/0/12677/coverbig.jpg?v=20250123144712)
Gimana sih kamu yang berusaha untuk tidak balas dendam dengan semua orang namun tidak bisa karena amarah dan dendam yang sudah menumpuk membuat mu hilang kendali " Maretsya, hentikan elo bisa bunuh dia!." Ucap Roger. "Diam! dia udah kelewatan gue bakal buat dia mati" Bentak Maretsya "Jangan Maretsya ingat tujuan elo sekolah buat apa bunuh orang."Pinta roger
Flesback
"Ampun , Tante." Maretsya sambil menangis saat dia dicambuk dengan rotan.
"Diam! dasar anak gak tau diri kalian udah orang tua gak kasih biaya masih ajah mau sekolahkan kalian semua didepan gw dan mama gw." Bentak Tantenya
Maretsya adalah anak dari keluarga Janson ia disekolahkan didepan neneknya karena takut anaknya telat masuk sekolah.
"Ma, Maretsya dipukuli, kepala maretsya dibenturkan diseret dan dipukuli." Tangis Maretsya pecah
Tidak sampai disitu adik nya juga kena sasaran atas penyiksaan itu dia juga disiksa dan dipukuli namun mereka tak berani melapor karena mereka diancam oleh tante nya.
"Dasar anak gatau diri kalo elo mau sekolah disini elo harus cari duit buat hidupin gue sama nyokap gue paham elo!."bentak tante Maretsya.
"I-ya Tante , Maretsya bakal cari duit tante , tapi jangan siksa Maretsya sama April tante."Mohon Maretsya sambil bersujud dikaki Tantenya.
"Awas elo gak usah sentuh kaki gue!."Bentak Tantenya sambil menendang Maretsya.
Maretsya mulai dari sekolah dasar sudah mencari duit untuk keluarga itu untuk makan dan juga sekolah dia dan juga tantenya bahkan maretya sering bangun subuh dikarenakan dia harus mencuci baju mereka semua memasak dan juga membersihkan rumah begitu la hingga 3 tahun lamanya.
Penyiksaan selama 3 tahun itu meninggalkan bekas teramat besar buat maretsya ya dimana fisik yang sudah berbiru karena bekas cambukan pukulan tamparan bahkan tendangan itu membuat emosionalnya sangat buruk namun maretsya tidak pernah mau melampiaskannya dengan 2 adiknya terkecuali emosi nya sudah membara tak kala adiknya pasti kena pukulan namun pukulan ringan
Dan masa lalu itu selalu datang dipikiran maretsya hingga membuatnya depresi dan harus ke psikologi dan itu juga menjadi penyelesan yang teramat besar untuk kedua orang tuanya
Tak kala maretsya sudah berkali kali ingin mengakhiri hidupnya yang begitu suram namun selalu selamat karena orang tuanya selalu menemukannya dan bahkan menguatkan dia tak luput juga maretsya harus chek ke dokter psikologi dan juga keluar masuk rumah sakit karena luka yang dia buat
Maretsya yang terbiasa mengurungkan diri seharian dengan lampu padam dan juga sunyi membuat orang tua nya panik nya hingga suatu Ketika.....
"Maretsya?."Panggil Ibu nya Maretsya.
Namun tidak ada sautan dari anaknya ditambah ibu itu sudah gedor gedor pintu namun tidak kujung dibuka oleh anaknya
"Nak kamu gak papa kan?." Tanyak Ibu Maretsya dengan nada khawatir tapi tidak kunjung dijawab oleh anaknya
"Pakkk!." Panggil Ibunya Maretsya ke Suaminya
"Kenapa sih bu?." Jawab Papa Maretsya
"Maretsya gak nyaut Ibu khawatir." jawab Ibu Maretsya dengan khawatir.
"Palingan juga tidur ibu." jawab Papa Maretsya.
"Gak dobrak pak buruan ibu khawatir perasaan ibu gak enak pak!." Perintah Ibu Maretsya.
Dan alangkah terkejutnya mereka melihat anak mereka sudah pingsan dengan tangan penuh luka dan juga kepala yang sudah berdarah
Yah maretsya melakukan shalfarm karena kenangan itu menghantui nya.
"Dok gimana keadaan putri saya?." Tanyak Ibu Maretsya dengan sedih.
"Begini ibu sakit mental anak ibu ini sudah tahap melukai diri jadi saya harap Ibu lebih perhatikan benda – benda sekelilingnya ditambah anak Ibu ada riwayat penyakit asam lambung yang parah dan juga darah rendah jangan sampai stress ya Ibu anaknya." Tutur penjelasan dokter.
"Baik dok kami akan lebih ketat dalam pengawasan kami kepada Maretsya." Tutur Ibu Maretsya.
"Oh ya ibu sepertinya obat maretsya tidak dikonsumsi dengan baik ya?." Tanyak dokter
"Saya tidak tau Dokter setahu saya obat dimakan dengan benar karena saya selalu memantau." Tutur Ibu Maretsya.
"Tidak Ibu obat Maretsya tidak dimakan." Jawab Dokter dengan lembut.
Setelah beberapa hari maretsya dirawat dirumah sakit iapun diperbolehkan pulang.
"Maretsya dimakan ya obatnya jangan sampai tidak ok." Pinta dokter
"Baik dokter terimakasih dokter sudah merawat saya." Jawab Maretsya.
Maretsya beserta Ibu dan Ayahnya sudah sampai rumah dan Maretsyapun istirahat.
"Nak ayah tau kamu pasti menderita ayah ada lagu kamu mau gak dengar." Ucap Ayah Maretsya.
"Boleh kok yah." Jawab Maretsya.
"Kamu cari lah di Youtube judulnya saat kau telah mengerti." Ucap Ayah Maretsya sambil mengelus surai rambut maretsya dengan lembut.
"Lagu ap aitu ya kenapa bokap gue pengen gue denger." Ujar Maretsya
Maretsyapun mendengar lagu itu dan ia menangis sambil ikut bernyaanyi
Nak, bila suatu saat kau dengarkan lagu ini
Dan aku sudah tak ada lagi di sampingmu
Kau akan mengerti
Mengapa begitu menyebalkannya ku di matamu
Nak, jika saat nanti kau telah hidup sendiri
Dan dunia ternyata tak seperti harapanmu
Ku ada di sini
Menjadi rumah yang s'lalu menanti kepulanganmu
Kelak kau 'kan jadi orang tua seperti aku
Yang ingin anakmu bahagia dengan hidupnya
Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu, dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku
Nak, 'kan tiba waktu kau harus tentukan jalanmu
Yang mungkin tak searah dan indah di mataku
'Pabila terjadi
Berjanjilah kau akan s'lalu menjadi dirimu sendiri
Kelak kau 'kan jadi orang tua seperti aku
Yang ingin anakmu berkuasa atas hidupnya
Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu, dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku
Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu, dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Aku adalah jemari dan ibumu penanya
Dan kaulah puisi terindah yang pernah tercipta
Semoga belaian kasihku lembutkan hatimu
Kau harus megah, kau harus indah
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku
Maretsya terus menangis dikala mendengar lagu itu ia tau ayah nya sangat menayayangi nya, itu lah sebabnya Maretsya begitu tenang
Setelah beberapa bulan berlalu Maretsya sekarang tidak terlalu mengingat masa lalunya ia sudah bisa menerima pelan – pelan semua karena dia tau tidak baik dia menyulitkan kedua orang tua nya terus.
"Ibu Ayah!." Teriak Maretsya dari kamar
Kedua orang tua Maretsyapun khawatir Maretsya melakukan hal seperti dulu, mereka langsung kekamar maretsya dan melihat anaknya ternyata berada diatas kursi
"Kenapa nak ada apa." Ucap Ibu Maretsya dengan khawatir karena melihat putrinya begitu pucat
"Ada tikus Ibu, Maretsya takut." Ucap Matretsya sambil menangis
"Astaga ayah kira ada apa nak, dimana tikusnya." Jawab Ayahnya sambil menahan senyum.
Ibu Maretsyapun menyuruh Maretsya turun karena jujur Ibunya tersebut takut ia Jatuh
"Diawah Kasur ayah." Sahut Maretsya sambil menangis dipelukan Ibunya
"Nih udah ayah tangkap ya, Ibu putri kita takut tikus tapi berani bermain dengan pisau." Ejek Ayahnya
"Ih ayah bodo ah Maretsya ngambek." Gerutu Maretsya
Melihat tingkah putrinya tersebut membuat Kedua orang tua Maretsya hanya tertawa.
Setelah beberapa hari maretsya dirawat dirumah sakit iapun diperbolehkan pulang.
"Maretsya dimakan ya obatnya jangan sampai tidak ok." Pinta dokter
"Baik dokter terimakasih dokter sudah merawat saya." Jawab Maretsya.
Maretsya beserta Ibu dan Ayahnya sudah sampai rumah dan Maretsyapun istirahat.
"Nak ayah tau kamu pasti menderita ayah ada lagu kamu mau gak dengar." Ucap Ayah Maretsya.
"Boleh kok yah." Jawab Maretsya.
"Kamu cari lah di Youtube judulnya saat kau telah mengerti." Ucap Ayah Maretsya sambil mengelus surai rambut maretsya dengan lembut.
"Lagu ap aitu ya kenapa bokap gue pengen gue denger." Ujar Maretsya
Maretsyapun mendengar lagu itu dan ia menangis sambil ikut bernyaanyi
Nak, bila suatu saat kau dengarkan lagu ini
Dan aku sudah tak ada lagi di sampingmu
Kau akan mengerti
Mengapa begitu menyebalkannya ku di matamu
Nak, jika saat nanti kau telah hidup sendiri
Dan dunia ternyata tak seperti harapanmu
Ku ada di sini
Menjadi rumah yang s'lalu menanti kepulanganmu
Kelak kau 'kan jadi orang tua seperti aku
Yang ingin anakmu bahagia dengan hidupnya
Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu, dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku
Nak, 'kan tiba waktu kau harus tentukan jalanmu
Yang mungkin tak searah dan indah di mataku
'Pabila terjadi
Berjanjilah kau akan s'lalu menjadi dirimu sendiri
Kelak kau 'kan jadi orang tua seperti aku
Yang ingin anakmu berkuasa atas hidupnya
Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu, dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku
Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu, dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Aku adalah jemari dan ibumu penanya
Dan kaulah puisi terindah yang pernah tercipta
Semoga belaian kasihku lembutkan hatimu
Kau harus megah, kau harus indah
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku
Maretsya terus menangis dikala mendengar lagu itu ia tau ayah nya sangat menayayangi nya, itu lah sebabnya Maretsya begitu tenang
Setelah beberapa bulan berlalu Maretsya sekarang tidak terlalu mengingat masa lalunya ia sudah bisa menerima pelan – pelan semua karena dia tau tidak baik dia menyulitkan kedua orang tua nya terus.
"Ibu Ayah!." Teriak Maretsya dari kamar
Kedua orang tua Maretsyapun khawatir Maretsya melakukan hal seperti dulu, mereka langsung kekamar maretsya dan melihat anaknya ternyata berada diatas kursi
"Kenapa nak ada apa." Ucap Ibu Maretsya dengan khawatir karena melihat putrinya begitu pucat
"Ada tikus Ibu, Maretsya takut." Ucap Matretsya sambil menangis
"Astaga ayah kira ada apa nak, dimana tikusnya." Jawab Ayahnya sambil menahan senyum.
Ibu Maretsyapun menyuruh Maretsya turun karena jujur Ibunya tersebut takut ia Jatuh
"Diawah Kasur ayah." Sahut Maretsya sambil menangis dipelukan Ibunya
"Nih udah ayah tangkap ya, Ibu putri kita takut tikus tapi berani bermain dengan pisau." Ejek Ayahnya
"Ih ayah bodo ah Maretsya ngambek." Gerutu Maretsya
Melihat tingkah putrinya tersebut membuat Kedua orang tua Maretsya hanya tertawa.
Via yang tak kenal cinta harus ditakdirkan dengan laki laki yang tidak percaya cinta karema sudah disakiti masa lalunya Gimana sih luluhinnya "Iky elo gak cinta apa sama gue?" Tanyak Via. "Gue nyaman tapi belom bisa serahin hati maaf ya." Balas iky. " Gue bakal luluhin elo." Tekat Via "Okeh gue tunggu ya."Jawab iky
Bagaimana harus kuat ketika masa lalu selalu membekas di hati dan pikiran trauma yang diberikan oleh kuarga baik secara mental dan fisik membuat via hidup dalam ketakutan dan keraguan untuk melangkah "Cahaya gue gak yakin bisa kuat" "gue yakin elo bisa via" "Kalo gue kalah dengan trauma gue gimana?" "Gue yakin elo sanggup kok"
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Bayangkan menikah dengan seorang pria miskin hanya untuk menemukan bahwa dia sebenarnya tidak miskin. Katherine tidak tahu apa lagi yang harus diharapkan setelah dia dicampakkan oleh pacarnya dan akhirnya menikah dengan pria lain keesokan harinya. Suami barunya, Esteban, tampan, tetapi dia pikir kehidupan pernikahannya tidak akan istimewa sama sekali. Dia terkejut ketika menemukan bahwa Esteban sebenarnya sangat lengket. Anehnya, semua masalah yang dia temui setelah pernikahan diselesaikan dengan mudah. Ada sesuatu yang ganjil. Dengan curiga, dia bertanya padanya, "Esteban, apa yang terjadi di sini?" Sambil mengangkat bahu, Esteban menjawab, "Mungkin keberuntungan ada di pihakmu." Katherine memercayainya. Bagaimanapun, dia telah menikah dengan Esteban ketika pria itu akan bangkrut. Dialah pencari nafkah keluarga mereka. Mereka terus menjalani hidup sebagai pasangan sederhana. Jadi, tidak ada yang mempersiapkan Katherine untuk kejutan yang dia terima suatu hari. Suaminya yang sederhana tidak sesederhana itu! Dia tidak percaya bahwa dia benar-benar menikah dengan seorang miliarder. Sementara dia masih memproses keterkejutannya, Esteban memeluknya dan tersenyum. "Bukankah itu bagus?" Kathrine punya sejuta pertanyaan untuknya.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.