/0/13745/coverbig.jpg?v=561446b6eee65e8cba6b86ec5d98b026)
Orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Sebelum meninggal, dia meminta sesuatu. Mereka berdua akhirnya menikah karena permintaan terakhir dari kakak laki-laki juga ayah tiri. Suami yang menurut kabar burung adalah seorang mafia, kini resmi menjadi suaminya. Berbekal kesulitan yang hidup yang telah membentuk karakternya selama sembilan belas tahun. Dia berhasil menaklukan suami dan mengetahui sebuah rahasia yang membentuk rumor tentang suaminya. Baru saja selesai satu masalah datang masalah lain... Seorang gadis cantik dan menawan datang dan dengan lantang mendeklarasikan diri sebagai calon NYONYA RUMAH. Belum sempat diselesaikan masalah wanita gebetan suaminya, datang lagi masalah lain... Seseorang dari masa lalu suaminya, yang telah mengubah tujuh tahun hidup suaminya hingga meninggalkan rumah. Bisakah Aruna melindungi rumah tangganya yang baru seumur jagung? Persoalan gangster, mafia yang telah menjerat suaminya, bisakah diselesaikan? Ini adalah Novel keduaku yang terbit, baca juga Novel pertamaku WANITA UNTUK MANUSIA BUAS. Novel ketiga juga lagi otw menuju penerbitan dari script, MENJEMPUT ISTRIKU. Selamat membaca, semoga kalian suka.
Empat hari telah berlalu semenjak kematian Pak Arga dan Bu Aisyah. Ardan hanya kembali di saat malam, dia bahkan selalu melewatkan acara tahlil di rumah. Karenanya, dia kembali menjadi buah bibir di antara masyarakat. Begitu juga dengan ketidakhadiran Aruna di rumah, yang hanya muncul sekali-kala saja untuk membereskan keperluan baju gantinya selama di rumah sakit, menunggui dua adik kembarnya. Karena semua hal itu, hanya Gavin yang tersisa di rumah untuk mengurus semua keperluan selama berkabung.
''Cing. Ini gak bener... Ardan, gak akan bisa ngurus,'' ujar Tono salah satu sepupu Ardan.
''Maksudnya apa?'' tanya Nenek Halimah dengan ekspresi kesal melihat salah satu keponakannya bersikap kurang sopan karena meninggikan suara kepadanya yang jelas jauh lebih tua darinya.
''Sudah empat malam dia nggak ada di tahlilan. Pan tahlilan 'ni buat abang dia... Cuma dua bersaudara, udah tinggal tahlilnya doang, tapi tetep aja dia nggak peduli,'' jawab Tono dengan nada yang jelas memperlihatkan kalau dia kesal.
''Om Ardan ada urusan Cang...'' sahut Gavin, menekan nada suaranya.
Dia kesal, tapi karena dia jauh lebih muda berusaha untuk tetap bersikap sopan pada para kerabatnya yang jauh lebih tua darinya.
''Urusan apa Vin?!'' seru Rustam menyahut, ''Pengangguran tapi sok sibuk banget...'' tambahnya dengan cibiran yang sangat mengganggu.
''Dari mana encang tahu kalo Om Ardan pengangguran?!'' tukas Gavin bertanya dengan wajah kesal.
Darah muda Gavin bergejolak, dia berusaha menahan emosi tapi sulit di tengah gempuran kata-kata yang menohok perasaan.
''Lah... Vin, sudah banyak yang lihat... Om elu cuma keluyuran gak jelas,'' jawab Rustam balik menyahut dengan nada mulai meninggi. Dia tidak suka melihat ekspresi Gavin yang tampak sedang menantangnya.
''Iya Vin, gue juga pernah liat dia lagi kumpul sama preman-preman di tanjung priok,'' ujar Tono lagi, dia membenarkan ucapan Rustam.
''Kali aja dia kerja di sana,'' sahut Gavin lantang tidak mau kalah.
''Kerja apa?'' tukas Minan menyahut, ''Orang dia cuma jadi preman di sana,'' tambah Minan lagi. Dia salah satu sepupu Gavin, anak dari Rustam ikut menyahut dengan ketus.
''Bang... Belum ada buktinya, jangan asal ngomong!'' seru Gavin kembali menjawab dengan kesal.
''Vin, Gua tahu dia Om elu, adek bapak lu... Tapi, nggak gitu juga lu belain dia,'' ujar Marta ikut bicara, dia adik dari Minan. ''Udah banyak yang liat kelakuan Om elu itu... Kadang di Tanjung priok, kadang di Senen, kadang di Bantar gebang...''
''Iya, Vin. Elu denger...'' ujar Tono menanggapi, ''Kita ni punya niat baik buat elu juga buat adek-adek lu yang ada di rumah sakit. Jangan lu terlalu percaya sama si Ardan!''
''Bukan lagi satu, apa dua orang... Sudah banyak mata yang liat kelakuan Om elu itu. Selalunya dia kumpul ama orang-orang kagak bener, butuh bukti yang kek gimana lagi lu?'' tanya Rustam ikut menegaskan pernyataan Tono dan yang lainnya.
''Tetap saja Itu semua kan nggak jelas...'' sahut Gavin masih tegas membela pamannya.
''Vin. Elu musti inget, ada dua bayi yang mesti lu urus! Takutnya, abis, entar... Banda bapak lu di porotin ama si Ardan,'' sahut Rustam kembali mengukuhkan pendapatnya.
''Cang, jangan suudzon kek gitu! Om Ardan enggak kek gitu,'' seru Gavin masih tidak mau kalah, dia masih terus berusaha membela pamannya walau dia hanya sendirian di antara mereka semua yang telah bersikap skeptis pada Ardan.
''Vin... Elu tuh, masih bocah,'' ujar Kakek Marwan, dia yang tertua diantara semua yang berkumpul di situ. ''Elu mesti denger omongan orang tua, kita semua ni maksudnya baek, jangan elu dari tadi terus aja nyerocos, denger dulu! Terus elu pikirin baek-baek ni omongan, bukan buat orang lain, buat elu, buat adek-adek lu juga...''
Kakek Marwan angkat bicara dengan ekspresi tegas, menekankan otoritas yang dimilikinya. Dia adalah kakak dari kakek Gavin yang paling tua.
''Bener itu Vin... nggak gampang mengurus dua bayi kembar... satu aja, udah bikin stres, ini lagi dua...'' tukas Nenek Sundari istri dari Kakek Marwan.
''Bener itu Vin. Bocah kek lo nggak bakal bisa... Gue udah nggak punya anak kecil, entar biar adek lu gua yang urus. Tapi, pan elu tau gaji laki gue nggak seberapa... Kasih jatah satu, apa dua pintu, dari kontrakan bapak lu, buat beli popok ama susunya...'' ujar nenek Sarna, dia salah satu kerabat jauh yang masih satu rumpun dengan kakek Ardan.
''Si uwak kerepotan kali kalo ngurus dua-duanya, biarin, satu gue yang urus. Yang penting ada jatah susu ama popok kayak si uwak...'' ujar Demi salah satu sepupu Ardan, anak dari Rustam.
''Vin, kalo nggak biar gue aja yang urus. Gue masih muda... tenaganya masih full,'' ujar Carnih, adik sepupu Demi. Dia masih muda, usianya masih di awal dua puluhan.
''Lah! Elu Carnih, elu mah masih bocah, nggak punya pengalaman,'' sahut Demi kesal.
''Teh Demi, pan udah tua, emang kuat gendong-gendong bocah?! Carnih emang masih muda baru juga kemaren kawin tapi pan ada emak, emak bisa ngajarin Carnih nanti,'' sahut Carnih balik menjawab dan malah menyindir Demi.
''Iya, Mi. Gue bisa ngebantuin ngajarin si Carnih ngurus bocah... elu tenang aja Vin, adek lu bakal keurus,'' ujar Elis ikut menimpali, dia angkat bicara membela anak sulungnya.
Emosi Gavriel yang sudah terpancing sejak awal karena mereka menjelek-jelekkan pamannya tepat di hadapannya dan sekarang mereka malah berebut minta jatah. Semakin membuat Gavin berang karena apa pun yang diucapkan olehnya tidak digubris oleh para orang tua, yang ternyata hanya menginginkan harta almarhum ayahnya yang baru meninggal, di balik nasihat-nasihat dan ucapan simpati mereka. Gavin memang baru berusia sembilan belas tahun, dia baru saja menyelesaikan ujian akhir SMAnya, tapi, bukan berarti dia tidak tahu apa pun.
''Udah! Apa yang mau di ributin? Urusan si kembar, ada Aruna yang urus...'' ujar Gavin menengahi perbincangan yang malah makin karut marut di antara para sepupu ini.
ARUNA!
Serempak mereka semua menjawab Gavin dengan heran sekaligus kesal. Para paman, bibi, dan juga sepupu-sepupu Gavin . Mereka semua kaget dengan jawabannya barusan, ada rona kemarahan di wajah sebagian dari mereka. Mereka saling lirik satu sama lain, mereka yang tadinya dengan lantang bicara kesana dan kemari, sekarang, malah mendadak menggunakan bahasa isyarat.
''Apa yang salah memang?!'' seru Gavin lantang dan tegas, dia menegaskan kembali kata-katanya, ''Urusan ngejaga si kembar, dari awal udah di amanatin bapak... Bapak udah wanti-wanti kalau Aruna yang bakal jaga.''
Gavin cukup kesal melihat tatapan-tatapan yang mulai merendahkan merendahkan, dan dia tahu pada siapa hal itu ditunjukkan. Tentu saja pada adik tirinya, Aruna Hashifa yang empat tahun yang lalu resmi menjadi adiknya.
''Vin, bapak lu kan waktu itu dalam kondisi...''
Rustam segera menjeda kata-katanya, dia sangat vokal tadi. Tapi, tetap saja, dia juga manusia yang masih punya perasaan. Dia tidak enak mengatakannya dengan lugas, kalau waktu itu ayah Gavin sedang sekarat.
''Cang. Bapak mungkin sekarat waktu itu, tapi bapak ambil keputusan yang benar menurut Gavin.''
Gavin segera menyahut, menegaskan apa yang tidak terucap oleh Rustam dengan lantang.
''Vin lu gimana sih, Si Aruna kan sama kek elu masih bocah?!'' seru Demi dengan nada ketus.
''Bukan cuma masih bocah, dia itu cuma sodara tiri elu Vin...'' ujar Kartiah ikut menimpali Demi dengan ekspresi cukup menyeramkan, dengan mata melotot.
''Tapi, dia tetep satu emak ama si kembar!'' sahut Gavin menjawab mereka berdua.
''Ikatan darah bapak lebih kuat,'' ujar Kartiah dengan lantang menyudutkan Gavin.
Sama seperti yang lain, dia juga sangat tidak setuju dengan keberadaan Aruna yang tidak punya hubungan kekerabatan apa pun dengan mereka. Apa lagi setelah meninggalnya Pak Arga, ayah tirinya.
''Gavin tahu. Makanya Gavin juga kan ikut jaga...'' sahut Gavin ketus, dia sudah mulai tidak bisa mengendalikan emosinya yang mulai jelas terlihat dari gelagatnya.
''Tapi elu kan...'' sahut Kartiah berusaha menimpali tapi langsung di potong, ''UDAH!'' seru Kakek Wawan tegap berdiri, setelah sedari tadi hanya diam menyaksikan perdebatan mereka semua, ''Ribut nggak bertempat! Kuburan si Arga masih basah, lu pada ribut apa?! Berhenti, balik enggak lu pada sekarang!'' tambah Kakek wawan dengan ekspresi marah menghardik mereka semua.
Dia kesal melihat semuanya memojokkan Gavin, sedangkan dia masih dalam keadaan berduka sekarang. Dia juga sedih melihat istrinya ikut merasa sakit hati, Pak Arga baru saja meninggal, acara tahlil bahkan belum genap tujuh hari tapi mereka semua sudah mulai melirik harta peninggalannya, padahal masih ada Gavin dan si kembar pewaris sah harta tersebut.
Lamaran pernikahan dari keluarga bangsawan tingkat tinggi mengejutkan mereka sekeluarga. Berdamai dengan keadaan yang memojokkannya berharap kesabaran akan membuahkan hasil... Selembar dokumen membuat kesalahpahaman semakin nyata, membuat luka di hati semakin menganga. Malang tak dapat ditolak, nasi sudah menjadi bubur... penyesalannya datang terlambat. Kesalahpahaman semakin sulit dijelaskan karena yang bersangkutan sudah tidak lagi berada dalam jangkauan. Bisakah mereka bertemu kembali untuk menyelesaikan kesalahan masa lalu? Empat anggota baru dalam keluarga semakin membuat semuanya rumit dengan penolakan mereka demi kasih yang selama ini selalu ada di sisi mereka. Langkah apa yang akan diambil olehnya selanjutnya? Bisakah dia merebut hati empat anggota keluarga baru yang telah menolak keberadaannya karena dia absen selama sepuluh tahun... Simak ceritaku, selamat membaca...
Lamaran pernikahan dari keluarga bangsawan tingkat tinggi mengejutkan mereka sekeluarga. Berdamai dengan keadaan yang memojokkannya berharap kesabaran akan membuahkan hasil... Selembar dokumen membuat kesalahpahaman semakin nyata, membuat luka di hati semakin menganga. Malang tak dapat ditolak, nasi sudah menjadi bubur... penyesalannya datang terlambat. Kesalahpahaman semakin sulit dijelaskan karena yang bersangkutan sudah tidak lagi berada dalam jangkauan. Bisakah mereka bertemu kembali untuk menyelesaikan kesalahan masa lalu? Empat anggota baru dalam keluarga semakin membuat semuanya rumit dengan penolakan mereka demi kasih yang selama ini selalu ada di sisi mereka. Langkah apa yang akan diambil olehnya selanjutnya? Bisakah dia merebut hati empat anggota keluarga baru yang telah menolak keberadaannya karena dia absen selama sepuluh tahun... Simak ceritaku, selamat membaca...
Dia tiba-tiba berada didunia lain... Dia diperkosa... Dia diserahkan pada pria lain oleh belahan jiwanya... Dia syok, trauma, menderita... Dia hamil... dan, ternyata, pria yang jadi ayah dari anak yang telah dikandung olehnya. Diam-diam selalu menjaga dan memperhatikannya tanpa sepengetahuannya. Dengan sabar menanti kesempatan kedua untuk bisa bersamanya, menebus kesalahan yang pernah dibuat olehnya. WARNING Ini POLYANDRI bukan POLIGAMI!!! Pasangan pertama tidak sengaja Pasangan kedua memang yang dicintainya Pasangan ketiga atas izin Pasangan kedua Pasangan keempat balas budi sekaligus politik. ** Bagaimana nasib pemuda yang berusaha agar bisa diterima oleh wanita yang sedang mengandung anaknya? Apakah dia akan mendapatkan kesempatan kedua? Dua pria disisi si wanita, bagaimana reaksi mereka? Maukah mereka membantunya? Penasaran?! Langsung aja ke aplikasi dan baca sampai selesai... Cerita ini telah selesai, dan sekarang saya sedang dalam proses pembuatan sequelnya. Mengisahkan tentang MALIA, cicit keturunan Anindira dan Hans yang menyeberang ke Dunia Modern. Judulnya, SINGA BETINA MILIKKU.
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Kayla Herdian kembali ke masa lalu dan terlahir kembali. Sebelumnya, dia ditipu oleh suaminya yang tidak setia, dituduh secara salah oleh seorang wanita simpanan, dan ditindas oleh mertuanya, yang membuat keluarganya bangkrut dan membuatnya menggila! Pada akhirnya, saat hamil sembilan bulan, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, sementara pelakunya menjalani hidup bahagia. Kini, terlahir kembali, Kayla bertekad untuk membalas dendam, berharap semua musuhnya masuk neraka! Dia menyingkirkan pria yang tidak setia dan wanita simpanannya, membangun kembali kejayaan keluarganya sendirian, membawa Keluarga Herdian ke puncak dunia bisnis. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria yang dingin dan tidak terjangkau di kehidupan sebelumnya akan mengambil inisiatif untuk merayunya: "Kayla, aku tidak punya kesempatan di pernikahan pertamamu, sekarang giliranku di pernikahan kedua, oke?"
Cerita rumah tangga dan segala konflik yang terjadi yang akhirnya membuat kerumitan hubungan antara suami dan istri