/0/10836/coverbig.jpg?v=8d0975248f15c19e079103be94872283)
Takdir siapa yang tahu? Hati seseorang juga tidak ada yang tahu. Perjalanan hidup Hellena bagaikan roller coaster. Berbalik dengan cepat, kesengsaraan yang ia terima dari keluarganya ternyata itu menjadi jalan takdir indah baginya. Bertemu dengan pria asing dalam waktu singkat, justru membawa Hellena menuju kebahagiaan. Bagaikan malaikat penyelamat, datang tiba-tiba dan masuk ke dalam hidup Hellena dengan mudah. Hellena harus terpaksa menikah karena desakan dari orang tuanya. Akhirnya ia memilih untuk menikah dengan pria yang baru saja ia temui.
"Kapan kau akan pergi dari rumah ini?" teriak Amee, ibu Hellena.
Hellena yang mendengar teriakan ibunya hanya bersikap acuh. Ia sudah terbiasa dengan ucapan ibunya yang selalu menyakiti hatinya.
"Ibu mau aku pergi kapan? Setiap aku pergi pasti ibu menangis memintaku untuk pulang." Hellena sudah merasa muak dengan ibunya.
"Kali ini aku tidak akan memintamu untuk pulang. Di sini kau hanya menyusahkan saja, bekerja tapi tidak pernah memberikanku uang!" Amee mulai emosi kepada Hellena, ia terlihat sangat marah dari wajahnya yang kian memerah.
"Berapa banyak lagi yang ibu minta? Bu ... uangku habis untuk membayar cicilan mobil." Kali ini kesabaran Hellena sudah habis.
Amee terdiam karena ucapan Hellena, dulu ia yang meminta Hellena untuk membeli mobil baru. Amee sangat malu ketika para tetangga memandang sebelah mata atas kondisi ekonominya, terlebih setelah suaminya, ayah Hellena meninggal.
"Ibu ... aku tida ingin memakai mobil tua milik ayah lagi. Aku malu karena teman-temanku selalu mengejek." Ismir berdiri di ambang pintu kamarnya, ia mengadu kepada ibunya yang sedang bicara dengan Hellena.
Amee menatap Hellena. "Berikan mobilmu kepada Ismir, kau bisa menggunakan mobil ayah." Kali ini suara Amee melembut.
"Suruh Ismir membeli mobil sendiri. Anak tidak tahu diri!" Hellena keluar dari rumah dengan emosi yang sudah berada di ujung kepalanya.
"Dasar kau anak tidak tahu diuntung, sudah aku besarkan dengan baik malah kau selalu membuat malu keluarga!" teriak Amee dengan suara lantang.
Hellena menghela nafas panjang agar emosinya mereda. Kini ujung matanya mulai lembab, ia selalu bertanya-tanya dalam hatinya. Apakah dia benar anak kandung Amee atau anak pungut.
Sesampainya di area parkir mobil komplek rumahnya, Hellena menunduk. "Ayo Hellena, kau harus semangat dan segera keluar dari rumah neraka itu, gumam Hellena pada dirinya sendiri.
Hellena bekerja disebuah perusahaan perjalanan wisata. Ia menyukai pekerjaan yang bebas dan mengunjungi tempat baru baginya. Hellena keluar dari mobilnya dan kaki jenjangnya melangkah memasuki kantor.
Senyuman Hellena terus mengembang seraya menyapa teman-teman kerjanya. Wajahnya tidak pernah terukir raut kesedihan, bahkan sebagian orang menganggap bahwa hidup Hellena baik-baik saja.
Baru saja Hellena duduk di kursi kerjanya, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya. "Elle, apa kau tahu, jika kita memiliki bos baru? Dia masih sangat muda dan tampan." Keisha si biang gosip mulai berkomat kamit menyebarkan gosip terbaru di telinga Hellena.
Hellena menoleh dan memutar kursinya agar bisa berhadapan dengan sahabatnya itu. "Oh ya? Apa kau sudah bertemu dengan pangeran tampan itu? Apakah tubuhnya atletis dan kekar?" Hellena selalu menambahkan minyak disetiap gosip yang Keisha sampaikan kepadanya.
Keisha bersandar dengan lesu di kursinya. "Sayangnya aku belum bertemu dengan pangeran tampan itu."
Raut wajah Hellena ikut masam, ia sangat pintar berekspresi untuk menyesuaikan kondisi lawan bicaranya. "Sayang sekali, aku jadi penasaran dari mana kau mendapat kabar kalau bos baru itu sangat tampan."
Semangat Keisha kembali memuncak untuk menceritakan lebih banyak lagi. "Aku dapat kabat itu dari sekertaris pak bos kita yang sudah tua itu."
Hellena nampak berpikir dan tiba-tiba matanya membulat menatap Keisha. "Key, jangan-jangan bos baru itu sama tuanya dengan pak bos dan dia botak, pendek dan gemuk seperti permen lollipop."
Keisha geram dengan ucapan Hellena, ia memukul ringan pundak Hellena. "Sialan, kau menghancurkan imajinasi indahku!"
Tawa Hellena terdengar sangat ringan, ia puas menggoda Keisha hingga kesal. "Kau mendengar kabar dari sekertaris jutek itu dan kau percaya?"
Sebelum Keisha menjawab pertanyaan Hellena, terdengar suara seorang wanita dari belakang Hellena.
"Siapa yang kau bilang jutek?" ucap wanita itu dengan nada sedikit kesal.
Hellena terbelalak menatap Keisha, ia memutar kursinya ke arah sumber suara.
"Hai Kinan, kami sedang membicarakan kucing yang tempo hari kami temukan dan sekarang kami merawatnya. Sekarang kucing itu sudah seperti asisten kami yang selalu ikut ke mana kita pergi." Hellena tersenyum polos tanpa bersalah.
Kinan tersenyum sinis kepada Hellena, ia paham bahwa Hellena hanya sedang mencari alasan. Meskipun Kinan sangat marah dan membenci Hellena, namun ia mengingat kinerja Hellena sangat baik dan merupakan salah satu karyawan terbaik.
Hellena memberikan pengaruh yang besar kepada perusahaan yang berdampak pada kesejahteraan semua karyawan. Itu mengapa Kinan tidak bisa menyinggung Hellena sembarangan.
"Aku ingin menyampaikan kepada kalian semua kalau malam ini kita semua diundang untuk hadir ke acara penyambutan bos baru. Semua harus datang jam delapan malam di aula kantor." Kinan berseru dengan suara sangat keras, agar semua karyawan mendengar pengumuman yang ia sampaikan.
Setelah memberikan pengumuman, Kinan pergi dari ruang karyawan. Matanya menatap Hellena dengan sinis sebelum langkahnya semakin menjauh.
Keisha memukul ringan punggung Hellena. "Kau gila! kenapa kau ingin mencari masalah dengan Kinan?"
Hellena menatap sekilas sahabatnya itu. "Aku meredam masalah, kau tidak lihat tatapan matanya barusan? Benar yang aku bilang, kan? Dia seperti kucing. Kucing liar mencari mangsa." Hellena terkekeh melihat ekspresi Keisha yang ketakutan.
Disaat Hellena sedang sibuk bekerja, suara denting ponselnya berbunyi, menandakan bahwa ada pesan masuk.
"Kak, aku sudah di loby kantormu, aku ingin menukar mobil. Cepat, aku akan terlambat masuk kelas jika kau lelet."
Isi pesan Ismir membuat suasana hati Hellena kembali kacau, ia mngeratkan tangannya dan beranjak dari kursi untuk mendatangi adiknya itu. Dengan kesal Hellena menarik tangan adiknya, membawa pergi Ismir ke area parkir.
"Apa-apan kamu ini? Datang dan bersikap seenaknya sendiri!" Hellena geram dengan sikap Ismir.
"Sudah, jangan banyak mengoceh kak, nanti kecantikanmu hilang. Sekarang berikan kunci mobilmu dan ini kunci mobil milik ayah." Ismir meletakkan kunci mobil di telapak tangan Hellena.
"Jika kau menerima kunci mobil ini, maka semua cicilan mobil jadi tanggung jawabmu." Hellena mengulurkan kunci mobil kepada Ismir dengan enggan.
Ismir menyambar kunci itu dengan tidak sabar. "Itu akan menjadi urusan kakak dan ibu nanti. Aku pergi dulu, sudah terlambat."
Mulut Hellena mengatup erat, ia masih tidak percaya dengan sikap adiknya yang tidak menghormati Hellena sebagai kakaknya. Ia termenung menatap Ismir yang membawa mobilnya dan melesat pergi tanpa memperdulikan dirinya.
Dengan langkah lesu Hellena kembali ke kantornya. Tanpa ia sadari seorang pria sedang menatapnya penasaran. Pria yang mendapat banyak berita tentang kinerja luar biasa Hellena membuatnya ingin memberitahukan semua tentang Hellena.
Pria tersebut juga menatap Ismir pergi membawa mobil, ia mengernyitkan dahinya. Dugaan-dugaan datang di kepala pria itu tanpa henti, namun ia hanya diam dan tidak melakukan tindakan apapun karena ia ingin mencari tahu tentang Hellena lebih jauh.
Wajah Hellena tampak masam, ia tidak bisa mengendalikan ekspresinya lagi. Hellena duduk dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Berkali-kali suara hela nafas panjang terdengar dari Hellena, membuat Keisha menatap Hellena berulang kali.
Keisha tidak ingin menanyakan apapun kepada Hellena, ia paham ada sesuatu yang membuatnya sangat kesal. Meskipun Keisha tahu tentang masalah yang dialami oleh Hellena, tapi ia lebih memilih tidak ikut campur, bagaimanapun juga itu adalah masalah keluarga, dan Keisha cukup tahu diri tidak ingin terlibat di dalamnya.
Keisha berinisiatif membantu sahabatnya itu, ia membuka sosial media dan mencari apartemen kecil dengan harga sewa yang murah. Cukup lama Keisha menatap layar ponselnya, dan pada akhirnya ia menemukan apa yang ia cari.
Isabella gadis Turki memiliki kehidupan yang sederhana. Ia pergi ke negara London untuk mengejar mimpinya. Namun sesuatu yang besar terjadi. Isabella harus terseret ke dunia mafia bersama kekasihnya, Alech. Mereka berdua harus menghadapi hal yang sulit dalam kehidupan cinta mereka. Bagaimana perjalanan mereka? Apa mereka akan bersama sampai akhir?
Putri Erina mewariskan tahta kerajaan Zelbert dari sang ayah, Raja Fasco de Cloris. Seharusnya tahta itu diserahkan kepada pangeran Ergo de Cloris, namun pangeran Ergo menghilang saat pergi untuk berperang. Putri Erina harus menghadapi banyak kendala terutama penghianatan dari pamannya sendiri, Duke Hamburgh. Putri Erina tersingkirkan setelah ia mendapatkan gelar Ratu dan menikah dengan Iraqis, anak dari Duke Hamburgh. Putri Erina melarikan diri dari istana, ia mencari bantuan sesuai petunjuk mendiang Raja Fasco untuk menyelamatkan kerajaannya. Bagaimana Putri Erina menyelamatkan kerajaannya? Apakah Ia berhasil merebut kembali apa yang seharusnya jadi miliknya dari pamannya yang penuh dengan tipu muslihat?
Pelan tapi pasti Wiwik pun segera kupeluk dengan lembut dan ternyata hanya diam saja. "Di mana Om.. ?" Kembali dia bertanya "Di sini.." jawabku sambil terus mempererat pelukanku kepadanya. "Ahh.. Om.. nakal..!" Perlahan-lahan dia menikmati juga kehangatan pelukanku.. bahkan membalas dengan pelukan yang tak kalah erat. Peluk dan terus peluk.. kehangatan pun terus mengalir dan kuberanikan diri untuk mencium pipinya.. lalu mencium bibirnya. Dia ternyata menerima dan membalas ciumanku dengan hangat. "Oh.. Om.." desahnya pelan.
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Neneng tiba-tiba duduk di kursi sofa dan menyingkapkan roknya, dia lalu membuka lebar ke dua pahanya. Terlihat celana dalamnya yang putih. “Lihat Om sini, yang deket.” Suradi mendekat dan membungkuk. “Gemes ga Om?” Suradi mengangguk. “Sekarang kalo udah gemes, pengen apa?” “Pengen… pengen… ngejilatin. Boleh ga?” “Engga boleh. Harus di kamar.” Kata Neneng terkikik. Neneng pergi ke kamar diikuti Suradi. Dia melepaskan rok dan celana dalamnya sekaligus. Dia lalu berbaring di ranjang dan membentangkan ke dua pahanya.