aku mau menjadi istrimu?" Rose tertawa mencemooh. "Not in milions time." "Ya, Rose. Kau akan menggantikan Rosa! Aku tidak butuh dirimu menjadi istriku karena aku hanya perlu kau berdiri di sana menggantikan Rosa!" Ucapan Robert penuh penekanan. "Kau tahu apa yang terjadi jika menolakku? Pertama, aku akan menjaukan Kenzie dari jangkauanmu, kedua, aku akan membuat Romeo ayahmu di deportasi, ketiga, aku akan menjual dirimu ke rumah bordil!"
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Suara Renata kini mendesah saat ciuman pria muda itu mendarat di lehernya, sambil tangannya kini meremas buah dadanya yang tertutup kaos oblong itu, sofa yang sudah tua di ruang tamu di rumah sederhana itu nampak sesak dan bergoyang saat dengan nakalnya tangan Eka meremas dan memilin sekujur tubuh gadis itu “Maaaas…..”
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."