/0/14368/coverbig.jpg?v=44b5a7a8a3830309b84f1d7d570e1116)
Kehidupan rumah tangganya dalam keadaan bahaya. Seorang Monica muncul kembali diantara Rianti dan Randy. Wanita itu membawa dendam kesumat, lantaran Randi memilih menikahi Rianti. Monica merasa pengorbanananya di masa lalu tidak ada harganya dipandangan mata Randi. Dia menagih janji yang pernah diucapkan Randi. Namun Randy mengingkari jika dia pernah berjanji akan menikahinya. Dapatkah Rianti mempertahankan keutuhan rumah tangganya?"
Malam semakin larut,
Alam semesta diselubungi kesunyian,
suara hewan malam menjadi hiasannya,
rembulan di cakrawala menggantung pucat,
Sesekali bersembunyi di balik mega,
Angin malam menusuk hingga kedalam ke tulang,
Kehidupan terus berjalan,
Nasib anak manusia telah pun digariskan.
Di siang hari sang mentari begitu angkuh memancarkan sinar,
panas seakan ingin mem bakar.
Seorang gadis manis dengan rambut sebahu, tengah berjalan tergesa - gesa dibawah teriknya matahari. Sesekali di dalam hatinya menggerutu, karena menahan panas yang seakan membakar.
Kota M, siang ini memang cuacanya begitu panas. Mungkin karena musim kemarau telah tiba.
"Maya, tunggu jangan terlalu cepat langkahmu!" teriak gadis itu pada temannya yang terus berjalan tanpa menoleh ke arah suara yang seakan ingin mencegah langkahnya.
"Huft, bukan main panasnya hari ini!" kesahnya gadis itu setelah berada di dekat temannya yang lebih dahulu sampai di halte bis.
"Lambat amat sih jalan kamu Ris, kayak siput tau!" tegur Maya pada Risa yang terus menggerutu.
" Hei, jangan asal ngomong ya, kamu tuh yang terlalu cepat langkahmu!" ketusnya pada Maya
"Hari ini panas banget, kerongkongan jadi kering nih, mana penjual minuman gak ada lagi nongkrong!"
"Iya, kok tumben nih Pak Wahyu gak ada berjualan!" ucap Risa membenarkan Maya.
"Ris, sore kamu ada gak acara?" tanya Maya
" Gak ada, emang kenapa May, mau ngajak aku makan ya!" jawab Risa pada Maya yang memperhatikan orang yang berlalu lalang di hadapan mereka.
" Kamu tuh ya, soal makan saja yang dipikirkan, tapi badan gitu - gitu aja, gak pernah gemuk!"
" Ini namanya langsing, May!" bela Risa.
"Gak, kebetulan entar sore tante Tati, teman mama, tuh adain acara syukuran kecil, karena anaknya lulus dan diterima di Perguruan Tinggi Negeri!" jelas Maya.
" Wah, ini namanya makan - makan tau, hehehe!" tawa kecil Risa.
" Dasar kamu ya, tukang makan tapi tubuh gak pernah gemuk!" tukas Maya
"Mau gak ikutan sebentar sore!" tanya Maya dengan nada agak keras.
"Mau dong, May !' balas Risa.
Sore hari pun tiba, Risa dan Maya bersama Ibu Maya, Nora menuju ke rumah tante Tati. Tidak terlalu banyak yang datang. Menurut tante Tati dia tidak mengundang hanya memanggil beberapa teman saja.
"Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam!" orang - orang yang ada didalam rumah Tante Tati hampir bersamaan menjawab salam mereka.
"Yuk, masuk sini, !" Tante Tati mempersilahkan tamunya masuk.
"Terima kasih ya, sudah mau datang!" kata tante Tati dengan senyum manis menyambut tamunya itu.
"O iya Tante, ini teman May, yang selalu saya bicarakan itu!" jelas May pada Tante Tati sambil memperkenalkan Risa.
"Hmm, ya ya, gimana kabar kamu Risa, perkenalkan, aku Tati. Panggil aja Tante Tati!" sambil menyodorkan tangan berkenalan dengan Risa.
"Silahkan, langsung saja di cicipi hidangan ala kadarnya, maklum cuma acara kecil - kecil!" lanjut Tante Tati pada tamunya.
" Anggap seperti di rumah sendiri!" lanjutnya
Sepeninggalan Tante Tati, Risa menarik tangan Maya.
" Kamu tuh ya, omongin apa aja soal aku sama Tante Tati?" tanya Risa ingin tahu.
"Gak ada yang serius cuma bilangin, aku tuh punya sahabat bernama Risa, sudah seperti saudara!"
" Anaknya baik !" ucap Maya singkat
" Gak, percaya aku. pasti ada apa - apa nih !" ujarnya merasa ada sesuatu yang disembunyikan sahabatnya ini.
Pertanyaan - pertanyan bermunculan dibenaknya. Tidak mungkin Maya cerita soal ke Tante Tati kalau tidak ada sesuatu. Dan Risa pun baru kenal Tante Tati hari ini. Di acara syukurannya.
Berbagai macam pertanyaan terus bermunculan seakan ingin mendapatkan jawaban.
Dan kenapa pula Maya, mengajaknya ke acara syukuran ini.
Nafsu makannya nyaris hilang, namun karena Risa memang orangnya suka makan. Maka pertanyaan - pertanyaan yang bermunculan itu ditepis dan mencoba menikmati hidangan yang disediakan tuan rumah. Mubazir kalau tidak dimakan.
Satu persatu para tamu pulang, sekarang tinggal Risa, Maya dan mamanya.
"Aduh, terima kasih banyak ya kalian sudah mau datang!" kata Tante Tati yang duduk didepan mereka.
"Makasih juga tante!" ucap Risa sambil tersenyum.
"Risa nih satu kuliah ya dengan Maya?"
"Iya Tante, satu fakultas malah dengan Maya!" kata Risa
" Tante mau tanya sesuatu sama kamu Ris, itupun kalau kamu gak keberatan jawab!" kata Tante Tati pada Risa.
" Boleh, apa tuh tante!' ucap Risa.
" Gini, kamu kenal gak cewek bernama Mira, Mirna atau Vira?'" tanya tante Tati
" Gak, Tante. Mang mereka kenapa?" balik bertanya pada tante Tati yang memandangnya.
"Ah, papa, kirain Risa kenal sama mereka!" lanjut Tante Tati.
" Kalian duduk dulu ya, aku masuk sebentar ada sesuatu yang ingin aku berikan pada Maya!" kata tante Tati sambil berlalu.
Risa merasa ada yang ganjil dengan pertanyaan - pertanyaan Tante Tati padanya. Seperti ada makna dan maksud dibalik pertanyaan itu. Siapa ketiga nama yang disebut oleh Tante Tati. Baginya nama itu asing dan ketiga gadis itu tidak pernah dikenalnya.
Kembali muncul pertanyaan - pertanyaan di benak Risa. Hingga matanya tertuju pada sebuah foto yang terpajang di atas lemari hias.
"Merasa penasaran saat dia melihat foto itu, dari kejauhan dia melihat dirinya pada potret itu. Hanya pada orang yang ada dipotret itu sedikit agak gemuk darinya.
Risa pun mendekati potret itu dan memandangnya.
" Astaga, siapa dia, kenapa Risa seolah melihat potretnya sendiri.Lalu apakah yang tiga itu gadis yang disebut oleh Tante Tati?" pertanyaan berkecamuk didalam hatinya.
Maya yang melihat sahabatnya seperti kaget dan termenung memandangi potret itu, mendekati Risa.
"Kamu lihat Risa, gadis yang ada di potret itu?" tanya Maya padanya.
"Dialah Bunga, sahabat Vira anak Tante Tati!" ungkap Maya padanya.
" Gadis itu sangat mirip denganmu, bahkan nyaris tak ada perbedaan kan?" tanya Maya pada sahabatnya itu yang seakan tak percaya dengan apa yang dilihat.
Apa mungkin diatas dunia ini ada orang lahir dikeluarga yang berbeda namun punya wajah yang sama. Bahkan seperti anak kembar nyaris tidak perbedaan.
Sekarang Risa tahu mengapa Maya mengajaknya ke rumah Tante Tati. Karena Foto itu.
Gadis yang ada di dalam foto itulah yang menyebabkan Maya mengajaknya.
Dari dalam Tante Tati datang dan mendapati Risa dan Maya sedang memandangi foto yang ada diatas lemari hiasnya.
" Kamu sudah lihat ya Risa!" Tante Tati membuka suara.
" Tadinya tante juga tidak percaya saat Maya cerita tentang kamu, sampai dia memperlihatkan foto kamu ke tante!"
Rizal seorang duda yang bekerja sebagai operator data disalah satu sekolah swsata. memngimpikan istri yang mau menerima dirinya dengan kedua anak - anaknya. Dia tengah menjaling seorang gadis yang berusia 4 tahun lebih tua darinya. Namun banyak rintangan yang nharus dilaluinya untuk bersama dengan gadis impiannya itu. Mampukah seorang Rizal memperjuangkan cintanya ???
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Irfan pernah berkata Amira tak akan berarti tanpa dirinya. Kini, kenyataan justru berbalik-Amira bersinar di puncak kesuksesan, sementara Irfan hanya bisa menatap penuh penyesalan. Ironisnya, pria yang pernah meremehkannya itu kini datang membawa sejuta rayuan. Apakah Amira cukup bodoh untuk menyerahkan hatinya lagi? Atau dia akan membiarkan mantan suaminya terus tenggelam dalam penyesalan? Ikuti kisah penuh emosi dan kebangkitan Amira dalam Bersinar Setelah Menjanda.
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?