Rizal seorang duda yang bekerja sebagai operator data disalah satu sekolah swsata. memngimpikan istri yang mau menerima dirinya dengan kedua anak - anaknya. Dia tengah menjaling seorang gadis yang berusia 4 tahun lebih tua darinya. Namun banyak rintangan yang nharus dilaluinya untuk bersama dengan gadis impiannya itu. Mampukah seorang Rizal memperjuangkan cintanya ???
" Aku hanya ingin seorang wanita yang mau menerima aku apa adanya !" ucapanku pada Misra yang duduk dihadapanku.
" Aku mengerti dengan keadaanmu, sebagai seorang sahabat juga ingin melihat kamu mendapatkan yang terbaik !" Misra membalas dengan tersenyum.
Kantin Kantor Dinas Pendidikan saat itu masih sepi, saat saya dan Misra menikmati makan siang.
Kami kadang kesini bersama untuk urusan yang sama. Mengenai data sekolah ataupun data siswa.
Saat itu Aku dan Misra sama - sama berprofesi sebagai operator data di sekolah yang berbeda.
Perkenalanku dengan Misra lewat Kepala Sekolahnya tempat dimana dia mengajar.
Karena sebuah laporan yang harus diselesaikan, sehingga Kepala sekolahnya menyarankan agar dia menghubungiku dan belajar padaku.
" Assalamualaikum, Maaf ini dengan Pak Rizal ini ? " suara dari seberang telepon.
" Waalaikumsalam, Iya benar. Ini dengan siapa ya ? balik bertanya pada suara itu.
" Maaf mengganggu Pak, saya Misra Operator SMA Bonerate"
" Ada yang ingin saya tanyakan soal laporan yang diminta oleh dinas provinsi !" lanjutnya.
"Apa bisa kita ketemu biar Pak Rizal menunjukkan cara pengerjaannya !" pinta Misra padaku.
" O iya bisa, bilang saja kapan dan tempatnya dimana !" akupun langsung memenuhi permintaannya.
" Bagaimana kalau di Cafe Indihome yang di jalan Pettarani !" lanjutnya dari seberang telpon
" Boleh, besok jam 2 saja ya !" jawabku singkat.
Jam dinding menunjukkan di angka 13.30 wita, aku pun bergegas menuju Cafe Indihome tempat dimana aku dan Misra akan bertemu untuk membantunya menyelesaikan sebuah laporan.
hanya butuh 15 menit untuk menjangkau tempat tersebut. Sesampainya disana aku pun langsung masuk.
Didalam ternyata Misra sudah.
Dia bersama 3 orang temannya. Dan kebetulan Ibu Zaenab Kepala Sekolahnya bersamanya.
" Duduk Pak Rizal !' Bu Zaenab menyambutku dengan senyum manisnya
Aku mengambil duduk disamping Bu Zaenab.
" Misra, inilah Pak Rizal !" Bu Zaenab memperkenalkanku pada Misra dan kedua gurunya lagi yang bernama Yupi dan Jum.
" Pesan saja dulu minum atau makanan !" Bu Zaenab menyodorkan daftar menu.
" Kalau saya kopi saja, bu !" ucapku pada seorang pelayan cafe.
" Bagaimana laporannya, sudah selesaikah ? " tanyaku pada Bu Zaenab dan Misra yang mengutak - atik laptopnya.
" Nai itu dia Pak, ada yang masih membingungkan buat kami !" Misra membuka suaranya sambil membalikkan laptopnya ke arahku.
" Oh, ini !' kataku begitu melihat laporannya di layar laptop
" Ini sebenarnya mudah, cuma memang awal melihat dan mengerjakannya membingungkan !" sambil mulai memperlihatkan caranya pada Bu Zaenab dan Misra yang serius memperhatikan.
" Bagaimana sudah dimengertikan caranya !" aku bertanya pada keduanya yang tengah asyik memperhatikan.
" Ternyata mudah ya, tapi kemarin kok tidak bisa - bisa !" Misra berkata sambil kembali membalikkan laptopnya
" Alhamdulillah, berarti kami tidak salah orang, pak !" Bu Zaenab berkata sambil meraih sepotong pisang goreng yang tadi sempat di makannya.
" Kita sama - sama belajar, mungkin ibu - ibu ini lebih dulu mengenal dunia data sekolah dari saya !" aku merendah di hadapan mereka.
" Aku belum cukup 4 bulan menjadi operator data di sekolahku !" lanjutku pada Bu Zaenab.
Akhirnya akupun semakin akrab dengan Misra. Dan baru aku tahu kalau dia juga mengajar dan operator di sekolah lain. SMP / SMA Bonerate yang terletak di pemukiman Pecinan sana.
Dan sebentar Misra akan kembali kampung untuk melangsungkan pernikahan.
Jadi selama dia di kampung tugasnya akan dilaksanakan oleh teman satu sekolahnya.
Pertemuan pertama di Cafe Indihome membuat aku dan Misra semakin sering bertemu untuk bersama - sama bekerja membuat laporan.
" Bu Misra, sekolah butuh guru ekonomi !"
" Siapa tau saja ada teman kamu guru ekonomi mau mengambil jam tambahan ?" aku bertanya pada Misra yang duduk di hadapanku.
" Seperti ada, tapi nanti saya tanyakan dulu pada guru itu "
"Siapa tau dia mau !" jawabnya padaku yang tengah meneguk kopi panas.
Pagi yang cerah hari ini, saat telpon selulerku berbunyi. Kulihat nama Misra di layar hpku
" Assalamualaikum, Bu !" mengucapkan salam
" Waalaikumsalam !"
" Pak, guruku bersedia mengajar di sekolahnya Pak Rizal !"
" Namanya Ibu Yuda, orangnya sangat baik dan pengalaman !" lanjut Misra dari seberang telepon.
" Alhamdulillah kalau begitu !" berucap syukur dan sangat berterima kasih pada Misra
" Kirim alamat sekolahnya, pak "
" Biar Bu Yuda langsung kesana !" lanjut Misra sebelum menutup telponnya.
Setelah menerima telpon dari Misra, aku pun langsung menuju ke sekolahan, dan bertemu dengan kepala sekolah untuk melaporkan kalau aku telah mendapat guru ekonomi pengganti Ibu Nuraeni.
" Alhamdulillah kalau sudah ada pengganti Bu Nuraeni, kasian siswa kalau terlalu lama tidak belajar ekonomi !" kata Pak Latif yang merupakan kepala sekolah tempat aku mengajar.
" O iya, Pak Rizal hari ini ada pertemuan Kepala Sekolah di dinas!"
" Bisakan kamu gantikan saya, soalnya hari ini saya lagi kurang enak badan !" Pak Latif mengutusku untuk menggantikan dirinya.
" Bisa pak. Memang pertemuannya jam berapa ?" tanyaku pada Pak Latif
" Sebentar setelah Dhuhur di SMA Negeri 6 !" kata Pak Latif.
Setelah melapor, akupun ke ruanganku untuk memeriksa data - data yang ada di aplikasi data sekolah. Inilah keseharianku. Bekerja sebagai seorang operator data sekolah.
Pekerjaan yang kadang diburu waktu untuk menyelesaikan keakuratan data siswa dan guru - guru.
Belum lagi jika dikejar oleh cut off. Waktu yang ditentukan oleh Kementerian Pendidikan Pusat untuk segera melakukan sinkronisasi. Jika telat maka fatal akibatnya
Saat aku tengah sibuk didepan laptop dengan data - data yang ada di dalam aplikasi data.
Tiba - tiba telepon selulerku berbunyi.
Sebuah nomor telepon tak bernama muncul di layar hpku. Biasanya aku enggan menerima telepon dari orang yang tidak aku kenal. Apalagi aku tengah sibuk bekerja mengelola data siswa yang masih banyak invalid datanya.
Namun aku teringat calon guru ekonomi yang akan mengajar di sekolah kami.
" Assalamualaikum..!" mengucapkan salam
" Waalaikumsalam..!" suara seorang wanita dari seberang sana.
" Ini Pak Rizal, ya ?" tanya wanita itu
" Iya betul, maaf ini dengan siapa ?" berbalik bertanya pada wanita itu.
" Aku, Yuda yang ingin mengajar pelajaran ekonomi di sekolah Pak Rizal !" jawabnya.
" Sekolah bapak dimana nih "
" Aku sekarang ada di alamat yang diberikan oleh Bu Misra !"
" Cuma saya tidak melihat sekolahnya !" lanjutnya.
" O iya, ibu sekarang posisinya dimana ya ?" aku bertanya pada wanita tersebut
" Aku sekarang ada di depan toko Sulawesi Baru, pak !" jawabnya singkat.
" Oke, ibu di sana saja. nanti aku yang keluar jemput ibu !" pintaku pada Bu Yuda
Aku pun bergegas keluar menemui. dari jauh aku melihat seorang wanita tengah berdiri dibawah teriknya matahari.
" Ibu Yuda ?' " tanyaku ketika aku sudah berada di dekatnya
" Iya !" jawabnya singkat
" Mari bu, sekolah kami berada di dalam lorong kecil itu !" sambil menunjuk sebuah gang kecil.
Kami pun berjalan beriringan. Selama berjalan menuju ke sekolah aku selalu melirik Ibu Yuda, tanpa sepengetahuannya.
Entah mengapa berjalan dengan Ibu Yuda ada sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang muncul dalam hatiku.
Kehidupan rumah tangganya dalam keadaan bahaya. Seorang Monica muncul kembali diantara Rianti dan Randy. Wanita itu membawa dendam kesumat, lantaran Randi memilih menikahi Rianti. Monica merasa pengorbanananya di masa lalu tidak ada harganya dipandangan mata Randi. Dia menagih janji yang pernah diucapkan Randi. Namun Randy mengingkari jika dia pernah berjanji akan menikahinya. Dapatkah Rianti mempertahankan keutuhan rumah tangganya?"
Nadia Pamungkas saat ini sedang mengenyam bangku kuliah di Jakarta, dia pikir ide kedua orang tuanya menyuruh tinggal bersama kakak Tasya bukanlah suatu ide buruk. Namun ternyata Ini merupakan malapetaka besar bagi dirinya juga keluarganya terutama kak Tasya. Tasya menikah dengan Aldo pria blasteran Indo Jerman, karena dulu Tasya kuliah di Jerman keduanya akhirnya bertemu kemudian menikah. Kini keduanya sama-sama bekerja di salah satu perusahaan besar di Jakarta. Awalnya tampak biasa, Nadia pun merasakan tidak ada yang janggal dengan suami kakaknya dia begitu baik dan perhatian beda dengan kakaknya yang selalu sibuk, namun semakin lama Aldo berubah dia menunjukkan ketertarikannya pada Nadia, hingga pada akhirnya mereka melakukan satu kesalahan besar. Bagaimana kisah selanjutnya?
Bella berpikir setelah perceraian, mereka akan berpisah untuk selamanya - pria itu bisa menjalani hidupnya dengan caranya sendiri, sementara dia bisa menikmati sisa hidupnya. Namun, takdir memiliki rencana lain. "Sayangku, aku salah. Maukah kamu kembali padaku?" Pria itu, yang pernah sangat dicintainya, menundukkan kepalanya yang dulu bangga dengan rendah hati. "Aku mohon, kembalilah padaku." Bella dengan dingin mendorong buket bunga yang pria itu tawarkan padanya dan menjawab, "Sudah terlambat. Nasi sudah menjadi bubur!"
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.